• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengkajian Keperawatan 1. Identitas klien : Ny. S

No. RM : 152064

Tempat tanggal lahir : 24 agustus 1965 Jenis kelamin : perempuan

Status kawin : menikah Agama : islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : swasta

Alamat : Jl. Siantan gg sungai slamet Saudara yang dapat dihubungi

Nama : Andi (cucu)

Alamat : Jl. Siantan gg sungai slamet 2. Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak kapan serangan datang : Beberapa hari sebelum pasien masuk rumah sakit. Pasien mengeluh nyeri perut atau dibagian ulu hati. Rasanya seperti menjalar dari ulu hati depan hingga kebelakang tubuh. Rasa nyerinya diskala 7 saat itu, dari skala nyeri 0-10. Pasien mengatakan merasa lebih baik jika dibawa berbaring. Nyeri yang muncul hilang datang juga disertai mual dan muntah. Hal ini membuat nafsu makan psien menurun dan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Menurut pasien, semuanya terjadi saat pasien sering menunda waktu makan dan merujak buah bersama cucunya (TTV).

Lamanya : ± 4 hari

Gejala : - px mengeluh nyeri perut dibagian ulu hati dan tampak gelisah P : rasanya nyeri yang hilang datang

Q : rasa nyeri yang seperti menjalar dari ulu hati depan (epigastrium) hingga kebelakang tubuh

R : epigastrium abdomen S : skala 7 (skala Harvard) T : sering, ± 3-5 menit

- Px mengeluh susah tidur dan tidak nyenyak, pola tidur berubah

- Px merasa mual saat makan

- Nafsu makan menurun, namun px berusaha makan sedikit-sedikit - Px juga mengeluh lemah dan letih, berktifitas dibantu keluarga - Pax tampak pucat dan tampak warna gelap pada bagian bawah mata

Factor predisposisi : peningkatan asam lambung

Tindakan pengobatan : pasien mengkonsumsi obat antasida sirup untuk mengatasi nyeri sebelum dibawa kerumah sakit.

Harapan klien terhadap pemberian perawatan : klien berharap kondisinya kembali pulih dan lekas sembuh

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu a. penyakit

1) Kecelakaan dan Hospitalisasi : pasien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya dan hanya berobat pada nakes didekat rumahnya

Operasi : pasien tidak memiliki riwayat pembedahan sebelumnya

2) penyakit yang paling sering diderita : penyakit asam lambung dan demam biasa

b. Alergi : pasien tidak memiliki alergi tertentu

c. immunitas : pasien tidak mengingat riwayat imunisasinya

d. kebiasaan

alcohol : pasien tidak memiliki kebiasaan minum alkoho merokok : pasien tidak memiliki kebiasaan merokok e. Pola Tidur

sebelumnya pasien tidur malam lebih awal sekitar jam 8-9 malam. Bangun dipagi hari saat subuh untuk sholat dan mempersiapkan jualan dikantin sekolah. Sedangkan saat di rumah sakit, pasien mengeluh tidak tidur nenyak dan sering terbangun. Tidur diatas jam 9 hingga tengah malam.

f. Pola Latihan

pasien tidak melakukan aktivitas latihan fisik seperti aerobic (berjalan dan berlari) maupun anarobik (seperti angkat besi untuk menambah kekuatan otot jangka pendek).

g. Pola Nutrisi

Dirumah : pasien tidak makan teratur, hanya 1-2x sehari. Pasien makan selalu habis 1 porsi, tidak memiliki pantangan makanan tertentu, dan minum 6-7 gelas setiap hari.

4. Riwayat Keluarga

a. kesehatan anggota keluarga

gout hipertensi

keterangan : = laki-laki = pasien

= perempuan = tinggal serumah X = meninggal = keturunan b. Faktor Risiko penyakit Dalam Keluarga

riwaya kesehatan keluarga : riwayat gout (asam urat) dan hipertensi 5. Riwayat Lingkungan

a. Kebersihan : pasien mengatakan lingkungan sekitar rumah cukup bersih, begitupun keadaan didalam rumah.

b. Bahaya kesehatan : tidak ada hal dilingkungan sekitar rumah yang membahayakan kesehatan pasien.

c. polutan : pasien mengatakan jika polutan/polusi udara missal debu paling banyak didekat rumahnya karena dari kendaraan bermotor dijalan gang rumah beliau.

