• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.47

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini dalam menganalisis data adalah:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel.Analisis deskriptif ini dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif.Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasikan atau tidak.48

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis secara deskriptif variabel penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini berisi tentang klasifikasi kuesioner secara umum yang terdiri dari: umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan dari responden tersebut.

2. Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian sejauh mana suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang ada. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat dan tinggi rendahnya validitas instrumen

47 Sugiyono, metode penelitian bisnis, (Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas, 2008), hlm. 427

48 Syofian Siregar, Statistika…, hlm. 221

menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari variabel yang diteliti.49

Cara pengujian validitas dengan menghitung korelasi antara skor masing- masing pertanyaan dan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Tekhnik korelasi product moment ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.

Tekhnik analisis data dengan product moment dengan angka kasar digunakan untuk menemukan pengaruh penerapan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) terhadap kepuasan nasabah Bank NTB Syariah Mataram.Valid atau tidaknya suatu item instrument dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment atau r hitung dengan nilai kritisnya.50

Suatu instrumen dikatakan valid, apabila: koefisien korelasi product moment melebihi 0.3, koefisien korelasi product moment > r-tabel (α:n-2), dan nilai sig. <α.51 Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas menggunakan tekhnik korelasi product moment adalah:52

√ Dimana:

n = Jumlah responden

X = Skor variabel (jawaban responden) Y = Skor total variabel untuk responden n

49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 168-169

50 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 213

51 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 164

52 Rahayu Kariadinata dan Maman Abdurrahman, Dasar-dasar Statistika Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hlm. 329

3. Uji Realibilitas

Realibilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama.53Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan cronbanch’s alpha yang berguna untuk mengetahui apakah alat ukur yang dipakai dapat diandalkan atau dipercaya.

Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliable dengan menggunakan tekhnik cronbanch’s alpha, bila koefisien reliabilitas nilai cronbach’s alpha> 0,6.

Adapun tahapan-tahapan perhitungan uji realibilitas dengan menggunakan tekhnik cronbanch’s alpha, yaitu:54

a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan

b. Menentukan nilai varians total

c. Menentukan realibilitas instrumen

( )

Di mana:

n = Jumlah sampel X = nilai skor yang dipilih

= Varians total

= Jumlah varians butir k = Jumlah butir pertanyaan

r11 = Koefisien realibilitas instrument

53Ibid, hlm. 55

54Ibid, hlm. 175

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian data variabel penelitian dengan regresi apakah dalam variabel dan model regresi terjadi kesalahan atau penyakit. Adupun macam-macam uji asumsi klasik tersebut adalah:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametik tidak dapat digunakan.55

b. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.Uji ini biasanya sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikasi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikasi (Linearity) kurang dari 0,05.

Pengujian Linearitas data menurut Riduwan dapat dilakukan dengan Menetapkan taraf signifikasi uji 0,05. Kriteria pengujiannya adalah kelinieran dipenuhi oleh data jika Fhitung<Ftabel, atau angka signifikasi yang diperoleh kurang dari 0,05. Angka signifikasi yang lebih besar dari 0,05 menunjukan kelinieran tidak dipenuhi.56

55 Wungow Raymond dan Adolfina, "Pengaruh pengalaman kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Telkom indonesia cabang manado", EMBA, Vol. 6, Nomor 3, Juli 2018, hlm. 1761.

56Elis Rusmini, "Konstribusi Hasil Belajar Manajemen Usaha Boga degan Pendekatan Cooperative Learning dan Motivasi Berwirausaha terhadap Kesiapan Berwirausaha ", (Skripsi, Pendidikan Teknologi dan Kejuruan S2 Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2012), hlm.

84-86.

Dasar pengambilan keputusan, yaitu:

a. Jika nilai Sig. deviation from linearity> 0.05, maka terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variable terikat.

b. Jika nilai Sig. deviation from linearity< 0.05, maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variable terikat.

5. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Penerapan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) terhadap Kepuasan Nasabah Bank NTB Syariah Mataram. Regresi sederhana digunakan untuk menggambarkan garis yang menunjukkan adanya hubungan antar 2 variabel, dengan rumus:57

Nilai a dan b di cari berdasarkan 2 persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

=Nilai Regresi Y = Nilai data Y X = Nilai data X n = Jumlah Frekuensi

a = Nilai Konstanta atau bila harga X = 0 b =Koefisien regresi

57Isnawati Sukma Devi, "Pengaruh Kecerdasan Spasial Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Vektor", (Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram, Mataram, 2018), hlm. 48.

6. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r2) yang berkaitan dengan variabel bebas dan variabel terikat.Secara umum, dikatakan bahwa r2 merupakan kuadrat korelasi antara yang digunakan sebagai predictor dan variabel yang memberikan response.Koefisien determinasi digunakan sebagai upaya melihat besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.58

Rentang nilai koefisien determinasi adalah 0-1 dengan asumsi (0 ≤ r2 ≥ 1).Apabila koefisien determinasi memiliki nilai yang kecil dapat dikatakan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas.Begitu pula sebaliknya, apabila koefisien determinasi memiliki hasil mendekati 1 dapat dikatakan variasi variabel independen hampir dapat memberikan informasi maupun intruksi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.Semakin tinggi r2 atau mendekati 1 maka model yang digunakan semakin baik. Adapun rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut:59

Keterangan:

KD = Nilai Koefisien Determinasi r2 = Nilai Koefisien Korelasi 7. Uji Hipotesis

a. Uji t

Uji signifikan t digunakan untuk melihat signifikan pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji t pada dasarnya menunjukkan

58 Muhammad Abdurrahman, Muhidin SA, dan Somantri A., Dasar-Dasar Metode Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 97

59Ibid, hlm. 97

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Adapun rumus uji t adalah sebagai berikut:60

√ Keterangan:

N = Jumlah Responden r2 = Nilai Koefisien Korelasi

Dasar pengambilan keputusan dalam mencari thitung adalah dengan melihat nilai thitung dengan ttabel jika nilai thitung> ttabel artinya hipotesis diterima, akan tetapi jika thitung < ttabel maka hipotesis di tolak. Selain itu Pengujian ini juga dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara persial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara persial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

60 Sugiyono, Metode Penelitian,… hlm. 187

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank NTB Syariah Mataram

1. Bank NTB Syariah Mataram

a. Sejarah Singkat PT. Bank NTB Syariah Mataram

PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat (Selanjutnya disebut Bank NTB) adalah Bank milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama-sama dengan Pemerintah Kota/Kabupaten se-Nusa Tenggara Barat. Bank NTB didirikan dan mulai beroperasi pada tanggal 5 juli 1964 berdasarkan:61

1) Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 06 Tahun 1963 tentang pendirian Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat, beserta beberapa perubahannya.

2) Disempurnakan dengan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No.

08 Tahun 1984 tentang Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat.

3) Kemudian dirubah kembali dengan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 01 Tahun 1993 tentang Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat.

4) Perubahan bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat dari Perusahaan Daerah Nusa Tenggara Barat menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat tanggal 19 maret 1999.

Perubahan bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat tanggal 19 maret 1999. Peraturan dan

61 Laporan Tahunan (AnnualReport) 2017, “Transformasi untuk Pertumbuhan Masa Depan Lebih Baik”, Bank NTB Syariah, 2017, hlm. 63

39

perundang-undangannya yang berkaitan dengan perubahan status tersebut antara lain:62

1) Berdasarkan Perusahaan Daerah Provinsi Daerah Tingkat 1 Nusa Tenggara Barat No. 07 Tahun1999 tentang perubahan bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat tanggal 19 maret 1999.

2) Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat 1 Nusa Tenggara Barat No. 05 tanggal 21 April 1999.

3) Akta Pendirian No. 22 tanggal 30 April 1999 dihadapan Samsaimun, SH pengganti Abdullah, SH, Notaris di Mataram.

4) Surat Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI sesuai Surat Keputusan No.AHU.30716.AHA.01.02 tahun 2008 tanggal 9 juni 2008.

