• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI

H. Definisi Konsepsional

Untuk memberikan gambaran secara jelas dalam penulisan ini mengenai variabel yang digunakan, Maka dikemukakan definisi konsep sebagai berikut :

1. Permintaan

Pengertian permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam priode tertentu.

2. Pendapatan

Pendapatan perorangan (personal income) merupakan pendapatan paten agregat (yang berasal dari berbagai sumber) yang secara aktual diterima oleh seseorang atau rumah tangga.

3. Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

I. Hipotesis

Berdasarkan dasar teori yang telah disampaikan maka hipotesis yang diambil yaitu :

1. Adanya pengaruh pendapatan total keluarga dan jumlah anggota keluarga terhadap permintaan air bersih PDAM secara parsial.

2. Adanya pengaruh pendapatan total keluarga dan jumlah anggota keluarga terhadap permintaan air bersih PDAM secara simultan.

A. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini diperlukan suatu definisi yang realistis untuk mengarahkan kepada penelitian sehingga dapat dijadikan indikator terhadap variabel yang akan diteliti, dan menerangkan konsep-konsep yang telah di terangkan di muka agar tidak terjadi kesalah pahaman penafsiran.

Adapun definisi operasional yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Jumlah Permintaan Air Bersih (Y)

Jumlah Permintaan di sini adalah banyaknya jumlah pemakaian kubik air bersih PDAM dari para konsumen di Kelurahan Selumit Pantai di Kota Tarakan Tahun 2014.

2. Jumlah pendapatan (X1)

Adalah penghasilan yang diperoleh perbulan atau gaji rumah tangga yang sudah bekerja, variabel ini dinyatakan dalam satuan Rupiah.

3. Jumlah Anggota Keluarga (X2)

Adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Khususnya keluarga yang terdapat di Kelurahan Selumit Pantai.

B. Data yang diperlukan

Adapun data yang dipergunakan dalam menunjang analisis penelitian ini nantinya agar masalah yang dihadapi PDAM menyangkut permintaan air bersih di Kelurahan Selumit Pantai sebagai berikut :

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung yang berasal dari para responden yang menggunakan air bersih langsung dari PDAM. Data tersebut diperoleh dari quisioner yang dibagikan kepada para responden yang berdomisili di Kelurahan Selumit Pantai.

2. Data sekunder adalah data yang berasal dari pihak kedua atau data yang sudah jadi berupa dokumentasi dan publikasi yang dikumpulkan oleh pihak atau instansi terkait. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah permintaan air bersih di Kelurahan Selumit Pantai.

3. Data lain yang mendukung penelitian ini.

C. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Tarakan. Data sekunder diperoleh dari Perusahan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kota Tarakan yang terletak di jalan Slamet Riyadi NO.34 Kampung Bugis Dalam Kota Tarakan sedangkan data primer diperoleh dari responden pelanggan PDAM yang ada di Kelurahan Selumit Pantai.

D. Teknik Penggumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitan Kepustakaan(library research)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data- data yang berupa informasi maupun sumber bacaan lain yang terkait dengan penelitian.

2. Kuisioner(Quesioner)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan jumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mendapatkan jawaban secara bebas dari responden.

E. Populasi dan Sampel

Suharyadi dan Purwanto (2009) mendefinisikan populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian.

Sedangkan sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan PDAM yang berdomisili di Kelurahan Selumit Pantai dengan Jumlah 402. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian adalah dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla, 1993) sebagai berikut :

= 1 + keterangan :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi).

Berdasarkan rumus slovin tersebut di atas maka perhitungan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

= 402

1 + 402. 0,1² = 80

F. Alat Analisis

Dalam rangka melakukan analisa data, maka penulis menggunakan rumus regresi berganda, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas maka dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Y = α + β1X1+ β2X2+ e Dimana :

Y = Jumlah Pemakaian Air Bersih (Kubik)

= Jumlah Pendapatan

= Jumlah Anggota Keluarga α = Parameter konstan

β1, β2 = Koefisiensi regresi

e = Error

G. Uji Hipotesis

Adapun alat yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah alat uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji F) adalah sebagai berikut :

1. Uji hipotesis dengan uji t

Uji hipotesis dengan uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai thitung adalah sebagai berikut :

t

hitung

=

²

Setelah didapatkan nilai thitung melalui rumus di atas maka untuk menginterprestasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut :

 Jika thitung> ttabelmaka Ho ditolak atau ada hubungan yang signifikan

 Jika thitung < ttabel maka Ho diterima atau tidak ada hubungan yang signifikan

Untuk mengetahui tabel dengandegrees freedom= n – 2 pada level of significance 10% (tingkat kesalahan10% atau 0,1 atau taraf keyakinan 90% atau 0,90).

