• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: METODE PENELITIAN

E. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian sehingga hasil penelitian dapat dibuktikan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental (eksperimen semu)desaign Nonequivalent Control Grup Desaign, berikut ini adalah rumusnya:

Keterangan:

O1 = kelas eksperimen belum diberi perlakuan ( pre-test) O2 = kelas eksperimen setelah diberi perlakuan ( post-test) O3 = kelas control sebelum diberi perlakuan ( pre-test) O4 = kelas control sesudah diberi perlakuan ( post-test) X = pemberian perlakuan (treatment)59

F. Instrument Penelitian/Alat dan Bahan Penelitian a. Instrumen Pembelajaran

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan pada standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus.

59Sugiono, Metoologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 112-113

43

Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013. Materi yang akan diajarkan yaitu tentangjaringan hewan.

Tabel 3.1 Kompetensi Dasar

No Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia

3.5.1 Membedakan macam- macam rangka

3.5.2 Menjelaskan tentang persendian

3.5.3 Menjelaskan tentang otot

3.5.4 Menganalisis Kelainan sistem gerak

2) Kartu soal

Kartu soal ini berupa kertas berwarna yang berisi soal-soal yangditempelkan pada kertas manila yang berjumlah 10 soal dan terdapat juga kartu jawaban yang dimana kartu jawaban tersebut berisi jawaban yang benar dan ada juga jawaban yang salah, sehingga masing-masing kelompok diharuskan untuk berkonsentrasi agar jawaban yang mereka pilih pada saat berlangsungnya games dan tournament ini adalah jawaban yang paling benar.

44 b. Instrumen Penilaian

1) Tes

Dalam penelitian pendidikan, tes sering digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan, baik kemampuan dalam bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik.60

Tes yang di lakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam ranah kognitif (pengetahuan) yang berupa hasil belajar peserta didik pada pelajaran Biologi materi Sistem Gerak, yaitu hasil belajar pretest maupun hasil belajar posttest. Adapun jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif berupa pilihan ganda dengan jumlah 25 soal yang terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabillitasnya.

Tabel3.2

Kisi-kisi instrumen penilain kognitif Kompetisi

Dasar

Indikator Aspek kognitif

Nomor soal

Jumlah

Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi,

danproses serta kelainan atau

penyakityang dapat

Menjelaskan struktur dan fungsi

rangka sebagai penyusun sistem gerak pada manusia

C2 1, 2, 5 3

Menggambarkan hubungan

antartulang yang membentuk

berbagai persendian

C3 3, 4 2

Memperjelas struktur persendian

C6 7, 22 2

Menghubungkan C6 6,8,16, 4

60 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 251-252.

45 terjadipada

sistem gerakpada manusia

berbagaigerakan dan persendian yang Terlibat

21

Menganalisis struktur tulang

C4 17,

23,25 3 Menganalisis struktur

dan fungsi

otot sebagai penyusun sistem

gerak pada manusia

C4 12,13,

14,15, 19, 20,24

7

Mengidentifikasi berbagai

penyakit atau gangguan yang

terjadi pada sistem gerak

manusia

C1 9,10, 11,18

4

Jumlah 25

Keterangan: C1 = Mengingat C2 = Memahami C3 = Mengaplikasikan C4 = Menganalisis C6= Mencipta 2) Instrumen Observasi

Instrumen observasi adalah alat yang berfungsi sebagai pedoman bagi observer untuk mencatat hasil pengamatannya tentang hal-hal yang menjadi bahan observasinya.61

Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur keterlaksanaannya proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media kartu soal.

Lembar observasi yang digunakan berupa chek listyang menggunakan skala gutman, skor Ya= 1, dan Tidak= 0 untuk

61Ibid, hlm. 274

46

mengukur keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media kartu soal.

