• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

H. Definisi Operasional Variabel

Pada bagian ini akan dijelaskan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan serta cara pengukurannya (measurement).

1. Landasan Kode Etik

a. Integritas (‘Adala, Justice)

Menurut kode etik AAOIFI, sikap jujur, berani, bijaksana, dalam memberikan informasi baik secara horizontal (dengan tujuan membangun kepercayaan publik, serta dapat memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan) maupun vertikal (bertanggung jawab kepada Allah atas pemberian informasi kepada publik). Panduan prinsip ini mengharuskan akuntan untuk membentuk kepercayaan karena

No. Kategori Jawaban Bobot Nilai

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Netral 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

dalam etika islam mensyaratkan perlunya jujur kepada Allah SWT, kepada masyarakat dan diri sendiri

Dalam penelitian ini, tingkat integritas diukur dengan menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Sari (2019), dimana semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu:

skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

b. Prinsip Kekhalifahan (Vicegerency)

Menurut kode etik AAOIFI, manusia (akuntan) dianggap sebagai khalifah (wakil allah) dalam menjaga perannya sebagai pengawas publik. Peran ini merujuk pada bentuk akuntabilitas (berada di Allah SWT). Panduan prinsip ini untuk memperhatikan perintah dan larangan Allah selaku pemilik semua yang ada di bumi ini. Sedangkan akuntan adalah wakil allah atau sumber daya manusia yang akan dimintai pertanggungjawabannya atas penggunaan dan pengelolaan kekayaan dimana dia bekerja.

Dalam penelitian ini, prinsip kekhalifahan diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penjabaran pengertian dari prinsip kekhalifahan itu sendiri dari AAOIFI.

Semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor

(1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

c. Keikhlasan (Sincerity)

Menurut kode etik AAOIFI, prinsip keikhlasan ini mempunyai arti bahwa dalam melakukan segala sesuatu harus dengan tulus hanya karena Allah SWT. Dimana dalam melaksanakan tugas profesional sebagai akuntan dikonversikan menjadi tugas ibadah atau diniati sebagai ibadah.

Dalam penelitian ini, keikhlasan diukur dengan menggunakan indikator kuesioner berdasarkan empat aspek keikhlasan yang dikembangkan oleh Chizanah dan Hadjam (2009), yang disesuaikan dengan topik penelitian dimana semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

d. Ketaqwaan (Piety)

Menurut kode etik AAOIFI, taqwa ialah sikap mental yang positif terhadap-Nya berupa waspada dan mawas diri sehingga dapat melaksanakan segenap perintah dan larangannya. Panduan prinsip ini mengharuskan akuntan

untuk melindungi diri dari perilaku yang yang akan membawa pada kemudharatan dan bertentangan dengan syariah.

Dalam penelitian ini, ketaqwaan diukur dengan menggunakan indikator kuesioner yang dikembangkan oleh Asfahani (1917), yang disesuaikan dengan topik penelitian dimana semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu:

skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

e. Kebenaran (Haqq, Righteousness)

Menurut kode etik AAOIFI, akuntan dituntut untuk bisa melakukan semua beban pekerjaan profesinya dengan sebaik- baiknya dengan output yang berkualitas, benar dan tepat sesuai dengan aturan dan prinsip syariah.

Dalam penelitian ini, tingkat kebenaran diukur dengan menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Muntoha (2016), dimana semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

f. Takut Kepada Allah (Allah-Fearing)

Menurut kode etik AAOIFI, seorang akuntan harus meyakini bahwa Allah selalu melihat dan menyaksikan semua

tingkah laku hambaNya. Panduan prinsip ini untuk selalu menyadari serta mempertimbangkan setiap tingkah laku yang tidak disukai Allah.

Dalam penelitian ini, takut kepada allah diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penjabaran pengertian dari takut kepada allah itu sendiri dari AAOIFI.

Semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

g. Pertanggungjawaban Dihadapan Allah (Accountability to Allah)

Menurut kode etik AAOIFI, akuntan harus meyakini bahwa di akhirat nanti dia harus mempertanggungjawabkan semua tingkah lakunya dan perbuatannya kepada Allah.

Panduan prinsip ini mengharuskan akuntan untuk selalu menghindari pekerjaan yang tidak disukai oleh Allah SWT karena dia takut akan hukuman nantinya dihari akhirat

Dalam penelitian ini, pertanggungjawaban dihadapan allah diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penjabaran pengertian dari pertanggungjawaban dihadapan allah itu sendiri dari AAOIFI.

Semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert,

1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

2. Prinsip Etika

a. Dapat Dipercaya (Trustworthiness)

Menurut kode etik AAOIFI, akuntan harus memiliki tingkat integritas dan kejujuran yang tinggi, serta menghargai kerahasiaan informasi yang diketahuinya selama pelaksanaan tugas.

Dalam penelitian ini, dapat dipercaya diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penjabaran Aturan Perilaku Etika dalam struktur kode etik AAOIFI atas pengertian dari prinsip dapat dipercaya itu sendiri. Semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

b. Keadilan (Objectivity)

Menurut kode etik AAOIFI, akuntan harus bertindak adil, tidak memihak, bebas dari konflik kepentingan, dan bebas dalam kenyataan maupun dalam penampilan. Pnduan prinsip ini mensyaratkan bahwa akuntan tidak boleh menundukkan penilaian profesionalnya dan tugas untuk saran orang lain.

Dalam penelitian ini, keadilan diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penjabaran Aturan Perilaku Etika dalam struktur kode etik AAOIFI atas pengertian dari prinsip keadilan itu sendiri. Semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5.

Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

c. Kompetensi Profesional dan Rajin (Professional Competence and Diligence)

Menurut kode etik AAOIFI, yaitu akuntan harus memiliki kecerdasan serta kompetensi profesional dengan pengetahuan yang cukup tentang hukum syariah terkait dengan transaksi keuangan, sehingga akuntan mampu menahan diri dari menyetujui untuk melakukan tugas profesional jika mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai atau tidak kompeten bisa melakuannya.

Dalam penelitian ini, kompetensi profesional dan rajin diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penjabaran Aturan Perilaku Etika dalam struktur kode etik AAOIFI atas pengertian dari prinsip kompetensi profesional dan rajin itu sendiri. Semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang

didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

d. Perilaku yang Didorong Keimanan (Faith-Driven Conduct) Menurut kode etik AAOIFI, yaitu perilaku akuntan dituntut harus konsisten dengan nilai-nilai agama yang berasal dari aturan dan prinsip syariah. Panduan prinsip ini meletakkan niat ibadah berlandaskan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam pekerjaan profesional sebagai kebiasaan ibadah, sama dengan halnya ikhlas.

Dalam penelitian ini, perilaku yang didorong keimanan diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penjabaran Aturan Perilaku Etika dalam struktur kode etik AAOIFI atas pengertian dari prinsip perilaku yang didorong keimanan itu sendiri. Semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

e. Legitimasi (Legitimacy)

Menurut kode etik AAOIFI, akuntan harus memastikan keabsahan segala sesuatu yang terkait dengan tugas atau layanan profesionalnya sesuai dengan aturan dan prinsip syariah.

Dalam penelitian ini, legitimasi diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penjabaran Aturan Perilaku Etika dalam struktur kode etik AAOIFI atas pengertian dari prinsip legitimasi itu sendiri. Semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

f. Perilaku Profesional dan Standar Profesional (Professional Conduct and Technical Standards)

Menurut kode etik AAOIFI, akuntan dalam menjalankan tugasnya, akuntan harus mematuhi aturan perilaku etis untuk akuntan, dan mematuhi standar akuntansi dan audit untuk lembaga keuangan syariah.

