• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

B. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap variabel dalam penelitian ini, maka perlu mengemukakan definisi oprasional variabel tersebut yakni “Analisis kesalahan penulisan dalam opini pada surat kabar Tribun Timur meliputi; ejaan, diksi, dan struktur kalimat” Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut.

a. analisis kesalahan

Analisis kesalahan adalah suatu teknik untuk mengidentifikasi,

mengklasifikasi, dan menginterprestasikan secara sistematis kesalahan- kesalahan yang dibuat oleh si penulis.

b. Ejaan

Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan sebagainya) dengan kaidah tulisan yang di standarisasikan dan mempunyai makna.

Ejaan yang dimaksudkan dalam penelitian ini menyangkut penyusunan huruf, satuan-satuan morfemis, dan menyangkut ujaran berupa tanda baca.

c. Diksi

Diksi, dalam arti yang pertama merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. kedua, arti diksi yang lebih umum digambarkan dengan enusiasi kata. seni berbicara jelas, sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Diksi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah diksi atau pemilihan kata yang mudah dipahami oleh pembacanya, karna pembaca tidak punya cukup banyak waktu untuk memahami kata-kata yang sulit.

d. Struktur kalimat

Struktur kalimat adalahStruktur kalimat merupakan cara bagaimana kalimat disusun atau kelompok kata, yang mengandung semua informasi yang diberlakukan untuk interpretasi sintaksis dan semantik kalimat, dan yang tidak secara langsung di deret linear kalimat atau kelompok kata itu C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dalam penelitian ini adalah kesalahan penggunaan bahasa dalam surat kabar Tribun Timur. Kesalahan yang dimaksud adalah: ejaan, diksi, dan struktur kalimat dalam surat kabar Tribun Timur .

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah surat kabar Tribun Timur pada kolom opini yang terbit 15,16,17, dan 18 Juni 2016.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis tempuh dengan menggunakan teknik dokumentasi. Penelitian kepustakaan yang dimaksud adalah pengumpulan data yang diobservasi langsung oleh penulis yaitu surat kabar Tribun Timur. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi, untuk meninjau secara cermat kesalahan-kesalahan penulisan dalam surat kabar tribun timur dari segi ejaan, diksi, dan struktur kalimatnya.

2. Penetapan, untuk menetapkan kesalahan-kesalahan yang didapatkan dari observasi.

3. Analisis, sebagai tahap akhir dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menginterprestasikan secara sistematis yang telah didapatkan dari kegiatan observasi dan penetapan diatas.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membaca dengan teliti uraian melalui surat kabar;

2. Mencatat setiap kesalahan melalui surat kabar.

3. Menentukan tingkat kesalahan dengan pedoman

No Jumlah kesalahan Tingkat kesalahan

1.

2.

3.

4.

5.

0-10 11-20 21-30 31-40 41-50

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai data yang ditemukan dalam penelitian. Data penelitian yang dimaksud adalah data yang telah dikumpulkan melalui proses pengumpulan data yang disesuaikan dengan pokok permasalahan yang akan dibahas. Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas adalah analisis kesalahan penulisan dalam surat kabar Tribun Timur.

Kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan penulisan ejaan, penggunaan diksi, dan struktur kalimat. Selanjutnya, akan dilihat pada uraian berikut:

a. Identifikasi kesalahan dari segi ejaan.

1. Program Fiesta Poin sendori dapat dilayani di bengkel kalla Toyota Urip Sumoharjo, Sultan Alauddin, Serui, Maros, Mamuju, Palu dan Kendari..

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 4) 2. Tetapi bukan berarti perempuan tidak terlibat dalam proses

kebangsaan ya.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 6) 3. Prof Dr H Engkus Kuswanto MS yang merupakan tim evaluasi

sempat mewawancarai salah seorang yang mengaku mahasiswa di UKDM.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 7)

4. Kaca jendela raksasa melengkung itu disebutkan memiliki ukuran lebar antara 36-42 kaki persegi (sekitar 11-14 meter persegi) dan panjang mencapai 10,5 kaki persegoui (3,2 meter persegi).

