• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

H. Evaluasi Latihan

No Latihan Evaluasi

1 Ke ...

Hari, tanggal

2 Ke ...

Hari, tanggal

3

Ke ...

Hari, tanggal 4

Ke ...

Hari, tanggal dst

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN MENDEMONSTRASIKAN DRAMA

No Unsur yag dinilai Kriteria Skor Bobot

Skor maksima

l

kategori 1 Pendalaman karakter

Pemahaman sejarah sosial dan psikologis dari tokoh berdasarkan infomrasi terbatas dari naskah dan logika

Sangat baik:sangat memahami karakter tokoh baik dari sejarah sosial dan

psikologisnya.

5

4 20

Sangat baik

baik: memahami karakter

tokoh baik dari sejarah sosial dan psikologisnya.

4 Baik

cukup: cukup memahami karakter tokoh baik dari

sejarah sosial dan psikologisnya.

3 Cukup

baik

kurang: kurang memahami karakter tokoh baik dari

sejarah sosial dan psikologisnya.

1 Kurang

2 Penghayatan dan konsentrasi dilihat dari 1) Ekspresi 2) Mimik 3) vokal,

4) gesture.

Semua aspek

terpenuhi 5

4 20

Sangat baik Memenuhi 2

aspek 4 Baik

Hanya memenuhi

1 aspek 3 Cukup

baik Semua aspek tidak

terpenuhi 1 Kurang

3 Vokal

Kesesuaian vokal dengan

karakter:

1) Dialek

Semua aspek

terpenuhi 5

4 20

Sangat baik Memenuhi 2

aspek 4 Baik

Hanya memenuhi 3 Cukup

2) Tekanan suara dan timbre

3) Tempo

4) Tekanan (gaya bicara).

1 aspek baik

Semua aspek tidak

terpenuhi 1 Kurang

4 Gerak tubuh kesesuain gesture dengan

1) usia tokoh

2) status sosial dan aktivitas dari karakter yang diperankan 3) dengan mimik di

setiap adegan

Semua aspek

terpenuhi 5

4 20

Sangat baik Memenuhi 2

aspek 4 Baik

Hanya memenuhi

1 aspek 3 Cukup

baik Semua aspek tidak

terpenuhi

1 Kurang

5 Penguasaan Ruang bagaimana aktor berinteraksi dengan

1) set panggung 2) lighting

3) ilustrasi atau musik 4) aktor lain

Semua aspek

terpenuhi 5

4 20

Sangat baik Memenuhi 2

aspek 4 Baik

Hanya memenuhi

1 aspek 3 Cukup

baik Semua aspek tidak

terpenuhi 1 Kurang

Memenuhi 2

aspek 4 Baik

Hanya memenuhi

1 aspek 3 Cukup

baik Semua aspek tidak

terpenuhi 1 Kurang

Skor total 100

Nilai = Skor perolehan skor maksimal x100

Nilai Kriteria

91-100 Sangat baik

85-90 Baik

76-84 Cukup

61-75 Kurang

< 60 Sangat kurang

Lampiran

UH dilaksanakan pada pertemuan kelima

ULANGAN HARIAN A. Pilihan ganda

1. Bacalah kutipan drama berikut!

(1) Van Dijk : Tadi kan bilang, bahwa isrimu cantik, bukan? Cantik sekali dan kau cinta sekali kepadanya?

(2) Pedagang : yyya

(3) Van Dijk : Kau juga mengatakan padaku bahwa kau lebih cinta kepadanya daripada nyawamu sendiri. Masih ingat?

(4) Pedagang : Ya….!

(5) Van Dijk : Baik…..baik, nyawamu akan kuselamatkan, asal istrimu kau serahkan padaku….. Bagaimana………..setuju?

(6) Pedagang : Setuju major, setuju.

(7) Van Dijk : Tadi kau bilang kalau istrimu tak bisa dibeli; kini kau berikan untuk membeli nyawamu. Begitu mudah, begitu enteng!

(Bunga-bunga Bangsa, Emil Sanosa)

Dialog pada kutipan drama di atas yang mendukung watak tokoh Van Dijk yang jahat dan licik terdapat pada nomor……….

a. 1, 2, 5 b. 3, 5, 6 c. 4, 5, 7

d. 6, 3, 7

Bacalah kutipan drama berikut!

Brilian : Sekarang serahkan hp kalian, kami akan minta uang tebusan!!! (mendorong Dimi masuk)

Dimi : ka…kami tidak bawa hape Brilian : Periksa kantongnya!!

Timmy : Oce de (memeriksa kantong)

Markus : Ada gak? Tapi ngomong-ngomong, tempat ini aman ga? Tempat apa ne?

