• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Pelaksanaan Metode Ruqyah terhadap Kesehatan Mental

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Pelaksanaan Metode Ruqyah terhadap Kesehatan Mental

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di Pon-Pes Jolo Sutro Adijaya, adapun proses pelaksanaan ruqyah yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai ke-Islaman, bacaannya terdiri dari Kalam Allah (Al- Quran) atau dengan doa-doa Rasullah, bacaannya dari bahasa Arab. Serta meyakinkan kepada santri bahwa ruqyah hanyalah sebuah perantara kesembuhan dan yang maha menyembuhkan adalah Allah SWT.

Pelaksanaan ruqyah dengan membacakan ayat-ayat atau doa-doa yang terdapat dalam Al-Quran dan as-sunnah. Ayat dan doa tersebut sangat berpengaruh terhadap penyembuhan psikis seseorang.Proses pelaksanaan ruqyahnya tidaklah berbeda dengan tempat lain, baik dari persiapan awal pelaksanaan sampai dengan teknik me- ruqyahnya.Ruqyah dilakukan setiap Jumat ba’da Isya dan Senin ba’da Magrib62.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ruqyah dengan membacakan Al-Quran dan As-Sunnah, sedangkan proses pelaksanaannya tidak jauh berbeda dengan tempat lain.

Santri dan tim peruqyah harus mengikuti langkah-langkah berikut sebelum melaksanakan ruqyah antara lain:

a. Santri 1. Wudhu.

2. Menutup aurat.

61Ibid.,

62Wawancara dengan Bpak Faizin Asisten Pribadi Kyai Ma’sum.

3. Mendengarkan instruksi ustadz/kyai.

4. Melafadzkan kalimat tahlil.

b. Tim Peruqyah 1. Wudhu.

2. Menutup aurat.

3. Membacakan doa ruqyah/ ayat-ayat suci Al-Quran dengan berhadapan agar memudahkan santri untuk mendengarkan63.

Ruqyah yang dilakukan ada dua macam yang pertama, santri baru pelaksanaan ruqyahnya dengan dilakukan di kamar santri sedangkan santri yang sudah agak membaik pelaksanaan ruqyah dilakukan bersama di Padepokan dengan menggunakan madu kemudian dibacakan doa-doa ruqyah bersama dan kemudian diberikan ke santri untuk diminum. Madu digunakan karena memiliki banyak sekali manfaatnya dan sesuai dengan sunah Nabi64.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ruqyah yang dilaksanakan di Pon-Pes Jolo Sutro ada dua macam yang pertama dilakukan di asrama santri sedangkan yang kedua dilakukan bersama-sama dengan menggunakan madu sebagai perantaranya.

Pelaksanaan ruqyah sendiri dengan meletakkan tangan terapis ditubuh santri (terapis menggunakan sarung tangan apabila santri putri yang akan di ruqyah) sambil dibacakan doa-doa ruqyah dengan suara yang lantang dan terapis memegang salah satu anggota tubuh pasien (kepala, punggung atau dada)65.

Santri yang berada di Pon-Pes Jolo Sutro ini kebanyakan mengalami gangguan mental karena faktor ekonomi dan kurangnya kasih sayang dari keluarga. Proses pemulihan santri disinipun bermacam-macam ada yang satu

63Wawancara dengan Bpak Faizin Asisten Pribadi Kyai Ma’sum, pada hari Minggu, 27 Januari 2019, Pukul 10:00.

64Observasi kegiatan Pon-Pes Jolo Sutro, pada hari Jumat, 1 Februari 2019, Pukul 19:00.

65Wawancara dengan Kyai Ma’sum Pimpinan Pondok Pesantren Jolo Sutro, pada hari senin, 28 Januari 2019. Pukul 10:00.

bulan dan bahkan ada yang sampai tahunan, itu semua tergantung dari kondisi penyakit dan kemauan dari diri untuk sembuh serta dukungan dari keluarga66 1. Karakteristik Informan

a. Kyai Maksum

Beliau adalah pimpinan Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya Terbanggi Besar Lampung Tengah. Beliau sekarang berusia 38 tahun.