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 7) 5. Mereka datang ke Paris, Prancis, selain untuk berwisata dan

berbelanja, juga untuk berjiarah ke makam ikon penyanyi era 1960-1970an tersebut.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 7) 6. REKTOR Universitas Islam Makassar (UIM), Dr Ir Majidah M

Zaid MSi saat ini disibukkan dengan program amailah Ramadhan.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 14) 7. Bila ingin mendekorasi ulang tentu harus pandai-pan-dai memanaj

waktu dan biaya.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 11)

8. Bahkan disinyalir mulai menungguli penjualan Mio M3 sebagai basic model.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 12) 9. Anggota polisi wanita (Polwan) dan korps wanita angkatan darat

(Kowad) VII Wirabuana menjaga posko buja puasa gratis di jalan Printis Kemerdekaan, Daya, Makassar, selasa (14/6).

M (Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 10)

10. Dr Darwis Rahman MSi membantah jika kampus yang dipimpinnya selama dua terakhir ini akan ditutup sebelum lebaran.

Sejak itu karir Tito kian moncreng.

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 9) 11. Prof Dr Ir Hj Andi Niartinigsih MP mangungkapkan, UKDM tidak

memiliki mahasiswa, dosen dan staf yang jelas.

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 9)

12. Ir H Abd Rakhim Nanda MT selaku pimpinan yang membidangi kemuhammadiyaan dan Partnership Universitas.

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 12) 13. Kata Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Musafir Pababari

MAg, Rabu (15/6).

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 13)

14. Mayjen Agus Suria Bakti tidak diundang dalam RPD itu, meski wilayahnya juga meliputi Sulawesu Utara yang berbatasan langsug dengan Filipina.

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 40) 15.“Model busana ini laiknya jas namun atasannya tidak terbuka”.

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 33) 16.“Jadi kami melayani costom. Misalnya ada yang mau membuat

pakaian couple atau pasangan dari model yang sudah ada.

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 33) 17. Walau banyak tempat atau restauran terkemuka yang sering sekali menjadi tempat berkumpul, namun pilihan pertama yaitu rumah akan dirasa lebih nyaman.

(Tribun Timur Jumat 17 juni 2016) 18. penggawavetreni”.

(Tribun Timur Jumat 17 juni 2016) 19.“Sayangnya, meski digenal predator ganas di depan gawang, ketika

berhadapan dengan Gianluigi Buffon ibra bukan apa-apa.

(Tribun Timur Jumat 17 juni 2016) 20. Ia pun mengingatkan rekan-reoannya untuk tidak tinggi hati atas

kemenangan atas Belgia.

(Tribun Timur, Jumat 17 juni 2016, hal 25) 21. Upaya meningkatkan pemahaman terhadap Al-qur’an .

(Tribun Timur, Jumat 17 juni 2016, hal 25) 22. Abdullah An-Nakha’I, seorang ahli fiqh yang terkenal ilmu dan

ketakwaanya, untuk memangku jabatan hakim.

(Tribun Timur, Jumat 17 juni 2016, hal 25) 23. Jika di rinci lebih lanjut, pada lima bulan pertama 2016 , Honda

mencaplok 78,07 persen pasar, dengan total perolehan 1.478.708 unit.

(Tribun Timur, Jumat 17 juni 2016, hal 26)

24. Jika sejak masa kanak-kanak, seorang anak tumbuh dan berkembang dengan berpijak pada landasan iman kepada Allah swt,

(Tribun Timur, Sabtu 18 Juni 2016) 25. Demikian pula dalam hadis Nabi Muhammad saw,.; (HR. Abu

Daud).

(Tribun Timur, Sabtu 18 Juni 2016) 26. Kehadiran anak di mesjid terkadang mengusik kekhususuan orang

dewasa dalam menjalankan ibadah salat dan mendengarkan ceramah agama Ramadan.