Timmy : Bekas menyimpan perkakas. Hey, Ini dia hapenya! N.95 lagi! Telpon orang tuanya! Suruh mereka bayar 1 milyar untuk 1 anak

Markus : Siap Bos… Berapa nomornya Hey anak? (seraya memperketat ikatan tangan Dimi)

Dimi : 08181234567

2. Amanat kutipan drama di atas adalah …

A. Anak-anak hendaknya tidak membawa hp bila bepergian.

B. Kita hendaknya selalu waspada terhadap tindak penculikan anak.

C. Jangan membiarkan anak-anak bepergian tanpa didampingi orang dewasa.

D. Orang kaya harus waspada tehadap anak-anaknya.

3. Perhatikan kutipan drama berikut !

Guru : “Selamat pagi, anak-anak. Ayo Amir kumpulkan tugas teman-temanmu.” (1) Amir : (bergegas mengambili buku teman) “Ya, pak.” (2)

Dodot : (bingung, gusar) “Mir, buku saya tertinggal di rumah.” (3)

Guru : (Menghitung dengan teliti) “Kurang satu, siapa belum mengumpulkan?” (4) Dodot : Sa, saya Pak. Anu tadi ketinggalan di rumah. Maaf sekali ya, Pak. (5)

Agar penulisan dialog nomor (5) dalam kutipan drama di atas benar, perbaikan yang tepat adalah ….

A. Sa… saya, Pak. Tadi tertinggal. Maaf ya, Pak.

B. “Sa… saya, Pak. Buku saya ketinggalan di rumah. Maaf ya, Pak.”

C. “Sa… saya, Pak. Buku saya tertinggal di rumah. Maaf ya, Pak.”

D. “Sa… saya, Pak. Anu tertinggal di rumah. Maaf ya,Pak.”

4. lbu :Vian, mandi dulu, masa bagun tidur nyisir sih.

Vian : iya, Bu (seraya menuju kamar mandi) lbu : [ ... J (1)

Vian : Eh iya, sudah nggak sabar pengen ketemu bu guru baru.

lbu : Jangan lupa handuknya.

Vian :[ ... J (2)

Dialog yang tepat untuk rnelengkapi naskah drama tersebut adalah ....

A. (1) Jangan lupa sikat gigi (2) Tentu aku tak mau basah B. (1) Jangan lupa sarapan pagi (2) Tentu aku akan sarapan C. (1) Jangan lupa Shalat Subuh (2) Tentu aku akan simpan D. (1) Jangan lupa susun buku (2) lya ibuku tersayang

5. Ida Ayu : Apa yang sendang kamu pikirkan, Nisa?

Cut Nisa : [ ... ] (1)

Ida Ayu : Kamu jangan berbohong, Nis. Dari tatapan matamu terlihat kamu sedang mernikirkan sesuatu.

Cut Nisa : [ ... ] (2)

Ida Ayu : O, itu masalahmu.

Pernyataan yang tepat untuk rnelengkapi naskah drama tersebut adalah ....

A. (1) Aku sedang mernikirkan tugasku yang belum selesai-selesai.

(2) Betul. Aku tidak bohong,

B. (1) Ada yang aneh pada diri Pak Goris.

(2) Tepat, apa yang karnu katakan.

C. (1) Aku rnernang mengalami sedikit rnasalah, Da

(2) Aku bingung, Da. Mengapa akhir-akhir ini aku sering dimarahi Pak Goris?

D. (1) Tidak ada, Da.

(2) Yah, aku cuma sedang memikirkan rencanaku besok pagi, Apa yang perlu aku kerjakan lebih dulu?

6. Bacalah kutipan naskah drama berikut dengan cermat!

Pengemis : Betul, Nona, sejak kemarin saya belum makan.

Ani : Mau bersumpah bahwa engkau tak hendak mencuri lagi?

Pengemis : Demi Allah, saya tak akan mencuri lagi, Nona, asal … Ani : Tidak. Aku tidak akan memberi lagi uang padamu.

Pengemis : Ah, Nona, kasihanilah saya.

Ani : Tapi mengapa tadi mau mencuri?

Masalah yang diungkapkan dalam penggalan naskah drama tersebut adalah…

A. Kelaparan yang sedang dialami si pengemis.

B. Penolakan untuk memberi pertolongan kepada si pengemis.

C. Pelanggaran janji yang dilakukan si pengemis.

D. Pencurian yang dilakukan si pengemis.

7. Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan naskah drama tersebut adalah….

A. “Aku bercandakan mereka”

B. “Aku suruh mereka”

C. “Apa urusannya denganmu?”

D. “Tidak aku apa-apakan”

8. Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Petunjuk lakuan yang tepat untuk melengkapi kutipan naskah dramam tersebut adalah...