Beliau tinggal di Dusun Adiluhur RT.03 Desa Adijaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Kyai Maksum mendirikan Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya sejak 03 Agustus 2015.

Saya mendirikan Pondok Pesantren Jolo Sutro ini sejak tahun 2015. Awal berdirinya Pon-Pes ini hanya ada satu orang santri yang berasal dari palembang, dan alhamdulillah berkat kesabaran dan usaha beliau bisa sembuh, sekarang beliau sedang melanjutkan ke Pondok Pesantren yang ada di Jawa untuk memperdalam ilmu agama67.

b. Faizin

Beliau merupakan asisten pribadi kyai Maksum yang juga merupakan terapis di Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya. Beliau sekarang berusia 40 tahun. Beliau tinggal di DusunAdiluhur RT.03 Desa Adijaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung

66Wawancara Ketua Yayasan, Bapak Zaenal Abidin, pada hari Sabtu, 26 Januari 2019, Pukul 16:00.

67Wawancara dengan Kyai Ma’sum Pimpinan Pondok Pesantren Jolo Sutro, pada hari senin, 28 Januari 2019, Pukul 10:00.

Tengah Beliau mulai bergabung dengan kyai Maksum pada tahun 2016 awal.

“Awalnya saya bergabung dengan kyai Maksum karena beliau meminta saya untuk membantu mengembangkan pon-pes ini dan menjadi terapis bagi santri yang memiliki gangguan mental. Saya dulu adik kelas kyai Maksum di Pesantren”68.

c. Zaenal

Beliau adalah jamaah dan ketua yayasan Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya Terbanggi Besar Lampung Tengah. Beliau sekarang berusia 35 tahun. Beliau tinggal di Dusun Adi Negoro RT.07 Desa Adijaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Beliau bergabung dengan Pondok Pesantren Jolo Sutro pada tahun 2017.

d. Elly

Elly adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 30 tahun.

Awal mulanya beliau menderita gangguan mental adalah karena tekanan ekonomi dan mertua yang selalu menuntut lebih sedangkan sang suami yang kurang perhatian dan penghasilan yang minim sehingga mengakibatkan Elly depresi, putus asa, tekanan batin, tidak percaya diri serta suka murung.

68Wawancara dengan Bpak Faizin Asisten Pribadi Kyai Ma’sum, pada hari Minggu, 27 Januari 2019, Pukul 10:00.

e. Agus

Agus adalah seorang kepala rumah tangga yang memiliki sifat emosional, mudah putus asa, dan tidak percaya diri. Agus selalu beranggapan bahwa apapun yang dia kerjakan selalu gagal dan tidak membuahkan hasil yang maksimal.

f. Andi

Andi adalah anak ke dua dari empat bersaudara dia selalu merasa tidak percaya diri dengan kemampuan yang dia miliki, dia juga merasa bahwa orang tuanya tidak menyayanginya selalu membeda-bedakan antara dia dan adik-adiknya. Andi juga selalu menyendiri sehingga membuat terapis agak kesulitan untuk mengobatinya.

2. Latar Belakang Penyakit Santri

Semua penyakit fisik maupun non fisik, medis maupun non medis bisa diruqyah karena pada hakekatnya yang menyembuhkan segala jenis penyakit adalah Allah SWT. dalam pengobatan dengan menggunakan metode ruqyah, kita berdoa kepada Allah SWT. untuk memperoleh kesembuhan dari segala macam penyakit yang dirasakan. Berikut adalah gambaran latar belakang penyakit santri yang ada di Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya. Dari data yang diperoleh peneliti bahwa peneliti mendapatkannya dari dokumentasi profil Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya. Santri yang peneliti cantumkan sudah ada di pondok pesantren sejak lama dan dalam proses pemulihan kesehatan mentalnya.