2. Uji hipotesis dengan uji F

Digunakan untuk menguji pengaruh dua variabel bebas secara bersama – sama dengan variabel terikat.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

f

hitung

=

²

( ) / ( )

Dimana :

R2 = Koefisien Determinasi K = Jumlah variabel independent

n = Jumlah sampel

Jika Fhitung > ttabel maka Ho ditolakdan H1 diterima, hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang kuat dan signifikan antara seluruh variabel X1, X2secara simultan terhadap variabel Y begitu juga sebaliknya.

3. Koefisien Determinasi(R2)

Koefisien determinasi dapat didefinisikan sebagai bagian dari keragaman total variabel terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independent). Jadi koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X (variabel bebas) menerangkan variabel Y (variabel terikat). Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y.

H. Uji Asumsi Klasik

Agar dapat mengetahui penyimpangan yang mempengaruhi pola perubahan variabel serta agar dapat dengan mudah menjelaskan kesimpulan berdasarkan hasil dari perhitungan linear berganda, uji asumsi klasik dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Menurut Algifari (2000) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada normal probability plotyang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal dan dengan melihat grafik histogram.

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau pada grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas .

Menurut Ghozali (2006) deteksi normalitas bertujuan untuk mendetek siapakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Maka regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan pola distribusi normal.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya, menunjukkan pola distribusi tidak normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2006) deteksi multikolineritas bertujuan untuk mendeteksi apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.

b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90) mengindikasikan ada multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas, karena dapat disebabkan adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

c. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Ukuran ini menujukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainya. Nilai tolerance yang

rendah sama dengan VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).

Nilaicut off yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolinearitas adalah jika tolerance kurang dari 10 persen dan nilai VIF di atas 10, maka terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2006) deteksi heteroskedastisitas bertujuan mendeteksi apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Hesteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Hesteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada scatterplot. Dasar analisisnya adalah :

a. Jika pola tertentu, seperti titik–titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik–titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kota Tarakan

Menurut Badan Pusat Statistik Kota Tarakan Tahun 2013, Kota Tarakan terletak antara 117º34’ Bujur Barat dan 117º38’ Bujur Timur diantara 3º39’ Lintang Utara dan 3º20’ Lintang Selatan. Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 23 Tahun 1999, maka Kota Tarakan sebelumnya terdiri dari 3 kecamatan dimekarkan menjadi 4 kecamatan dan 18 kelurahan. Keempat kecamatan tersebut adalah Tarakan Timur, Tarakan Tengah, Tarakan Barat dan Tarkan Timur. Di samping itu berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, status desa yang ada di Kota Tarakan seluruhnya berubah menjadi kelurahan. Undang-undang tersebut juga mengubah penyebutan “Kotamadya Tarakan” menjadi “Kota Tarakan”.

Kota Tarakan mempunyai luas 657,33 Km2, dari luasan lautan tersebut 38,2% atau 250,8 Km2 berupa daratan dan sisianya sebanyak 61,8% atau 406,53 Km2berupa lautan. Adapun batas-batas Kota Tarakan yaitu :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Pulau Bunyu kabupaten Bulungan.

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Tanjung Palas kabupaten Bulungan.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Pulau Bunyu kabupaten Bulungan dan Laut Sulawesi.

Sebelah Barat : Berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Sesayap kabupaten Bulungan.

2. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kelurahan Selumit Pantai Kelurahan Selumit Pantai merupakan salah satu kelurahan di Kota Tarakan, provinsi Kalimantan Utara, dengan luas wilayah 48,00 ha/m2 yang terdiri dari luas tanah pemukiman 41,28 ha/m2, perkantoran 1,52 ha/m2 dan luas prasarana umum lainnya 5,20 ha/m2. Kawasan permukiman Kelurahan Selumit Pantai pada kemiringan lahan 20,00 derajat. Kelurahan Selumit Pantai merupakan wilayah yang cukup padat dengan jumlah penduduk 15.146 orang. Letak administratif Kelurahan Selumit Pantai adalah:

a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Karang Rejo Kecamatan Tarakan Barat.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah.

c. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Selumit Kecamatan Tarkan Tengah.

d. Sebelah barat berbatasan kelurahan laut Kecamatan Tarakan Tengah.

3. Sumber daya air kelurahan selumit pantai

Sumber air bersih yang ada di Kelurahan Selumit Pantai adalah PDAM. PDAM adalah perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan monitor oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah. PDAM sebagai perusahaan daerah diberi tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengelolah sistem penyediaan air bersih serta melayani semua kelompok konsumen dengan harga yang terjangkau.