A. Tetap menyapu, tidak peduli dengan panggilan

B. Meletakkan sapu, menatap Susan dengan penuh penasaran C. Memegang sapu, melihat, kembali menyapu lagi

D. Melempar sapu, mendekati mobil, memegang Bacalah kutipan naskah drama berikut!

Ayah : Kau kelihatannya tidak suka melihat ayah tinggal di sini, Dam. (1)

Adam : Ya, aku tidak suka. Kecuali Ayah bilang pada Zuz dan Qon, bahwa cerita-cerita itu bohong. (2)

Ayah : (menggeleng) Aku tidak berbohong! (3)

Adam : Kalau begitu Ayah tahu resikonya. Ayah harus pergi dari.... (4)

Taani : Dam! (Taani berseru kencang, sambil menangis) jangan lakukan, aku mohon jangan lakukan. Itu Ayah Dam, Ayah kau! yang menggendong kau saat bayi. Itu Ayah Dam. (5) Ayah : Baik... baik lah. (ayah berdiri, matanya redup) (6)

Taani : "Jangan pergi!" berlari menahan lengan ayah)" Aku mohon, Ayah jangan pergi." (7) Ayah : "Ayah tidak kemana-mana bukan?" (tertawa kecil) "kau dan anak-anak bebas mengunjungiku kapan saja di rumah kecil itu." (8)

9.Konflik dalam cuplikan drama tersebut adalah....

A. Adam dan Taani tidak suka dengan Ayah B. Ayah tidak suka pada Adam dan Taani

C. Adam benci pada Ayah, karna ceritanya bohong D. Taani sayang pada Ayah karena sering menggendong 10.Perempuan : Aneh!

Penyair : Kedengarannya memang aneh, akan tetapi begitulah.

Perempuan : Lalu apa yang Bung kagumi?

Penyair : ...

Perempuan : Aku tidak mengerti, coba jelaskan yang aneh padaku itu!

Penyair : Maksudku, pernyataan yang mana?

Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang penggalan drama di atas adalah....

A. kecantikan Saudari itu B. Ya, keanehan karya sastra itu C. Itulah yang aku kagumi D. Pernyataan Saudari tadi.

11.Perhatikan penggalan drama di bawah ini !

"Dari mana saja kau, Badrun? Hari sudah petang tapi kau baru pulang." Tanya ayah sambil berkacak pinggang.

Dialog di atas diucapkan dengan nada ....

A. keras sambil bercanda B. marah dan serius C. rendah dan penuh tanya D. penuh kasih sayang

12.Perhatikan penggalan percakapan berikut !

"Apa? Anak tetangga itu mencuri mangga-mangga kita lagi? Cepat suruh dia datang ke sini untuk minta maaf!"

Kalimat di atas diucapkan dengan ekspresi ....

A. memelas B. marah C. ramah D. gembira B. Soal Uraian

Bacalah kutipan naskah drama berikut!

P : “Saudara-saudara serta hadirin sekalian yang terhormat ini tahun 2010, Ya, tahun 2010½, jadi kira-kira 50 tahun jaraknya dari tahun di mana tuan-tuan hidup. Ya, cukup lama juga. Dan selama 50 tahun yang terakhir ini sudah banyak sekali kemajuan yang didapat oleh umat manusia. Politik maju, ekonomi maju, musik maju dan seni sastra tentu saja juga mengalami kemajuan. Pokoknya segala kegiatan kebudayaan mengalami kemajuan- kemajuan yang pesat sekali, terutama ilmu eksakta. Kalau segala-galanya mengalami kemajuan, kenapa pula cinta tidak mengalami kemajuan? Oho, tentu saja mengalami kemajuan juga yang amat pesat sekali. Cinta, lama kelamaan berkembang menjadi semacam ilmu yang pelik dan rumit. Suatu lapangan keilmuan yang menarik meskipun agak ruwet. Tentu saja yang saya maksudkan adalah cinta antara dua orang manusia, dan bukan cinta antara dua ekor anjing misalnya. Anjing, seperti juga binatang-binatang lainnya, sama sekali tak mengalami kemajuan dalam bercinta, masih dengan yang itu-itu juga.

Saya tak begitu tahu cara bagaimana orang-orang Majapahit dahulu bercinta, tapi yang jelas tuan-tuan dan nona-nona serta nyonya-nyonya sekalian tahu bagaimana cara nenek-nenek dan kakek-kakek tuan dulu bercinta. Tuan tentu merasa lucu dan geli kalau melihat mereka dulu saling mencari kutu atau saling kerikan. Dan ... ... ...

