BAB III KRITERIA PERENCANAAN
3.12 EPANET
EPANET adalah program komputer yang secara luas melakukan periode simulasi dari hidrolika dan kualitas air dalam jaringan pipa bertekanan. Jaringan tersebut terdiri dari pipa, titik (persimpangan pipa), pompa, katup, dan tangki penyimpanan atau reservoir. EPANET menjalankan aliran air dalam tiap pipa, tekanan dari tiap titik, ketinggian air dari tiap tangki dan konsentrasi suatu zat sepanjang jaringan selama beberapa waktu periode simulasi. Dalam penambahan konsentrasi zat, umur air dan jaringan tambahan dapat juga disimulasikan.
Keistimewaan dari EPANET adalah pendekatan koordinat untuk memodelkan jaringan air dan kualitas air. Program dapat menghitung penyelesaian secara bersama untuk dua kondisi bersamaan.
3.12.1 Langkah-Langkah Menjalankan EPANET
Menjalankan program epanet dengan beberapa langkah:
Membuka Program dan Setting Program
1. Jalankan program epanet Start – Program – Epanet 2w
2. Setelah muncul Program Epanet, kemudian klik File lalu klik New atau klik Open kemudian klik dua kali nama file jika file tersebut sudah ada.
3. Buat file gambar untuk peta dasar yang akan dibuat eksisting pipa dengan file “BMP” (bila masih dalam JPG harus di convert dalam BMP) yang akan dibuat loading gambar pada epanet.
4. Memasukkan gambar peta dalam bentuk BMP yaitu klik View – Backdrop – Load – tekan file gambar rencana.
5. Sebelum membuat jaringan suatu sistem, terlebih dahulu menyamakan ukuran satuan debit dan penentuan formula/rumus headloss, yaitu klik pada Toolbar Browser:
- Data – Options – Hydraulics
- Pada Hydraulics klik 2 kali, kemudian isi Flow unit (LPS); Head Loss Formula (H-W); Status Report (Yes).
- Data – Options – Times, kemudian isi Total duration 24 jam.
Note: untuk menampilkan menu browser dengan cara klik Window – Browser
Membuat Gambar Model Jaringan
Membuat jaringan sistem distribusi sesuai dengan sistem yang ada, menggunakan Toolbars Map yang tersedia dalam program epanet.
1. Klik Toolbar Reservoir dan letakkan pada gambar rencana 2. Klik Toolbar Node/Junction dan letakkan pada gambar rencana 3. Klik Toolbar Pipa dan hubungkan antar junction (tekan junction untuk
node kemudian letakkan pada gambar rencana)
4. Kemudian diteruskan untuk Reservoir, Pipa, Valve, Pompa dll.
Memasukkan Data
1. Setelah membuat jaringan sistem, kemudian mengisi masing-masing data pada junction, pipe, reservoirs, pump, tanks dll. Data yang diisi sesuai dengan sistem yang ada.
2. Membuat Time Patterns. Time pattern berisi faktor jam puncak (peak factor) fluktuasi pemakaian air per jamnya.
Data – Patterns – Add
Patterns editor, data yang harus diisi antara lain:
- Nama Pattern (Pattern ID) → misal 1
- Multiplier diisi faktor jam puncak. Faktor jam puncak (peak faktor) diisi berdasarkan fluktuasi pemakaian air.
3. Mengisi data Junctions. Junction properties yang harus diisi antara lain:
- Nama Junction (Junction ID) - Elevasi (Elevation) → dalam meter - Debit (Base Demand) → dalam L/dt
- Demand pattern → diisi nama pattern yang sudah dibuat, misal 1 Note : untuk mengisi dengan cara klik 2 kali.
4. Mengisi data Pipa (Pipe). Pipe properties yang harus diisi antara lain:
- Nama Pipa (Pipe ID) → misal P-1 - Panjang pipa (Length) → dalam meter - Diameter Pipa → dalam mm
- Koefisien kekasaran pipa (roughness) → 130 - 140 untuk cast iron, 120 untuk galvanis.
Note : untuk mengisi dengan cara klik 2 kali.
5. Mengisi data Reservoir. Pada Reservoirs properties yang harus diisi antara lain:
- Nama Reservoir (Reservoirs ID) → misal R-1 - Head Total (Total Head) → dalam meter
Note : untuk mengisi dengan cara klik 2 kali.
6. Bila dalam suatu sistem diperlukan pemompaan maka sebelum mengisi data pompa terlebih dahulu membuat kurva pompa.
Data – Curves – Add Pada curve editor diisi:
- Nama Kurva (Curve ID), misal p-1
- Type kurva yang akan dibuat, karena membuat kurva pompa maka diisi tipe pompa (type curve: pump)
- Diisi debit (flow) dalam L/dt dan Tekanan dalam meter - Klik OK
Mengisi data Pompa (Pump). Pump properties yang harus diisi antara lain:
- Nama Pompa (Pump ID) → misal Pump-1
- Kurva pompa (Pump curve) → diisi sesuai dengan kurva pompa yang sudah dibuat, misal p-1
Run Data dan Model
1. Setelah semua selesai tekan RUN (berbentuk gambar kilat)
2. Apabila RUN SUCCESSFULL maka dilanjutkan dengan penampilan data dan pengecekan data apakah sudah sesuai standar yang ditetapkan.
