BAB II KAJIAN TEORITISKAJIAN TEORITIS
H. Teknik Analisis Data
1. Daya ledak otot lengan (X1)
Berdasarkan hasil tes daya ledak otot lengan yang dilakukan, diperoleh skor maksimum = 4.52 dan skor minimum = 3.83, disamping itu diperoleh nilai mean (rata-rata) = 4.156, median 4.12, modus = 4.42, standar deviasi = 0.214. Dengan demikian data berdistribusi normal, karena selisih antara nilai mean (rata-rata) dengan nilai median tidak lebih dari satu standar deviasi.
Agar lebih jelasnya data tes daya ledak otot lengan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 7. Daya Ledak Otot Lengan (X1)
No Kelas Interval Frekuensi Kategori
Absolut (Fa) Relatif (%)
1 < 4.52 2 6.67% Baik sekali
2 4.29 – 4.51 5 16.67% Baik
3 4.06 – 4.28 15 50% Cukup
4 3.83 – 4.05 8 26.66 Kurang
5 > 3.82 0 0 Kurang sekali
Jumlah 30 100%
37
0 5 10 15
<4.52
Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel di atas dari orang sampel, 2 orang sampel dengan persentase 6.67% memiliki daya ledak otot lengan berkisar < 4.52
sampel dengan persentase 16.67% memiliki daya ledak otot lengan berkisar antara 4.29
persentase 50% memiiki daya ledak otot lengan berkisar antara dengan kategori
kategori kurang, sementara untuk kategori kurang sekali dari ke 30 orang sampel tidak ada.
kemampuan kecepatan berada pada kategori cukup, karena nilai rata daya ledak otot lengan yang diperoleh berada pada kelas interval ( 4.28). Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi kecepatan di atas dapat di lihat pada histogram di bawah ini :
Gambar 6. Histogram daya ledak otot lengan (X 2. Keseimbangan
Berdasarkan hasil tes skor minimum = 20.16667, median =
dengan demikian data berdistribusi normal. Karena selisih antara nilai mean
Frekuensi Absolut
4.29-4,51 4.06-4.28 3.83-4.05 >3.82
Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel di atas dari orang sampel, 2 orang sampel dengan persentase 6.67% memiliki daya ledak otot lengan berkisar < 4.52 tergolong kategori sangat baik
sampel dengan persentase 16.67% memiliki daya ledak otot lengan 4.29-4.51 tergolong kategori baik, 15 orang sampel dengan persentase 50% memiiki daya ledak otot lengan berkisar antara
cukup, 8 orang sampel dengan persentase 26.66%
kategori kurang, sementara untuk kategori kurang sekali dari ke 30 orang sampel tidak ada. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
kecepatan berada pada kategori cukup, karena nilai rata daya ledak otot lengan yang diperoleh berada pada kelas interval (
. Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi kecepatan di atas dapat di lihat pada histogram di bawah ini :
Gambar 6. Histogram daya ledak otot lengan (X1)
Berdasarkan hasil tes keseimbangan, diperoleh skor maksimum = skor minimum = 15. Disamping itu diperoleh nilai mean (rata
, median = 20.5, dan modus = 15 dan Standar Deviasi = 3.415.
dengan demikian data berdistribusi normal. Karena selisih antara nilai mean Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel di atas dari 30 orang sampel, 2 orang sampel dengan persentase 6.67% memiliki daya
sangat baik, 5 orang sampel dengan persentase 16.67% memiliki daya ledak otot lengan 15 orang sampel dengan persentase 50% memiiki daya ledak otot lengan berkisar antara 4.06-4.28 cukup, 8 orang sampel dengan persentase 26.66% dengan kategori kurang, sementara untuk kategori kurang sekali dari ke 30 orang Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kecepatan berada pada kategori cukup, karena nilai rata-rata daya ledak otot lengan yang diperoleh berada pada kelas interval (4.06 –
. Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi kecepatan di atas juga
, diperoleh skor maksimum = 25 dan . Disamping itu diperoleh nilai mean (rata-rata) = dan Standar Deviasi = 3.415.