No Nama

Jenis Kelamin

Kondisi Awal Santri

Setelah diruqyah

Umur

Lama Pengobatan

1 Elly P

Merasa sedih berkelanjutan, Suka

mengamukMuda h putus asa, depresi, tekanan batin, tidak percaya diri, dan kadang murung.

Mudah beradabtasi, mau

mengikuti kegiatan pesantren, sholat lima waktu, puasa senin- kamis.

30 tahun

1 tahun

2 Agus L

Suka

berhalusinasi, Suka

mengamuk, mudah putus asa.

Mudah bergaul, mau mengikuti kegiatan pesantren, sholat lima waktu.

32 tahun

3 bulan

3 Andi L Suka Mau 27 18 bulan

membenturkan diri ke tembok, suka berteriak, mudah

tersinggung, Tidak percaya diri, berpikiran negatif, malas sholat, pikiran kacau, selalu menyendiri.

melaksanak an sholat lima waktu, Aktif dalam kegiatan pesantren, puasa senin- kamis, mau belajar hal- hal baru, mudah bergaul.

tahun

Santri yang setelah melalukan ruqyah di Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya mereka merasa kondisinya semakin membaik, namun mereka akan terus melakukan ruqyah sampai kondisi mentalnya benar- benar sehat dan diperbolehkan untuk pulang.

Proses penyembuhan santri pun bermacam-macam tergantung dengan tingkat gangguan mental yang mereka alami. Proses penyembuhan paling ringan bisa kurang lebih satu bulan sedangkan yang berat bisa mencapai tiga tahun atau lebih.

C. Prosedur Pelaksanaan Metode Ruqyah terhadap Kesehatan Mental Santri di Pondok Pesantren Jolosutro

Pelaksanaan metode ruqyah syar’iyyah di Pondok Pesantren Jolo Sutro, harus melewati prosedur-prosedur yang telah ditetapkan dalam penanganan santri, adapun prosedur itu adalah:

1. Pendaftaran

Proses pertama keluarga melakukan booking tempat/ asrama melalui telephon atau datang langsung ke pondok pesantren kurang lebih 1-2 bulan sebelum santri di bawa ke pondok itu dilakukan karena terbatasnya asrama dan juga tenaga pengawas, kemudian proses selanjutnya keluarga melakukan pendaftaran secara resmi, membayar administrasi dan sebagainya. Setelah proses pendaftaran selesai santri akan tinggal di pondok pesantren selama proses penyembuhan berlangsung69.

Santri yang akan mondok kepondok pesantren Jolo Sutro harus memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan. Adapun syarat menjadi santri di Pondok Pesantren Jolo Sutro antara lain:

a. Fotocopy Kartu Keluarga.

b. Fotocopy KTP Wali.

c. Foto terbaru 3x4 4 lembar.

d. Surat Pengantar Rumah Sakit Jiwa (RSJ) jika pernah masuk ke RSJ.

e. Tempat tinggal sekarang.

f. Matrai 600070. 2. Konsultasi

Selanjutnya, pihak keluarga melakukan konsultasi terkait masalah yang terjadi sehingga santri bisa mengalami gangguan kesehatan mental.

Pihak keluarga menjelaskan semua latar belakang masalah yang terjadi

69Wawancara dengan Bapak Faizin Asisten Pribadi Kyai Ma’sum.

70Dokumentasi Profil Pondok Pesantren Jolo Sutro.

kemudian memondokkan keluarganya untuk diberikan pengobatan di pondok pesantren Jolo Sutro.

3. Mandi

Setiap pagi santri akan dimandikan terlebih dahulu, sebelum mandisantri membaca syahadat, sholawat dan doa mandi dengan di tuntun oleh Tim Pengawas. Doanya antara lain:

وَي ِبقْلوَققْتيِّبوَ ِوورُلرُققْلاوَبيِّلوَقرُ وَا وَ ِتوَعاوَى وَلوَعوَووَ ِنقْ ِد وَل

Artinya: wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu.