Dalam penelitian ini, perilaku profesional dan standar profesional diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penjabaran Aturan Perilaku Etika dalam struktur kode etik AAOIFI atas pengertian dari prinsip perilaku profesional dan standar profesional itu sendiri. Semua pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: skor (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

Tabel 3. 3 Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Indikator No.Butir

Pertanyaan

Skala Pengukuran 1.

Landasan Kode Etik

Dimensi Integritas (‘Adala, Justice)

(Sari, 2019) 1. Etika pergaulan

2. Etika bekerja 3. Etika komunikasi

1,2,3 Likert

Dimensi Prinsip Kekhalifahan (Vicegerency) 1. Pekerjaan produktif 2. Mengevaluasi kinerja

4,5 Likert

Dimensi Keikhlasan (Sincerity)

(Chizanah Dan Hadjam, 2009) 1. Motif transendental 2. Pengendalian emosi 3. Tidak adanya

superiority feeling 4. Konsepsi sebagai

hamba tuhan

6,7,8,9 Likert

Dimensi Ketaqwaan (Piety) (Asfahani, 1917)

Memelihara diri dari hal yang membawa

kemudharatan

10,11,12 Likert Dimensi Kebenaran (Haqq, Righteousness)

(Muntoha, 2016)

1. Komitmen melakukan yang terbaik

2. Meningkatkan kualitas pekerjaan

13,14,15 Likert

Dimensi Takut Kepada Allah (Allah-Fearing) 1. Allah selalu

mengawasi Hamba- Nya

2. Mempertimbangkan setiap tingkah laku

16,17,18 Likert

Dimensi Pertanggungjawaban Dihadapan Allah (Accountability To Allah)

1. Menghindari

pekerjaan yang haram 2. Menyadari

pertanggungjawaban kepada Allah

19,20,21 Likert

2.

Prinsip Etika

Dimensi Dapat Dipercaya (Trustworthiness)

(Aturan Perilaku Etika) 1. Amanah

2. Integritas (keteguhan) 3. Kejujuran

4. Kepatuhan yang tertinggi

22,23,24,25 Likert

Dimensi Keadilan (Objectivity) (Aturan Perilaku Etika)

1. Melindungi kebebasan profesi 2. Menjauhi pengaruh

pihak lain

3. Menjaga independensi 4. Menjaga onjektivitas 5. Pertimbangan yang

etis

26,27,28,29, 30

Likert

Dimensi Kompetensi Profesional dan Rajin (Professional Competence And Diligence) (Aturan Perilaku Etika)

1. Kecerdasan yang memadai

2. Mengetahui tolok ukur kompetensi 3. Menjamin kontrol

kualitas

4. Bertanggungjawab terhadap informasi atas tugas dan jasa profesi

31,32,33,34 Likert

Dimensi Perilaku yang Didorong Keimanan (Faith- Driven Conduct)

(Aturan Perilaku Etika)

1. Konsistensi nilai agama

2. Peraturan perilaku atas prinsip profesional

35,36,37,38 Likert

Dimensi Legitimasi (Legitimacy) (Aturan Perilaku Etika)

1. Keabsahan prinsip syariah

2. Memperhatikan landasan formal dan kerangka hukum syariah

39,40,41 Likert

Dimensi Perilaku Profesional dan Standar

Profesional (Professional Conduct And Technical Standards)

(Aturan Perilaku Etika)

1. Mematuhi standar syariah

2. Menjaga diri dari mendekreditkan profesi dan mengancam kredibilitas

42,43,44,45,

46 Likert

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa. Mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi, yang berada di lingkup perguruan tinggi islam.

