• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dominansi Tiang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Dominansi Tiang

Indeks Nilai Penting vegetasi tertinggi pada tingkat tiang di kawasan Hutan Lindung Mbeliling adalah jenis Kukun(Schoutenia ovate) dengan nilai INP sebesar 23,15%. Hal tersebut lebih ditunjang oleh nilai kerapatan relatif, dominansi relatif, dan frekuensi relatif yang paling tinggi dibanding dengan jenis- jenis yang ada pada tingkat tiang di hutan Lindung Mbeliling. Kemudian INP

33

tertinggi di ikuti oleh Mahoni(Swietenia mahagoni.Jacq)) dengan nilai INP Sebesar 20,35%.

Tabel 9. Indeks Nilai Penting (INP) pada Tingkat Tiang

No

Jenis

Flora Jumlah JF K KR F FR LBDS D DR INP

1 Kemiri 42 6 0,42 13,12 0,24 5,12 689.88 27,59 13,34 31.59

2 Kukun 44 11 0,44 13,75 0,44 9,40 698.16 27,92 1,35 36.65

3 Jati Putih 34 7 0,34 10,62 0,28 5,98 573.08 22,92 1,19 27.69

4 Mahoni 46 7 0,46 14,37 0,28 5,98 768.47 30,73 1,48 35.22

5 Aren 26 15 0,26 8,12 0,6 12,82 419.82 16,79 8,12 29.06

6 Sukun 24 6 0,24 7,50 0,24 5,12 391.79 15,67 7,57 20.2

7 Beringin 24 8 0,24 7,50 0,32 6,83 405.01 16,20 7,83 22.17

8 Kapuk 20 7 0,2 6,25 0,28 5,98 293.15 11,72 5,67 17.9

9 Ketapang 16 9 0,16 5,00 0,36 7,69 276.99 11,07 5,35 18.04

10 Lamtoro 16 9 0,16 5,00 0,36 7,69 232.8 93,12 4,50 17.19

11 Angsana 10 6 0,1 3,12 0,24 5,12 144.98 57,99 2,80 11.05

12 Jamblang 8 6 0,08 2,50 0,24 5,12 114.96 45,98 2,22 9.85

13 Cendana 4 7 0,04 1,25 0,28 5,98 69.26 27,70 1,33 8.57

14 Manggis 4 7 0,04 1,25 0,28 5,98 64.25 25,70 1,24 8.475

15 Nangka 2 6 0,02 0,62 0,24 5,12 27.54 11,01 0,53 6.28

Jumlah 320 117 3,20 100 4,68 100 5170.23 20,680 100 300

Sumber: Hasil Pengamatan di Lapangan, 2021.

Sedangkan nilai INP terendah ditemukan pada jenis Nangka (Artocarpus heteropphyllus) dengan nilai INP Sebesar 5,75%. Hal itu wajar saja terjadi karena Beringin mempunyai nilai kerapatan, dominasi, dan frekuensi terendah.

34 4. Dominansi Pohon

Indeks Nilai Penting (INP) merupakan indeks yang menggambarkan pentingnya peranan suatu vegetasi dalam suatu ekosistem. Apabila INP suatu spesies bernilai tinggi, maka jenis itu sangat mempengaruhi kestabilan ekosistem tersebut. INP sangat bermanfaat dalam menentukan seberapa besar peranan suatu jenis dalam membentuk ekosistem kawasan hutan. Dalam suatu komunitas tumbuhan yang heterogen, data parameter vegetasi secara sendiri-sendiri (Nilai Kerapatan, Frekuensi dan Dominansi) tidak dapat menggambarkan secara menyeluruh peran vegetasi tersebut terhadap ekosistemnya.

