BAB VI Penutup
3) Data Obyektif
126 (4) Pola Aktivitas
Memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang dilakukan di rumah (Sulistyawati, 2012). Dikaji pekerjaan dirumah atau pekerjaan yang dikerjakan sehari- hari.
(5) Personal Hygiene
Data yang mempengaruhi kesehatan pasien dan bayinya (Sulistyawati, 2012). Dikaji mandi berapa kali/hari, keramas berapa kali/minggu, ganti baju berapa kali/hari, ganti celana dalam berapa kali/hari, sikat gigi berapa kali/hari.
(6) Aktivitas Seksual
Digunakan untuk mengetahui keluhan dalam aktivitas seksual yang mengganggu (Sulistyawati, 2012). Dikaji frekuensi, keluhan.
(7) Psikososial Spiritual
Perlu dikaji untuk kenyamanan psikologis ibu. Dikaji respon terhadap kehamilan ini senang atau tidak, respon suami terhadap kehamilan ini mendukung atau tidak, respon keluarga terhadap kehamilan ini (Sulistyawati, 2012).
127
Tekanan darah normal pada ibu hamil umumnya sama dengan tekanan darah pada kondisi normal lainnya, yaitu berkisar antara 110/70- 120/80 mmHg, sedangkan yang dikatakan darah rendah (hipotensi) adalah ≤90/60 mmHg dan yang dikatakan darah tinggi (hipertensi) adalah ≥140/90 mmHg. (Astui, 2017).
a) Nadi : digunakan untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai (Takikaedi). Frekuensi normal 60-100 x/menit (Astuti, 2017).
b) Suhu : digunakan untuk mengetahui suhu tubuh pasien normal atau tidak. Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi, Suhu normal adalah 36,5-37,5℃ (Astui, 2017).
c) Pernafasan : digunakan untuk mengetahui sistem fungsi pernafasan. Frekuensi normal 16-24 x/menit (Astui, 2017).
d) Berat Badan : digunakan untuk mengetahui faktor obesitas, selama kehamilan berat badan naik 9-12 kg (Margaret, 2016).
e) Tinggi Badan : digunakan untuk menentukan kemungkinan adanya panggul sempit (terutama pada yang pendek) tinggi badan normal ≥ 145 cm (Permenkes, 2014).
f) LILA : digunakan untuk mengetahui adanya faktor kurang gizi bila kurang dari 23,5 cm (Asfiah, 2011).
4) Pemeriksaan fisik
Merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Berikut pemeriksaan head to toe menurut Janah (2011).
(1) Kepala : Bagaimana bentuk kepala, warna rambut hitam atau tidak, bersih atau tidak, adakah ketombe dan rambut rontok.
(2) Muka : Pucat atau tidak.
(3) Mata : Adakah gangguan penglihatan, konjungtiva anemis atau tidak, sklera ikterik atau tidak).
128
(4) Telinga : Bersih atau tidak, adakah gangguan pendengaran, adakah masa didalam telinga.
(5) Hidung : Bersih atau tidak, adakah pernafasan cuping hidung, adakah polip.
(6) Mulut dan gigi : Mulut, lidah dan gigi bersih atau tidak, adakah caries gigi, adakah perdarahan gusi, bibir stomatitis atau tidak.
(7) Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid, adakah pembesaran vena jugularis, adakah pembesaran getah bening.
(8) Dada : Adakah retraksi dada, denyut jantung teratur atau tidak, adakah whezzing paru-paru.
(9) Ekstremitas atas : Ujung jari pucat atau tidak, turgor ikterik atau tidak tangan dan kuku bersih atau tidak.
(10) Ekstremitas bawah : Turgor baik atau tidak, adakah oedem, bagaimana reflek patella.
(11) Anus : Adakah varises, adakah tanda chadwick, adakah hemoroid.
5) Pemeriksaan khusus
(1) Inspeksi Proses pengamatan atau observasi untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien (Sulistyawati, 2011).