3. Penampilan hasil entri data dalam bentuk tabel
Klik Report – Table – Type (network node dan network links) – Columns (dipilih data yang akan ditampilkan) – OK
4. Pengecekan data
Data yang dicek meliputi kecepatannya, head loss, pressure tiap node maupun pipa dan lain-lain. Apabila masih terdapat data yang tidak sesuai dengan standar maka isian untuk junction, pipa dll dapat diubah hingga didapatkan data yang sesuai dengan standar. Kemudian dilakukan run dan ditampilkan lagi hasil entri data.
Cari kekurangannya apabila belum succes, bisa dalam penambahan pompa pada pipa, peningkatan debit, pengubahan diameter pipa dan lain – lain.
39 BAB IV
ANALISA KEBUTUHAN AIR 4.1 Proyeksi Penduduk
4.1.1 Metode Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk adalah perhitungan kondisi masa depan yang mungkin terjadi dengan menggunakan beberapa asumsi, seperti angka kelahiran, kematian, dan migrasi. Proyeksi penduduk memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Mengetahui keadaan penduduk saat ini.
2. Mengetahui dinamika dan karakteristik kependudukan yaitu berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana.
3. Mengetahui pengaruh berbagai kejadian terhadap keadaan penduduk di masa lalu, sekarang, dan masa yang akan mendatang
Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2007, ada 3 metode yang dapat digunakan dalam memproyeksikan jumlah penduduk yaitu ; metode aritmatik, metode geometri dan metode least square. Pemilihan metode yang paling tepat dilakukan dengan cara memproyeksikan jumlah penduduk 5 tahun terakhir. Penentuan pemilihan rumus jumlah penduduk yang akan digunakan dengan hasil perhitungan yang paling mendekati kebenaran harus dilakukan analisis perhitungan korelasi. Berikut adalah metode yang digunakan dalam proyeksi penduduk :
Metode Arimatika
Model linier aritmatika adalah teknik proyeksi yang paling sederhana dari seluruh metode. Metode perhitungan dengan cara aritmatika didasarkan pada kenaikan rata-rata jumlah penduduk dengan menggunakan data terakhir dan rata-rata sebelumnya. (Klosterman,1990). Perhitungan proyeksi metode aritmatika dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
Pn = (Po + n.r) ... (pers. i) n = 𝑷𝟐−𝑷𝟏
𝑻𝟐−𝑻𝟏 ... (pers. ii) r = Tn – To ... (pers. iii)
Keterangan :
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun periode Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi n = rata-rata pertambahan penduduk tiap tahun Tn-To = waktu akhir proyeksi – waktu awal proyeksi P1 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1 P2 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir T1 = Tahun ke 1 yang diketahui
T2 = Tahun terakhir yang diketahui
Metode ini berasumsi bahwa penduduk akan bertambah atau berkurang sebesar jumlah yang sama atau tetap pada masa yang akan datang sesuai dengan kecenderungan yang terjadi pada masa lalu. Metode ini hanya dapat diaplikasikan untuk wilayah kecil dengan pertumbuhan penduduk yang lambat.
Metode Geometri
Metode ini merupakan perhitungan perkembangan populasi berdasarkan pada angka kenaikan penduduk rata-rata per tahun. Persentase pertumbuhan penduduk rata-rata dapat dihitung dari data jumlah penduduk tahun sebelumnya. Proyeksi dengan tingkat pertumbuhan yang tetap ini umumnya dapat diterapkan pada wilayah, dimana pada tahun-tahun awal pertambahan penduduk hanya mengalami peningkatan sedikit dan menjadi banyak pada pada tahun-tahun akhir (Klosterman, 1990). Metode geometrik dalam proyeksi penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Pn = Po (1 + r)n ... (pers. iv) Keterangan :
Pn : Jumlah penduduk tahun ke n (jiwa) Po : Jumlah penduduk tahun dasar (jiwa) r : Laju pertumbuhan penduduk (% pertahun) n : Jumlah interval tahun
Metode Least Square
Metode ini umumnya digunakan pada daerah yang tingkat pertumbuhan penduduknya cukup tinggi. Perhitungan pertambahan jumlah penduduk dengan metode ini didasari oleh data tahun-tahun sebelumnya dengan
menganggap bahwa pertambahan jumlah penduduk suatu daerah disebabkan oleh kematian, kelahiran, dan migrasi. Persamaan yang digunakan adalah:
Pn = Y = a+b.x ... (pers.v) 𝒂 = 𝒚 ̅ − 𝒃𝒙̅ ... (pers. vi) 𝒃 = 𝒏.∑ 𝒙𝒚− ∑ 𝒙.∑ 𝒚
𝒏.∑ 𝒙𝟐− (∑ 𝒙)𝟐 ... (pers. vii) Keterangan :
Y = Nilai perkiraan jumlah penduduk (jiwa) a.b = Konstanta
x = Selisih tahun perkiraan dengan tahun dasar perhitungan
4.1.2 Perhitungan Metode Proyeksi
Penentuan pilihan rumus metode proyeksi jumlah penduduk yang akan digunakan dengan hasil perhitungan yang paling mendekati kebenaran, harus dilakukan analisis dengan menghitung standar deviasi atau koefisien korelasi.