6. Riwayat Psikososial

a. Bahasa yang digunakan : bahasa Madura dan Indonesia

X X

X

X X

b. Organisasi dimasyarakat : pasien tidak mengikuti organisasi apapun

c. Sumber dukungan dimasyarakat : pasien selalu mendapat dukungan penuh dari keluarga hingga orang terdekatnya selama ini

d. Suasana hati : pasien mengatakan cukup baik, emosi stabil

e. Tingkat perkembangan : pasien memiliki interaksi cukup baik dengan pasien lain diruangan.

7. Pemeriksaan Fisik a. kepala

bentuk kepala bulat, rambut hitam dan agak tipis, kulit kepala bersih dari ketombe, tidak ada nyeri tekan, wajah lonjong, dan tidak ada nodul.

b. Mata

bentuk mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, dan tidak ada lesi disekitar mata

c. Telinga

bentuk simetris, sejajar dengan mata, tidak ada benjolan maupun lesi d. Mulut dan Tenggorokan

kemampuan bicara baik, mukosa bibir kering, tidak menggunakan gigi palsu e. Hidung

bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung

f. Leher

tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid g. Kelenjar Limfe

tidak ada pembengkakan pada kelenjar getah bening ditubuh seperti dileher, ketiak, payudara, dan lipatan paha yang dirasakan pasien

h. Paru-paru

inspeksi : dada tampak simetris, tidak ada luka, benjolan dan memar palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan

perkusi : tidak ada bunyi dalnes atau hipersonor

auskultasi : suara paru vesikuler, tidak terdengar wheezing/ronchi i. Jantung

inspeksi : permukaan dada simetris

palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan perkusi : saat diperkusi bunyi pekak

auskultasi : bunyi jantung normal (s1 dan s2) j. abdomen

inspeksi : tampak simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi auskultasi : bising usus peristaltic 12x/m

perkusi : timpani

palpasi : terdapat nyeri tekan pada perut bagian epigastrium skala 7, (pqrst) k. Ekstremitas atas

anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, terpasang infuse RL 20 tpm l. Ekstremitas bawah

anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, m. Kulit (integument)

tidak ada lesi atau gangguan kulit yang tampak pada pasien n. Genetalia/Reproduksi

pada genetalia pasien tidak terpasang kateter. Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada daerah genetalia

o. Eliminasi

1) Eliminasi urin

Frekuensi : ± 3-4x sehari Jumlah : ± 1000cc/ hari Warna : kuning

Bau : khas urin

Keluhan : tidak ada keluhan untuk BAK

2) Eliminasi bowel

Frekuensi : ± 1x sehari

Keluhan : tidak ada keluhan untuk BAB Warna : coklat kekuningan

Konsistensi : lembek 8. Data Penunjang

a. Laboratorium Tanggal Pemeriksaan

Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Range

10/10/2020 RBC

MCV RDW %

RDW HCT

PLT MPV PDW PCT LPCR

WBC

HGB MCH MCHC

LYM GRAN

3.98 79.5 10.2 65.4 31.6 599 7.6 9.4 0-45 12.6 18.7 11.0 27.7 34.8 2.3 14.6

4.00-5.50 75.0-100.0

11.0-16.0 30.0-150.0

30.0-40.0 150-400 8.0-11.0 0.1-99.9 0.01-9.99

0.1-99.9 3.5-10.0 12.0-14.0 25.0-35.0 31.0-38.0 0.5-5.0 1.2-8.0

MID LYM % GRA % MID %

1.8 12.4 77.9 9.7

0.1-1.5 15.0-50.0 35.0-80.0 20-15.0

Pemeriksaan Kimia Klinik

pemeriksaan Hasil Normal Range

Ureum Creatinin

GDS

23 0.7 148

10-40 mg/dl 0.7-1.1 mg/dl

<150 mg/dl

b. Rongent

tidak dilakukan pemeriksaan rongent pada pasien c. CT SCAN

tidak dilakukan pemeriksaan sc scan pada pasien d. EKG

terlampir normal

e. EEG (elektroenselografi)

tidak dilakukan pemeriksaan EEG pada pasien f. Terapi/ pengobatan

Nama Obat Frekuensi Jumlah Rute

Ceftriaxone Sucralfat

2x1 3x1

1 gr 10cc

Iv p.o

Ondancenton Omeprazole

Ranitidine Antran / noragas

PCT

3x1 1x1 2x1 3x1 3x1

4 g 40 g 50 mg/2 ml 500 mg/2ml

500 mg

iv iv iv iv p.o

ANALISA DATA

No. Data (tanda dan gejala) Masalah Keperawatan 1. Ds :

