1. Sejarah berdirinya MI Azzuhriyah NW Kebun Erat
Latar belakang MI Azzuhriyah NW Kebun Erat adalah karena banyaknya anak putus sekolah dan tidak sekolah disebabkan oleh :
a) Lokasi yang cukup jauh antara pemukiman penduduk dan sekolah.
b) Kondisi alam yang tidak memungkinkan bagi anak – anak untuk bolak balik ke sekolah.
c) Ekonomi orang tua yang dibawah rata – rata sehingga tidak mampu menyekolahkan anak – anak nya.
d) Pendidikan orang tua yang rata – rata sangat rendah.
e) Adanya sumber murid dari daerah itu dan sekitarnya.
Atas dasar pertimbangan tersebut di atas maka para tokoh masyarakat dan warga NW bermusyawarah untuk membangun sekolah ditempat itu. Akhirnya pada tahun 1997 dibangunlah Madrasah Ibtidaiyah di atas tanah wakap milik Ummi Hj. Zuhriyah dan pada tahun itu juga dibuka yaitu tanggal 15 Juli 1997 sesuai dengan izin operasionalnya.
Madrasah Ibtidaiyah Azzuhriyah NW Kebun Erat dalam wilayah Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur adalah sebuah lembaga pendidikan formal setingkat SD berciri khas agama Islam yang
30
dikembangkan sesuai realita dari perwujudan dan perancangan wajib belajar 9th.
MI Azzuhriyah NW Kebun Erat dibangun di atas tanah seluas 1.000m2 dengan luas bangunan 750 m2 berstatus milik madrasah, dengan batas – batas sebagai berikut :
• Sebelah Barat : Perumahan penduduk
• Sebelah Timur : Perumahan Penduduk
• Sebelah Selatan : Jalan Raya
• Sebelah Utara : Kebun milik penduduk
MI Azzuhriyah NW Kebun Erat sebagai obyek penelitian, pada tahun ini berusia 14 tahun. Selanjutnya dipaparkan data lengkap MI Azzuhriyah NW Kebun Erat sebagai berikut :
a. Nama Madrasah : MI Azzuhriyah NW
b. Alamat : Kebun Erat Kelayu Utara Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur.
c. Tahun berdiri : Th 1997
d. SK Terdaftar : M – x – 3/1 – 2 /602/1999 e. Piagam : D/M X 3/MI/644/1999 f. SK Akreditas : D7 – II/408/2007
g. Piagam : 160/Akr. MI/B/VIII/2007 h. Nama Organisasi : Nahdlatul Wathan (NW)
i. Keadaan Tanah : Luas 1.000 m2, luas bangunan 750 m2, status tanah wakaf, letak : Pedesaan
31 j. Keadaan Gedung : Permanen k. Jumlah Lokal : 6 Lokal
l. Kegiatan Belajar Dilaksanakan di waktu :Pagi sejak Pukul 07.30 – 13.00 m. Jumlah jam mengajar per minggu : 220 jam pelajaran
n. Jumlah Guru : Laki – laki : 8 orang Perempuan : 5 orang Jumlah : 13 orang 2. Keadaan Gedung MI Azzuhriyah NW Kebun erat
MI Azzuhriyah NW Kebun Erat gedungnya dibangun di atas tanah wakaf seluas 1.000 m2. Mengenai ruang belajar dan lainnya yang terdapat di MI Azzuhriyah NW Kebun Erat keadaannya permanent seperti tercantum pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Keadaan Gedung MI Azzuhriyah NW Kebun Erat TP.2011/2012
No Jenis Ruang Banyaknya Keterangan
1 Ruang Belajar 5 Baik
2 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Tata Usaha - -
5 Ruang Perpustakaan - -
6 Ruang Laboratorium - -
7 Ruang UKS - -
8 Ruang Aula - -
9 Ruang Olahraga - -
10 Ruang Ibadah - -
11 Kamar mandi / WC 2 Baik
32
Dari tabel di atas dapat dilihat keadaan ruang belajar dan lainnya dan terlihat ruang belajar masih kurang 1 ruang dan masih banyak
kekurangan – kekurangan seperti ruang UKS, Perpustakaan dan lainnya sehingga apabila sudah terpenuhi dapat digunakan sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar di Madrasah.