Penentuan pilihan metode proyeksi dalam studi ini dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi (r) metode yang dipilih harus memiliki nilai mendekati 1 atau yang paling besar, dapat ditentukan dengan rumus berikut:
𝒓 = 𝒏.(∑ 𝑿𝒀)−(∑ 𝑿) (∑ 𝒀)
[𝒏.(∑ 𝒀𝟐)−(∑ 𝒀)𝟐]𝟎,𝟓[𝒏.(∑ 𝑿𝟐)−(∑ 𝑿)𝟐]𝟎,𝟓
... (pers. viii) Keterangan :
r = koefisien korelasi X = nomor data
Y = data penduduk per tahun n = jumlah data
1. Metode Aritmatika
Nilai koefisien korelasi (r) pada metode aritmatika dapat menggunakan persamaan tersebut, dimana X adalah urutan tahun dari 0 dan Y adalah pertumbuhan penduduk dan n adalah jumlah data yang digunakan.
Berikut adalah tabel hasil penentuan nilai korelasi terhadap metode aritmatika.
Tabel 4.1 Penentuan Nilai Korelasi Metode Aritmatika Tahun
Jumlah Penduduk
(P)
X Y X^2 Y^2 XY Persen (%)
2015 37224 1 1
2016 39553 2 2.329 4 5424241 4658 6,26
2017 40106 3 553 9 305809 1659 1,40
2018 40797 4 691 16 477481 2764 1,72
2019 41365 5 568 25 322624 2840 1,39
Jumlah 199045 15 4.141 55 6530155 11921 10,77 r
(Korelasi) -0,090153446
Sumber : Hasil Analisis 2021
2. Metode Geometri
Nilai koefisien korelasi (r) pada metode geometri dapat menggunakan persamaan tersebut, dimana X adalah urutan tahun dari 1, Y adalah Ln (Jumlah Penduduk) dan n adalah jumlah data yang digunakan. Berikut adalah tabel hasil penentuan nilai korelasi terhadap metode geometri.
Tabel 4.2 Penentuan Nilai Korelasi Metode Geometri
Tahun Jumlah
Penduduk (P) X Y X^2 Y^2 XY
2015 37224 1 10,52470899 1 110,7694994 10,52470899
2016 39553 2 10,58539682 4 112,0506259 21,17079365
2017 40106 3 10,59928123 9 112,3447626 31,79784368
2018 40797 4 10,61636383 16 112,7071809 42,46545531 2019 41365 5 10,63019039 25 113,0009478 53,15095196 Jumlah 199045 15 52,95594127 55 560,8730166 159,1097536
r
(Korelasi) 0,936509883
Sumber : Hasil Analisis 2021 3. Metode Least Square
Nilai koefisien korelasi (r) pada metode Least Square dapat menggunakan persamaan tersebut. dimana X adalah urutan tahun dari 1, dan Y adalah jumlah penduduk dan n adalah jumlah data yang digunakan. Berikut adalah tabel hasil penentuan nilai korelasi terhadap metode least square.
Tabel 4.3 Penentuan Nilai Korelasi Metode Least Square
Tahun X Y X^2 Y^2 XY
2015 1 37224 1 1385626176 37224
2016 2 39553 4 1564439809 79106
2017 3 40106 9 1608491236 120318
2018 4 40797 16 1664395209 163188
2019 5 41365 25 1711063225 206825
Jumlah 15 199045 55 793401655 606661
r
(Korelasi) 0,941680951
Sumber : Hasil Analisis 2021
Pemilihan metode proyeksi penduduk didasarkan atas hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (r). Dalam statistika nilai koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukkan kuat atau tidaknya hubungan linear antara dua variabel.
Koefisien korelasi biasanya dilambangkan dengan huruf r dimana nilai r dapat bervariasi dari -1 sampai +1. Nilai r yang mendekati -1 atau +1 menunjukkan hubungan yang kuat antara dua variabel tersebut dan nilai r yang mendekati 0 mengindikasikan lemahnya hubungan antara dua variabel tersebut.
berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien korelasi diperoleh hasil:
Metode aritmatika: -0.090153446
Metode Geometri: 0,936509883
Metode Least Square: 0,941680951
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode yang terbaik adalah least square dengan nilai koefisien korelasi (r)= 0,941680951.
Pemilihan metode tersebut dilihat dari nilai koefisien korelasi terbesar atau yang paling mendekati 1. Oleh karena itu, pada pengerjaan tugas ini digunakan metode proyeksi pertumbuhan penduduk dengan metode least square.
4.1.3 Proyeksi Jumlah Penduduk
Perhitungan proyeksi penduduk di Kelurahan Sungai Jawi Luar tahun 2020 – 2035 menggunakan metode least square berdasarkan data Kelurahan Sungai Jawi Luar tahun 2015-2019.
Tabel 4.4 Data kependudukan Kelurahan Sungai Jawi Luar Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
Pertumbuhan Penduduk Jiwa Persen
2015 37.224 0 0
2016 39.553 2329 5,89
2017 40.106 553 1,38
2018 40.797 691 1,69
2019 41.365 568 1,37
Jumlah 4141 10,01
r 2,50
Sumber : Hasil Analisis 2021
Perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk kelurahan Sungai Jawi Luar tahun 2020-2035 menggunakan persamaan least square yaitu :
Pn = Y = a+b.x 𝒂 = 𝒚 ̅ − 𝒃𝒙̅
𝒃 = 𝒏. ∑ 𝒙𝒚 − ∑ 𝒙. ∑ 𝒚 𝒏. ∑ 𝒙𝟐− (∑ 𝒙)𝟐
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus tersebut didapatkan hasil proyeksi jumlah penduduk Kelurahan Sungai Jawi Luar tahun 2020-2035 yang tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 4.5 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kelurahan Sungai Jawi Luar Tahun 2020-2035
Tahun Proyeksi Jumlah Penduduk
2020 39809
2021 40762
2022 41714
2023 42666,8
2024 43619
2025 44572
2026 45525
2027 46477
2028 47429,8
2029 48382
2030 49335
2031 50288
2032 51240
2033 52193
2034 53145
2035 54098
Sumber : Hasil Analisis 2021
4.2 Proyeksi Kebutuhan Air
Terdapat dua jenis kebutuhan air setiap harinya, yaitu kebutuhan air domestik dan non domestik. Kebutuhan air domestik berhubungan dengan pemakaian air semua penduduk (rumah tangga), sedangkan kebutuhan air non domestik berhubungan dengan pemakaian air pada bukan rumah tangga (fasilitas umum, sekolah, sarana dan prasarana, industri, dan lain-lain).