(Tribun Timur, Sabtu 18 Juni 2016)

27. Bentuk ketidak nyamanan anak-anak dalam mesjid ialah terlihat dari pengaturan shaf salat berjamaah.

(Tribun Timur, Sabtu 18 Juni 2016) 28. Politik Rahmatan Lilalamin dan PKB membela rakyat menjadi

sangat popular dikalangan kader PKB, dan tentu juga menjadi sangat familiar di khalayak umum.

(Tribun timur sabtu 18 juni 2016) 29.Disini, “memberi” adalah sebuah proses kemanusiaan, dan

“pahala” adalah sebuah hasil yang dijanjikan Tuhan dalam kitab suci.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016)

30. Barangkali inilah yang membuat agama hidup disetiap masa, tak lenyap-lenyap seperti yang pernah diwawancarakan teoritikuss sekularisme barat.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) 31. Panti asuhan generasi pertama dinegeri ini dirintis oleh Mr.J.E

Ysebert, Residen Batavia bersama rekan-rekannya mendirikan

“panti asuhan desa putra” pada tanggal 30 juni 1947 di Batavia.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) 32. Disana, anak-anak korban perang kemerdekaan yang kehilangan

orang tua dan sanak family ditampung agar tak terlantar dan berdaya.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) 33. Dengan luasnya jaringan serice ditunjang oleh teknisi

berpengalaman, Akari siap menangangi semua permasalahan pada LED anda.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) 34. Dalam Al Quran dan Hadith banyak ayat-ayat serupa agar kita

senantiasa mengedepankan sikap kasih sayang dan lapang hati.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) 35. H Bahran Jafar di damping oleh dua usur wakil ketua DPRD

Pinrang.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016)

36. Sudah mengguanakan teknologi identifikasi fingerprint ternaru generasi kedua.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) 37. Turun harga juga ditawarkan untuk ayam broiler dari Rp 27.000

per ekot turun Rp 23.000.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) 38. Ke-18 pemain itu sudah dirasakan cukup, sebab hanyaa satu laga

saja dijalani.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) 39. Jarak antara kedua titik tersebut sekitar 721 mile (sekitar 1.160 km)

dan lama penerbangan tidak sampai dua jam.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) 40. Dia mengakui praktik itu ad,a tapi sekarang sudah tak ada.

(Tribun Timur Sabtu 18 juni 2016) Berdasarkan uraian kalimat tersebut tampak dengan jelas kesalahan penulisan ejaan dalam suatu kalimat. Pada kalimat nomor (1) terdapat kesalahan penulisan ejjan yaitu pada kata “sendori”. Seharusnya, huruf

“o” pada kata tersebut diganti huruf “i” sehingga kata “sendori”

berubah menjadi “sendiri”. Penulisan kata “kebangsaan ya” pada kalimat nomor (2) tidak tepat. Seharusnya, pada kata “kebangsaan ya”

ditambahkan huruf “n” di selah huruf “n” dan “y” sehimgga menjadi

“kebansaanya”.

Pada kalimat nomor (3) Penulisan nama Prof Dr H Engkus Kuswanto MS tidak tepat karana tidak menggunakan tanda baca.

Seharusnya pada penulisan nama tersebut diberikan tanda baca seperti, Prof. Dr. H. Engkus Kuswanto, MS. Kata “persegoui” pada kalimat nomor (4) tidak tepat ejaannya. Seharusnya, huruf “gou” pada kata

“persegoui” dihilangkan menjadi “persegi”

Menurut EYD yang berlaku, Kata “berjiarah” pada kalimat nomor (5) tidak tepat ejjannya. Seharusnya huruf “j” pada kata

“berjiarah” diganti dengan huruf “z” sehingga menjadi

“berziarah”.Penulisan nama pada kalimat nomor (6) “Dr Ir Majidah M Zaid MSi”. pada kalimat di atas tidak tepat karna tidak mengguanakan tanda baca. Seharusnya, nama tersebut ditulis Dr. Ir. Majidah M Zaid, MSi.

