• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ditentukan dengan memperhatikan ketersediaan material dan kapasitas

DTF PTF

2. Ditentukan dengan memperhatikan ketersediaan material dan kapasitas

3.

Total dari master schedule untuk setiap individual

part

harus santa dengan total yang dinyatakan dalam rencana produksi.

DTF

(Demand Time Fences) dan PTF (Planning Time Fences), timefences merupakan perencanaan

ke dalam

beberapa

zona

dimana

setiap

zona mempunyai aturan yang berbeda.

Rumus-rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1.

PAB (Project Avuilable Balance) Pada daerah DTF:

PABI

:

PABi-r + MPSi

* Actual

Orders

Sesudah DTF:

PABi : PABi-r + MPSi - Greater value

of

forcast or

actual orders pada periode

ke-i

ATP (Available to Promise) Pada periode 1:

ATP1

:

(PAB6

+

MPSr

-

safeQ stock)

- AO

sebetu. ada MpS

berikutnya

Pada periode selanjutnya:

ATP

:

(MPS1

*

saJbty stock) -

AO

sebetrm ada MpS berikutnya

h.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

IV‑15

3.POぽ

れ″″

Or壷

Dihitung a/pabila PAB minus● egatiつ,pCrhi抽an kebul山an terganmg pada penode″ θ′′

̀α"″̀″θ′′.

4。

3 Melodologi Penelitian

4.3.1. Telmpat Pellelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT.Anugrah Tttllng Medan,Alalnat Duslln Padang Bulan,Desa TanJlng Medan,Kab.Labuhan Batu Selatan.

4.3.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan 25 Juli 2019 s/d25 Agustus 2019 selesai.

Dengan syarat dan ketentuan yang telah ditentukan olch perusahaan.

4.3.3。

 Metode Pengumpulan Data

Analisa PerencanЯAn kapasitas produksi merupakan sdah satt hd utama yang pedu dipertimban3kan olch setiap pemsahaan ddanl upaya memperoleh optimalisasl produksl, penJualan, dan eflsiensi biaya‐biaya. Untuk itulab diperlukan suatu metode yang tepat dalaln melahan perencanaan kapasttas produksi yang optimal pada periode tertentu.

Metode pengmpulan data yang dimakam pada keゴ a praktek ini addah sebagai berikut:

1.    Studi Literatur

Digl■

nakan untuk men3mTJkm data schmder, landasan teo五  dan

info....asi yang berkaitan dengan penelitian inio Studi dilakukan antara lain dcngan

mengmpulkan data yang bersmbcr dari literatur―literatur, bahan kuliah, dan hasil penelhian lainnya yang ada hubungamya dengan ouck penelitian.Hd ini dilanan untuk mendapatkan tambahan pengctahuan mengenai llllasalah yang sedang dibahas.

2.    Studi Lapangan

Studi lapangan yang ttlanan pada kela praktek ini melゎ

uti pengarnatan, peFunJauan dan mempelttari langsmg proses produksi yang dihasilkan olch PT,Anugerah Tttllng Medan.

Penulisan ilmiah ini tenmya membunan data‐ data dari PT.Anugerah Tattung Medan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Data yang dibutuhkan antara lain:

a. Profil

tentang PT. Anugerah Tanjung Medan.

b.

Proses produksi.

c.

Banyaknya produk yang dihasilkan dalam tiap bulan.

d.

Kendala yang terjadi dalam proses produksi.

e.

Perencanaan

Kapasitas Produksi Crude Palm oil

Menggunakan Metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP).

4.3.4.

Metode

Analisa

Data

a.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data

ini

dilakukan dengan pengamatan langsung pada lantai

produksi dengan panduan dari pembimbing lapangan. Selain

pengamatan

langsung data juga diperoleh dengan melakukan wawancara dengan

pihak perusahaan mengenai proses produksi crude

palm oil

danmencatat dari dokumen perusahaan seperti data permintaan,

jumlah hari kerja, dan

data efesiensi dan utilitas.

b. Data Permintaan

Data permintaan berguna

untuk

membuat peramalan permintaan dimasa

yang akan datang

selama beberapa

periode

sekaligus.