Tabel 4.1. Data Total Sambungan Rumah Dan Pemakaian Pelanggan Kota Tarakan Kelurahan Selumit Pantai / Kecamatan Tarakan Tengah Tahun 2014

Bulan sambunganrumah pakai (m3)

Januari 993 16,061

Februari 993 22,945

Maret 996 18,925

April 996 20,385

Mei 1,011 23,657

Juni 1,023 29,929

Juli 1,039 26,326

Agustus 1,041 28,198

September 1,047 27,055

Oktober 1,050 26,329

Nopember 1,056 28,932

Desember 1,062 27,423

Jumlah 296,165

Sumber : Data sekunder, 2014

B. Keadaan Penduduk

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bermukim di Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah khususnya RT 022, RT 023, RT 025. Karakteristik responden sangatlah penting dalam penelitian ini karena dengan mengetahui karakteristik responden, maka akan mengetahui objek penelitian dengan lebih baik. Jumlah responden dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah 80 responden.

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bermukim di wilayah Kelurahan Selumit Pantai Tarakan Tengah. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil kuesioner dari responden yang telah disurvei, maka berikut penjelasannya.

1. Responden berdasarkan tingkat umur

Dari hasil penelitian dipilih sebagai responden berkisar antara 18-60 tahun. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Table 4.2 Data Responden Berdasarkan Tingkat Umur.

Umur (Tahun) Jiwa %

18 – 30 12 15

31 – 43 40 50

44 – 56 23 29

>600 5 6

Jumlah 80 100

Sumber : Data primer diolah, 2015

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berasal dari tingkat umur 18 – 30 tahun, yaitu sebanyak 15%, 31 – 43 tahun sebanyak 50%, 44 – 56 tahun sebanyak 29%, dan > 57 tahun sebanyak 6%. Jadi

berdasarkan tingkat umur terbanyak adalah responden Tingkat umur 31 – 43 tahun. Seperti terlihat pada tabel 4.2.

2. Responden berdasarkan tingkat pendapatan

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah total seluruh pendapatan yang diperoleh oleh responden yang bekerja perbulannya.

Adapun kategori tingkat pendapatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3.Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Pendapatan Jiwa %

Rp. 0 – Rp. 500,000-, 0 0

Rp.500,000 – Rp. 1,000,000-, 2 2

Rp. 1,000,000 – Rp. 1,500,000-, 21 27

Rp. 1,500,000 – Rp. 2,000,000-, 35 44

Rp. 2,000,000 – Rp. 2,500,000-, 18 22

Rp. 2,500,000 – Rp. 3,000,000-, 4 5

Rp. 3,000,000 – RP. 3,500,000-, 0 0

>Rp. 4,000,000-, 0 0

Jumlah 80 100

Sumber : Data primer diolah, 2015

Responden berdasarkan tingkat pendapatan, secara umum responden memiliki total pendapatan < 500.000 sebanyak 0%, 500.000-1.000.000 sebanyak 2%, responden memiliki pendapatan 1.000.000-1.500.000 sebanyak 27%, responden memiliki pendapatan 1.500.000-2.000.000 sebanyak 44%, responden memiliki pendapatan sekitar 2.000.000-2.500.000 sebanyak 22%, responden memiliki pendapatan sekitar 2.500.000-3.000.000 sebanyak 5% dan 0% memiliki total pendapatan 3.000.000-3.500.000 dan >

4.000.000 sebanyak 0% perbulannya.

3. Responden berdasarkan tingkat permintaan air bersih

Permintaan air yang dimaksud dalam penelitian ini adalah total seluruh permintaan air perbulannya. Adapun kategori tingkat pendapatan dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4.Data Responden Berdasarkan Tingkat Permintaan Air Bersih

Permintaan Air Bersih Jiwa %

1m3 –2m3 0 0

3m3 –4m3 7 8,75

5m3 –6m3 11 13,75

7m3 –8m3 31 38,75

9m3 –10m3 31 38,75

>10 m3 0 0

Jumlah 80 100

Sumber : Data primer diolah, 2015

Responden berdasarkan tingkat permintaan air bersih, secara garis besar yang memiliki angka terbesar adalah 7m3 – 8m3 dan 9m3 – 10m3 sama-sama memiliki angka sebesar 38,75 %, yang tingkat permintaan air bersihnya antara 5m3– 6m3 memiliki angka sebesar 13,75 % , 3m3– 4m3memilik angka sebesar 8,75 % sedangkan 1m3 – 2m3 dan > 10m3 memiliki angka yang paling kecil sebesar 0 %.