4.2.1 Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti mandi, minum, masak dan mencuci pakaian serta keperluan lainnya. Perhitungan kebutuhan air domestik dihitung dengan mengalikan jumlah penduduk dengan rata-rata kebutuhan air per orang setiap harinya. Penyediaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dihitung berdasarkan:
- Jumlah penduduk
- Persentase penduduk yang akan dilayani - Pemakaian air oleh penduduk
- Teknik pelayanan kebutuhan air
Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk di Kelurahan Sungai Jawi Luar, hingga akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2035 jumlah penduduk sebesar 54098 jiwa sehingga kebutuhan domestik rata-rata 130 liter/org/hari.
Diasumsikan tingkat pelayanan naik sebesar 8%. Berikut merupakan hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air domestik Kelurahan Sungai Jawi Luar:
Kebutuhan Air = Jumlah Penduduk x Pelayanan x Faktor Kebutuhan Air Tabel 4.6 Kebutuhan Air Domestik Tahun 2020 – 2035 di Kelurahan Sungai
Jawi Luar
Tahun Jumlah Penduduk
Tingkat Pelayanan
(%)
Jumlah Terlayani
Standar Kebutuhan
Air (L/Org/Hr)
Jumlah Pemakaian
(L/Hr)
2020 39809 80 31847 130 4140136
2021 40762 80 32609 130 4239206,4
2022 41714 80 33371 130 4338276,8
2023 42667 80 34133 130 4437347,2
2024 43619 80 34896 130 4536417,6
2025 44572 80 35658 130 4635488
2026 45525 80 36420 130 4734558,4
2027 46477 80 37182 130 4833628,8
2028 47430 80 37944 130 4932699,2
2029 48382 80 38706 130 5031769,6
2030 49335 80 39468 130 5130840
2031 50288 80 40230 130 5229910,4
2032 51240 80 40992 130 5328980,8
2033 52193 80 41754 130 5428051,2
2034 53145 80 42516 130 5527121,6
2035 54098 80 43278 130 5626192
Sumber : Hasil Analisis 2021
4.2.2 Kebutuhan Air Non Domestik
Kebutuhan air non domestik digunakan untuk kegiatan komersial seperti industri, perkantoran, maupun kegiatan sosial seperti fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, tempat ibadah dan perkantoran. Kebutuhan air non domestik pada Kelurahan Sungai Jawi Luar mencakup beberapa bagian, yaitu fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, sarana ibadah, dan fasilitas sarana perekonomian. Perhitungan proyeksi dihitung menggunakan metode yang sesuai dengan metode yang digunakan dalam memproyeksikan jumlah penduduk pada Kelurahan Sungai Jawi Luar. Adapun proyeksi fasilitas dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
∑ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 (𝑛 − 1) = ∑ 𝐹𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 (𝑛 − 1)
∑ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑛 = ∑ 𝐹𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑛
A. Fasilitas Pendidikan
Kebutuhan air untuk sektor pendidikan dihitung berdasarkan jumlah murid yang ada di sekolah. Menurut standar kebutuhan air masing-masing untuk TK, SD, SMP, SMA yaitu 10 L/org/hari, 40 L/org/hari, 50 L/org/hari dan 80 L/org/hari. Dengan mengasumsikan dalam 5 tahun sekali terjadi pertambahan 1 fasilitas pendidikan, sedangkan jumlah penambahan murid dan guru
menggunakan rumus : jumlah siswa&guru pada tahun terakhir (2019) dikali dengan hasil proyeksi penduduk pada tahun tersebut lalu dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun terakhir (2019) untuk TK, SD, SMP dan SMA. Adapun hasil proyeksi kebutuhan air pada fasilitas pendidikan untuk 15 tahun mendatang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Proyeksi Kebutuhan Air Tingkat TK/RA Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun
Jumlah Siswa
& Guru (Orang)
Standar Kebutuhan
Air (L/Org/Hr)
Kebutuhan Air (L/Hr)
Kebutuhan Air (L/Det)
2020 306 10 3060 0,035
2021 313 10 3130 0,036
2022 321 10 3210 0,037
2023 328 10 3280 0,038
2024 335 10 3350 0,039
2025 343 10 3430 0,040
2026 350 10 3500 0,041
2027 357 10 3570 0,041
2028 365 10 3650 0,042
2029 372 10 3720 0,043
2030 379 10 3790 0,044
2031 387 10 3870 0,045
2032 394 10 3940 0,046
2033 401 10 4010 0,046
2034 409 10 4090 0,047
2035 416 10 4160 0,048
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.8 Proyeksi Kebutuhan Air Tingkat SD/MI Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun
Jumlah Siswa
& Guru (Orang)
Standar Kebutuhan
Air (L/Org/Hr)
Kebutuhan Air (L/Hr)
Kebutuhan Air (L/Det)
2020 3653 40 146120 1,691
2021 3741 40 149640 1,732
2022 3828 40 153120 1,772
2023 3915 40 156600 1,813
2024 4003 40 160120 1,853
2025 4090 40 163600 1,894
2026 4178 40 167120 1,934
2027 4265 40 170600 1,975
2028 4353 40 174120 2,015
2029 4440 40 177600 2,056
2030 4527 40 181080 2,096
2031 4615 40 184600 2,137
2032 4702 40 188080 2,177
2033 4790 40 191600 2,218
2034 4877 40 195080 2,258