3. Sarana dan Prasarana lainnya
Sarana dan prasarana merupakan penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar disekolah, tentunya sarana dan prasarana beserta alat lainnya perlu untuk diketahui untuk melengkapi gambaran mengenai MI Azzuhriyah NW Kebun Erat untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Keadaan Sarana dan Prasarana MI Azzuhriyah NW Kebun Erat Tahun Pelajaran 2011/2012
No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi 1 Meubeler :
Kursi Kepala Sekolah Kursi/meja guru Kursi tamu Kursi KTU Kursi/meja siswa Papan tulis
Papan Bank Data Siswa Lemari kelas
Meding Almari Etalase
1 stel 15 stel
1 stel 1 stel 150 stel
6 buah 6 buah 6 buah 1 buah 8 buah 3 buah
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 2 Alat Peraga :
33 Globe
Peta dunia Peta Indonesia Peta Elektrik Rangka manusia Komputer Mesin TIK Werles Atlas
KIT Matematika KIT IPA
Media Qur’an Hadist
Alat Peraga Bahasa Indonesia Alat Peraga Bahasa Inggris Alat olahraga
Bola kaki Bola volley Bulu tangkis
1 buah 2 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 13 buah
2 set 2 set 1 set 1 buah 1 buah 3 buah 2 buah 1 buah
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Dari keadaaan yang tertera di atas demikian pula alat – alat peraga lainnya sudah dapat menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar di MI Azzuhriyah NW Kebun Erat.
4. Data guru dan Pegawai MI Azzuhriyah NW Kebun Erat
Guru merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan. Dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan dan profesioanlisme guru dalam
34
menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, kapasitas dan kualitas guru merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan.
MI Azzuhriyah NW Kebun Erat ini memiliki tenaga guru sebanyak 13 orang terdiri dari 8 orang laki – laki dan 5 orang perempuan.
Untuk lebih jelas bisa di lihat pada tabel berikut : Tabel 4.3 Data Guru MI Azzuhriyah NW
Kebun Erat Tp. 2011 / 2012
No Nama Jabatan Ijazah Terakhir
1 Ihsan Rosyadi, S. PdI Kepala Madarasah S.1 PAI
2 Zamroni, S. PdI Wakamad S.1 Bahasa Inggris
3 Nur Sofi Afifaturrohmah, S.s Bendahara S.1 Sastra
4 Drs. Jumahiruddin Guru S.1 PAI
5 Lukmanul Hakim, S. PdI Guru S.1 PAI
6 Iswandi, S.H Guru S.1 Syariah /akta IV
7 Khotimatul Husna, A. Md Guru D II. PAI
8 Zulfikri, A. Ma Guru D II. PAI
9 Zuliani Guru MAN
10 Zul Isnaini Guru MAN
11 Syukri, S. PdI Guru S-1 PAI
12 Fitri Agustiani, SP Guru S-1 Pertanian/akta IV
13 M. sururuddin, S. PdI Guru S-1 PAI
Melihat tabel di atas sebagian besar dari guru – guru MI Azzuhriyah NW Kebun Erat telah memenuhi syarat secara akademik. Tetapi untuk kesesuaian dari mata pelajaran diampu masih sulit, karena situasi dan kondisi yang ada di madrasah.
5. Data Siswa MI Azzuhriyah NW Kebun Erat
Dalam proses belajar mengajar siswa menduduki peranan penting, karena siswa yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar
35
mengajar. Oleh karena itu keberadaan dan peran aktif siswa mutlak diperlukan dalam proses belajar mengajar.
Mengenai jumlah siswa MI Azzuhriyah NW Kebun Erat pada Tahun Pelajaran 2011/2012 tergambar pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Data Siswa MI Azzuhriyah NW Kebun Erat TP 2011/2012
No Kelas Laki – laki Perempuan Jumlah
1 Kelas I 7 orang 9 orang 16 orang
2 Kelas II 6 orang 4 orang 10 orang
3 Kelas III 4 orang 8 orang 12 orang
4 Kelas IV 6 orang 8 orang 14 orang
5 Kelas V 6 orang 3 orang 9 orang
6 Kelas VI 5 orang 5 orang 10 orang
Dari tabel di atas dapat dilihat keadaan siswa MI Azzuhriyah NW Kebun Erat pada tahun 2011/2012. Yang semuanya berasal dari wilayah Kebun Erat.