Pada kalimat nomor (7) kata ”pandai-pan-dai” pada kalimat tersebut tidak tepat. Seharusnya, kata ”pandai-pan-dai” ditulis “pandai- pandai”. Penulisan kata “menungguli” pada kalimat nomor (8) tidak tepat ejjannya. sebaiknya di tambahkan huruf “g” pada kata tersebut misalnya, “mengungguli”.Penulisan kata buja pada kalimat nomor (9) di atas tidak tepat.ejjannya. Seharusnya huruf ”j” pada kata tersebut diganti dengan huruf “k”. sehingga membentuk kata “buka”. Pada kalimat nomor (10) tampak dengan jelas kesalahan penulisan ejjan pada nama Dr Darwis Rahman MSi yang tidak menggunakan tanda baca titik dan koma. Seharusnya kata tersebut mengguakan tanda titik

pada akhir singkatan gelar dan menggunakan tanda baca koma pada akhir nama orang untuk memisahkan nama orang dan sigkatan gelar akademinya seperti, “Dr. Darwis Rahman, M.Si”.

Kemudian, penulisan nama Prof Dr Ir Hj Andi Niartinigsih MP pada kaliamat nomor (11) tampak dengan jelas kesalahan penulisan ejjannya karna tidak menyertakan tanda baca titik untuk memisahkan nama orang dan gelar akademik seseorang. Seharusnya, kata tersebut menggunakan tanda titik pada akhir gelar untuk memisahkan nama orang seperti, “Prof. Dr. Ir. Hj. Andi Niartinigsih MP.

Tampak pada kesalahan penulisan ejaan nama Ir H Abd Rakhim Nanda MT pada kalimat nomor (12). Seharusnya nama tersebut harus dilengkapi dengan tanda baca misalnya, “Ir. H. Abd Rakhim Nanda. MT.”. Penulisan nama Prof Dr Musafir Pababari MAg pada kalimat nomor (13) di atas tidak tepat. Seharusnya penulisan nama tersebut disisipkan tanda baca koma seperti, “Prof. Dr. Musafir Pababari, M.Ag.”

Pada kalimat nomor (14) tersebut terdapat kesalahan penulisan ejjan yaitu pada kata Sulawesu. Seharusnya huruf “u” pada akhir kata tersebut diganti dengan huruf “i” yaitu “Sulawesi”. Pada kalimat nomor (15) tampak kesalahan penulisan ejaan yaitu pada kata laiknya.

Seharusnya huruf “i” pada kata tersebut, dihilagkan kemudian diganti dengan huruf “y” dan “a” sehingga menjadi “layaknya”. Pada kalimat nomor (16)“Pemakaian huruf “c” pada kata costom tidak tepat

seharusnya huruf “c” pada awal kata tersebut diganti dengan huruf “k”

sehingga menjadi “kostum”.

Dalam kalimat nomor (17) kata “restaurant” pada kalimat tersebut tidak tepat ejaanya. Seharusnya kata tersebut ditulis, “restoran”

yang artinya warung makan. Kata “penggwa” Pada kalimat nomor (18) tidak tepat penulisan ejaanya. Seharusnya, huruf “e” pada kata tersebut diganti dengan huruf “u” sehingga menjadi kata “punggawa”.

Penulisan kata digenal pada kalimat nomor (19) tidak tepat ejaannya..

Seharusnya, Huruf “g” pada kata digenal diganti dengan huruf “k”

sehingga menjadi “dikenal”.

Terdapat kesalahan penlisan ejjan pada kalimat nomor (20) yaitu pada kata “rekan-reoannya” . seharusnya, huruf “o” pada kata

“reoannya” diganti dengan huruf “k” menjadi “rekannya”.Penulisan kata “Al-quran” pada kalimat nomor (21) tidak tepat karana pada huruf

“q” tidak di besarkan. Seharusnya, huruf q pada kata tersebut di besarkan misalnya, “Al-Quran”. Kata fiqh pada kalimat nomor (22) tidak tepat penulisan ejjannya. Sebaiknya, huruf f pada kata tersebut dibesarkan kemudian ditambahkan huruf i pada akhir katanya misalnya, “Fiqhi”.