C. Hasil Penelitian Regresi Linier Berganda

Tujuan penggunaan regresi berganda dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh jumlah pendapat (X1) dan jumlah anggota keluarga (X2) terhadap permintaan air bersih (Y) di Selumit Pantai.

Tabel 4.5.Data Pengujian Secara Parsial (ujit ) No Variabel T-hitung T-tabel

1 X1 -0.572 1.658

2 X2 -1.570 1.658

Sumber :hasilpengolahan SPSS

Tabel 4.6.Data Pengujian Secara Simultan (ujit ) No Variabel F-hitung F-tabel

1 X1 dan X2 1.381 4.88

Sumber :hasilpengolahan SPSS

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan regresi berganda maka diperoleh nilai F-hitung = 1.381 > F-tabel = 4.88.

Tabel 4.7 Data Nilai Tolerance dan VIF Pada masing-masing variabel

Variabel Tolerance VIF

X1 1.000 1.000

X2 1.000 1.000

Sumber :hasilpengolahan SPSS

Berdasarkan tabel di atas maka tidak terjadi penyimpangan uji asumsi multikolinearitas karena nilai tolerance mendekati 1 dan nilai VIF di sekitar angka 1.

A. Analisis

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian dan untuk mengetahui pengaruh signifikan antara variabel bebas seperti X1 yang di wakili oleh Pendapatan , Dan X2 yang diwakili oleh Jumlah Anggota Keluarga,. Seperti telah ditentukan sebelumnya, dengan variabel yang terikat Y yang di wakili Jumlah Permintaan Air Bersih Di Kelurahan Selumit Pantai, serta untuk membuktikan hipotesis sementara yang telah dikemukakan sebelumnya maka dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisis regresi berganda dengan bantuanSPSS 17.0.

Berikut ini adalah perhitungan regresi berganda, koefisien determinasi, uji F dan uji t. Tujuan penggunaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara Jumlah Pendapatan (X1), Dan Jumlah Anggota Keluarga (X2), terhadap Jumlah Permintaan Air Bersih (Y) di Kelurahan Selumit Pantai.

1. Regresi Berganda

Tabel di bawah ini adalah hasil perhitungan koefisien regresi dari variabel Pendapatan dan Jumlah Anggota Keluarga.

Tabel 5.1 Koefisien Regresi

Variabel Β Nilai Koefisien Regresi

X1 β1 .065

X2 β2 .117

Sumber: data olah SPSS, 2015

Berdasarkan pengolahan data tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut :

Y = β0+ β1lnX1+ β2lnX2

Y = 3,063- 0,065 X1- 0,117 X2

1. Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil perhitungan regresi berganda diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,035 atau 3,5 %.

2. Uji Hipotesis

a. Uji t (pengujian secara parsial)

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t untuk melihat signifikan apakah variabel pendapatan, jumlah anggota keluarga secara individu atau parsial dapat berpengaruh terhadap variabel permintaan air bersih dengan menggangap variabel independen yang tidak dihitung bersifat konstan. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel dengan tingkat kesalahan 10%.

1) Penentuan Tingkat Kesalahan dan Nilai ttabel:

Hipotesis ini menngunakan tingkat kesalahan 10 % sehingga besarnya dk pembilang = 0,1/2 = 0,1 dan dk penyebut = 80 - 3 = 77. Maka besarnya nilai ttabel adalah 1,658.

2) Nilai thitungmasing-masing koefisien regresi dapat diketahui pada tabel berikut ini :

Tabel 5.2 Data nilai thitungdan Sig. pada masing-masing variabel

Variabel T sig. Keterangan

X1 -0,572 .569 Tidak Signifikan X2 -1,570 .121 Tidak Signifikan Sumber: data olahan SPSS, 2015

b. Uji F (Pengujian secara simultan)

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji F yaitu untuk mengetahui signifikan apakah variabel pendapatan (X1), dan jumlah anggota keluarga (X2) secara bersama-sama atau simultan dapat berpengaruh signifikan terhadap Permintaan Air bersih (Y) di Kelurahan Selumit Pantai. Pengujian ini dilakukan dengan menbandingkan nilai Fhitung dan Ftabel dengan tingkat kesalahan 10 %.

1) Penentuan Tingkat Kesalahan dan Nilai Ftabel:

Besarnya dk pembilang dalam hipotesis ini adalah k-1 = 3 – 1 = 2, sedangkan dk penyebut dalam hipotesis ini adalah n- k= 80 – 3 = 77 dengan tingkat kesalahan/taraf nyata 10%.

Nilai Ftabel dengan dk pembilang 2, dk penyebut 77 dan taraf nyata 10% adalah 4,88.