Kemudian santri dimandikan dengan air sumur yang baru ditimba setelah itu disiramkan keseluruh anggota badan sambil dipijat.

Setelah itu santri dijemur dari pukul 07:00 - 09:00.71 4. Pijat Refleksi

Pijat refleksi ini dilakukan sebelum santri di jemur di bawah terik matahari. Dengan tujuan agar otot-otot tidak kaku. Pijat refleksi ini dilakukan oleh ustadz dan dibantu oleh santri yang sudah sembuh.

5. Ruqyah Syar’iyyah

Ruqyah Syar’iyyah ini dilakukan dengan dua cara yang pertama, santri yang baru masuk pelaksanaan ruqyah dilakukan di kamar masing- masing. Kedua, santri yang sudah agak membaik pelaksanaan ruqyahnya dilakukan di padepokan bersama-sama dengan menggunakan madu72.

Sebelum dilakukan ruqyah syar’iyyah, biasanya santri diwajibkan untuk mengambil air wudhu terlebih dahulu dan menutup auratnya dengan rapat. Kemudian mendengarkan intruksi dari ustadz atau kyai.

71Wawancara dengan Bapak Faizin Asisten Pribadi Kyai Ma’sum.

72 Observasi Kegiatan Santri Pon-Pes Jolo Sutro, pada 01 Maret 2019, Pukul 19:00.

Apabila santri putri maka pelaksanaan ruqyahnya menggunakan sarung tangan, hal ini untuk menghindari adanya sentuhan kulit73.

D. Pengaruh Metode Ruqyah Terhadap Kesehatan Mental Santri Pondok Pesantren Jolo Sutro

Doa mengandung kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan rasa percaya diri dan optimis yang keduanya merupakan hal yang mendasar bagi penyembuhan suatu penyakit. Melakukan terapi ruqyah secara teratur adalah salah satu manifestasi dari menjalani kehidupan secara religius dan banyak mengandung aspek psikologis di dalamnya.

Elly salah seorang santri yang sudah cukup lama diantara yang lain juga menuturkan bahwa dia sudah berkali-kali mengikuti ruqyah yang dilakukan di Pondok Pesantren Jolo Sutro dan pengaruh setelah mengikutinya telah membantunya bisa sembuh74.

Sebagaimana yang kita ketahui ruqyah adalah bacaan atau doa yang dibacakan untuk memohon kesembuhan. Sedangkan menurut syariat Islam ruqyah adalah bacaan yang terdiri dari ayat-ayat Al-Quran dan Sunah untuk memohon kesembuhan kepada Allah SWT bagi setiap orang yang sakit.

Suara yang masuk ke dalam otak melalui telinga dan suara merupakan ungkapan dari getaran, dan ketika santri mendengarkan ayat-ayat Al-Quran maka getaran yang sampai ke otak memiliki pengaruh yang positif pada sel-sel yang ada dalam tubuh seseorang.

73Observasi Kegiatan Santri Pon-Pes Jolo Sutro, pada 04 Maret 2019, Pukul 20:00.

74Wawancara dengan Elly santri Pondok Pesantren Jolo Sutro pada hari Minggu, 27 Januari 2019.

Bahkan tidak hanya sebagai amal ibadah, metode ruqyah juga menjadi obat dan penawar bagi seseorang yang gelisah jiwanya dan tidak sehat secara mental.Oleh karena itu, pengobatan dengan menggunakan metode ruqyah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan mental seseorang.

Zaenal yang merupakan jamaah sekaligus Ketua Yayasan juga menuturkan bahwa sudah banyak santri yang disembuhkan di pesantren Jolo Sutro tersebut. Baik itu gangguan mental ringan hingga berat sekalipun75.