Pada kalimat nomor (23) Penulisan kata di rinci pada kalimat tersebut tidak tepat ejanya. Seharusnya, kata tersebut disambung karna kata “di” merupakan imbuhan dari kata “rinci” seperti “dirinci.

Pada kalimat nomor (24) singkatan swt mengguanakan huruf kecil semua, semestinya kata tersebut menggunakan huruf kapital pada huruf pertama hingga huruf terakhir karna kata tersebut, merupakan singkatan dan berhubungan dengan agama. Jadi harusnya kata tersebut ditulis “SWT”. Pada nomor (25) Kata “saw,.;” dalam paragraf tersebut menggunakan huruf kecil semua kemudian mengguanakan tanda baca yang tidak tepat, semestinya kata tersebut mengguanakan huruf kapital semua dan mengguanakan satu tanda baca seperti “SAW,”.

Kata “kekhususuan” dalam di kalimat nomor (26) tidak tepat dari segi penulisan ejjan hurufnya, kata tersebut harus diperbaiki penulisanya menjadi “kekhusyuan”. kalimat nomor (27) Kata “shaf”

dalam paragraf di atas tidak tepat menurut kaidah EYD yang berlaku.

Seharunya, huruf “a” dalam kata tersebut dihilangkan menjadi “saf”

yang berarti deretan.

Pada kalimat nomor (28) kata “popular” dalam kalimat tersebut tidak tepat, seharusnya huruf “a” dalam kata popular diganti diganti dengan huruf “e” sehingga menjadi “popular”. Pada kalimat nomor (29) kata “Disini” pada kalimat tersebut tidak tepat. seharusnya, kata di dan sini dipisah seperti ” Di sini”. Kemudian pada kalimat nomor (30) Penulisan kata “disetiap” dalam kalimat di atas tidak sesuai dengan kaidah EYD seharusnya kata “di” dan “setiap” seharusnya di pisah menjadi “di setiap” karna kata “di” bukan merupakan imbuhan.

kata “dinegeri” pada kaliamat nomor (31) tidak tepat menurut EYD yangberlaku. Kata “di” dan “negeri” seharusnya dipisah menjadi

“di negeri’. Kalimat nomor (32) Terdapat kata “Disana” yang tidak tepat penulisannya menurut kaidah EYD yang berlaku. kata “Di” bukan merupaka imbuahan dari kata “sana” jadi kata “Di” seharusnya dipisah dengan kata “sana” menjadi “di sana”.

Kalimat nomor (33) pada kalimat di atas terdapat dua kesalahan penulisan yang pertama pada kata “serice” yang seharusnya ditulis

“servis” dan pada kata “menangangi” yang seharusnya ditulis

“menangani”. Menurut kamus besar bahasa Indonesia Peulisan kata

“Hadith” pada kalimat nomor (34) tidak tepat seharusnya huruf h pada kata tersebut diganti dengan huruf s seperti, “hadits” kata Pada nomor (35) di atas terdapat dua kesalahan penulisan ejaan, yaitu pada penulisan nama H Bahran Jaffar dan pada kata usur. Seharusnya dalam nama H Bahran Jaffar disisipikan tanda baca titik disela huruf H dan Bahran seperti “H. Bahtan Jaffar”. Kemudian pada kata “usur” perlu ditambahkan huruf “n” pada kata tersebut sehingga menjadi “unsur”

Penulisan kata “ternaru” pada kalimat nomor (36) tidak tepat.

Seharusnya, Huruf n pada kata tersebut diganti manjadi huruf b sehingga menjadi “terbaru”. Penulisan kata “ekot”pada kalimat nomor (37) tidak tepat dalam penulisan ejaannya seharusnya pada huruf “t”

pada kata tersebut diganti dengan huruf “r” sehingga menjadi “ekor”.