2035 4964 40 198560 2,298
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.9 Proyeksi Kebutuhan Air Tingkat SMP/MTs Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun
Jumlah Siswa
& Guru (orang)
Standar Kebutuhan
Air (L/Org/Hr)
Kebutuhan Air (L/Hr)
Kebutuhan Air (L/Det)
2020 490 50 24500 0,284
2021 502 50 25100 0,291
2022 513 50 25650 0,297
2023 525 50 26250 0,304
2024 537 50 26850 0,311
2025 548 50 27400 0,317
2026 560 50 28000 0,324
2027 572 50 28600 0,331
2028 584 50 29200 0,338
2029 595 50 29750 0,344
2030 607 50 30350 0,351
2031 619 50 30950 0,358
2032 631 50 31550 0,365
2033 642 50 32100 0,372
2034 654 50 32700 0,378
2035 666 50 33300 0,385
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.10 Proyeksi Kebutuhan Air Tingkat SMA/MA Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun
Jumlah Siswa
& Guru (Jiwa)
Standar Kebutuhan
Air (L/Org/Hr)
Kebutuhan Air (L/Hr)
Kebutuhan Air (L/Det)
2020 1304 80 104320 1,207
2021 1335 80 106800 1,236
2022 1366 80 109280 1,265
2023 1398 80 111840 1,294
2024 1429 80 114320 1,323
2025 1460 80 116800 1,352
2026 1491 80 119280 1,381
2027 1522 80 121760 1,409
2028 1554 80 124320 1,439
2029 1585 80 126800 1,468
2030 1616 80 129280 1,496
2031 1647 80 131760 1,525
2032 1678 80 134240 1,554
2033 1710 80 136800 1,583
2034 1741 80 139280 1,612
2035 1772 80 141760 1,641
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.11 Proyeksi Kebutuhan Air Total Fasilitas Pendidikan Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun Jumlah
2020 278000
2021 284670
2022 291260
2023 297970
2024 304640
2025 311230
2026 317900
2027 324530
2028 331290
2029 337870
2030 344500
2031 351180
2032 357810
2033 364510
2034 371150
2035 377780
Sumber : Hasil Analisis 2021
B. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan berdasarkan data BPS pada Kelurahan Sungai Jawi Luar meliputi Puskesmas dan Apotik. Kebutuhan air untuk sarana kesehatan dihitung berdasarkan jumlah unit yang ada di Kelurahan Sungai Jawi Luar. Kebutuhan air terhitung per unit untuk puskesmas, apotek secara berturut turut adalah 1000 l/unit/hari, 100 l/unit/hari. Fasilitas kesehatan di Kelurahan Sungai Jawi Luar dapat diproyeksikan perkembangannya pada 15 tahun.
Tabel 4.12 Proyeksi Kebutuhan Air Puskesmas Kelurahan Sungai Jawi Luar Tahun Puskesmas
(Unit)
Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 2 1200 2400 0,028
2021 2 1200 2400 0,028
2022 2 1200 2400 0,028
2023 2 1200 2400 0,028
2024 2 1200 2400 0,028
2025 2 1200 2400 0,028
2026 2 1200 2400 0,028
2027 2 1200 2400 0,028
2028 2 1200 2400 0,028
2029 2 1200 2400 0,028
2030 2 1200 2400 0,028
2031 2 1200 2400 0,028
2032 2 1200 2400 0,028
2033 3 1200 3600 0,042
2034 3 1200 3600 0,042
2035 3 1200 3600 0,042
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.13 Proyeksi Kebutuhan Air Apotik Kelurahan Sungai Jawi Luar Tahun Apotik (Unit)
Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 2 100 200 0,002
2021 2 100 200 0,002
2022 2 100 200 0,002
2023 2 100 200 0,002
2024 2 100 200 0,002
2025 2 100 200 0,002
2026 2 100 200 0,002
2027 2 100 200 0,002
2028 2 100 200 0,002
2029 2 100 200 0,002
2030 2 100 200 0,002
2031 2 100 200 0,002
2032 2 100 200 0,002
2033 3 100 300 0,003
2034 3 100 300 0,003
2035 3 100 300 0,003
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.14 Proyeksi Kebutuhan Air Klinik Kelurahan Sungai Jawi Luar Tahun Klinik (Unit)
Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 1 100 100 0,001
2021 1 100 100 0,001
2022 1 100 100 0,001
2023 1 100 100 0,001
2024 1 100 100 0,001
2025 1 100 100 0,001
2026 1 100 100 0,001
2027 1 100 100 0,001
2028 1 100 100 0,001
2029 1 100 100 0,001
2030 1 100 100 0,001
2031 1 100 100 0,001
2032 1 100 100 0,001
2033 1 100 100 0,001
2034 1 100 100 0,001
2035 1 100 100 0,001
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.15 Proyeksi Kebutuhan Air Total Fasilitas Kesehatan Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun Jumlah 2020 2700 2021 2700 2022 2700 2023 2700 2024 2700 2025 2700 2026 2700 2027 2700 2028 2700 2029 2700 2030 2700 2031 2700 2032 2700 2033 4000 2034 4000 2035 4000 Sumber : Hasil Analisis 2021
C. Fasilitas Ibadah
Kebutuhan air untuk sarana ibadah dihitung berdasarkan jumlah unit tempat ibadah yang ada di Kelurahan Sungai Jawi Luar. Kebutuhan air terhitung untuk Masjid, surau, gereja, dan vihara berturut turut adalah 800 l/unit/hari, 300 l/unit/hari, 200 l/unit/hari dan 100 l/unit/hari Fasilitas ibadah di Kelurahan Sungai Jawi Luar dapat diproyeksikan perkembangan fasilitas ibadah pada 15 tahun kedepan.. Berikut hasil perhitungan untuk 15 tahun kedepan.