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan menggunakan kuesioner dalam bentuk online, melalui google form. Proses penyebaran dilakukan dari tanggal 4 April 2022 sampai dengan 10 Mei 2022. Berikut merupakan gambaran mengenai data dan sampel yang telah tersaji dalam tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Data Sampel Penelitian Responden Kuesioner

Disebar

Kuesioner Kembali

Kuesioner yang Dapat

Diolah Mahasiswa Jurusan

Akuntansi

Perguruan Tinggi

150 140 139

Persentase 100% 93% 92%

Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari tabel diatas memberi informasi bahwa dari kuesioner yang disebar sejumlah 150 kuesioner, dengan jumlah kuesioner yang kembali berjumlah 140 kuesioner (93%), dan jumlah kuesioner yang dapat diolah 139 kuesioner (93%). Jumlah ini melampaui batas minimum jumlah data yang dibutuhkan yaitu 130 responden.

2. Karakteristik Profil Responden

Dalam lampiran kuesioner terdapat deskripsi mengenai identitas reponden yang terdiri atas jenis kelamin, umur, semester, jurusan, dan asal perguruan tinggi, yang di gambarkan dalam bagian:

a. Jenis Kelamin (Gender)

Berikut disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam tabel 4.2. berikut ini:

Tabel 4. 2

Karakteristik Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 60 43 43 43

Perempuan 79 57 57 100.0

Total 139 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa sebanyak 60 orang atau 43% responden merupakan laki-laki dan sisanya sebanyak 79 orang atau sekitar 57% berjenis kelamin perempuan.

b. Umur

Berikut disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan umur yang terdiri dari umur 19, sampai dengan umur lebih dari (>23) tahun dalam tabel 4.3. berikut ini:

Tabel 4. 3

Karakteristik Profil Responden berdasarkan Umur Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid 19 22 15.8 15.8 15.8

20 30 21.6 21.6 37.4

21 33 23.7 23.7 60.1

22 48 34.5 34.5 95.7

23 6 4.3 4.3 100,0

> 23 0 0 0

Total 139 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas, mayoritas responden memiliki umur 22 tahun, yaitu sebanyak 48 responden atau sebesar 34.5%. Responden yang berumur 19 tahun sebanyak 22 responden (15,8%), umur 20 tahun sebanyak 30 responden (37,4%), responden dengan umur 21 tahun sebanyak 33 responden (23,7%), responden paling sedikit memiliki umur 23 tahun yaitu 6 responden atau (4,3%), sedangkan kisaran umur

>23 tahun tidak terdapat responden.

c. Semester

Berikut disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan semester yang terdiri dari semester 1 sampai semester (>8) dalam tabel 4.4.

berikut ini:

Tabel 4. 4

Karakteristik Profil Responden berdasarkan Semester Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent

Valid 1 0 0 0 0

2 14 10.1 10.1 10.1

3 0 0 0 10.1

4 31 22.3 22.3 32.4

5 0 0 0 32.4

6 41 29.5 29.5 61.9

7 4 2.9 2.9 64.8

8 32 23 23 87.8

>8 17 12.2 12.2 100.0

Tot al

139 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa, sebagian besar responden berada di semester 6 yaitu sebanyak 41 responden atau sebesar (29,5%), responden yang berada di semester 8 sebanyak 32 responden (23%), responden yang berada di semester 4 sebanyak 31 responden (22,3%), responden yang berada di semester >8 sebanyak 17 responden (12,2%), responden yang berada di semester 2 sebanyak 14 responden (10,1%), responden yang berada responden yang berada di semester 7 terdapat 4 responden (2,9%), sedangkan. Dari data diatas pada kebanyakan responden yang mengisi berada di semester genap, karena untuk responden yang berada di semester 1, 3, dan 5 tidak terdapat responden yang mengisi.

d. Jurusan

Berikut disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jurusan yaitu jurusan akuntansi dalam tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4. 5

Karakteristik Profil Responden berdasarkan Jurusan Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent

Valid YA 139 100.0 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa, semua responden adalah mahasiswa jurusan akuntansi, yaitu sebanyak 139 responden atau sebesar 100%.