2) Nilai Fhitung yang diperoleh dari perhitungan yaitu:

Berdasarkan perhitungan regresi berganda maka nilai Fhitung

yang diperoleh yaitu1,381.

3. Deteksi Penyimpangan Asumsi Klasik a. Multikolinearitas

Suatu model regresi dapat dikatakan bebas dari multikolinearitas apabila mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1 (di mana:

Tolerance= 1/VIF atau bisa juga VIF = 1/Tolerance) Tabel 5.3Hasil Pengujian Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF

X1 1.000 1.000

X2 1.000 1.000

Sumber: data olah SPSS, 2015

Berdasarkan tabel di atas maka tidak terjadi penyimpangan uji asumsi multikolinearitas karena nilai tolerance mendekati 1 dan nilai VIF di sekitar angka 1.

b. Normalitas

Gambar berikut adalah hasil dari perhitungan deteksi penyimpangan asumsi klasik yaitu pengujian normalitas.

Sumber: olahan data SPSS 17.0

Gambar 5.1 Hasil Pengujian Normalitas

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar diagram dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di olah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.

c. Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda maka diperoleh gambar uji heteroskedastisitas sebagai berikut:

Sumber: olah data SPSS 17.0

Gambar 5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 5.2, titik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu dan menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka hal tersebut membuktikan tidak terjadi penyimpangan heteroskedastisitas.

B. Pembahasan

Pembahasan ini akan dijelaskan apakah Pendapatan, jumlah anggota keluarga secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap permintaan air bersih di Kelurahan Selumit Pantai dan untuk membuktikan hipotesis sementara.

1. Regresi Berganda

Dari hasil perhitungan regersi berganda, maka persamaan regresi berganda adalah :

Y = β0+ β1lnX1+ β2lnX2

Y = 3,063– 0,065 X1– 0,117 X2 - β0 ═3,063

Jika variabel permintaan air bersih (Y) tidak dipengaruhi oleh variabel pendapatan (X1) dan variabel jumlah anggota keluarga (X2) maka koefisien permintaan air bersih di Kelurahan Selumit Pantai sebesar 3,063.

- β1= -0,065

Nilai -0,065 adalah besarnya koefisien regresi variabel pendapatan (X1).

Ini berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel pendapatan (X1) dengan anggapan variabel jumlah anggota keluarga (X2) nol, akan menurunkan variabel permintaan air bersih (Y) sebesar 0,065.

- β2= -0,117

Nilai -0,117 adalah besarnya koefisien regresi variabel jumlah anggota keluarga (X2), berarti bahwa setiap penambahan 1 satuan variabel jumlah anggota keluarga (X2) dengan anggapan variabel pendapatan (X1) nol.

Akan menurunkan variabel permintaan air bersih (Y) sebesar 0,117.

Dilihat dari masing-masing besarnya koefisien regresi antara pendapatan (X1), jumlah anggota keluarga (X2), terhadap permintaan air bersih (Y), maka besarnya koefisien regresi variabel Tingkat pendapatan

(X1) yaitu sebesar 0,065 lebih kecil pengaruhnya dari koefisien regresi variabel jumlah anggota keluarga (X2) sebesar 0,117.

2. Koefisien Determinasi

Dari hasil perhitungan pada tabelModel Summary diperoleh nilai R2= 0,035 artinya variabel Pendapatan (X1) dan jumlah anggota keluarga (X2) dapat menerangkan variabilitas sebesar 3,5% dari variabel permintaan air bersih (Y), sedangkan sisanya sebesar 96,5% diterangkan oleh sebab- sebab lain yang tidak terdapat dalam model. Meskipun nilai R Square yang diperoleh dari hasil analisis rendah bukan berarti hasil penelitiannya tidak bagus. Menurut Gujarati (2004) Winarno (2009) Widarjono (2013), bahwa nilai RSquareyang tinggi adalah baik tetapi apabila diperoleh nilai RSquare yang rendah bukanlah berarti hasil penelitian tersebut tidak baik (dalam Pratiwi, 2014).

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Hipotesis t (Parsial)

Berdasarkan perhitungan regresi berganda, nilai thitung dan nilai ttabel dengan tingkat kesalahan 10% = 0,1. Perbandingan keduanya menghasilkan :

- Uji t untuk variabel pendapatan (X1)

Berdasarkan perhitungan regresi berganda, nilai thitung adalah -0,572 dan nilai ttabel1,658. Perbandingan keduanya menghasilkan :

Thitungl= -0,572 <ttabel= 1,658 α = 0,1< Sig. = 0,569

Dokumen terkait