- Px mengatakan nyeri ulu hati belum berkurang

Pengkajian PQRST

P : nyeri hilang datang dan makin nyeri saat dibawa bergerak (peningkatan asam lambung)

Q: nyeri terasa seperti menjalar dari epigastrium depan ke belakang R : epigastrium abdomen

S : skala nyeri Harvard, nyeri berat skala 7

T : intermiten ( hilang datang ) ± 3-5 menit

- Px mengatakan susah tidur nyenyak pada malam hari

Do :

- k/u lemah

- MASUKKAN MEDIKASI (KLIEN MENDAPATKAN TERAPI ….

- px tampak gelisah

- wajah px tampak meringis - tanda-tanda vital (TTV)

TD : 130/80 mmhg Nadi : 101x/menit RR : 18x/menit S : 36,60C

Nyeri akut b.d peningkatan asam lambung (agen cedera biologis, iritasi mukosa

lambung)

2. Ds :

- px mengeluh sulit tidur

- px mengeluh tidak puas tidur dan tidak nyenyak, merasa pola tidur berubah - px mengatakan badan terasa lemah

Do :

JUMLAH TIDUR SIANG MALAM, KUALITAS TIDUR

- px tampak lemah dan tampak ada warna gelap pada bagian bawah mata

Gangguan pola tidur b.d ketidaknyamanan dari

nyeri

3. Ds :

- px mengeluh lemah dan begitu letih -

- px mengatakan belum mampu

beraktivitas secara mandiri sepenuhnya - px mengatakan masih dibantu oleh

keluarga yang menjaga seperti akan pegi ke toilet atau ketika akan duduk Do :

- px tampak lemah

- px tampak dibantu oleh keluarga saat akan beraktivitas

- px memilih untuk berbaring - tonus otot derajat 4

Intoleransi aktivitas b.d kelemahan (GANGGUAN MOBILITAS FISIK B.D

NYERI)

Sumber : (SDKI, 2018)

RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnos Tujuan Tindakan

Keperawatan

Rasional

. Keperawatan (SLKI) (SIKI) 1. Nyeri akut b.d

peningkatan asam lambung

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam.

Diharapkan kondisi pasien membaik dengan kriteria hasil :

- keluhan nyeri menurun - meringis menurun - kesulitan

tidur menurun - gelisah

menurun - frekuensi

nadi menurun

Manajemen nyeri Observasi : - identifikasi

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.

- Identifikasi respon nyeri non verbal - Identifikasi

skala nyeri - Identifikasi

factor yang memperberat dan

memperingan nyeri

- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri - Identifikasi

pengaruh budaya

tentang respon nyeri

- Identifikasi pengaruh nyeri pada

Mempermudah perawat dalam menangani nyeri dan untuk tindakan selanjutnya.

kualitas hidup - Monitor

keberhasilan terapi-terapi komplementer yang sudah diberikan - Monitor efek

samping penggunaan analgetik Terapeuti : - Berikan terapi

nonfarmakolo gis untuk mengurangi rasa nyeri - Control

lingkungan yang

memperberat rasa nyeri - Fasilitas

istirahat dan tidur

- Pertimbangka n jenis dari sumber nyeri dalam

pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi : - Jelaskan

penyebab, periode, dan pemicu nyeri - Jelaskan

strategi meredakan nyeri - Anjurkan

memonitor nyeri secara mandiri - Ajarkan teknik

nonfarmakolo gis

Kolaborasi : -kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

2. Gangguan pola tidr b.d

ketidaknyamana n kolik /

kelemahan

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam.

Diharapkan kondisi pasien membaik dengan kriteria hasil :

- Keluhan sulit tidur menurun

Dukungan Tidur Observasi :

- Identifikasi pola aktivitas dan tidur - Identifikasi

factor pengganggu tidur (fisik dan/

psikologis) - Identifikasi

makanan dan minuman yang

Membantu pasien untuk mengkaji lebih dalam

permasalahan tidur pasien dan memberikan tindakan yang sesuai dalam menangani dan membantu pasien

- Keluhan tidak puas tidur menurun - Keluhan

pola tidur berubah menurun -

Kemampua n

beraktivita s

meningkat

mengganggu tidur

Terapeutik : - Modifikasi

lingkungan - Fasilitasi

menghilangka n stress sebelum tidur - Tetapkan

jadwal tidur rutin

- Lakukan prosedur untuk

meningkatkan kenyamanan Edukasi : - Ajarkan

relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakolo gi lainnya - Jelaskan

pentingnya tidur selama sakit

3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam.