Tabel. 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media kartu soal

No Indikator Deskriptor Jumla

h Item 1 Tahap persiapan

kegiatan pembelajaran

a. Merancang

pembelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan

b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat pembelajaran

c. Menjelaskan prosedur pembelajaran

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4

2 Tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran

a. Menyampaikan materi secara umum

b. Mengelompokkan siswa c. Melakukan permainan d. Kompetisi atau

pemberian tugas dengan media kartu soal

6

3 Tahap penutup a. Pemberian penghargaan kelompok

b. Membuat kesimpulan c. Memberikan post test

3

47 3) Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.62Angket bertujuan untuk mengukur motivasi siswa belajar di dalam kelas, angket yang digunakan berupa pernyataan yang akan diberikan kepada siswa sebanyak 25 pernyataan, angket ini menggunakan model skala likert dengan menggunakan model skala likert lima skala.

Tabel. 3.4

Kisi-Kisi AngketMotivasi belajar Variabel

Indikator Sub indikator Pernyataan

Motivasi Belajar

Positif Negatif 1. Semangat

dalam

pembelajaran

Tekun menghadapi tugas

1,2,4,5 3

2. Memiliki rasa keingintahuan

Ulet

menghadapi kesulitan

8,10 6,7,9

3. Mampu

mengerjakan tugas

Senang bekerja mandiri

11,12, 15

13,14,1 6 4. Memiliki rasa

percaya diri

Percaya dengan

hal yang

diyakini

20 17,18,1 9 5. Memiliki daya

konsentrasi tinggi

Senang mencari dan

memecahkan masalah

21,23 22,24,2 5

Jumlah 12 13

62Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.142

48 4) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data sekunder (data yang telah dikumpulkan orang lain).63Pada penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi untuk mengumpulkan data-data siswa, dan foto-foto, dan lain-lain.

c. Analisis Instrumen Penelitian 1. Validitas dan Reliabilitas

a) Validitas

Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Seperti dalam penelitian ini, peneliti mengukur hasil belajar siswa menggunakan tespilihan ganda, yang mana untuk menguji validitas dari instrumen tersebut, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

rxy=

Keterangan:

rxy =Koefisien korelasi antar variabel X dan variabel Y N = Jumalah siswa

∑X = Jumlah seluruh nilai variabel X

∑Y = Jumlah seluruh nilai variabel Y

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara variabel X dan Y

∑(X)2 = Jumlah seluruh nilai variabel X yang dikuadratkan

∑(Y)2 = Jumlah seluruh nilai variabel Y yang dikuadratkan

∑X2 = Jumlah kuadrat nilai variabel X

∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai variabel Y

63Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 183

49

Jadi rumus analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:

 Jika rxy rtabel, maka item tersebut dikatakan valid.

 Jika rxy rtabel, maka item tersebut dikatakan tidak valid.64

b) Reliabilitas

Suatu instrument pengukuran dikatakan reliable jika pengukurannya konsisten (cermat) dan akurat. Jadi, uji reliabilitas instrument dilakukan dengan tujuan mengetahui konsistensi dari instrument sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berumah.65

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam penelitian ini adalah:

r

11

=

][1-

]

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrument atau koefisien korelasi atau korelasi alpa

k = Banyaknya butir soal

64Nana Syaodin Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 229.

65Rahmat, StatistikPenelitian, (Bandung: PustakaSetia, 2013), hlm. 165-166.

50

∑s2i = Jumlah varians butir S2 = varians total

G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian a. Teknik tes

Teknik tes merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang berupa pertanyaan atau latihan yang mengukur pemahaman peserta didik terhadap suatu materi pembelajaran. Teknik tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa diperoleh dari tes materi sistem gerak pada manusiayang diberikan kepada kelas pada sebelum dan sesudah proses pembelajaran.Dimana soal tes ini akan diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu, jumlah soal tes yang akan diberikan sebanyak 25 soal pilihan ganda.

b. Teknik Observasi

Teknik observasi yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti.66 Observasi ini akan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi jenis chek list untuk mengukur katerlaksanaan pembelajaran yang diamati oleh observer.

66Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, Aplikasi Statistik dalam Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), hlm. 32

51 c. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.67Angket bertujuan untuk mengukur motivasi siswa belajar di dalam kelas yang akan diberikan setelah proses pembelajaran selesai, angket yang digunakan berupa pernyataan yang akan diberikan kepada siswa sebanyak 25 pernyataan, angket ini menggunakan model skala likert dengan menggunakan model skala likert lima skala.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data sekunder (data yang telah dikumpulkan orang lain).68Pada penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi untuk mengumpulkan data-data siswa,foto-foto, dan lain-lain.

H. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriftif dapat digunakan bila peneliti

67Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.142

68Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 183

52

hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.69

a) Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Data hasil observasi tentang keterlaksanaan pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus persentase berikut:

%

keterlaksanaan RPP = x 100%

Keterangan:

X = Jumlah langkah pembelajaraan yang terlaksana

Y = Total langkah pembelajaran yang harus dilaksanakan70 Intensitas persentase keterlaksanaan pembelajaran dicocokkan dengan kriteria yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel. 3.5. Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran

Interval Katagori

80% - 100% Sangat Baik

60% - 79% Baik

40% - 59% Cukup Baik

20% - 39% Kurang Baik

20% Tidak Baik

69Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 147.

70 Purwanto, ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 102.

53 b) Analisis motivasi belajar

Adapun untuk menentukan keberhasilan aktivitas pembelajaran siswa dengan rumus:

Nilai motivasi=

X 100%

Intensitas persentase aktivitas belajar siswa akan dicocokkan dengan kriteria berikut ini:71

Tabel. 3.6. Kategori Tingkat Motivasi Belajar Siswa

Rentang nilai Katagori

81-100 Sangat Baik

66-80 Baik

51-65 Cukup

0-50 Kurang

Sumber: Adopsi dari Kemendikbud (2013) c) Analisis Hasil Belajar

a. Ketuntasan individu

Didalam setiap proses mengajar dilakukan tuntasan apabila memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan ( ) nilai ketuntasan minimal sebesar 75 dipilih untuk menyesuaikan dengan kemampuan siswa disekolah tempat penelitian. Analisis keberhasilan ketuntasan individu digunakan rumus:

PK =

71Nasution, Neohi dan Adi Suriyanto, Evaluasi Pengajaran, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), hlm. 427

54 Keterangan:

PK = Pesentasi ketuntasan individu SP = Skor yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum72

Seorang siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai skor 75% dari jumlah skor yang diberikan dapat dijawab atau dengan nilai 75. Untuk nilai ketuntasan ini dapat diambil dari nilai ulangan harian.

Tabel. 3.7. Interval dan Ketuntasan Individu

Interval Katagori

80-100 Amat baik

70-79 Baik

60-69 Cukup

40-59 Kurang

0-49 Kurang sekali

b. Ketentuan klasikal

Menurut Purwanto dalam Ramadhan bahwa ketuntasan belajar klasikal dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

PK =

Keterangan:

PK = Ketuntasan klasikal SP = Jumlah siswa yang tuntas N = Jumlah seluruh siswa

72Agus Sofian, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif- Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Materi Virus Siswa Kelas X MA Makala TP 2014- 2015. Skripsi FITK IAIN Mataram, 2015, hlm. 48.