Pada kalimat nomor (38) penulisan kata “hanyaa” tidak tepat dalam penulisan ejaannya. Seharusnya huruf a yang terdapat pada ujung kata dihilangkan menjadi “hanya”. Penulisan kata “mile” pada kalimat nomor (39) tidak tepat menurut EYD yang berlaku. Seharusnya huruf

“e” pada kata tersebut dihilangkan menjadi “mil”.

Pada kaliamt nomor (40) Penulisan kata “ad,a” pada kalimat tersebut tidak tepat karna terdapat tanda baca koma pada kata tersebut.

Seharusnya tanda baca koma pada kata tersebut dihilangkan sehingga menjadi “ada”.

b. Identifikasi dari segi kesalahan diksi

1. Empat anggota fraksi PAN Makassar termasuk dirinya bakal mendaftarkan sebagai formatur.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 4) 2. Bila ingin mendekorasi ulang tentu harus pandai-pandai memanaj

waktu dan biaya.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 11) 3. Bahkan disinyalir mulai menungguli penjualan Mio M3 sebagai

basic model.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 12) 4. Apalaagi barangnya ready stock, tidak ada inden.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 12) 5. Timnas Italia dinilai memiliki permainan yang solid baik

menyerang maupun diserang,

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 15) 6. Tapi mari lebih dulu meneroka keragaman sosok mubalig

Ramadhan.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 25) 7. Teguran secara bijaksana tentunya, dilambari dengan perhatian dan

cinta tulus.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 25) 8. Akibat perjanjian Tordesilas ini banyak Negara di pinggiran

Atlantik protes antaranya Inggris dan Prancis yang sejak awal abad ke 13 sudah mulai mengarungi lautan.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 25) 9. Sebelumnya dikabarkan banyak yang melakukan vandalisme di

nisan JM.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 27) 10. Sang penyanyi eksentrik ini kemudian malah terlibat affair dengan

sahabat karibnya, seorang peria yang bernama Lord Alfred Douglas.

(Tribun Timur rabu 15 juni 2016 hal 27) 11. Sejak itu karir Tito kian moncreng.

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 2)

12. Dan itu pula yang dialami oleh Jonas dan Gotse di gim pertama mereka di piala Eropa 2016.

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 56) 13. Salah satu kelebihan itu pelanggan bisa memesan ukuran dan

model yang inginkan.

(Tribun Timur Kamis 16 juni 2016 hal 40)

14. Ia pun mengingatkan rekan-rekannya untuk tidak tinggi hati atas kemenangan atas Belgia.

(Tribun Timur, Jumat 17 juni 2016, hal 25) 15. Iniesta mengingatkan timnya untuk yang sama dengan ketika

menghadapi Republik Ceko.

(Tribun Timur, Jumat 17 juni 2016, hal 26) 16. Kemampuan memanage hubungan interpersonal ke semua lini

organisasi.

(Tribun Timur, Jumat 17 juni 2016, hal 26) 17. Kejutan berlimpah (ketupat) yang memberikan rebate hingga Rp

2.000.000 hingga 22 juni.

(Tribun Timur, Jumat 17 juni 2016, hal 26) 18. Tak lama kemudian munccullah berbagai macam makan yang

lezat.

(Tribun Timur, Jumat 17 juni 2016, hal 26) 19. Inggris menyamakan kedudukan hasil hasil sodokan jemie vardy di

menit 56.

(Tribun Timur, sabtu, 18 Juni 2016)

20. Hazard dan Bruyne sebelum dilaporkan mengalami cedera seusai menghadapi Italia di laga perdana grup E, awal pekan lalu.

(Tribun Timur, sabtu, 18 Juni 2016) 21. Di pertandinggan tersebut, ia membuat assist yang satu dia

antaranya dikiriman pada Hazart yang mencetak gol

(Tribun Timur, sabtu, 18 Juni 2016)

22. Ketika Ramadan tiba perhatian dan aktifitas mesjid kembali terasa dalam kehidupan religiusitas muslim Indonesia.

(Tribun Timur, sabtu, 18 Juni 2016) 23. Walau dipahami bahwa tidak ada petunjuk dalam Al Quran atau pun hadits bahwa aktifitas kemasjidan hanya Ramadhan saja tetapi sejatinya aktifitas ini juga terlihat dan dirasakan pada bulan-bulan lainnya.