Diharapkan

Manajemen Energi Observasi :

- Identifikasi gangguan fungsi tubuh

Mengidentifikas i memudahkan perawat untuk menemukan penyebab rasa lelah dan member

kondisi pasien membaik dengan kriteria hasil :

- Keluhan lelah menurun - Perasaan

lemah menurun

yang

menyebabka n kelelahan - Monitor

kelelahan fisik dan emosiona - Monitor pola

dan jam tidur Terapeutik :

- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus - Lakukan

latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif - Berikan

aktivitas distraksi yang

menyenangk an

- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau bergerak

tindakan sesuai dengan masalah pasien.

Edukasi : - Anjurkan

tirah baring - Anjurkan

melakukan aktivitas secara bertahap - Ajarkan

strategi koping untuk mengurangi kelelahan Kolaborasi :

- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara

meningkatka n asupan makanan Sumber : (SIKI, 2018)

IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN Hari /

Tanggal

Diagnaosa keperawata n

Tindakan DAR (Data, Action,

Respon)

SOAPIER Para

f Senin,

12/10/202 0

Nyeri akut Data Ds :

- Px mengeluh nyeri ulu hati terasa menjalar dari depan hingga kebelakang

S : px masih

mengeluh nyeri dan tidak nyenyak tidur O : px tampak lemah, gelisah dan wajahnya meringis

A : nyeri akut P : 1. Identifikasi

- Px mengeluh sulit tidur nyenyak pada malam hari dan gelisah

Do :

- Px tampak lemah - Px tampak

gelisah - Wajah px

terlihat meringis Action :

1.

mengidentifikasi karakteristik nyeri Respon : px mengatakan nyeri H : P : nyeri hilang timbul dan makin nyeri dibawa bergerak Q : nyeri terasa menjalar dari ulu hati/ epigastrium depan ke belakang R : epigastrium abdomen

S : skala 7, nyeri berat (Harvard) T : intermiten, ± 3-5 menit

2. mengobservasi TTV

karakteristik nyeri 2. observasi k/u dan ttv

3. ajarkan terapi nonfarmakologis 4. kolaborasi obat analgetik

5. control lingkungan

I : 1. Mengidentifikasi karakteristik nyeri

2. mengobservasi k/u dan ttv 3. mengajarkan terapi

nonfarmakologis 4. berkolaborasi untuk obat analgetik E : masalah belum teratasi

S : px masih nyeri O : skala nyeri 5 (menurun dengan obat)

R : lanjutkan intervensi 1-4

R : - H : TD :

130/80 mmhg Nadi :

101x/menit RR : 18x/menit S : 36,60C 3. mengajarkan teknik

nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, relaksasi nafas dalam.

R : px merasa nyaman

dengan dengan terapi

H : px terlihat mempraktekka n terapi dengan baik

4. berkolaborasi pemberian analgetik

R : px mengatakan nyeri menurun H : diberikan injeksi antrain 500mg/2ml selama 3x1 5. mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

R : px mengatakan merasa nyaman dan terbantu H : px terlihat nyaman dengan penutup sampiran dan berpindah posisi ke karpet bawah.

Gangguan pola tidur

Data : Ds :

- Px mengeluh sulit tidur - Px mengeluh

tidak puas tidur dan waktu tidur kurang dari 6-8 jam

- Px mengeluh tidur tidak nyenyak Do :

- Px tampak lemah dan gelisah - Tampak ada

warna gelap dibagian bawah mata px

Action :

S : px masih

mengeluh sulit tidur O : px tampak lemah dan gelisah serta ada warna gelap dibagian bawah mata

A : pola tidur terganggu

P : 1. Identifikasi pola tidur, aktivitas dan tidur 2. identifikasi

factor

pengganggu tidur 3. modifikasi

lingkungan 4. penjelasan

pentingnya tidur saat sakit

5. ajarkan teknik nonfarmakologis I : 1. Mengidentifikasi

pola aktivitas dan

1.

mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur

R : px masih mengeluh sulit tidur

H : px tampak lemah dan gelisah 2.

mengidentifikasi factor pengganggu tidur

R : px

mengeluh nyeri hilang timbul dan

mengganggu tidurnya H :

3. memodifikasi lingkungan yang nyaman untuk px

R : px merasa nyaman dengan lampu yang dimatikan H : px tampak nyaman 4. menjelaskan pentingnya tidur saat sakit

R : px mencoba berusaha untuk tetap bisa tidur

tidur

2. mengidentifikasi factor pengganggu tidur

3. memodifikasi lingkungan 4. menjelaskan pentingnya tidur saat sakit

5. mengajarkan teknik

nonfarmakologis E : masalah belum teratasi

S : px masih sulit tidur

O : px tampak lemah

R : lanjutkan intervensi 1,3,5

H : px tampak memahami penjelasan 5. mengajarkan teknik

nonfermakologis relaksasi dengan terapi zikir 15 menit

sebelum/saat akan tidur

R : px mencoba mengikuti terapi yang diberikan H : px tampak tenang dan nyaman, meski belum langsung tertidur Intoleransi

aktivitas

Data Ds :

- Px mengeluh lemah dan begitu letih - Px

mengatakan belum mampu beraktivitas secara mandiri sepenuhnya dan dibantu keluarga Do :

- Px tampak

S : - px masih merasa begitu letih

- Px mengatakan masih belum bisa beraktivitas O : - px tampak lemah, letih

- Px tampak banyak berbaring dan mencari posisi nyaman A : intoleransi aktivitas

P : 1. Identifikasi gangguan fungsi

lemah - Px tampak

dibantu keluarga saat beraktivitas (missal : duduk / pergi ke toilet) - Px memilih

untuk berbaring - Tonus otot

derajat 4 Action : 1.

mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan kelelahan

R : px merasa lelah menahan nyeri, seperti tenaganya menjadi lemah H :

2. menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus

R : px meminta lampu

dimatikan dan meminta posisi kekarpet bawah

tubuh yang

menyebabkan lelah 2. sediakan

lingkungan yang nyaman

3. anjurkan tirah baring

4. anjurkan aktivitas bertahap 5. monitor

kelelahan fisik dan emosional I : 1. Mengidentifikasi

gangguan fusngsi tubuh yang

menyebabkan lelah 2. menyediakan lingkungan yang nyaman

3. menganjurkan tirah baring 4. menganjurkan beraktivitas bertahap

5. memonitoring Kelelahan fisik dan emosional

E : masalah belum teratasi

S : px masih merasa lemah dan letih

O : px tampak lemah

R : lanjutkan

H : px merasa nyaman 3. menganjurkan tirah baring

R : px masih merasa lemah H : px

melakukan tirah baring 4. menganjurkan beraktivitas secara bertahap

R : px masih merasa lemah H : px

berusaha secara bertahap 5. monitor

kelelahan fisik dan emosional

R : px masih merasa lelah H : px tampak lemah

intervensi 2,3,4,5

Selasa, 13/10/202 0

Nyeri akut Data DS :

- Px masih

mengeluh nyeri

- Px masih lemah

- Px mengeluh tidak nyenyak dan kesulitan tidur terganggu

S = Px masih mengeluh nyeri O = Px tampak lemah , gelisah, dan

wajahnya meringis A = Nyeri akut P =

1. Identifikasi Karakteristik nyeri

dengan nyeri DO :

- Px tampak lemah dan gelisah Action

- Mengidentifikasi masalah nyeri R= px masih merasa nyeri H =

P : Nyeri hilang timbul, namun sudah sadikit berkurang Q : Nyeri terasa menyalar dari epigastrium depan kebelakang R : Epigastrium abdomen S : Skala 5 ( Harvard ) T : ± 2 - 3 menit -

Mengobservasi kan TTV R = - H = TD : 120/80 mmhg

Nadi : 99x / menit

2. Observasi TTV

& K/U

3. Berikan teknik non-

farmakologis 4. Kolaborasi

pemberian analgetik I =

1. Mengidentifikas i karakteristik nyeri

2. Mengobservasi TTV & K/U 3. Memberikan

teknik / terapi nonfarmakologis 4. Berkolaborasi

pemberian analgetik E = Masalah belum teratasi

S : Px masih mengeluh nyeri

RR : 20x /menit

S : 36,8oC - Memberikan

teknik non- farmakologis seperti relaksi nafas dalam untuk mengurangi nyeri R = Px melakukan terapi yang diajarkan H = Px tampak nyaman