Banyaknya santri yang telah berhasil disembuhkan dengan menggunakan metode ruqyah kurang lebih 700 santri dari awal berdiri sampai sekarang. Kebanyakan santri yang berobat di pon-pes Jolo Sutro berasal dari luar daerah76.

E. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Metode Ruqyah Terhadap Kesehatan Mental Santri Pondok Pesantren Jolosutro.

1. Faktor Pendukung

Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan ruqyah di pondok pesantren Jolo Sutro adalahadanya motivasi atau kemauan yang kuat untuk sembuh dari santri itu sendiri dan adanya dukungan dari keluarga77.

Santri yang memiliki kemauanserta motivasi yang kuat untuk sembuh akan memudahkan selama proses pengobatan, sehingga proses

75Wawancara dengan bapak Zaenal Abidin Ketua Yayasan sekaligus Jamaah Pondok Pesantren Jolo Sutro pada hari Jumat 01 Februari 2019, Pukul 16:00.

76Dokumentasi Profil Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya.

77Wawancara dengan bapak Faizin Asisten Pribadi Kyai Ma’sum, pada hari Minggu, 27 Januari 2019, Pukul 10:00.

pengobatannya pun berjalan dengan mudan dan lebih cepat. Namun sebaliknya, jika santri tidak memiliki motivasi sama sekali untuk sembuh maka proses pengobatannya bisa berlangsung lebih lama dari waktu yang ditentukan.

Keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan para santri dalam proses penyembuhan. Semakin besar dukungan yang diberikan maka semakin besar pula peluangsantri untuk sembuh.

Berdasarkan faktor pendukung diatas, peneliti dapat memberikan kesimpulan, bahwa keluarga dan motivasi kesembuhan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pengobatan santri.

2. Faktor Penghambat

Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan ruqyah antara lain:

a. Lemahnya iman yang dimiliki sehingga sering melupakan Tuhannya, tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

b. Kurang Dzikrullah menjadikan hatinya keras dan jauh dari Tuhannya.

c. Tidak percaya diri dengan kemampuan yang di miliki.

d. MalasBeraktivitas.

e. Lebih Suka Menyendiri dan Murung.

f. Tidak Mau Mengikuti Kegiatan yang diadakan Pesantren.78

Berdasarkan faktor penghambat diatas, peneliti dapat memberikan kesimpulan, bahwa segala sesuatu yang tidak dilandasi

78Wawancara dengan Bpak Faizin Asisten Pribadi Kyai Ma’sum, pada hari Minggu, 27 Januari 2019, Pukul 10:00.

dengan iman yang kuat akan membuat hati gundah, mudah putus asa dan tidak percaya akan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT.

55 A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yang didapatkan dalam penelitian Metode Ruqyah Terhadap Kesehatan Mental Santri Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya Terbanggi Besar Lampung Tengah, peneliti menyimpulkan:

1. Pelaksanaan ruqyah yang dilakukan oleh kyai Maksum dan bapak Faizin berdasarkan nilai-nilai keIslaman, bacaannya terdiri dari Kalam Allah (Al-Quran) atau dengan doa-doa Rasullah, bacaannya dari bahasa Arab.

2. Bahkan tidak hanya sebagai amal ibadah, metode ruqyah juga menjadi obat dan penawar bagi seseorang yang gelisah jiwanya dan tidak sehat secara mental.Pengobatan dengan menggunakan metode ruqyah memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan mental Elly, Andi dan Agus dan santri lainnya.

3. Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan ruqyahterhadap kesehatan mental santri adalah adanya kemauan serta motivasi yang kuat untuk sembuh, serta adanya dukungan dari keluarga.

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan ruqyahantara lain lemahnya iman yang dimiliki seseorang sehingga sering melupakan Tuhannya, tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, tidak percaya diri, kurang beraktivitas, lebih suka menyendiri dan murung serta tidak mau mengikuti kegiatan yang diadakan di pesantren.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian di Pondok Pesantren Jolo Sutro Adijaya, terkait masalah metode ruqyah terhadap kesehatn mental santri maka saran diberikan, yaitu:

1. Terapis harus selalu meyakinkan kepada santri dan keluarga bahwa ruqyah hanyalah sebuah perantara kesembuhan dan yang maha menyembuhkan adalah Allah SWT.