Kemudian nama siswa kelas VI yang dilibatkan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel 4.5 Data Siswa yang di teliti
No No Induk Nama Jenis Kelamin
1 153 Sahid Aliyul Fani Laki – laki
2 156 Husnadi Laki – laki
3 159 Mustofa Adnan Laki – laki
4 169 Hizbullah Laki – laki
5 170 St. Rosyidah Perempuan
6 171 Muslifatuzzahro Perempuan
7 172 Ainul Bariyah Perempuan
8 173 Mardiani Perempuan
9 174 Rosihan Anwar Laki – laki
10 210 Hulfaini Perempuan
Jumlah 10 orang
36
Demikian data – data MI Azzuhriyah NW Kebun Erat dimana penulis melakukan penelitian.
6. Struktur Organisasi
Sebagai suatu lembaga yang terorganisir, maka struktur organisasi MIAzzuhriyah NW Kebun Erat sangat dibutuhkan untuk mengetahui
terkoordinirnya tanggung jawab yang diemban oleh klomponen – komponen yang ada di bawahnya, untuk lebih jelasnya struktur organisasi MI
Azzuhriyah NW Kebun Erat akan dijelaskan pada struktur di bawah ini : STRUKTUR ORGANISASI
MI AZZUHRIYAH NW KEBUN ERAT PENGURUS
Ust. Drs. H. Abdul Qadir
KEPALA MADRASAH Ihsan Rosyadi, S.PdI KOMITE
Zulfikri, A. Ma
KTU
M. Sururuddin,S.PdI
WAKIL KEPALA MADRASAH Zamroni, S.Pd
WALI KELAS
Kls I Kls II Kls III KLsIV KLs V Kls VI
Lukmanul hakim, S.PdI Syukri, S.PdI Khotimatul Husna Iswandi, SHI Fitri Agustiani, SP Nursofi Afifatirrohmah, SS
SISWA
37 B. Hasil Penelitian
Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan tiga kali evaluasi, yaitu evaluasi siklus I, evaluasi siklus II dan evaluasi siklus III. Hasil data yang dikumpulkan digolongkan ke dalam dua kategori yaitu data evaluasi belajar siswa.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Dengan memperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat implementasi dan untuk antisipasi supaya pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai dengan diharapkan, maka pada tahap perencanaan ini telah disusun segala keperluan yang menyangkut kelancaran pelaksanaan tindakan tersebut antara lain :
- Rencana pembelajaran siklus I
- Metode/teknik mengajar yakni teknik probing,
- Instrumen observasi yakni lembar observasi kegiatan guru/ siswa, kisi – kisi soal tes serta lembar tes evaluasi siklus I
- Bahan dan alat mengajar yakni buku-buku paket matematika kelas VI.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap implementasi ini merupakan pelaksanaan semua tindakan yang telah direncanakan dan dipersiapkan sebelumnya. Dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku dan dengan bantuan observer dalam hal ini oleh kepala sekolah, peneliti dapat melaksanakan proses
38
belajar mengajar pada siklus I ini dengan satu kali. Selama pelaksanaan tindakan berlangsung telah dikumpulkan data-data yang diperlukan, sebagai bahan refleksi dan evaluasi.
c. Observasi
Dengan melihat kepada hasil observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2011 dalam satu kali diperoleh hasil untuk siswa menunjukkan aktifitas yang cukup aktif dilihat dari interval yang telah ditetapkan. Tetapi ada beberapa deskriftor yang belum mencukupi katagori cukup aktif yang menjadi permasalahan pada siklus I ini yang dikaitkan dengan aktifitas guru.
Adapun deskriptor yang dipermasalahkan pada siklus satu ini adalah : a. Siswa yang tidak berani bertanya tentang, materi yang belum
dipahami sebanyak 70%.
b. Siswa tidak maju mengerjakan jawaban dipapan tulis sebanyak 100%.
Sedangkan deskriptor aktifitas guru yang tidak nampak pada siklus ini adalah :
a. Guru tidak menanyakan kepada siswa apakah jawaban temannya betul atau tidak.