- Berkolaborasi pemberian analgetik R = Px mengatakan nyeri berkurang H = Px

diberikan injeksi antrain 500mg/2m 3x1

O : Skala nyeri 3 (menurun dengan obat)

R = Lanjutkan interensi 1 - 4

Gangguan pola tidur

Data DS =

- Px mengeluh sulit tidur - Px masih

mengeluh tidak nyenyak tidur

S = px masih

mengeluh sulit tidur O = px tampak lemah A = pola tidur

terganggu P =

1. Identifikasi pola

saat malam - Px merasa

terganggu dengan nyeri selama tidur DO =

- Px tampak lemah - Tampak ada

warna gelap pada bagian bawah mata Action

- Mengidentifika si pola tidur px R = - px masih sulit tidur H = - px tampak khawatir dengan

kesulitan tidur - Mengidentifika

si lingkungan R = px meminta ditutup sampiran karena menghindari kipas px lain H = px tampak nyaman

- Memberikan

tidur px 2. Modifikasi

lingkungan 3. Berikan terapi

nonfarmakologis I =

1. Mengidentifikasi pola tidur

2. Memodifikasi lingkungan 3. Memberikan

terapi

nonfarmakologis E = masalah belum teratasi

S = px masih sulit tidur, namun sudah sedikit lebih baik dari malam sebelumnya O = px tampak lemah

R = Lanjutkan Intervensi 1- 3

teknik

nonfarmakolog is dengan terapi relaksasi zikir 15 menit sebelum tidur / saat akan tidur R = px

melakukan terapi dengan mandiri

H = px tampak nyaman

selama melakukan terapi Intoleransi

aktivitas

Data DS =

- Px masih merasa lemah, namun px sudah lebih nyaman dari hari kemarin - Px mengatakan

perlahan sudah bisa untuk duduk dan berdiri secara mandiri DO = - Px masih

tampak lemah - Px tampak

duduk berbicara

S = px masih merasa lemah

O = px sudah mulai bisa beraktivitas mandiri

A = Intoleransi aktivitas P =

1. Sediakan

lingkungan yang nyaman

2. Anjurkan tirah baring

3. Anjurkan aktivitas bertahap 4. Monitor

kelelahan emosi

& fisik

dengan perawat.

Makan &

minum secara mandiri tanpa disuap

- Tonus otot derajat 4

I =

1. Menyediakan lingkungan yang nyaman

2. Menganjurkan tirah baring cukup

3. Menganjurkan aktivitas bertahap E = masalah belum teratasi

S = px masih merasa lemah O = px tampak belum mampu sepenuhnya R = Lanjutkan intervensi 1 -3 Rabu,

14/10/202 0

Nyeri akut Data DS =

- Px tidak lagi mengeluh - Px mengatakan

tidur sudah mulai nyenyak DO =

- Px tidak

terlihat gelisah, meringis Action = - Pemberian

S = px tidak nyeri lagi O = px dalam kondisi membaik

A = tidak ada masalah kep.

P = program BLPL I = memprogram BLPL

E = masalah teratasi R = intervensi dihentikan

tindakan dihentikan Respon = - Px tidak lagi

nyeri Gangguan

pola tidur

Data DS =

- Px mengatakan tidur sudah mulai nyenyak DO =

- Kondisi px membaik Action - Tindakan

dihentikan Respon - Kondisi

membaik

S = px sudah bisa tidur nyenyak

O = kondisi membaik A = tidak ada masalah kep.

P = program BLPL I = memprogram BLPL

E = masalah teratasi R = intervensi dihentikan

Intoleransi aktivitas

Data DS =

- Px sudah bisa beraktivitas mandiri

bertahap, tonus otot derajat 5 DO =

- Px tidak lagi mengeluh lemah dan rasa letih

S = px tidak mengeluh lemah

O = kondisi membaik A = tidak ada masalah kep.

P = program BLPL I = memprogram BLPL

E = masalah teratasi R = Intervensi dihentikan

Action

- Menganjurkan istirahat yang cukup untuk px

Respon

- Kondisi px membaik

Sumber : (SIKI,2018)

55

BAB IV

Dokumen terkait