55

Tabel. 3.8. Interval dan Kategori Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal

Interval Katagori

80-90% Amat baik

60-79 Baik

40-59 Cukup

0-39 Kurang

2. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data.Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang terambil merupakan data terdistribusi normal atau bukan. Maksud dari data terdistribusi normal adalah data akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median. Rumus yang digunakan adalah rumus kai kuadrat (chi kuadrat) dengan simbolχ2.73

χ

2hitung

Keterangan:

χ2:chi kuadrat

Oi: frekuensi observasi Ei: frekuensi harapan

73Rahayu Kariadinata dan Maman Abdurahman, Dasar-Dasar Statistik Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 177

56

Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Dengan kata lain, apabila ada teori yang menyatakan bahwa suatu variabel yang sedang diteliti normal, maka tidak diperlukan lagi pengujian normalitas data.74

b. Uji Homogenitas

Selain pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberaapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas diuji dengan menggunakan rumus:

F

h

=

Data homogenya jika Fhitung Ftabel dan data tidak homogen Fhitung Ftabel .75

3. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti, peneliti menggunakan analisis ANCOVA. Dimana jumlah variabel dalam penelitian ini yaitu tiga variabel , dimana variabel bebasnya berjumlah satu yaitu model Times Games Tournament berbantuan media kartu soal dan variabel terikatnya

74Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, Aplikasi Statistik dalam Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), hlm. 289

75Ridwan, Dasar-Dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 186.

57

berjumlah dua yaitu motivasi dan hasil belajar. Variabel bebas dan variabel terikat ini datanya nanti akan dianalisis menggunakan bantuan spss untuk menjawab suatu hipotesis yang diajukan oleh seorang peneliti.

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Data Deskriptif a. Analisis instrumen

1) Uji validitas

Sebelum instrumen tes dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu dilakukan validasi soal kepada dosen ahli dan juga dilakukan uji validitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang diberikan layak atau tidak dipergunakan.Untuk mendapatkan datahasil belajar siswa, peneliti membuat 25 butir soal pilihan ganda yang akan diuji cobakan pada kelas lain yang telah mempelajari materi sistem gerak, kemudian hasil uji coba instrumen tes tersebut peneliti menggunakan rumus korelasi product moment. Suatu butir soal dikatakan valid apabila nilai rhitung> rtabel, begitu juga sebaliknya butir soal dikatakan tidak valid apabila nilai rhitung< rtabel. Berikut ini hasil uji validitas:

Tabel 4.1 Hasil uji validitas tes No Kriteria Keterangan No soal

1 0,396 Valid 1,2,3,4,6,7,9,10,11,12,14,15,16,17,19,20, 21,22,23,24

2 <0,396 Tidak valid 5,8,13,18,25

Total soal 25

Berdasarkan tabel diatas hasil analisis uji validitas dari 25 item soal terdapat 20 item soal yang valid, sedangkan 5 item soal yang

59

lainnya tidak valid. Selanjutnya 20 item soal yang valid akan dipergunakan dalam penelitian. (Data analisis uji validitas terlampir pada lampiran 7)

2) Uji Reliabilitas

Tabel 4.2 reliabilitas

rhitung Keterangan

0,839 Reliabel

Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hasil reliabilitas butir soal menunjukkan bahwa dari 25 item soal yang diuji hanya 20 soal yang valid, setelah diinterpretasikan berdasarka kriteria koefesien uji reliabilitas instrument tes didapatkan rhitung= 0,839 menunjukkan reliabilitas tinggi .(Data analisi uji reliabilitas terlampir pada lampiran 8).

b. Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat dan diukur menggunkan lembar observasi. Pengisisan lembar observasi ini dilakukan oleh observer pada tiap kali pertemuan dimulai pada pertemuan kedua sampai dengan pertemuan kelima, sedangkan pertemuan pertama dan pertemuan keenam digunakan untuk pretest dan posttets, observer pada penelitian ini yaitu Febrianti. Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini untuk mengukur keterlaksanaan pembelejaran yaitu lembar observasi jenis chek list.