e. Perguruan Tinggi Islam

Berikut disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan perguruan tinggi Islam yaitu terdiri dari 15 Universitas Negeri Islam (UIN), 3 Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan 5 Universitas Islam Swasta, dalam tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4. 6

Karakteristik Profil Responden berdasarkan Perguruan tinggi Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent Valid UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

24 17.3 17.3 17.3

UIN Raden Mas Said Surakarta

17 12.2 12.2 29.5

UIN Sayyid Ali

Rahmatullah Tulungagung

14 10.1 10.1 39.6

UIN Imam Bonjol Padang

9 6.5 6.5 46.1

UIN Alauddin Makassar

6 4.3 4.3 50.4

UIN Sumatera Utara

6 4.3 4.3 54.7

UIN Sunan Ampel Surabaya

4 2.9 2.9 57.6

UIN Walisongo Semarang

5 3.6 3.6 61.2

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

1 0.7 0.7 61.9

Universitas Muhammadiy ah Jakarta

4 2.9 2.9 64.8

Universitas Muhammadiy ah Cirebon

5 4 4 68.4

Universitas Muhammadiy ah Malang

2 1.4 1.4 69.8

Universitas Muhammadiy ah Surakarta

5 3.6 3.6 73.4

Universitas Muhammadiy ah Ponorogo

2 1.4 1.4 74.9

Universitas Muhammadiy ah Prof. Dr.

Hamka

1 0.7 0.7 75.6

IAIN Syeikh Nurjati Cirebon

5 3.6 3.6 79.2

IAIN Bukittinggi

5 3.6 3.6 82.8

IAIN

Batusangkar

4 2.9 2.9 85.6

IAIN Kudus 1 0.7 0.7 86.4

Universitas Islam Indonesia

14 10.1 10.1 96.4

Universitas

Islam Malang 1 0.7 0.7 97.2

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

1 0.7 0.7 97.9

Universitas Ahmad Dahlan

3 2.2 2.2 100.0

Total 139 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah

B. Temuan Hasil Penelitian

Dalam proses menguraikan jawaban dari permasalahan yang diteliti, maka data akan melalui proses uji kualitas data dan analisis pengukuran persepsi. Uji kualitas data dilakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan dalam analisis pengukuran persepsi akan dilakukan melalui pengukuran secara keseluruhan dari sampel data yang diperoleh dan pengukuran secara terpisah dilihat dari perguruan tinggi islam negeri dan perguruan tinggi islam swasta.

1. Hasil Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dimensi Integritas Kekhalifahan, Keikhasan, Ketaqwaan, Kebenaran, Takut Kepada Allah, Pertanggungjawaban Dihadapan Allah, Dapat Dipercaya, Keadilan, Kompetensi Profesional dan Rajin, Perilaku yang Didorong Keimanan, Legitimasi, Perilaku Profesional dan Standar Profesional. Dengan menggunakan sampel sebanyak 139 dan signifikasi <0,05 atau 5%, maka didapat r tabel sebesar 0,167.

Tabel 4. 7

Hasil Uji Validitas Tingkat Integritas Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,877 0,000 VALID

2 0,851 0,000 VALID

3 0,708 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat integritas mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 8

Hasil Uji Validitas Tingkat Kekhalifahan Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,908 0,000 VALID

2 0,923 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat integritas mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 9

Hasil Uji Validitas Tingkat Keikhlasan Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,699 0,000 VALID

2 0,764 0,000 VALID

3 0,793 0,000 VALID

4 0,876 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat keikhlasan mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 10

Hasil Uji Validitas Tingkat Ketaqwaan Nomor Butir

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,880 0,000 VALID

3 0,735 0,000 VALID Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat ketaqwaan mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 11

Hasil Uji Validitas Tingkat Kebenaran Nomor Butir

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,775 0,000 VALID

2 0,842 0,000 VALID

3 0,815 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat kebenaran mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 12

Hasil Uji Validitas Tingkat Takut Kepada Allah Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,850 0,000 VALID

2 0,858 0,000 VALID

3 0,789 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat takut kepada allah mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 13

Hasil Uji Validitas Tingkat Pertanggungjawaban Dihadapan Allah

Nomor Butir

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,877 0,000 VALID

2 0,655 0,000 VALID

3 0,852 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat pertanggungjawaban dihadapan allah mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung >

r tabel.

