• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskriptif Dukungan Sosial pada Pegawai Negeri

Dalam dokumen dukungan sosial dan kecerdasan emosi sebagai (Halaman 141-150)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Deskriptif Variabel Berdasarkan Demografi

2. Deskriptif Dukungan Sosial pada Pegawai Negeri

Pegawai negeri yang berada pada kategori kecemasan menghadapi pensiun sedang terdiri atas 33 orang dengan bidang pekerjaan pendidikan yang berada pada persentase sebesar 35%, 4 orang dengan bidang pekerjaan kesehatan yang berada pada persentase 29%, dan 8 orang dengan bidang pekerjaan lainnya yang berada pada persentase sebesar 53%. Kemudian untuk kategori kecemasan menghadapi pensiun tinggi, diperoleh hasil bahwa 19 orang dari pendidikan dengan persentase 20%, 2 orang dari kesehatan dengan persentase 14%, dan 5 orang dari bidang pekerjaan lainnya dengan persentase 15%.

Selanjutnya untuk kategori kecemasan menghadapi pensiun sangat tinggi, terdiri atas 8 orang dari pendidikan berada pada persentase sebesar 9%, 1 orang dari kesehatan berada pada persentase 7%, dan 2 orang dari bidang pekerjaan lainnya berada pada persentase sebesar 6%.

2. Deskriptif Dukungan Sosial pada Pegawai Negeri

Gambar 4.13 Diagram Dukungan Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin

Grafik di atas memperlihatkan dukungan sosial dari 141 pegawai negeri di Kabupaten Jeneponto yang terdiri atas 51 orang laki-laki dan 90 orang perempuan berdasarkan jenis kelamin, yakni diperoleh hasil bahwa pegawai negeri yang berada pada kategori dukungan sosial sangat rendah berjumlah 7 orang laki-laki dengan persentase sebesar 14% dan 6 orang perempuan dengan persentase sebesar 7%, sehingga total keseluruhan responden pada kategori ini yaitu 13 orang. Hasil lainnya memperlihatkan bahwa sebanyak 26 orang pegawai negeri berada pada kategori dukungan sosial rendah, yang terbagi atas 11 orang laki-laki dengan persentase sebesar 22% dan 15 orang perempuan dengan persentase sebesar 17%.

Pegawai negeri yang berada pada kategori sedang terdiri atas 12 orang laki-laki dengan persentase sebesar 24% dan 40 orang perempuan dengan persentase sebesar 44%, sehingga total keseluruhan pegawai negeri yang berada pada kategori ini sebanyak 52 orang. Untuk kategori tinggi dengan jumlah keseluruhan pegawai negeri pada kategori ini yakni 43 orang, diperoleh bahwa terdapat 18 orang

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 14%

22% 24%

35%

7% 6%

17%

44%

28%

4%

Laki-Laki Perempuan

laki-laki pada persentase sebesar 35% dan 25 orang perempuan dengan persentase sebesar 28%. Sedangkan 7 orang lainnya yang berada pada kategori sangat tinggi yang terbagi dari 3 orang laki-laki dengan persentase sebesar 6% dan 4 orang perempuan dengan persentase 4%.

b. Deskriptif Dukungan Sosial Berdasarkan Usia

Berdasarkan kategorisasi dukungan sosial dari 141 orang pegawai negeri di Kabupaten Jeneponto berdasarkan usia, diperoleh hasil bahwa rata-rata pegawai negeri pada penelitian ini memiliki dukungan sosial yang sedang. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah yang memperlihatkan bahwa kategori sedang yang paling tinggi berada pada pegawai negeri yang berusia 53 tahun dengan persentase sebesar 52%.

Gambar 4.14 Diagram Dukungan Sosial Berdasarkan Usia

Hasil kategorisasi variabel dukungan sosial berdasarkan usia untuk kategorisasi responden yang berjumlah 22 orang pada usia 50 tahun menunjukkan bahwa terdapat 2 orang yang masing-masing berada di kategori dukungan sosial yang sangat rendah dan rendah dengan

50 tahun 51 tahun 52 tahun 53 tahun 54 tahun 55 tahun 56 tahun 9%

5%

11% 10%

5%

13% 12%

15%

33%

14%

20% 20% 20%

32%

50%

22%

52%

40%

33%

28%

45%

25% 28%

24%

35%

27%

5% 5% 6%

0% 0%

7%

12%

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

persentase sebesar 9%. Selain itu, terdapat 7 orang pada kategori dukungan sosial yang sedang dengan persentase sebesar 32%, dan sebanyak 10 orang berada di kategori dukungan sosial yang tinggi dengan persentase sebesar 45%. Sisanya yaitu 1 orang berada pada kategori dukungan sosial yang sangat tinggi dengan persentase sebesar 5%.