Tabel 10. Indeks Nilai Penting (INP) pada Tingkat Pohon

No Jenis flora Jumlah JF K KR F FR LBDS D DR INP

1 kemiri 66 13 0,165 9,55 0,52 5 88,08 88,08 1,04 15.59

2 kukun 60 7 0,15 8,68 0,28 2,69 72,80 72,80 8,64 20.02

3 Jati Putih 54 7 0,135 7,81 0,28 2,69 61,31 61,31 7,28 17.79

4 Mahoni 106 25 0,265 15,34 1 9,61 15,72 15,72 18,68 43.63

5 Aren 52 6 0,13 7,52 0,24 2,30 65,15 65,15 7,740 17.57

6 Sukun 42 8 0,105 6,07 0,32 3,07 58,41 58,41 6,93 16.09

7 Beringin 42 10 0,105 6,07 0,4 3,84 61,16 61,16 7,26 17.19

8 Kapuk 40 9 0,1 5,78 0,36 3,46 64,08 64,08 7,61 16.86

9 ketapang 48 12 0,12 6,94 0,48 4,61 63,79 63,79 7,57 19.14

10 Lamtoro 26 6 0,065 3,76 0,24 2,30 33,06 33,06 3,92 9.998

11 Angsana 34 6 0,085 4,92 0,24 2,30 44,33 44,33 5,26 12.49

12 jamblang 18 8 0,045 2,60 0,32 3,07 25,55 25,55 3,03 8.717

13 cendana 16 7 0,04 2,31 0,28 2,69 22,12 22,12 2,62 7.63

14 manggis 5 8 0,0125 0,72 0,32 3,07 99,20 99,200 1,17 4.97

15 Nangka 10 10 0,025 1,44 0,4 3,84 11,85 11,85 1,40 6.7

16 Pinang 8 6 0,02 1,15 0,24 2,30 11,17 11,17 1,32 4.792

17 Akasia 4 9 0,01 0,57 0,36 3,46 50,34 50,34 0,59 4.638

18 Sengon 8 9 0,02 1,15 0,36 3,46 11,07 11,07 1,31 5.934

19 Agatis 6 7 0,015 0,86 0,28 2,69 51,55 51,55 0,61 4.173

20 Srikaya 8 9 0,02 1,15 0,36 3,46 70,68 70,68 0,83 5.459

21 Sirsak 4 8 0,01 0,57 0,32 3,07 57,99 57,99 0,68 4.344

22 Matoa 6 5 0,015 0,86 0,2 1,92 60,29 60,29 0,71 3.507

35

Lanjutan Tabel 10. Indeks Nilai Penting (INP) pada Tingkat Pohon

No Jenis flora Jumlah JF K KR F FR LBDS D DR INP

23 Rengas 4 7 0,01 0,57 0,28 2,69 36,45 36,45 0,43 3.704

24 Mangga 4 8 0,01 0,57 0,32 3,07 39,24 39,24 0,46 4.121

25 Suren 4 10 0,01 0,57 0,4 3,84 78,32 78,32 0,93 5.355

26 Ampupu 4 11 0,01 0,57 0,44 4,23 31,25 31,25 0,37 5.18

27 Eboni 5 9 0,0125 0,72 0,36 3,46 64,10 64,10 0,76 4.946

28 Kopi 4 10 0,01 0,57 0,4 3,84 32,77 32,77 0,38 4.814

29 Jelutung 3 10 0,0075 0,43 0,4 3,84 25,85 25,85 0,30 4.587

Jumlah 691 260 17,275 100 10,4 100 84,179 84,17 100 300

Sumber: Hasil Pengamatan di Lapangan, 2021.

Indeks Nilai Penting vegetasi tertinggi pada tingkat pohon di kawasan Hutan Lindung Mbeliling adalah jenis Mahoni (Swietenia mahagoni.Jacq) dengan INP 24,95 %. Hasil analisis vegetasi jenis Mahoni(Swietenia mahagoni.jacq) memegang peranan yang sangat tinggi terhadap komunitas Kawasan Hutan Lindung Mbeliling, baik secara individual memiliki nilai kerapatan relatif, nilai frekuensi relatif relatif, dan nilai dominansi yang tinggi sehingga secara totalitas menghasilkan indeks nilai penting yang tinggi dari jenis ini. Sedangkan nilai INP terendah ditemukan pada jenis Matoa dengan nilai 2,79 %.

Menurut Nevada (2007), besarnya nilai INP suatu jenis memperlihatkan peranan suatu jenis dalam komunitas. Suatu jenis yang memiliki nilai INP lebih besar dibandingkan dengan jenis lainnya menandakan bahwa suatu jenis pada komunitas tersebut dikatakan mendominasi atau menguasai ruang di dalam komunitas tersebut. Hal ini disebabkan jenis tersebut mempunyai kesesuaian tempat tumbuh yang baik serta mempunyai daya tahan hidup yang baik pula jika dibandingkan dengan jenis lain yang ada dalam komunitas tersebut.

36

Spesies- spesies yang dominan (yang berkuasa) dalam suatu komunitas tumbuhan akan memiliki indeks nilai penting yang tinggi, sehingga spesies yang paling dominan tentu saja memiliki indeks nilai penting yang paling besar (Indriyanto, 2008). Kerapatan merupakan jumlah suatu individu jenis per unit luas atau per unit volume. Hasil analisis memperlihatkan bahwa untuk tingkat pohon kerapatan tertinggi berturut-turut adalah jenis Mahoni, Aren,Sukun dan jatih putih dengan nilai kerapatan masing-masing 106 individu/ha, 52 individu/ha ,48 individu/ha dan 42 individu/ha. Data di atas menggambarkan bahwa jenis-jenis inilah yang banyak ditemukan di lokasi penelitian dengan tingkat pertumbuhan yang baik dan mengindikasikan bahwa jenis-jenis tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam beradaptasi dengan lingkungannya.

Nilai kerapatan relatif (KR) tertinggi terdapat pada jenis Mahoni (Swietenia mahagoni.jacq) dengan nilai sebesar 15,34%. Tingginya nilai ini menunjukkan banyaknya jenis tersebut pada hutan ini. Beragamnya nilai kerapatan relatif ini mungkin disebabkan karena kondisi hutan pegunungan yang memiliki variasi lingkungan yang tinggi. Menurut Nevada (2007), sebagian tumbuhan dapat berhasil tumbuh dalam kondisi lingkungan yang beraneka ragam sehingga tumbuhan tersebut cenderung tersebar luas.