5) Akta Pendirian/Anggaran Dasar tersebut terakhir dirubah dengan Akta No. 53 tanggal 9 Desember 2011 dibuat dihadapan Fikry Said, SH., Notaris di Mataram.

6) SK Menteri Hukum dan HAM RI tangggal 11 Januari 2012 Nomor: AHU- 01707.AH.01.02 Tahun 2012 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat.

7) Akta Notaris Nomor 14 tanggal 30 November 2016 oleh Notaris Abdullah, SH., tentang Perubahan Anggaran Dasar PT Bank NTB dan disahkan oleh SK Menkumham Nomor: AHU.AH. 01.03.0115452 tanggal 23 Januari 2017.

62Ibid, hlm. 64-65

8) SK Menteri Hukum dan HAM RI tanggal 23 Januari 2017 Nomor AHU.AH.

01.03.0115452 tahun 2017 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat.

Bank NTB didirikan dengan tujuan untuk mengelola keuangan daerah yaitu sebagai kas daerah.Selain itu, tujuan didirikannya Bank NTB untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah dengan memberikan kredit kepada perusahaan kecil di Nusa Tenggara Barat.

Seiring dengan berjalannya waktu, Bank NTB terus berkembang hingga saat ini memiliki kantor yang berjumlah 43 kantor yang terdiri dari 1 kantor pusat, 1 kantor cabang utama, 10 kantor cabang, 22 kantor cabang pembantu, 4 kantor kas dan 5 payment point.

Guna mendukung kualitas pelayanan Bank NTB memiliki 128 ATM yang tersebar diseluruh Kota/Kabupaten se-Nusa Tenggara Barat.Bank NTB didukung oleh karyawan dan karyawati sampai dengan 31 Desember 2017 berjumlah 752 orang.63

b. Visi dan Misi PT. Bank NTB Syariah Mataram 1) Visi PT. Bank NTB Syariah Mataram

Visi Bank adalah menjadi Bank terkemuka, amanah dan kebanggaan masyarakat dengan penjabaran sebagai berikut:

a) Menjadi Bank terkemuka yaitu selalu terdepan dan terpiih serta mengutamakan pemenuhan kebutuhan pelanggan melalui layanan prima dan dikenal secara luas,

63Ibid, hlm. 65

b) Amanah dimaksudkan bahwa dalam menjalankan tugas selalu dilakukan secara professional, penuh tanggung jawab dan konsisten yang dilandasi dengan nia baik,

c) Kebanggaan masyarakat dimaksudkan adalah bahwa bank mempunyai kinerja dan image yang baik sehingga menjadi pilihan, selain memberikan kontibusi dan mendorong perekonomian Daerah NTB.

2) Misi PT. Bank NTB Syariah Mataram

a) Memberikan layanan prima dan menyediakan produk perbankan yang lengkap sesuai kebutuhan nasabah,

b) Mengembangkan SDM yang professional,

c) Mengembangkan teknologi dan jaringan kantor yang luas,

d) Memberikan kontribusi maksimal kepada pemegang saham dan meningkatkan peran kepedulian sosial.64

c. Produk dan Layanan Bank NTB Syariah 1) Produk Simpanan

a) Giro berupa: Giro umum, giro kasda, giro KPKN dan giro iB taharah sejahtera

b) Tabungan berupa: Tabungan tambora, tabungan simpeda, tabungan simpanan pelajar, tabungan taharah, tabunganku, tabungan wadiah, tabungan iB taharah sejahtera

c) Deposito berupa: Deposito corporate, deposito retail,deposito iB taharah sejahtera

2) Produk Kredit/Pembiayaan

64Ibid, hlm. 67-68

a) Kredit produktif berupa: Kredit Pembinaan Usaha Keluarga Sejahtera Mandiri (Pundi), Kredit Usaha Mikro & Kecil (KUMK SUP 005), Kredit Usaha Mikro Ekonomi Produktif (Kreatif), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Mitra Wira Usaha (KMWU), kredit infrastruktur pemerintah daerah, Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi Umum (KI- Umum)

b) Kredit konsumtif berupa: Kredit Serba Guna (KSG), Kredit Serba Guna Kepada Anggota DPRD (Kresna Duta Rakyat), Kredit Serba Guna untuk Pimpinan Daerah (Kresna Pindah), Kredit kepada Penguruh dan Pegawai PT Bank NTB (Kreta Pusaka), Kredit Pemilikan Rumah (KPR)-FLPP, Kredit Pemilikan Rumah (KPR)-Multi Guna, cash collateral loan (CCC), pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan multijasa taharah sejahtera, pembiayaan ijarah danpembiayaan qardh.