Untuk usia 51 tahun dengan total responden sebanyak 20 orang, secara rinci memperlihatkan bahwa terdapat 1 orang pada kategori dukungan sosial yang sangat rendah dengan persentase sebesar 5%, 3 orang berada di kategori dukungan sosial yang rendah dengan persentase 15%, 10 orang berada pada kategori dukungan sosial yang sedang dengan persentase 50%, 5 orang berada di kategori dukungan sosial yang tinggi dengan persentase 25%, dan 1 orang lainnya berada pada kategori dukungan sosial yang sangat tinggi dengan persentase sebesar 5%.

Pegawai negeri yang berusia 52 tahun dengan jumlah responden sebanyak 18 orang, menunjukkan bahwa terdapat 2 orang responden yang berada pada kategori dukungan sosial yang sangat rendah dengan persentase sebesar 11%. Kemudian, sebanyak 6 orang responden berada pada kategori dukungan sosial yang rendah dengan persentase sebesar 33%. Selanjutnya, 4 orang responden berada pada kategori dukungan sosial yang sedang dengan persentase sebesar 22%, lalu 5 orang responden berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 28%. Sisanya yakni 1 orang berada pada kategori dukungan sosial yang sangat tinggi dengan persentase sebesar 6%.

Hasil kategorisasi responden yang berusia usia 53 tahun dengan jumlah responden sebanyak 21 orang menunjukkan bahwa terdapat 2 orang yang berada pada kategori dukungan sosial yang sangat rendah dengan persentase sebesar 10%, dan 3 orang berada di kategori dukungan sosial yang rendah dengan persentase sebesar 14%. Selain itu, terdapat 11 orang pada kategori dukungan sosial yang sedang dengan persentase sebesar 52%, dan sebanyak 5 orang berada di kategori dukungan sosial yang tinggi dengan persentase sebesar 24%, serta tidak ada pegawai negeri yang berada pada kategori dukungan sosial yang sangat tinggi.

Untuk usia 54 tahun dengan total responden sebanyak 20 orang, secara rinci memperlihatkan bahwa terdapat 1 orang pada kategori dukungan sosial yang sangat rendah dengan persentase sebesar 5%, 4 orang berada di kategori dukungan sosial yang rendah dengan persentase 20%, 8 orang berada pada kategori dukungan sosial yang sedang dengan persentase 40%, 7 orang berada di kategori dukungan sosial yang tinggi dengan persentase 35%, dan tidak ada responden yang berada pada kategori dukungan sosial yang sangat tinggi.

Pegawai negeri yang berusia 55 tahun dengan jumlah responden sebanyak 15 orang, menunjukkan bahwa terdapat 2 orang responden yang berada pada kategori dukungan sosial yang sangat rendah dengan persentase sebesar 13%. Kemudian, sebanyak 3 orang responden berada pada kategori dukungan sosial yang rendah dengan persentase sebesar 15%. Selanjutnya, 5 orang responden berada pada kategori dukungan sosial yang sedang dengan persentase sebesar 33%, lalu 4

orang responden berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 21%. Sisanya yakni 1 orang berada pada kategori dukungan sosial yang sangat tinggi dengan persentase sebesar 7%.

Hasil kategorisasi responden yang berusia usia 56 tahun dengan jumlah responden sebanyak 22 orang menunjukkan bahwa terdapat 3 orang yang berada pada kategori dukungan sosial yang sangat rendah dengan persentase sebesar 12%, dan 5 orang berada di kategori dukungan sosial yang rendah dengan persentase sebesar 20%. Selain itu, terdapat masing-masing 7 orang pada kategori dukungan sosial yang sedang dan tinggi dengan persentase sebesar 28%, dan sebanyak 3 orang berada di kategori dukungan sosial yang sangat tinggi dengan persentase sebesar 12%.

c. Deskriptif Dukungan Sosial Berdasarkan Suku

Berdasarkan kategorisasi dukungan sosial dari 141 orang pegawai negeri di Kabupaten Jeneponto berdasarkan suku, diperoleh hasil pada grafik di bawah yang memperlihatkan kategorisasi yang paling tinggi untuk suku Makassar yakni berada pada kategori dukungan sosial yang sedang dengan persentase sebesar 35%, suku Bugis berada pada kategori dukungan sosial sedang dengan persentase sebesar 58%, dan suku lainnya berada pada kategori dukungan sosial yang tinggi dengan persentase sebesar 50%.