dengan demikian data berdistribusi normal. Karena selisih antara nilai mean
(rata-rata) dengan nilai median tidak lebih dari satu standar deviasi. Agar lebih jelasnya hasil keseimbangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 8. Distribusi frekuensi keseimbangan (X2)
No Kelas Interval Frekuensi Kategori Absolut
(Fi)
Relatif (%)
1 9.91-13.33 0 0 Kurang sekali
2 13.34-16.75 7 23.33 Kurang
3 16.76-23.59 17 56.67 Cukup
4 23.60-27.01 6 20 Baik
5 27.02-30.43 0 0 Baik sekali
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel di atas dari 30 orang sampel, 7 orang (23.33%) memiliki keseimbangan berkisar antara 9.91-13.33 tergolong kategori kurang, 17 orang (56.67%) memiliki 16.76-23.59 tergolong kategori cukup, 6 orang (20%) memiliki 23.60-27.01 tergolong kategori baik, sementra untuk kategori kurang sekali dan baik sekali tidak ada. Jadi berdasarkan nilai rata-rata keseimbangan dari ke 30 sampel penelitian yaitu 20.16667 dapat disimpulkan bahwa keseimbangan yaitu dalam kategori cukup. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan pada histogram dibawah ini :
Gambar 7. Histogram Kemampuan 3. Kemampuan Shooting
Berdasarkan tes kemampuan
maksimum adalah 38 dan skor minimum 23. Disamping itu diperoleh nilai mean (rata
Deviasi = 4.843. Dengan demikian data distribusi normal. Karena selisih nilai mean (rata
deviasi. Agar lebih jelasnya deskripsi data kemampuan underbasket dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini:
0 5 10 15 20
9.91-13.33
Frekuensi Absolut
Gambar 7. Histogram Kemampuan Keseimbangan (X2
Shooting Underbasket (Y)
Berdasarkan tes kemampuan shootingunderbasket, diperoleh skor maksimum adalah 38 dan skor minimum 23. Disamping itu diperoleh nilai mean (rata-rata) = 30.1667, median =29,modus = 37, dan standar Deviasi = 4.843. Dengan demikian data distribusi normal. Karena selisih nilai mean (rata-rata) dengan nilai median tidak lebih dari satu standar deviasi. Agar lebih jelasnya deskripsi data kemampuan
underbasket dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini:
13.34-16.75 16.76-23.59 23.60-27.01 27.02 Kelas Interval
2)
underbasket, diperoleh skor maksimum adalah 38 dan skor minimum 23. Disamping itu diperoleh rata) = 30.1667, median =29,modus = 37, dan standar Deviasi = 4.843. Dengan demikian data distribusi normal. Karena selisih dengan nilai median tidak lebih dari satu standar deviasi. Agar lebih jelasnya deskripsi data kemampuan shooting
27.02-30.43
Tabel 9. Distribusi frekuensi kemampuan shootingunderbasket (X2)
No Kelas Interval Frekuensi
Kategori Absolut
(Fa) Relatif (%)
1 23 – 26 9 30 Kurang sekali
2 26.1 – 29.1 6 20 Kurang
3 29.2 – 32.2 5 16.67 Cukup
4 32.3 – 35.3 4 13.33 Baik
5 35.4 – 38.4 6 20 Baik sekali
Jumlah 30 100%
Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel di atas dari 30 orang sampel, 9 orang (30%) memiliki kemampuan shooting underbasket berkisar antara 23-36 tergolong kategori kurang sekali, 6 orang (20%) memiliki 26.1- 29.1 tergolong kategori kurang, 5 orang (16.67%) memiliki 29.2-32.2 tergolong kategori cukup, 4 orang (13.33%) memiliki 32.3-35.3 tergolong kategori baik, dan 6 orang (20%) memiliki 35.4-38.4 tergolong kategori baik sekali. Jadi berdasarkan nilai rata-rata kemampuan shooting underbasket dari ke 30 sampel penelitian yaitu 30.1667 dapat disimpulkan bahwa kemampuan shooting underbasket yaitu dalam kategori cukup. Untk lebih jelasnya distribusi frekuensi kemampuan shootingunderbasket juga dapat di lihat pada histogram dibawah ini :
0 2 4 6 8 10
23-26
Gambar 9. Histogram B. Teknik Analisis Data