Dan sebaliknya, saya pun merasa lucu kalau melihat tuan-tuan bercinta. Bayangkan:

Tuan-tuan yang di sana sejak sore tadi sudah berdandan sebab sudah berjanji akan menjemput pacarnya nonton sandiwara. Dan kemudian keduanya berangkat bersama, mereka dengan sengaja lewat tempat-tempat yang gelap untuk bisa berbisik-bisik dan berpegangan tangan, atau kalau perlu ... ... ... Heeeem.

Dan kalau sudah sampai di gedung sandiwara, lantas mulai cubit-cubitan. Yaaaa, agak lucu juga rasanya.

Tapi apa yang bakal tuan tonton ini lain sama sekali. Akibat kemajuan yang dicapai oleh manusia, semuanya berubah. Ingat tuan, saya hidup dalam tahun 2010, 50 tahun jaraknya dari jaman tuan-tuan sekalian. “

G : “Hai ngung, apa yang sedang kau kerjakan?” (BERDIRI) P : “Oooohh, tidak apa-apa Nona. Cuma omong-omong sendiri.”

G : “Omong-omong sendiri bagaimana? Sudahlah jangan suka ngomong sendiri lagi, Ngung.”

P : “Tentu saja saya tak suka Nona, cuma terpaksa. Hai, kenapa Nona tidak pergi kantor hari ini?

G : “Nah, kau lupa lagi. Sudah berapa bulan kau jadi pembantuku masih saja belum hapal. Ini hari apa coba?”

P : “Hari ... ... Rabu, Nona.”

G : “Itulah! Tiap hari Rabu aku akan harus di rumah. Hari Rabu adalah hari bicaraku, sebab menurut astrologi, hari Rabu sangat cocok bagiku. Aku terima tamu sampai sore, ingat?”

P : “Sejak tadi sudah saya tanyakan dalam hati, kenapa sih Nona sibuk benar di depan kaca. Saya lupa kalau hari ini, hari Rabu, dan Nona sedang menunggu kalau-kalau ada tamu rupanya.”

G : “Maklumlah Ngung, aku makin hari makin tua, dan aku butuh seorang suami.

Padahal aku hanya sempat di rumah pada hari Rabu saja. Hari-hari lain aku terpaksa sibuk di luar.”

P : “Saya tahu, Nona.”

G : “Dan saya jadi sedih Ngung, sudah berpuluh-puluh hari Rabu ini tak ada seorang tamupun yang datang.”

P : “Itukah sebabnya Nona jadi sedih dan khawatir saja tiap-tiap hari? Suami memang sukar didapat, Nona. Jaman serba sulit sekarang. Tapi kenapa pula begitu tergesa-gesa buat menerima seorang yang akan melamar Nona? Nona kan belum terlalu tua”

G : “Seorang gadis, umur selalu rahasia. Yang kau boleh tahu adalah bahwa aku telah memasukkan namaku ke dalam lebih dari sepuluh biro perkawinan, lengkap dengan foto- foto dengan pose serta riwayat hidupku. Tapi rupanya tak ada yang memperhatikan.”

P : “Cuma belum saja, Nona. Tunggu saja tanggal mainnya. Saya rasa untuk orang yang macam Nona, banyak laki-laki yang mau melirikkan matanya. Nona cukup cantik. Oho, ini bukan main-main, Nona.”

G : “Jangan mencoba merayu, Ngung.”

P : “Ah, tidak.”

G : “Sudahlah Ngung, sudahlah. Kenyataan memang selalu menyakitkan hati.

Celakanya orang harus selalu berhadapan langsung dengan kenyataan, terus-menerus.”

P : “Sssssst. Saya seperti mendengar suara sepatu di luar, nona. Ada tamu barangkali.”

G : “Aku juga mendengarnya. Benar, ada tamu hari ini, hari Rabu yang mujur.”

P : “Betul nona, itu dia, tamu nona.”

G : “Pergilah ke dalam, Ngung. Biar aku layani tamu itu sendiri.”

P : “Ya, Nona. Tenang-tenang saja, Nona!” (PERGI KELUAR)

G : “Ya Allah, Ya Tuhan. Semoga orang itu mencari saya, dan ... dan ... melamar saya.

Ya Tuhan, sudah saya muat nama-nama saya di surat kabar untuk mencari jodoh, dan semoga inilah hari Rabu yang berbahagia. Ya Tuhan, berkatilah hamba-Mu ini.”

a. Apa saja kaidah kebahasaan yang terdapat pada kutipan naskah drama tersebut?

b. Bagaimana isi kutipan naskah drama tersebut?

KUNCI JAWABAN

Dokumen terkait