Gambar 4.15 Diagram Dukungan Sosial Berdasarkan Suku

Grafik di atas memperlihatkan dukungan sosial pada pegawai negeri di Kabupaten Jeneponto berdasarkan suku yang terdiri atas 127 orang responden berasal dari suku Makassar, 12 orang berasal dari suku Bugis, dan 2 orang berasal dari suku lainnya yaitu 1 orang dari Toraja dan 1 lagi dari Sunda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pegawai negeri yang berada pada kategori sangat rendah terdiri atas 10 orang yang berasal dari suku Makassar dengan persentase sebesar 8%, 2 orang dari suku Bugis dengan persentase sebesar 17%, dan 1 orang berasal dari suku lainnya dengan persentase 50%. Kemudian untuk kategori dukungan sosial yang rendah yakni sebanyak 24 orang yang berasal dari suku Makassar dengan persentase sebesar 19%, dan 2 orang responden berasal dari suku Bugis dengan persentase sebesar 17%.

Pegawai negeri yang berada pada kategori dukungan sosial sedang terdiri atas 45 orang yang berasal dari suku Makassar dengan persentase sebesar 35%, dan 7 orang berasal dari suku Bugis dengan persentase sebesar 58%. Selanjutnya untuk kategori dukungan sosial yang tinggi terdiri atas 41 orang yang berasal dari suku Makassar

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 8%

19%

35% 32%

6%

17% 17%

58%

8%

0%

50%

0% 0%

50%

0%

Makassar Bugis Lainnya

dengan persentase sebesar 32%, 1 orang dari suku Bugis dengan persentase sebesar 8%, dan 1 orang dari suku lainnya dengan persentase sebesar 50%. Kemudian untuk kategori dukungan sosial yang sangat tinggi hanya 7 orang dari suku Makassar dengan persentase sebesar 6%.

d. Deskriptif Dukungan Sosial Berdasarkan Bidang Pekerjaan

Berdasarkan kategorisasi dukungan sosial dari 141 orang pegawai negeri di Kabupaten Jeneponto berdasarkan bidang pekerjaan, diperoleh hasil bahwa rata-rata pegawai negeri memiliki dukungan sosial yang sedang. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik yang memperlihatkan bahwa kategori sedang untuk bidang pekerjaan pendidikan berada pada persentase 34%, bidang pekerjaan kesehatan berada pada persentase 64%, dan bidang pekerjaan lainnya berada pada persentase sebesar 32%.

Gambar 4.16 Diagram Dukungan Sosial Berdasarkan Bidang Pekerjaan

Hasil kategorisasi variabel dukungan sosial berdasarkan bidang pekerjaan untuk kategorisasi responden yang terdiri atas 93 orang dengan bidang pekerjaan pendidikan, 14 orang dengan bidang pekerjaan kesehatan, dan 34 orang dengan bidang pekerjaan lainnya

Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 9%

22%

34% 31%

7% 7% 4%

64%

21%

0%

12% 15%

32% 32%

9%

Pendidikan Kesehatan Lainnya

yakni kepegawaian dan staf. Secara rinci diperlihatkan untuk kategori kecemasan menghadapi pensiun yang sangat rendah terdiri atas 8 orang pegawai negeri dengan bidang pekerjaan pendidikan yang berada pada persentase 9%, 1 orang pegawai negeri dengan bidang pekerjaan kesehatan dengan persentase sebesar 7%, dan 4 orang dengan bidang pekerjaan lainnya dengan persentase sebesar 12%. Selain itu, untuk kategori dukungan sosial yang rendah terdiri atas 30 orang pegawai negeri dengan bidang pekerjaan pendidikan yang berada pada persentase 22%, 1 orang pegawai negeri dengan bidang pekerjaan kesehatan yang berada pada persentase 7%, dan 5 orang pegawai negeri dengan bidang pekerjaan lainnya yang berada pada persentase sebesar 15%.

Pegawai negeri yang berada pada kategori dukungan sosial sedang terdiri atas 32 orang dengan bidang pekerjaan pendidikan yang berada pada persentase sebesar 34%, 9 orang dengan bidang pekerjaan kesehatan yang berada pada persentase 64%, dan 11 orang dengan bidang pekerjaan lainnya yang berada pada persentase sebesar 32%.

Kemudian untuk kategori dukungan sosial tinggi, diperoleh hasil bahwa 29 orang dari pendidikan dengan persentase 31%, 3 orang dari kesehatan dengan persentase 21%, dan 11 orang dari bidang pekerjaan lainnya dengan persentase 32%. Selanjutnya untuk kategori dukungan sosial yang sangat tinggi, terdiri atas 4 orang dari pendidikan berada pada persentase sebesar 4%, dan 3 orang dari bidang pekerjaan lainnya berada pada persentase sebesar 9%.

3. Deskriptif Kecerdasan Emosi pada Pegawai Negeri

Dalam dokumen dukungan sosial dan kecerdasan emosi sebagai (Halaman 141-150)