3) Jasa bisnis berupa: Bank garansi, SKNBI, RTGS, inkaso dan BPD Nett Online.

4) Jasa kelembagaan berupa: Layanan Pajak, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) online, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPH), pembayaran tagihan air, pembayaran tagihan listrik, pembayaran tagihan telepon dan CMS Kasda

5) E-Channel dan jasa lainnya berupa: Jasa Payroll Package (IPP), Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Mobile Banking, Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE), Electronic Data Captured (EDC), laku pandai dan CO- Branding kartu kredit.65

65Ibid, hlm. 73-75

2. Gambaran Umum Operasional Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) Bank NTB Syariah Mataram

Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment Gateway) yang selanjutnya disingkat GPN (NPG) adalah sistem yang terdiri atas standar, switching, dan services yang dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme (arrangement) untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional66 atau secara sederhana GPN adalah sebuah sistem transaksi pembayaran yang mengkoneksikan berbagai bank, sehingga kartu ATM dan/atau kartu debit suatu bank dapat digunakan di ATM/EDC/Instrumen bank lain. Bank Indonesia menetapkan kebijakan GPN melalui interkoneksi switching untuk mewujudkan interoperabilitas sistem pembayaran nasional.

GPN dikembangkan untuk menjadikan infrastruktur pembayaran lebih efisien, andal, dan aman. Aturan dan mekanisme (arrangement) kelembagaan dalam GPN akan menjadi payung interkoneksi atau interoperabilitas industri sistem pembayaran ritel di dalam negeri.

Adapun transaksi pembayaran secara domestik yang menjadi cakupan dalam penyelenggaraan GPN meliputi interoperabilitas instrumen pembayaran berupa kartu ATM dan/atau kartu debet, kartu kredit, uang elektronik, dan instrumen pembayaran lainnya, serta interkoneksi dan interoperabilitas kanal pembayaran berupa kanal ATM, EDC, agen, payment gateway, dan kanal pembayaran lainnya.

Bank NTB Syariah Mataram bersama seluruh perbankan di Indonesia menerapkan GPN secara serentak.Dengan adanya GPN mempermudah nasabah Bank NTB Syariah Mataram dalam melakukan berbagai transaksi.

66 Peraturan Bank Indonesia,…

Jadi, dengan adanya GPN tercipta interkoneksi nasional layanan ATM perbankan yang mana setiap nasabah bank dapat menggunakan ATM bank apapun di seluruh Indonesia untuk melakukan transaksi. Begitu juga dengan intrumen pembayaran lainnya seperti kartu debet, kartu kredit, uang elektronik dan instrumen pembayaran lainnya.

B. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif

Penelitian ini mengenai analisis penerapan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) terhadap kepuasan nasabah pada Bank NTB Syariah Mataram, yang beralamat di Jl. Pejanggik No. 30, Mataram, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Data penelitian dikumpulkan dengan membagikan angket secara langsung kepada responden sebanyak 84 kuesioner. Agar bisa mendapatkan gambaran umum responden maka dilakukan analisa deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.

a. Jenis Kelamin

Adapun data mengenai jenis kelamin responden nasabah pengguna GPN Bank NTB Syariah Mataram adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Frekuensi Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin

Fre quency

P ercent

V alid Percent

Cum ulative Percent Laki

-laki 0

3 5.7

3

5.7 5.

7 Pere

mpuan 4

6 4.3

6 4.3

0 0.