(2) Muka : Adakah oedem, kloasma gravidarum.
(3) Payudara : Bagaimana pembesaran payudara, puting susu menonjol atau tidak, terjadi hiperpigmentasi aerola atau tidak.
(4) Abdomen : Adakah bekas luka operasi, adakah striae gravidarum, adakah linea nigra.
(5) Genetalia : Adakah pengeluaran per vagina lendir darah, air ketuban, darah, dll (Janah, 2011).
129
(6) Palpasi Digunakan untuk menentukan besarnya rahim, dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak janin dalam rahim (Hidayat, 2010).
(7) Payudara : Adakah benjolan abnormal, adakah rasa nyeri, adakah pengeluaran kolostrum (Janah, 2011).
(8) Palpasi Abdomen :
Leopold I : Digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa janin yang ada dalam fundus.
Leopold II : Digunakan untuk menetukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada anak.
III : Digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah masuk atau belum ke PAP.
Leopold IV : Digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga panggul (Sulistyawati, 2011).
TFU (Tinggi Fundus Uteri)
TBJ (Tafsiran Berat Janin) Jika belum masuk Panggul (TFU- 12) x 155. Jika sudah masuk Panggul (TFU-11) x 155 (Janah, 2011).
(b) Auskultasi : Digunakan untuk mendengarkan bunyi detak jantung janin (DJJ), bising tali pusat, bising usus. Dalam keadaan sehat bunyi jantung janin 120-140 x/menit (Hidayat, 2011).
(c) Pemeriksaan dalam untuk mengetahui keadaan vagina, porsio (tebal atau tipis), pembukaan, ketuban (utuh atau tidak), penurunan kepala (bidang Hodge berapa), ubun-ubun kecil, dan untuk mendeteksi besar panggul (Wahyuni, 2012).
6) Pemeriksan Penunjang
130
a) Pemeriksaan Darah dari pemeriksaan darah perlu ditentukan Hb 3 bulan sekali karena pada wanita hamil sering timbul anemia karena difesiensi besi (Hani, 2011).
b)
Pemeriksaan Urine pemeriksaan yang dilakukan adalah memeriksa kadar protein urine diketahui apakah ibu menderita preeklampsia atau tidak (Romauli, 2011).c) Pemeriksaan USG dapat mengidentifikasi pada janin mengenai ukuran, bentuk dan posisi (Hani, 2011).
b. Langkah II (Kedua) : Intepretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosis yang spesifik (Walyani, 2015).
1. Diagnosa Kebidanan
Diagnosis yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosa kebidanan (Ratnawati, 2017) .
Contoh Diagnosa ANC (Antenatal Care) :
Ny “...”umur ... tahun, usia kehamilan.... G....P...Ab...
Ah….. minggu, dengan kehamilan....
Contoh Diagnosa KB (Keluarga Berencana) : Ny “....” umur...tahun, Akseptor KB...
Keterangan :
G (Gravida) : Hamil untuk menentukan jumlah kehamilan ibu yang terdahulu dengan menambahkan jumlah kehamilan seperti contoh diatas.
131
P (Partus) : Partus digunakan untuk mengetahui jumlah persalinan yang pernah dialami bahkan untuk persalinan terdahulu, seperti contoh diatas.
Ab (Abortus) : Abortus digunakan untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami keguguran atau tidak dari kehamilan yang sebelumnya atau sekarang, seperti contoh diatas.
Ah (Anak Hidup) : Anak Hidup digunakan untuk mengetahui apakah ibu memeliki anak yang masih hidup atau sudah meninggal (Ratnawati, 2017).
a) Data subyektif
1) Ibu mengatakan berusia berapa tahun.
2) Ibu mengatakan hamil ke.. keguguran... kali.
3) Ibu mengatakan sudah mengeluaran cairan sejak tanggal ..jam..
4) Ibu mengatakan cemas dengan keadaan bayinya karena ibu belum merasakan kenceng-kenceng.
b) Data objektif