60

Berikut ini akan dipaparkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran (RPP)

N o

Pertemuan

Hasil

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

II III IV V II III IV V

1 Jumlah langkah yang harus

dilaksanakan

17 17 17 17 14 14 14 13

2 Jumlah langkah yang terlaksana

15 15 14 14 13 13 12 12

3 Persentasi keterlaksanaan pembelajaran

88,2% 88,2% 82,3% 82,3% 92,8% 92,8% 85,7% 92,3%

4 Kategori Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat baik

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pertemuan II, III, IV, dan V menggambarkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung, dimana pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki persentase yang berbeda-beda. (Data analisi keterlaksanaan pembelajaran terlampir pada lampiran 9).

c. Motivasi

Motivasi belajar siswa dapat dilihat menggunakan angket, angket bertujuan untuk mengukur motivasi siswa belajar di dalam kelas, angket yang digunakan berupa pernyataan yang akan diberikan kepada

61

siswa sebanyak 25 pernyataan, angket ini menggunakan model skala likert dengan menggunakan model skala likert lima skala.

Tabel 4.4

Data Motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

No Kelas Rata-rata Kategori

1 Eksperimen 83,80 Sangat baik

2 Kontrol 78,93 Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata motivasi belajar pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran Times Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu soal yaitu 83,80 dengan kategori sangat baiklebih tinggi dibandingkan dengan motivasi belajar pada kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan dengan rata-rata 78,93 dengan kategori cukup baik. (Data hasil observasi dan analisis data terlampir pada lampiran 10)

Tabel. 4.5

Motivasi belajar Perindikator Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol

No Kelas Indikator (%)

1 2 3 4 5

1 Eksperimen 79,2% 87,8% 82,6% 83,2% 86,2%

2 Kontrol 83,2% 97% 76,2% 80% 76,8 Keterangan:

1) Semangat dalam pembelajaran 2) Memiliki rasa keingintahuan 3) Mampu mengerjakan tugas 4) Memiliki rasa percaya diri 5) Memiliki daya konsentrasi tinggi

62

Gambar: Grafik nilai perindikator motivasi belajar

d. Hasil belajar

Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan sejauh mana pemahaman siswa setelah melakukan proses pembelajaran.

Adapun tes yang digunakan pada penelitian ini tes berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal yang sebelumnya sudah dicek validitasnya akan diberikan sebelum proses pembelajaran dimulai (pretest) dan setelah pembelajaran selesai (posttest). Adapun hasil pretest dan posttes pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6

Data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

No Kelas Rata-rata

Peningkatan Kategori Pretest Posttest

1 Eksperimen 49,25 74 24,75 Baik

2 Kontrol 48,67 68 19,33 Baik

0 20 40 60 80 100 120

Nilai

eksperimen kontrol

63

Tabel 4.7

Data Postets (ketuntasan klasikal)

No Kelas KKM Total

<75 ≥75

1 Eksperimen 8 12 20

2 Kontrol 10 5 15

Keterangan Tidak tuntas Tuntas 35

Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata dan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran Times Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu soal lebih tinggi yaitu 24,75 dibandingkan dengan hasil belajar pada kelas kontrol yaitu 19,33 yang tidak diberikan perlakuan. (Data hasil belajar dan analisis data terlampir pada lampiran 11).

Tabel. 4.8 Postest Perindikator

No Kelas Indikator (%)

C1 C2 C3 C4 C6

1 eksperimen 76% 85% 82,5% 68,7% 73%

2 kontrol 68,8% 73,3% 63,3% 65% 78,6%

Gambar: Grafik nilai perindikator hasil belajar

0 20 40 60 80 100

C1 C2 C3 C4 C6

Nilai

indikator Eksperimen kontrol

64 2. Analisis Data.

a. Uji prasyarat 1) Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data dari kedua kelas yaitu kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Dikatakan data itu terdistribusi normal apabila nilai sig 0,05. Berikut ini akan dipaparkan hasil uji Normalitas data yang dihitung menggunakan SPSS windows release 22.