0

ot

al 4

1 00.0

1 00.0

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui SPSS 20 pada tabel 4.1 di atas, bahwa jenis kelamin nasabah pengguna GPN Bank NTB Syariah Mataram yang berjumlah 84 merupakan 30 orang (35.7%) nasabah laki-laki dan 54 orang (64.3%) nasabah perempuan. Dengan ini menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah berjenis kelamin perempuan.

b. Usia

Adapun data mengenai usia responden nasabah pengguna GPN Bank NTB Syariah Mataram adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Frekuensi Usia Responden Usia

Fre quency

Per cent

Valid Percent

Cum ulative Percent

valid

1

7-25 53 63.

1 63.1 63.1

2

6-40 22 26.

2 26.2 89.3

4

1-55 9 10.

7 10.7 100.0

T

otal 84 100

.0 100.0

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui SPSS 20 pada tabel 4.2 di atas, bahwa responden yang berusia 17-25 tahun yaitu berjumlah 53 orang (63.1%), responden yang berusia 26-40 tahun yaitu berjumlah 22 orang (26.2%), dan responden yang berusia 41-55 tahun berjumlah 9 orang (10.7%). Jadi, reponden berdasarkan usia di dominasi oleh usia 17-25 tahun.

c. Pendidikan Terakhir

Adapun data mengenai pendidikan terakhir responden nasabah pengguna GPN Bank NTB Syariah Mataram adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Data Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan

Fre quency

Pe rcent

V alid Percent

Cum ulative Percent M

A / S e d e r a j a t

36 2

. 9

2 . 9

42.9

i p l o m a

7 .

3

. 3

51.2

1 41 8

. 8

8 . 8

100.

0

o t a l

84

0 0 . 0

0 0 . 0

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui SPSS 20 pada tabel 4.3 di atas, pendidikan terakhir lulusan SMA/Sederajat sebesar 42.9% atau 36 orang.

Responden yang berpendidikan Diploma sebesar 8.3% atau 7 orang.Responden yang berpendidikan S1 sebesar 48.8% atau 41 orang.Jadi, reponden berdasarkan pendidikan terakhir di dominasi oleh responden yang berpendidikan S1.

d. Pekerjaan

Adapun data mengenai pekerjaan responden nasabah pengguna GPN Bank NTB Syariah Mataram adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Data Frekuensi Pekerjaan Responden Pekerjaan

Fre quency

P ercent

V alid Percent

Cu mulative Percent

valid

egaw ai Nege ri Sipil

. 1

egaw ai Swas ta

9

2 2.6

9 . 8 irasw

asta/

Peda gang

1

1 3.1

2 . 9 elajar

/Mah asisw a

4

5 2.4

5 . 2

ainny a

0 0 . 0

otal 4

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui SPSS 20 pada tabel 4.4 di atas, responden yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 7.1%

atau 6 orang. Responden yang berprofesi sebagai Pegawai Swasta sebesar 22.6%

atau 19 orang.Responden yang berprofesi sebagai Wiraswasta/Pedagang sebesar 13.1% atau 11 orang.Responden yang berprofesi sebagai Pelajar/Mahasiswa sebesar 52.4% atau 44 orang.Responden yang tidak berprofesi sebagai yang tertulis dalam karakteristik atau lainnya sebesar 4.8% atau 4 orang.Jadi, responden berdasarkan pekerjaan di dominasi oleh Pelajar/Mahasiswa.

2. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment yang dihitung manual dan diolah software SPSS 20 dengan taraf signifikan 5%. Dalam penelitian ini besarnya rhitung dengan tingkat signifikansi 5% untuk jumlah responden sebanyak 84 orang, pada distribusi nilai rtabel statistik maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,213.