Tabel 4.16 Proyeksi Kebutuhan Air Fasilitas Masjid di Kelurahan Sungai Jawi Luar.
Tahun Masjid (Unit) Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 13 800 10400 0,120
2021 13 800 10400 0,120
2022 13 800 10400 0,120
2023 13 800 10400 0,120
2024 13 800 10400 0,120
2025 14 800 11200 0,130
2026 14 800 11200 0,130
2027 14 800 11200 0,130
2028 14 800 11200 0,130
2029 14 800 11200 0,130
2030 15 800 12000 0,139
2031 15 800 12000 0,139
2032 15 800 12000 0,139
2033 15 800 12000 0,139
2034 15 800 12000 0,139
2035 16 800 12800 0,148
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.17 Proyeksi Kebutuhan Air Fasilitas Surau di Kelurahan Sungai Jawi Luar.
Tahun Surau / Langgar (Unit)
Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 24 300 7200 0,083
2021 24 300 7200 0,083
2022 24 300 7200 0,083
2023 24 300 7200 0,083
2024 24 300 7200 0,083
2025 25 300 7500 0,087
2026 25 300 7500 0,087
2027 25 300 7500 0,087
2028 25 300 7500 0,087
2029 25 300 7500 0,087
2030 26 300 7800 0,090
2031 26 300 7800 0,090
2032 26 300 7800 0,090
2033 26 300 7800 0,090
2034 26 300 7800 0,090
2035 27 300 8100 0,094
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.18 Proyeksi Kebutuhan Air Fasilitas Gereja di Kelurahan Sungai Jawi Luar.
Tahun Gereja (Unit) Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 1 200 200 0,002
2021 1 200 200 0,002
2022 1 200 200 0,002
2023 1 200 200 0,002
2024 1 200 200 0,002
2025 1 200 200 0,002
2026 1 200 200 0,002
2027 1 200 200 0,002
2028 1 200 200 0,002
2029 1 200 200 0,002
2030 1 200 200 0,002
2031 1 200 200 0,002
2032 1 200 200 0,002
2033 1 200 200 0,002
2034 1 200 200 0,002
2035 1 200 200 0,002
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.19 Proyeksi Kebutuhan Air Fasilitas Vihara di Kelurahan Sungai Jawi Luar.
Tahun Vihara (Unit) Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 1 100 100 0,001
2021 1 100 100 0,001
2022 1 100 100 0,001
2023 1 100 100 0,001
2024 1 100 100 0,001
2025 1 100 100 0,001
2026 1 100 100 0,001
2027 1 100 100 0,001
2028 1 100 100 0,001
2029 1 100 100 0,001
2030 1 100 100 0,001
2031 1 100 100 0,001
2032 1 100 100 0,001
2033 1 100 100 0,001
2034 1 100 100 0,001
2035 1 100 100 0,001
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.20 Proyeksi Kebutuhan Air Total Fasilitas Ibadah di Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun Jumlah 2020 17900 2021 17900 2022 17900 2023 17900 2024 17900 2025 19000 2026 19000 2027 19000 2028 19000 2029 19000 2030 19800 2031 19800 2032 20100 2033 20100 2034 20100 2035 21200 Sumber : Hasil Analisis 2021
D. Fasilitas Ekonomi
Kebutuhan air untuk sarana ekonomi dihitung berdasarkan jumlah unit ekonomi yang ada di Kelurahan Sungai Jawi Luar. Kebutuhan air terhitung untuk minimarket, toko, dan rumah makan berturut turut adalah 1000 l/unit/hari, 100 l/unit/hari, dan 100 l/unit/hari. Fasilitas ekonomi di Kelurahan Sungai Jawi Luar dapat diproyeksikan perkembangan fasilitas ekonomi pada 15 tahun kedepan.. Berikut hasil perhitungan untuk 15 tahun kedepan.