2. Santri yang sudah di ruqyah diharapkan selalu menjaga dirinya, sholatnya dan senantiasa berzikir mengingat Allah SWT agar hati dan fikirannya tidak kembali kosong.

3. Sosialisasi tentang ruqyah terhadap kesehatan mental bisa lebih ditingkatkan lagi, agar masyarakat luar tidak terjadi kesalah pahaman persepsi tentang ruqyah yang dilakukan di pondok pesantren Jolo Sutro.

Sehingga masyarakat luarbisa mengetahui ruqyah juga bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan bagi para penderita gangguan mental.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyul Muzakki, Jajang. Kekuatan Ruqyah. Jakarta: Belanoor. 2011.

Al-Aidan, Aziz, Abdul, Abdullah. Obati Sakitmu dengan Al-Quran. Solo:

Zamzam. 2015.

--- --- --- --- --- --- Ruqyah (Mengobati Jasmani & Rohani Menurut Al-Quran dan as-synnah. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2006.

Amin, Munir, Samsul. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah. 2015.

Akmal, Perdana. Quranic Healing Technology (Teknologi Penyembuhan Qur’ani). Jakarta” Pustaka Tarbiyah Semesta. 2014.

Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta:

Graha Ilmu. 2011.

Baihaqi. Psikiantri: Konsep Dasar dan Gangguan-gangguan. Bandung: PT.

Refika Aditama. 2005.

Daulay, Putra, Haidar. Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: Diponegoro.2012.

Gozali, Bahri. Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 2001.

Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers. 2012.

Janah, Nur. Pendidikan Aswaja Dan Ke NU An. Lampung: Pimpinan Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nu Lampung. 2008.

Kartono, Kartini. Hygiene Mental. Bandung: Mandar Maju. 2000.

Mujib, Abdul. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta: PT Grafindo Persada.

2002.

Munir. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana. 2003.

Moleong, J, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009.

Nuruddin. Tutorial Ruqyah Mandiri. Sukabumi: Rehab Hati, 2014.

Ramayulis. Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia. 2002.

Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabbeta, 2011.

Syafaat, Aat. Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency). Jakrta: Rajawali Pers. 2008.

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers. 2012.

Taufiq, Izudin. Panduan Lengkap dan Psikologi Islam. Jakarta: Gema Insani Press. 2006.

Zainurrofieq. Al-Ma’tsurat. Jakarta Timur: Spirit Media. 2014.

JADWAL DAN WAKTU PELAKSANAAN PENELITIAN

No Keterangan 2018 2019

Sep Okt Nov Dec Jan Feb Mar Aprl Mei 1 Penyusunan Proposal

2 Penentuan Sampel Penelitian 3 Seminar Proposal

4 Pengurusan Izin dan Pengiriman Proposal

5 Izin Dinas (Surat Menyurat) 6 Pengumpulan Data

7 Kroscek Kevalidan Data 8 Penulisan Laporan Skripsi 9 Ujian Munaqasah

10 Penggandaan Laporan dan Publikasi

ALAT PENGUMPUL DATA (APD)

1. Observasi

Pengamatan tentang Metode Ruqyah terhadap Kesehatan Mental Santri Pondok Pesantren Jolosutro Adijaya Terbanggi Besar Lampung Tengah.