Dasar pengambilan uji validitas yaitu dengan pembandingan rhitung dengan rtabel, sebagai berikut:

a. Jika nilai rhitung >rtabel = Valid b. Jika nilai rhitung <rtabel = Tidak Valid Melihat nilai signifikansi (Sig.)

a. Jika nilai signifikansi < 0.005 = Valid b. Jika nilai signifikansi > 0.005 = Tidak Valid

Menghitung uji validitasuntuk X1 dengan menggunakan rumus:

√ Dik: X = 308

Y = 4125 XY = 15233 X2 = 1148 Y2 = 204025

Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh rhitung = 0,655. Selanjutnya untuk rtabel

dengan taraf signifikansi 5% dengan n=84 diperoleh rtabel = 0,213. Karena rhitung lebih besar dari rtabel maka dapat disimpulkan terdapat hubungan positif.Dengan demikian

item pertanyaan X1 dinyatakan valid.Untuk item pertanyaan selanjutnya (X2,X3,X4,X5, X6,X7,X8,X9,X10,X11,X12,X13,X14,Y1,Y2,Y3,Y4,Y5,Y6,Y7,Y8 dan Y9) diolah menggunakan software SPSS 20

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas GPN (X)

ariab el

ilai r hit un g

ila i r

ta be l 5

% (8 4)

ila i Si g

K eputus

an

1 .65

5

.2 13

.0 00

V alid

2 .71

8

.2 13

.0 00

V alid

3 .58

1

.2 13

.0 00

V alid

4 .58

9

.2 13

.0 00

V alid

5 .58

9

.2 13

.0 00

V alid

6 .48

8

.2 13

.0 00

V alid

7 .54

7

.2 13

.0 00

V alid

8 .66

6

.2 13

.0 00

V alid

9 .67

4

.2 13

.0 00

V alid

10 .61

0

.2 13

.0 00

V alid

V

11 .38 2

.2 13

.0 00

alid

12 .57

6

.2 13

.0 00

V alid

13 .52

7

.2 13

.0 00

V alid

14 .53

6

.2 13

.0 00

V alid

Dari tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa semua peryataan dalam variabel gerbang pembayaran nasional (GPN) memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel.

Dengan demikian item peryataan tersebut dapat dikatakan valid. Dikatakan valid hal ini menunjukkan bahwa setiap item mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pertanyaan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Kepuasan Nasabah (Y)

ariab el

ilai r hit un g

ila i r

ta be l 5

% (8 4)

ila i Si g

K eputus

an

1 .62

6

.2 13

.0 00

V alid

2 .67

7

.2 13

.0 00

V alid

3 .69

9

.2 13

.0 00

V alid

4 .63

3

.2 13

.0 00

V alid

5 .63 6

.2 13

.0 00

V alid

6 .50

8

.2 13

.0 00

V alid

7 .72

0

.2 13

.0 00

V alid

8 .61

8

.2 13

.0 00

V alid

9 .65

3

.2 13

.0 00

V alid

Dari tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa semua peryataan dalam variabel kepuasan nasabah (Y) memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Dengan demikian item peryataan tersebut dapat dikatakan valid. Dikatakan valid apabila setiap item mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pertanyaan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Uji Realibilitas

Pengujian realibilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Kuesioner dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha>0,6.

Menghitung uji realibilitasuntuk variabel GPN dengan menggunakan rumus:

a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan Dik: X1 = 308

X12 = 1148 X = 4145

X2 = 204025 N = 84 k = 14

Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh varians butir pertanyaan untuk X1 sebesar 0,224. Untuk butir pertanyaan selanjutnya menggunakan microsoft exeldengan jumlah varians butir sebesar 3,748

b. Menentukan nilai varians total

Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh varians total sebesar 17,35.

c. Menentukan realibilitas instrumen

( )

(

) ( )

Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,847 dengan 14 item soal kuesioner. Jadi, karena nilai ini lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa item kuesioner untuk variabel GPN dinyatakan reliabel atau konsisten untuk digunakan dalam penelitian. Selanjutnya untuk butir pertanyaan variabel kepuasan nasabah diolah menggunakan software SPSS 20.

Tabel 4.7

Uji Realibilitas variabel X Reliability Statistics Cronbach'

s Alpha

N of Items

.847 14

Dari output SPSS 20 pada tabel 4.7 di atas, diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,847 dengan 14 item soal kuesioner. Jadi, karena nilai ini lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa item kuesioner untuk variabel GPN dinyatakan reliabel atau konsisten untuk digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.8

Uji Realibilitas variabel Y Reliability Statistics

Dokumen terkait