(Tribun Timur, sabtu, 18 Juni 2016) 24.“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat pada umur tujuh

tahun, dan berikanlah ketauladanan pada mereka pada usia sepuluh tahun”.

(Tribun Timur, sabtu, 18 Juni 2016) 25. Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap rancangan undang-undang

tentang pengampunan pajak segerah rampung, juni.

(Tribun Timur, sabtu, 18 Juni 2016)

Berdasarkan uraian kalimat di atas tampak dengan jelas kesalahan penggunaan diksi atau pilihan kata dalam suatu kalimat.

Pada kalimat. Kalimat nomor (1) Penulisan kata mendaftarkan pada kalimat tersebut tidak tepat. Sebaiknya imbuhan “kan” pada kata

“mendaftarkan” dihilangkan menjadi “mendaftar”, agar pembaca dapat memahami dengan baik maksud dari kalimat tersebut. Misalnya, Empat anggota fraksi PAN Makassar termasuk dirinya bakal mendaftar sebagai formatur.

Kata memanaj pada kalimat nomor (2) merupakan kata yang tidak baku seharusnya kata tersebut diganti dengan kata yang lebih baku dan memiliki makna yang sama dengan kata tersebut seperti

“mengatur”. Misalnya, Bila ingin mendekorasi ulang tentu harus pandai-pandai mengatur waktu dan biaya” .

Kalimat nomor (3) Kata basic pada kalimat tersebut kurang tepat dalam pemilihan diksinya karna kata tersebut bukan kata baku dan terkesan terlalu berlebihan. Seharusnya, kata tersebut diganti dengan “dasar” agar pembaca lebih memahami makna kalimat yang disampaikan. Pada kalimat nomor (4) Kata ready stock tidak tepat karna kata tersebut bukan bahasa Indonesia sebaiknya kata tersebut diganti dengan kata baku yang sama maknanya misalnya ”tersedia”.

Penulisan kata diserang pada kalimat (5) kurang tepat dalam pemilihan diksinya. seharusnya, kata diserang diganti dengan

“bertahan”. Misalnya, Timnas Italia dinilai memiliki permainan yang solid baik menyerang maupun bertahan.

Pada kaliamat nomor (6) penulisan kata meneroka pada kalimat di atas sebaiknya diganti dengan kata “membuka” agar penulisannya lebih sederhana serta pembaca dapat memahami maksud dari kalimat tersebut. Misalnya, Tapi mari lebih dulu membuka keragaman sosok mubalig Ramadhan.

Kata lambari pada kalimat nomor (7) kurang tepat dalam pemilihan diksinya. karna tidak semua pembaca mampu memahami kata tersebut sebaiknya kata tersebut diganti dengan “dilandasi”.

Sehingga penyampaian bahasa terkesan sederhana dan mudah dipahami. Misalnya, Teguran secara bijaksana tentunya, dilandasi dengan perhatian dan cinta tulus. Pada kalimat (8) kata antaranya pada kalimat tersebut kurang tepat, seharusnya kata antaranya ditambahkan awalan “di” seperti “diantaranya”. Sehingga penyampaiannya jelas dan mudah dipahami. Misalnya, Akibat perjanjian Tordesilas ini banyak Negara di pinggiran Atlantik protes diantaranya Inggris dan Prancis yang sejak awal abad ke 13 sudah mulai mengarungi lautan.

Kalimat nomor (9) Kata vandalismae pada kata tersebut sebaiknya diganti dengan ”perusakan” agar pembaca dapat memahami dengan mudah maksud dari kelimat tersebut. Misalnya, Sebelumnya dikabarkan banyak yang melakukan perusakan di nisan JM. ). Di

Dokumen terkait