Data

permintaan yang

diambil

adalah data bulan

Juli

2017 sampai bulan Juni 2018

untuk

Crude Palm

Oil

(CPO) Selama satu tahun dapat

dilihat

dari tabel 4.1

Tabel

4.2.Data Permintaan cPo Juli

2017

- Juni

2018

di pr. Anugrah

Tanjung Medan

Permintaan (ton/bulan)

Juli 201 7 Agustlls201 7 Septembcr 2017

0ktober 2017 Nopcmber 2017 Dcsember 2017

Januari 201 8 Fcbnl乏ri 2018

Maret 2018 Apri1 201 8

Mei 2018 Juni 2018

13.940 15.737 16.016 15.382 15.526 13.915 11.595 9.456 10.566 11.469 12.993 13.098 Sumber: PT. AnugrahTonjung Medan

Bulan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

c. Rough

Cut Capacity

Planning (RCCP)

Rough-Cut Capacity

Planning (RCCP)

adalah suatu proses analisis dan evaluasi kapasitas dari fasilitas produksi yang tersedia

di

lantai pabrik agar sesuai atau dapat mendukung

jadwal induk produksi yang

akan disusun. RCCP

juga

masih bersifat makro karena kebutuhan kapasitas tidak memperhitungkan

jumlah

persediaan

produk

dan

work in progress yang

sudah ada.

Jug4 analisis

dan evaluasi kebutuhan kapasitas hanya didasarkan stasiun

kerja kritis

(bottleneck

work

center). Kebutuhan kapasitas

dihitung

dalam satuan kapasitas standar yang disebut

bill of capacity.

Apabila

bill of

capacity telah ditetapkan, maka dihitung

beban ke4a (work-load) stasiun kerja dan kemudian dibandingkan

dengan kapasitas

yang

tersedia.

Bila tidak mencukupi maka

berbagai

kebijakan

akan

dipilih.

Rough-Cut Capacity Planning menghitung

kebutuhan kapasitas secara kasar dan membandingkannya dengan kapasitas tersedia. Perhitungan secara kasar

yang

dimaksud

terlihat

dalam dua

hal

yang

menjadi karakteristik

RCCP yaitu:

Pertama, kebutuhan kapasitas

masih

didasarkan pada

kelompok produk,

bukan

produk per produk

dan kedua

tidak

memperhitungkan

jumlah

persediaan yang telah ada.

Pada dasarnya terdapat empat langkah yang diperlukan

untuk melaksanakan RCCP, yaitu:

1.

Memperoleh informasi tentang rencana produksi dad MPS.

2.

Memperoleh

informasi

tentang struktur

produk

dan

waktu

tunggu (lead times).

3.

Menentukan

bill

of resources.

4.

Menghitung kebutuhan sumber daya spesifik dan membuat laporan RCCP.

Rumus untuk menghitung

kapasitas

yang dibutuhkan produk k

pada

stasiun kerja

i

untuk periode

j yaitt12

n

Capacity Required

: \

a6 b

ir

untuk semua i,

j.

k:l

Keterangan:

oik :

Waktu baku pengerjaan produk k pada stasiun kerja

i

o

jk :

Jumlah produk k yang akan dijadwalkan pada periode

j

IV‐17

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Kapasitas tersedia diperoleh dengan rumus perhitungan sebagai

berikut:

CapaciQ

Available:

Waktu Kerja Tersedia

x

Utilisasi x Efisiensi...(4.40) Faktor efisiensi menjelaskan keadaan seberapa

jauh

stasiun kerja tefientu mampu menggunakan kapasitas yang tersedia secara efisien. Faktor

utilitas

adalah

ukuran kemampuan stasiun kerja dalam memanfaatkan kapasitas

tersedia

(available capacity)

secara

efektif.

Pada umumnya, besaran standar

dari

kedua

faktor efisiensi dan utilisasi

ditetapkan berdasarkan

hasil penelitian

lapangan walaupun tidak jarang digunakan pendekatan harga rata-rata.

Apabila

pada salah satu atau beberapa stasiun

kerja

dalam bulan tertentu

ditemui

keadaan

bahwa

kebutuhan kapasitas

lebih

besar

dari

kapasitas yang tersedia maka beberapa alternatif keputusan perlu dianalisis sebagai berikut:

Dokumen terkait