Tabel 4.9

Uji normalitas hasil belajar

No. Kelas rtabel rhitung Kategori

Pretest posttest

1 Eksperimen 5% 0,200 0,200 Data normal

2 Kontrol 0,148 0,200 Data normal

Tabel 4.10

Uji normalitas motivasi belajar No Kelas rtabel rhitung Kategori

1 Eksperimen 5% 0,119 Data normal

2 Kontrol 0,200 Data normal

Berdasarkan tabel 4.9 data uji normalitas tuntuk hasil belajar dan tabel 4.10 data uji normalitas untuk motivasi belajar diketahui nilai (Sig) untuk semua data baik pada pretest dan posttest kelas eksperimen ataupun kelas kontrol uji kolmogorov- smirrnov maupun maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. (Data hasil Uji normalitas terlampir pada lampiran 12)

65 2) Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Data dikatakan homogen apabila nilai dari Level Signifikasinya lebih besar dari 0,05. Berikut ini akan dipaparkan hasil uji homogenitas data yang dihitung menggunkan spss windows release 22.

Tabel 4.11 Homogenitas Motivasi No. Kelas Taraf

Signifikan

Nilai Sig Kategori

1 Eksperimen 5% 0,355 Homogen

2 Kontrol 0,355 Homogen

Tabel.12

Homogenitas Hasil Belajar

No Kelas Taraf signifikan Nilai sig Kategori 1 Ekaperime

n

5% 0,243 Homogen

2 Kontrol 0,243 Homogen

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji homogenitas data yang menggunakan One-Sample Kalmogorov- Smirnov dengan bantuan spss release 22 pada penelitian ini yaitu terdistribusi homogen, karena nilai signifikansi (Sig) Based on mean pada uji homogenitas hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 0,243 > 0,05 sedangkan pada uji homogenitas

66

untuk motivasi belajar yaitu 0,355 > 0,05.(Data hasil Uji homogenitas terlampir pada lampiran 13)

b. Uji hipotesis

Setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas, kemudian akan dilakukan analisis ANCOVA untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan oleh peneliti benar atau tidak. ANCOVA dianalisis dengan bantuan spss spss windows release 22.

Ketentuan hipotesis menggunakan ANCOVA adalah:

 Apabila nilai sig 0,05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yag signifikan antara satu variabel indevenden terhadap variabel dependen.

 Apabila nilai sig 0,05, maka H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel indevenden terhadap variabel dependen.

Tabel 4.13 Analisis ANCOVA

No. Taraf

Signifikansi

Nilai Sig Kategori

1 Motivasi

5% (0,05)

0,027 Ada

pengaruh

2 Hasil Belajar 0,009 Ada

pengaruh

Berdasarkan tabel diatas yang merupakan hasil analisis ANCOVA menggunaka spss windows release 22, menunjukkan bahwa nilai signifikasi model pembelajaran Times Games Tournament (TGT)

67

berbantuan media kartu soal terhadap motivasi belajar adalah 0,027, yang berarti nilai sig 0,027 0,05 yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima, hal tersebut menandakan bahwa penerapan Times Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu soal berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan untuk nilai signifikasi model pembelajaran Times Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu soal terhadap hasil belajar adalah 0,009, yang berarti sig 0,009 <

0,05, yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima, hal tersebut menandakan bahwa penerapan Times Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu soal berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.Artinya penerapan model pembelajarn kooperatif tipe Times Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu soal berpengaruh signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran biologi. (Data hasil Uji ANCOVA terlampir pada lampiran 14)

B. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 oktober-7 November 2019 pada materi Sistem Gerak Pada Manusia di MA Hikmatusysyarief Selat Narmada. Dimana dua kelas yaitu kelas XI IPA putri yang berjumlah 20 siswi sebagai kelas eksperimen dan XI IPA putra yang berjumlah 15 orang sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan dalam 6 kali pertemuan, yang dimana 4 pertemuan untuk proses pembelajaran, satu pertemuan untuk pretest dan satu pertemuan lagi untuk posttest. Hasil belajar yang telah dicapai oleh

Dokumen terkait