Nilai frekuensi relatif (FR) tertinggi terdapat pada jenis Mahoni (Swietenia mahagoni.jacq) dengan nilai sebesar 9,61 %. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa jenis ini banyak terdapat pada Hutan Lindung Mbelilng. Berdasarkan nilai FR tersebut dapat diketahui proporsi antara jumlah pohon dalam suatu jenis dengan jumlah jenis lainnya di dalam komunitas serta dapat menggambarkan penyebaran individu di dalam komunitas.

37

Nilai dominansi relatif tertinggi ditempati oleh jenis Mahoni (Swietenia mahagoni.jacq) yaitu sebesar 18,68 %, sedangkan yang terendah ditempati oleh jenis Jelutung (Dyera costulata) yaitu sebesar 0.30 %. Nilai Dominansi Relatif menunjukkan proporsi antara luas tempat yang ditutupi oleh jenis tumbuhan dengan luas total habitat serta menunjukkan jenis tumbuhan yang dominan didalam komunitas (Indriyanto, 2006).

Menurut Paradisto (2004), jenis yang dominan mempunyai produktivitas yang besar, dan dalam menentukan suatu jenis vegetasi dominan yang perlu diketahui adalah diameter batangnya. Keberadaan jenis dominan pada lokasi penelitian menjadi suatu indikator bahwa komunitas tersebut berada pada habitat yang sesuai dan mendukung pertumbuhannya.

5.3. Indeks Keanekaragaman Jenis

Komposisi vegetasi pada suatu tipe hutan sangat penting diketahui.

Komposisi yang dimaksud meliputi vegetasi pada lapisan tajuk di bagian atas (pohon) dan vegetasi pada lapisan bawah (lantai hutan). Tingginya tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) di hutan lindung merupakan satu kekayaan tersendiri yang tidak ternilai harganya. Hutan Lindung dengan kondisi vegetasi yang masih baik merupakan laboratorium hidup yang menyimpan berbagai rahasia alam yang masih perlu dipelajari. Sehubungan dengan hal tersebut, upaya mempertahankan hutan lindung perlu dilakukan demi pemenuhan kebutuhan hidup di masa depan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Sidiyasa, 2006).

38 1. Indeks Keanekaragaman Tingkat Semai

Indeks Keanekaragaman semai di hitung dengan menggunakan indeks Shannon-Wienner. Data yang dapat dari hasil perhitungan kemudian di analisis berdasarkan aturan indeks Shannon-Wienner. Data selengkapnya dapat disajikan pada Table 11.

Tabel 11. Indeks Keanekaragaman pada Tingkat Semai

No. Jenis

Flora Nama Latin K Pi LnPI Pi.LnPi

1 Kemiri Aleurites moluccana 150 -0.061 -2.793 0.171 2 Kukun Schoutenia ovata 100 -0.041 -3.198 0.130 3 Jati Putih Gmelina arborea Roxb 175 -0.071 -2.639 0.188

4 Mahoni Swietenia

mahagoni.Jacq 250 -0.102 -2.282 0.232

5 Aren Arenga pinnata 50 -0.020 -3.891 0.079

6 Sukun Artocarpus altilis 125 -0.051 -2.97 0.151 7 Beringin Ficus benjamina 50 -0.020 -3.891 0.079 8 Kapuk Ceiba pentandra 75 -0.030 -3.486 0.106 9 Ketapang Terminalia catappa L 150 -0.061 -2.793 0.171 10 Lamtoro Leucaena leucocephala 100 -0.040 -3.198 0.130 11 Angsana Pterocarpus indicus 150 -0.061 -2.793 0.171 12 Jamblang Syzygium cumini 175 -0.071 -2.639 0.188 13 Cendana Santalum paniculatum 75 -0.030 -3.486 0.106 14 Manggis Garcinia mangostana 125 -0.051 -2.975 0.151 15 Nangka Artocarpus

heteropphyllus 125 -0.051 -2.975 0.151 16 Pinang Areca catechu 125 -0.051 -2.975 0.151

17 Akasia Acacia 125 -0.051 -2.975 0.151

18 Sengon Albizia chinensis 125 -0.051 -2.975 0.151

19 Agatis Agathis 200 -0.081 -2.505 0.204

Jumlah 2450 2.87

Perhitungan nilai Pi pada indeks Shannon-Wienner adalah dengan cara membagikan antara masing-masing vegetasi dengan jumlah Kerapatan (K) keseluruhan . Perhitngan nilai Ln Pi pada indeks Shannon-Wienner adalah dengan mengubah nilai Pi menjadi Ln Pi. Nilai Pi. LnPi pada tingkat semai adalah 2,87.

39

Dokumen terkait