Tabel 4. 14

Hasil Uji Validitas Tingkat Dapat Dipercaya Nomor Butir

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,699 0,000 VALID

2 0,834 0,000 VALID

3 0,795 0,000 VALID

4 0,780 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat dapat dipercaya mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 15

Hasil Uji Validitas Tingkat Keadilan Nomor Butir

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,832 0,000 VALID

2 0,817 0,000 VALID

3 0,805 0,000 VALID

4 0,760 0,000 VALID

5 0,743 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat keadilan mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 16

Hasil Uji Validitas Tingkat Kompetensi Profesional dan Rajin Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,836 0,000 VALID

2 0,792 0,000 VALID

3 0,790 0,000 VALID

4 0,772 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.16 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat kompetensi profesional dan rajim mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 17

Hasil Uji Validitas Tingkat Perilaku yang Didorong Keimanan Nomor Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,699 0,000 VALID

2 0,764 0,000 VALID

3 0,793 0,000 VALID

4 0,876 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.17 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat perilaku yang didorong keimanan mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 18

Hasil Uji Validitas Tingkat Legitimasi Nomor Butir

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,801 0,000 VALID

2 0,773 0,000 VALID

3 0,872 0,000 VALID

4 0,801 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.18 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat legitimasi mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

Tabel 4. 19

Hasil Uji Validitas Tingkat Perilaku Profesional dan Standar Profesional

Nomor Butir

Pertanyaan Pearson

Correlation Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,753 0,000 VALID

2 0,717 0,000 VALID

3 0,693 0,000 VALID

4 0,831 0,000 VALID

5 0,763 0,000 VALID

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.19 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat perilaku profesional dan standar profesional mempunyai kriteria valid untuk semua butir pertanyaan karena nilai sig <0,05 dan r hitung > r tabel.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 4.20 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel tingkat integritas, tingkat kekhalifahan, tingkat keikhasan, tingkat ketaqwaan, tingkat kebenaran, tingkat takut kepada allah, tingkat pertanggungjawaban dihadapan allah, tingkat dapat dipercaya, tingkat keadilan, tingkat kompetensi profesional dan rajin, tingkat perilaku

yang didorong keimanan , tingkat legitimasi, dan tingkat perilaku profesional dan standar profesional.

Tabel 4. 20 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach

Alpha Keterangan

Dimensi Integritas 0,743 Reliabel

Dimensi Prinsip Kekhalifahan 0,805 Reliabel

Dimensi Keikhlasan 0,790 Reliabel

Dimensi Ketaqwaan 0,768 Reliabel

Dimensi Kebenaran 0,738 Reliabel

Dimensi Takut Kepada Allah 0,776 Reliabel Dimensi Pertanggungjawaban

Dihadapan Allah 0,716 Reliabel

Dimensi Dapat Dipercaya 0,758 Reliabel

Dimensi Keadilan 0,862 Reliabel

Dimensi Kompetensi Profesional dan

Rajin 0,790 Reliabel

Dimensi Perilaku yang Didorong Keimanan

0,790 Reliabel

Dimensi Legitimasi 0,831 Reliabel

Dimensi Perilaku Profesional dan Standar Profesional

0,790 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil yang ditunjukkan dalam tabel 4.20, menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki data yang reliabel atau konsisten, karena memiliki nilai cronbach alpha lebih dari 0,70.

2. Analisis Pengukuran Persepsi

Teknik ini dilakukan untuk menemukan jawaban dari permasalahan penelitian mengenai bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi di perguruan tinggi islam.

Dokumen terkait