Dari data observasi tersebut maka terdapat permasalahan yang terkait dengan aktifitas dan keberadaan guru di dalam kelas yaitu :
39
a. Gurunya bukan guru yang biasa mengajar matematika dikelas enam sehingga komunikasi guru dan murid agak terhambat dan kurang termotivasi dalam belajar.
b. Guru tidak menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dalam pembelajaran.
o Data hasil evalusai siklus I
Data tentang hasil evalusai belajar siswa siklus I yang telah dilaksanakan tangal 19 Juli 2011 dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6 Ringkasan Data Hasil Evaluasi Siklus I
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 47
Mean 71,4
Banyak siswa yang tuntas 7 Presentasi banyak hasil yang tuntas 70 %
c. Refleksi
Berdasarkan hasil pengolahan data evaluasi, maka dikatakan bahwa pembelajaran siklus I belum dapat dinyatakan tuntas karena prosentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I ini sebesar 70 % dimana hasil ini belum sesuai standar ketuntasan klasikal yaitu 85 % . Sehingga akan diadakan penyempurnaan dan perbaikan pada siklus berikutnya. Adapun hal-hal yang perlu mendapat perbaikan adalah sebagai berikut
40
1. Guru menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan sehingga siswa dapat mengungkapkan kesulitannya melalui pertanyaan-pertanyaan.
2. Guru memberikan arahan dan motivasi sehingga siswa berani maju untuk mengerjakan jawaban di papan tulis.
2. Siklus II.
a. Perencananaan
Berdasar pada hasil evaluasi siklus I, bahwa ketuntasan belajar belum terpenuhi maka pada siklus II ini disiapkan dengan perencanaan lebih matang, untuk antisipasi supaya pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai dengan diharapkan, serta mencapai ketuntasan maka pada tahap perencanaan ini telah disusun segala keperluan yang menyangkut kelancaran pelaksanaan tindakan tersebut antara lain :
- Rencana pembelajaran siklus II
- Metode/teknik mengajar yakni teknik probing,
- Instrumen observasi yakni lembar observasi kegiatan guru/ siswa, kisi – kisi soal tes serta lembar tes evaluasi siklus II
- Lembar soal-soal latihan yang lebih banyak
- Bahan dan alat mengajar yakni buku-buku paket matematika kelas VI .
b. Pelaksanaan Tindakan
Sama halnya pada siklus I semua tindakan yang telah di rencanakan dan dipersiapkan sebelumnya diimplementasikan dalam proses belajar
41
mengajar pada siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.
Selama pelaksanaan tindakan berlangsung telah dikumpulkan data-data yang diperlukan, sebagai bahan refleksi dan evaluasi. Jika semua perencanaan tindakan telah dilaksanakan, maka skenario tindakan perbaikan yang telah direncanakan telah dilaksanakan, dan pada saat yang bersamaan kegiatan pelaksanaan tindakan ini juga diikuti dengan kegiatan observasi dan kegiatan refleksi.
c. Observasi
Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan satu kali pertemuan dapat diperoleh data siklus II ini sebagai berikut :
o Data tentang aktivitas belajar siswa dan guru selama proses pembelajaran dengan menerapkan teknik probing, berdasarkan hasil observasi pelaksanaan tindakan tanggal 18 Juli 2011 diperoleh data yang menunjukkan siswa sudah dalam kategori aktif dilihat dari interval yang telah ditetapkan dan guru sudah melaksanakan semua deskriptor yang ada pada RPP.
Dari observasi siswa dan guru tersebut ada deskriptor yang masih berada pada interval kurang aktif yaitu 60% walaupun dalam angka menunjukkan peningkatan yaitu siswa masih kurang berani untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dan 70% masih kurang berani maju untuk menyelesaikan tugas ada satu deskriptor yang menunjukkan penurunan yaitu dari 70% siswa yang menanggapi jawaban teman pada siklus I menurun menjadi 50% yang berani
42
menanggapi, sedangkan aktifitas guru menunjukkan data yang sudah aktif karena semua deskriptor telah dilaksanakan.
Dari hasil data tersebut yang perlu diperhatikan terkait dengan keberadaan guru di dalam kelas adalah :
a. Untuk deskriptor yang masih dibawah rata – rata atau kurang aktif saat pembelajaran guru memberikan kesempatan secara individual tetapi siswa yang aktif masih di bawah rata – rata.
b. Untuk deskriptor yang menunjukkan penurunan saat pembelajaran siswa juga diberi kesempatan secara individual dan memperoleh 50% dari siswa berani mengajukan pendapat. Berbeda kalau pada siklus I karena tidak ada yang maju sehingga yang menyelesaikan dipapan adalah guru dan siswa membantu secara klasikal sehingga siswa 70% nampak berani mengeluarkan pendapat.
o Data hasil evalusai siklus II
Data tentang hasil evalusai belajar siswa siklus II yang telah dilaksanakan tanggal 19 Juli 2011 dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7 Ringkasan data hasil evalusi siklus II
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 58
Mean 82,7
Banyak siswa yang tuntas 8
Presentasi banyak hasil yang tuntas 80 % d. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi dari 10 orang siswa, yang dinyatakan tuntas belajar sebanyak 8 orang, dengan presentase ketuntasan sebesar 80 %.