Tabel 4.21 Proyeksi Kebutuhan Air Fasilitas Minimarket di Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun Minimarket (Unit)
Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 5 1000 5000 0,058
2021 5 1000 5000 0,058
2022 5 1000 5000 0,058
2023 5 1000 5000 0,058
2024 5 1000 5000 0,058
2025 5 1000 5000 0,058
2026 6 1000 6000 0,069
2027 6 1000 6000 0,069
2028 6 1000 6000 0,069
2029 6 1000 6000 0,069
2030 6 1000 6000 0,069
2031 6 1000 6000 0,069
2032 6 1000 6000 0,069
2033 6 1000 6000 0,069
2034 6 1000 6000 0,069
2035 6 1000 6000 0,069
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.22 Proyeksi Kebutuhan Air Fasilitas Toko di Kelurahan Sungai Jawi Luar Tahun Toko (Unit)
Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 40 100 4000 0,046
2021 40 100 4000 0,046
2022 40 100 4000 0,046
2023 40 100 4000 0,046
2024 40 100 4000 0,046
2025 41 100 4100 0,047
2026 41 100 4100 0,047
2027 41 100 4100 0,047
2028 41 100 4100 0,047
2029 41 100 4100 0,047
2030 42 100 4200 0,049
2031 42 100 4200 0,049
2032 42 100 4200 0,049
2033 42 100 4200 0,049
2034 42 100 4200 0,049
2035 42 100 4200 0,049
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.23 Proyeksi Kebutuhan Air Fasilitas Rumah Makan di Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun Rumah Makan (Unit)
Kebutuhan Air (L/Unit/Hr)
Kebutuhan Total L/Hr L/Det
2020 18 100 1800 0,021
2021 18 100 1800 0,021
2022 18 100 1800 0,021
2023 18 100 1800 0,021
2024 18 100 1800 0,021
2025 19 100 1900 0,022
2026 19 100 1900 0,022
2027 19 100 1900 0,022
2028 19 100 1900 0,022
2029 19 100 1900 0,022
2030 20 100 2000 0,023
2031 20 100 2000 0,023
2032 20 100 2000 0,023
2033 20 100 2000 0,023
2034 20 100 2000 0,023
2035 20 100 2000 0,023
Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.24 Proyeksi Kebutuhan Air Total Fasilitas Ekonomi di Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun Jumlah 2020 10800 2021 10800 2022 10800 2023 10800 2024 10800 2025 11000 2026 12000 2027 12000
2028 12000 2029 12000 2030 12200 2031 12200 2032 12200 2033 12200 2034 12200 2035 12200 Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.25 Proyeksi Kebutuhan Air Total Non Domestik Kelurahan Sungai Jawi Luar
Tahun Pendidikan Kesehatan Tempat
Ibadah Ekonomi
Total Kebutuhan
Air (L/Hr)
Total Kebutuhan Air (L/Det)
2020 278000 10800 17900 10800 317500 3,675
2021 284670 10800 17900 10800 324170 3,752
2022 291260 10800 17900 10800 330760 3,828
2023 297970 10800 17900 10800 337470 3,906
2024 304640 10800 17900 10800 344140 3,983
2025 311230 11000 19000 11000 352230 4,077
2026 317900 12000 19000 12000 360900 4,177
2027 324530 12000 19000 12000 367530 4,254
2028 331290 12000 19000 12000 374290 4,332
2029 337870 12000 19000 12000 380870 4,408
2030 344500 12200 19800 12200 388700 4,499
2031 351180 12200 19800 12200 395380 4,576
2032 357810 12200 20100 12200 402310 4,656
2033 364510 12200 20100 12200 409010 4,734
2034 371150 12200 20100 12200 415650 4,811
2035 377780 12200 21200 12200 423380 4,900
Sumber : Hasil Analisis 2021
4.3 Kebutuhan Air
Kebutuhan air dapat dihitung dengan menjumlahkan kebutuhan air dari sektor kebutuhan domestik dan non domestik. Berikut merupakan kebutuhan air di Kelurahan Sungai Jawi Luar :
Tabel 4.26 Tabel Kebutuhan Air Kelurahan Sungai Jawi Luar Tahun
Kebutuhan Air Domestik
(L/Hr)
Kebutuhan Air Non Domestik
(L/Hr)
Total Kebutuhan Air (L/Hr)
Total Kebutuhan Air (L/Det)
2020 4140136 317500 4457636 51,593
2021 4239206 324170 4563376 52,817
2022 4338277 330760 4669037 54,040
2023 4437347 337470 4774817 55,264
2024 4536418 344140 4880558 56,488
2025 4635488 352230 4987718 57,728
2026 4734558 360900 5095458 58,975
2027 4833629 367530 5201159 60,199
2028 4932699 374290 5306989 61,423
2029 5031770 380870 5412640 62,646
2030 5130840 388700 5519540 63,884
2031 5229910 395380 5625290 65,108
2032 5328981 402310 5731291 66,334
2033 5428051 409010 5837061 67,559
2034 5527122 415650 5942772 68,782
2035 5626192 423380 6049572 70,018
Sumber : Hasil Analisis 2021
4.4 Keperluan Air
Keperluan air dapat dihitung dengan mentotalkan kebutuhan rata rata dan kebocoran. Persentase kehilangan air yang digunakan adalah sebesar 20% dan hidran sebesar 30 % dari total kebutuhan air. Berikut hasil perhitungan keperluan air Kelurahan Sungai Jawi Luar :
Tabel 4.27 Tabel Keperluan Air Kelurahan Sungai Jawi Luar Tahun
Kebutuhan Air Domestik + Non Domestik (L/Hr)
