سْصَع ْلاَو
D. Dampak Konseling Individual dan Terapi Terhadap Perubahan Perilaku Konseli di MTs Darul Anshor Pegading
50 dilakukan dengan membaca Ta’awwuz, membaca Basmallah dan cara membacanya dengan tartil serta membacanya dengan membaguskan suara. Setelah tahap kedua selesai maka selanjutnya tahap terakhir yaitu memikirkan makna yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibacanya dan meresapi makna dan maksud ayat- ayatnya
Penerapan terapi membaca Al-Qur’an dilakukan untuk setiap responden selama kurang lebih 40 menit. Pertama-tama menyucikan dengan cara berwudhu kemudian membaca AlQur’an beserta artinya sampai konselor memberikan pemahaman dan motivasi agar mampu memberikan konseli ketenangan dan pemahaman kepada konseli.
Pelaksanaan terapi ini dilakukan sebayak empat kali pertemuan, dan setelah dilakukannya terapi mereka terlihat lebih tenang, lebih percaya diri
Setelah di lakukannya konseling individual dan terapi membaca Al-Quran, para konseli terlihat mulai ada perubahan pada diri mereka, hal ini juga disampaikan oleh para konseli bahwa setelah dilakukaknnya konseling individual dan terapi membaca Al-Quran mereka lebih percaya diri, dan berkomitmen untuk selalu menjaga diri menjagadiri dari pergaulan yangmealaikannyaserta, menjaga aturan atau tata tartib marasah.
D. Dampak Konseling Individual dan Terapi Terhadap
51 sebagai hasil dari proses konseling serta melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling.
Mengikuti teori tersebut, peneliti melakukan tahap evaluasi yakni satu minggu pasca diterapkan konseling kepada ketiga konseli. Menurut peneliti waktu satu minggu pasca konseling merupakan waktu yang cukup untuk menjadi sample dalam menilai perubahan konseli.
Menurut laporan yang peneliti terima dari wali kelas konseli dan guru BK terdapat perubahan perilaku terhadap konseli.
Selama seminggu tersebut konseli tidak pernah terlambat ke sekolah wali kelas dan guru BK mengakui adanya perubahan tersebut
Menurut Anshori Terapi membaca Al-Quran bermanfaat mengontrol perilaku. Pengaruh yang ditimbulkan secara konstan, akan mampu mengontrol prilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang lupa kepada Al-Quran maka akan lupa kepada Tuhan, namun mana kala ingat kepada Tuhan kesadaran akan dirinya sebagai hamba Tuhan akan muncul kembali.84
Peneliti juga mewawancarai keempat konseli, karena ada perilaku negative konseli yang tidak biasa dipantau oleh guru-guru di sekolah seperti perihal bolos Konseli mengaku bahwa mereka tidak pernah bolos lagi. Konseli juga mengaku jika mereka tetap menjalankan ibadah wajib setiap harinya.
84 Afif Anshori, Dzikir dan Kedamaian Jiwa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm 33.
52 BAB VI
PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan dan data temuan serta pembahasan sebelum dan setelahnya, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Anshor Pegading Batunyala telah menerapkan kedisiplinan, seperti memberikan peringatan serta hukuman bagi pelanggar aturan, namun walaupun demikian masih ada beberapa samtri yang masih sering kurang disiplin.
Bnetuk-bentuk tindakan perilaku kurang disiplin yang di langgar oleh pserta didik (Konseli) adalah sebagaiberikut:
1. Sering terlambat masuk sekolah 2. Sering Bolos
3. Tidur dalam kelas saat belajar
4. Tidakikut shalat berjama’ah dan kajian ba’da Dzuhur
Hal-hal yang melatar belakangi terjadinya perilaku kurang disiplin tersebut di Ialatar belakangi oleh beberapa faktor utama yaitu:
1. Perceraian orang tua, dengan perceraian orangtua akan berimbas pada anaknya, yang akibatnya anak kurang mendapatkan kasing sayang, kurang mendapatkan perhatian orang tua sehingga mereka hingga pergaulannya kurang terkontrol.
2. Adanya aktivitas lain selain sekolah yaitu dan mengantar adiknya kesekolah, itu yang membuat konseli tidak bisa disiplin mentaatii aturan.
3. kurangnya fasiltas yang memadai seperti tidak ada kendaraan yang disiapkan orangtua, karena jarak madrasah dengan rumahnya lumayan jauh sehingga konseli sering terlambat datang ke madrasah.
Namun semua masalah-masalah tersebut bisa teratasi dengan pelaksanaan konseling individual terapi membacar Al- Quran. Konseling individual merupakan layanan konseling yang di selenggarakan oleh seorang konselor terhadap konseli dalam
53 rangka penyelesaian permasalahan yang ada pada diri konseli dan pelaksanaan konseling individual di lakukan secara tatap muka atara konseor dan konseli.
Begitu juga terapi membaca Al-Quran juga salah satu pengobatan secara alami Terapi merupakan upaya pengobatan yang di ajukan untuk pengobatan atau peyembuhan kondisi rohaniah atau psikologis, dan sekaligus melalui terapi ini kita di ajak utnuk selalu bersuci dan mengingat kepada Allah.
Dalam pelaksanaan konseling individual dan terapi membaca Al-Quran di Madrasah Tsanawaiyah (MTs) Darul Anshor Pegading batunyala. Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan konseling individual yaitu:
1. Tahap awal, Tahap ini di lakukan sejak konseli menemui konselor hingga berjalan proses konseling sampai konselor dan konseli menemukan definisi masalah konseli atas dasar kepedulian, atau masalah konseli.
2. Tahap pertengahan,yaitu membahas kembali masalah yang di sepakati sebelumnya, kemudian sumber-sumber permasalahan tersebut, lalu pemberian layanan yang sesuai untuk mengatasi masalah konseli.
3. Tahap akhir, dalam tahapan ini konseor melakukan penilaian, apakah konseli sudah atau perubahan atau tidak, kemudiantanda-tanda suksesnya pelaksanaan peroses konseling yaitu menurunnya rasa cemas pada konseli, adanya perubahan perilaku dari sebelumnya kurang baik menjadi lebih baik, dan lain sebagainya.
Begitu juga dengan pelaksanaan terapi membaca Al-Quran menggunakan beberapa tahapan dalam yaitu:
1. Tahap pengindentifikasikan sertta menerima kondisi yang ada pada dirinya, serta pemberian motivai serta dukungan kepada konseli, karena dengan memberikan motivasi para konseli tidak berputus asa karena merasa masih ada yang peduli padanya.
2. Tahap berikutnya yaitu konseli di ajak untuk selalu bersuci baik suci dari hadats besar maupun hadats kecil, kemudian menenangkan hati serta pikiran.
54 3. Tahap selanjutnya yaitu membaca al-Quran dengan tartir, yang di awali dengan membaca Ta’awwudz kemudian merenungi arti yang terkandung dalam ayat yang di bacanya,kemudian di kaitkan dengan permasalahan yang di hadapinya,.
Dampak/hasil Setelah diberikan layanan konseling dan terapi membaca Al-Quran dapat di nyatakan berhasil dan cukup efektif untuk meningkatkan kedisiplinan santridi Mts Darul Anshor Pegading Batunyala.