43
Angka ini menunjukkan siswa belum tuntas secara klasikal sehingga perlu dilanjutkan untuk siklus yang ke III dan perlu diadakan perbaikan – perbaikan. Perbaikan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Guru memberikan arahan dan pertanyaan-pertanyaan serta motivasi yang lebih variatif sehingga siswa dapat mengemukakan pendapatnya.
2. Guru mempersiapkan teknik mengajar yang lebih baik dan memberikan arahan dengan kata – kata yang bisa membangkitkan semangat sehingga siswa merasa mampu dan berani untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
3.
Siklu s III.
a. Perencananaan
Berdasar pada hasil evaluasi siklus II, bahwa ketuntasan belajar belum menunjukkan ketuntasan klasikal yang diharapkan maka pada siklus II ini dilanjutkan dengan mempersiapkan perencanaan yang lebih matang lagi. Untuk kelancaran pelaksanaan tindakan maka persiapan yang dilakukan adalah :
- Rencana pembelajaran siklus III
- Metode/teknik mengajar yakni teknik probing, - Instrumen observasi guru/ siswa.
44
- Kisi – kisi soal tes serta lembar tes evaluasi siklus III
- Bahan dan alat mengajar yakni buku-buku paket matematika kelas VI .
b. Pelaksanaan Tindakan
Sama halnya pada siklus I dan II semua tindakan yang telah di rencanakan dan dipersiapkan sebelumnya diimplementasikan Proses belajar mengajar pada siklus III ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Selama pelaksanaan tindakan berlangsung telah dikumpulkan data-data yang diperlukan, sebagai bahan refleksi dan evaluasi. Kegiatan pelaksanaan tindakan ini merupakan yang terakhir yang direncanakan, pada siklus ini juga diikuti dengan kegiatan observasi dan kegiatan refleksi.
c. Observasi
Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan dapat diperoleh data siklus III ini sebagai berikut :
o Data tentang aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan teknik probing, berdasarkan hasil observasi pelaksanaan tindakan tangal 20 Juli 20011 diperoleh data aktifitas siswa sudah dalam kategori aktif sesuai dengan interval yang telah ditetapkan dan hasil observasi guru selama proses pembelajaran juga sudah melaksanakan semua isi RPP.
Observasi siklus III dilakukan dalam satu kali pertemuan. Dan diperoleh hasil sebagai berikut :
45
Hasil observasi menunjukkan hasil aktifitas siswa sudah aktif dilihat dari rata – rata deskriptor yang semakin meningkat. Ada tiga dibawah rata – rata, satu deskriptor meningkat yaitu 50% siswa berani maju mengerjakan jawaban di papan tulis, 50% sisiwa menjawab secara acak dan 40% sisiwa menanggapi jawaban temannya.
Hasil observasi tersebut dikaitkan dengan keberadaan guru di kelas adalah :
a. Untuk deskriptor yang meningkat tetapi dibawah rata – rata guru menggunakan teknik yang sama pada siklus II yaitu member kesempatan kepada sisiwa secara individual dan nampak meningkat.
b. Untuk yang mengalami penurunan guru menggunakan teknik yang berbeda dengan sebelumnya yaitu dengan member kesempatan secara individual dan yang nampak berani maju juga menurun dari 50% menjadi 40%.
○ Data hasil evalusai siklus III
Data tentang hasil evalusai belajar siswa siklus III yang telah dilaksanakan tanggal 21 Juli 2011 dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.8 Ringkasan Data Hasil Evalusi Siklus III
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 57
Mean 83,1
Banyak siswa yang tuntas 9
Presentasi banyak hasil yang tuntas 90 %
46 d. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi dari 10 orang siswa, yang dinyatakan tuntas belajar sebanyak 9 orang, dengan presentase ketuntasan sebesar 90 %.
Karena melebihi target ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85% maka dapat digolongkan bahwa pembelajaran siklus ini dinyatakan tuntas secara klasikal.
Dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sudah menunjukkan kategori aktif. Sehingga pembelajaran untuk siklus III seperti telah direncanakan tidak dilanjutkan. Karena dari hasil penelitian selama tiga siklus menunjukkan kemampuan siswa semakin meningkat dalam menyelesaikan soal cerita, dengan telah diterapkannya teknik probing pada materi pecahan perbandingan.