Partisipan : Santri Pondok Pesantren Jolo Sutro Tempat : Pondok Pesantren Jolo Sutro

Waktu : Minggu, 27 Januari 2019 Observer : Santi Siti Fatimah

No Indikator Pertanyaan

Jawaban Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak Pernah 1 Ruqyah dijadikan sebagai

alternatif pengobatan bagi kesehatan mental santri

2 Santri di mandikan

sebelum di ruqyah

3 Santri yang akan di ruqyah diminta untuk ikhlas dan berserah diri kepada Allah SWT

4 Memberikan madu kepada

santri yang akan di ruqyah

5 Ruqyah dilakukan kepada

seluruh santri

6 Santri yang telah di ruqyah

dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan yang baru

7 Kesehatan mental santri berangsur membaik setelah dilakukannya ruqyah

8 Pemahaman agama yang baik berpengaruh terhadap kesehatan mental santri

9 Santri yang berobat di Pondok Pesantren Jolosutro diperlakukan dengan baik

11 Santri yang berobat

dilakukan pemasungan

10 Faktor lingkungan dapat mempengaruhi Kesehatan mental santri

11 Santri diberikan kegiatan khusus agar hati dan fikirannya tidak kosong

12 Santri mengikuti semua kegiatan yang diadakan di Pondok Pesantren

13 Memberikan ketrampilan kepada santri yang sudah sembuh

Interview : Pimpinan Pondok Pesantren (Ki. AgusMa’sum Saifudin) Tempat : Pondok Pesantren Jolo Sutro

Waktu : Senin, 28 Januari 2019 Interviemen : Santi Siti Fatimah

1. Sudah berapa lama pondok pesantren ini didirikan?

2. Apa alasan bapak mendirikan pondok pesantren khusus gangguan mental?

3. Bagaimana respon dari masyarakat sekitar ketika bapak akan mendirikan pondok pesantren ini?

4. Sudah berapa banyak santri yang disembuhkan dengan metode ruqyah di pondok pesantren ini?

5. Berapa persen kemungkinan santri bisa kembali mengalami gangguan mental?

6. Metode apa saja yang bapak terapkan untuk megobati santri yang ada disini?

7. Doa apa saja yang bapak bacakan ketika meruqyah santri?

8. Apakah selama melakukan ruqyah santri berkumpul menjadi satu atau hanya per individu?

9. Berapa lama proses penyembuhan santri di pondok pesantren ini?

10. Apakah bapak juga menggunakan bantuan obat herbal untuk membantu mengobati santri yang ada disini?

11. Apa hambatan yang bapak alami ketika mengobati santri?

12. Apa harapan bapak kepada santri yang sudah sembuh?

Interview : M. Faizin (Asisten Pribadi Kyai Ma’sum) Tempat : Pondok Pesantren Jolo Sutro

Waktu : Minggu, 27 Januari 2019 Interviemen : Santi Siti Fatimah

1) Apakah ada persyaratan khusus untuk berobat di pondok pesantren ini?

2) Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan mental santri?

3) Metode apa saja yang digunakan untuk mengobati santri?

4) Apakah ruqyah dilakukan setiap hari kepada santri?

5) Dimanakah tempat yang sering di jadikan sebagai lokasi untuk meruqyah?

6) Doa apa saja yang dibacakan ketika meruqyah santri?

7) Apakah pengobatan dengan metode ruqyah yang diterapkan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental santri?

8) Apakah bapak juga menggunakan bantuan obat herbal sebagai penunjang kesembuhan santri?

9) Berapa lama proses penyembuhan santri yang mengalami gangguan mental baik ringan, sedang maupun yang parah sekalipun?

10) Adakah kendala yang bapak hadapi dalam proses penyembuhan mental santri di Pondok Pesantren Jolosutro ini?

11) Apakah menurut bapak dukungan keluarga sangat berpengaruh bagi kesembuhan mental santri?

12) Selama menjalani pengobatan di Pondok Pesantren ini apakah ada pihak keluarga yang memintanya utuk di pindahkan di rumah sakit jiwa?

13) Apakah ada saran yang bapak berikan kepada santri yang sudah sembuh dan akan di bawa pulang oleh keluarga?

14) Harapan bapak kedepannya untuk Pondok Pesantren ini?

Dokumen terkait