Kebocoran (20%)
Hidran Umum (30%)
Total Keperluan Air
(L/Hr)
Total Keperluan Air (L/Det)
2020 4457636 891527 1337291 6686454 77
2021 4563376 912675 1369013 6845065 79
2022 4669037 933807 1400711 7003555 81
2023 4774817 954963 1432445 7162226 83
2024 4880558 976112 1464167 7320836 85
2025 4987718 997544 1496315 7481577 87
2026 5095458 1019092 1528638 7643188 88
2027 5201159 1040232 1560348 7801738 90
2028 5306989 1061398 1592097 7960484 92
2029 5412640 1082528 1623792 8118959 94
2030 5519540 1103908 1655862 8279310 96
2031 5625290 1125058 1687587 8437936 98
2032 5731291 1146258 1719387 8596936 100
2033 5837061 1167412 1751118 8755592 101
2034 5942772 1188554 1782831 8914157 103
2035 6049572 1209914 1814872 9074358 105
Sumber : Hasil Analisis 2021
4.5 Fluktuasi Pemakaian Air
Fluktuasi pemakaian air umumnya terbagi menjadi fluktuasi harian maksimum dan fluktuasi harian puncak. Fluktuasi harian maksimum adalah besarnya faktor hasil perbandingan antara pemakaian air dalam rentang waktu dengan pemakaian rata-rata. Fluktuasi jam puncak adalah besarnya faktor hasil perbandingan antara pemakaian puncak harian dengan pemakaian rata-rata air jam puncak. Besar faktor fluktuasi menurut Dirjen Cipta Karya pada kota kecil adalah faktor maksimum (fm) sebesar 1.1-1.2 dan faktor puncak (fp) adalah 1.5-2.0. Perhitungan fluktuasi pemakaian air di Kelurahan Sungai Jawi Luar sebagai berikut :
Tabel 4.28 Fluktuasi Pemakaian Air Hari Maksimum Tahun
Pemakaian Rata-Rata
(L/Hr)
Faktor Maksimum
Pemakaian Hari Maksimun (L/Hr)
Pemakaian Hari Maksimun (L/Det)
2020 6686454 1,1 7355099 85
2021 6845065 1,1 7529571 87
2022 7003555 1,1 7703911 89
2023 7162226 1,1 7878448 91
2024 7320836 1,1 8052920 93
2025 7481577 1,1 8229735 95
2026 7643188 1,1 8407506 97
2027 7801738 1,1 8581912 99
2028 7960484 1,1 8756532 101
2029 8118959 1,1 8930855 103
2030 8279310 1,1 9107241 105
2031 8437936 1,1 9281729 107
2032 8596936 1,1 9456630 109
2033 8755592 1,1 9631151 111
2034 8914157 1,1 9805573 113
2035 9074358 1,1 9981794 116 Sumber : Hasil Analisis 2021
Tabel 4.29 Fluktuasi Pemakaian Air Jam Puncak Tahun Pemakaian Rata-
Rata (L/Hr)
Faktor Puncak
Pemakaian Jam Puncak (L/Hr)
Pemakaian Jam Puncak (L/Det)
2020 6686454 1,5 10029681 116
2021 6845065 1,5 10267597 119
2022 7003555 1,5 10505333 122
2023 7162226 1,5 10743339 124
2024 7320836 1,5 10981255 127
2025 7481577 1,5 11222366 130
2026 7643188 1,5 11464781 133
2027 7801738 1,5 11702607 135
2028 7960484 1,5 11940726 138
2029 8118959 1,5 12178439 141
2030 8279310 1,5 12418965 144
2031 8437936 1,5 12656903 146
2032 8596936 1,5 12895404 149
2033 8755592 1,5 13133388 152
2034 8914157 1,5 13371236 155
2035 9074358 1,5 13611537 158
Sumber : Hasil Analisis 2021
62 BAB V
PERENCANAAN JARINGAN PERPIPAAN 5.1 Unit Pengambilan Air Baku (Intake)
5.1.1 Sumber Air Baku
Unit pengambilan air baku merupakan suatu bangunan atau konstruksi penangkap mata air yang dibangun pada suatu lokasi sumber air yaitu sungai, mata air dan air tanah dengan segala perlengkapannya dan dipergunakan sebagai tempat untuk mengambil air tersebut guna penyediaan air bersih. Unit pengambilan air baku diperlukan dalam perencanaan bangunan penangkap air atau intake dan reservoir yang dihubungkan dengan pipa transmisi pada suatu perencanaan penyediaan air bersih. Air baku yang diambil dari sumber (sungai kapuas) oleh intake akan diolah pada unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) agar kualitas air yang dihasilkan menjadi lebih baik.
Rancangan sistem penyediaan air bersih di Kelurahan Sungai Jawi Luar akan menggunakan sumber air dari Sungai Kapuas yang memiliki volme air sebanyak 3953,3 juta m3 (BPS Indonesia, 2014). Kebutuhan air bersih untuk Kelurahan Sungai Jawi Luar pada tahun 2035 adalah sebesar 9.981.794 L/hari atau 116 L/detik. Maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas Sungai Kapuas pada tahun 2035 masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kelurahan Sungai Jawi Luar. Rancangan jaringan pelayanan dibuat menyeluruh, dengan tujuan semua masyarakat yang tinggal di Kelurahan Sungai Jawi Luar dapat terlayani air bersih hingga tahun 2035, sistem penyediaan air bersih ini dapat melayani 100% penduduk Kelurahan Sungai Jawi Luar. Berdasarkan data BPS Provinsi Kalimantan Tengah dimensi Sungai Kapuas yaitu :
• Panjang : 1.143 km
• Lebar : 450 m
• Kedalaman : 6 m