2.2 EVALUASI
2.2.3 EVALUASI PENATAAN (COMPLIANCE EVALUATION)
Evaluasi penaatan adalah evaluasi terhadap tingkat kepatuhan dari pemrakarsa kegiatan untuk memenuhi berbagai ketentuan yang terdapat dalam izin atau pelaksanaan dari ketentuan‐ketentuan yang terdapat dalam dokumen pengelolaan lingkungan hidup (RKL‐RPL). Selain itu, arahan penaatan juga digunakan untuk menilai efektifitas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan dan memantau kondisi lingkungan berdasarkan pengelolaan yang telah dilakukan. Hasil evaluasi penataan terhadap pelaksanaan RKL dan RPL dalam operasional PLTU Rembang 2 x 400 MW menunjukkan bahwa pemrakarsa kegiatan telah mematuhi dan memenuhi ketentuan‐ketentuan yang terdapat dalam dokumen RKL dan RPL. Pelaksanaan RKL pada periode ini seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.40 Pelaksanaan RKL No Komponen
Lingkungan Jenis Dampak Tindakan Pengelolaan yang
telah Dilaksanakan Lokasi Pengelolaan 1 Kualitas Udara Penurunan Kualitas
Udara (Udara Ambient)
Penyiraman air secara berkala di lokasi penimbunan
batubara (coal yard)
Penyiraman air secara berkala di lokasi penimbunan abu batubara (ash yard)
Melakukan penghijauan di areal terbuka PLTU Rembang 2 x 400 MW sesuai
peruntukan dan penanaman pohon keliling sebagai greenbelt di sekeliling Power Plant PLTU serta program penanaman pohon di dalam PLTU
Melengkapi lokasi
penimbunan batubara dengan coal shelter (kanopi penutup
Ashyard
Coalyard
No Komponen
Lingkungan Jenis Dampak Tindakan Pengelolaan yang
telah Dilaksanakan Lokasi Pengelolaan di lokasi penimbunan
batubara) 2 Kualitas Udara Penurunan kualitas
udara (udara emisi)
Melakukan kontrol kualitas batubara
Pengadaan dan pengoperasian EP
(Electrostatic Precipitator) yang dilengkapi sistem pemantauan emisi kontinyu (CEMS) untuk memantau gas buang, yaitu kandungan : SO2, NOx, CO, opasitas, dan partikulat.
Pengadaan cerobong/stack dengan ketinggian 215 m
Pemeliharaan mesin‐mesin pembakaran dan
memaksimalkan pembakaran agar terjadi pembakaran sempurna sehingga
meminimalisir timbulnya SO2, NOx, CO, opasitas, dan partikulat
Cerobong PLTU Rembang
3 Kebisingan Peningkatan Kebisingan
Pembuatan sabuk hijau (green belt) di batas lokasi PLTU.
Rekondisi dan pengecekan rutin mesin – mesin PLTU dan peralatan penunjang.
Penggunaan ear muff dan ear plug bagi karyawan
Seluruh kawasan PLTU Rembang 2 x 400 MW
4 Kualitas Air (Air Limbah)
Penurunan Kualitas Air (Air Limbah)
Pengoperasian, perawatan, dan perbaikan unit‐unit pengolahan dan penampungan limbah cair sesusi dengan SOP
WWTP
Outlet Canal (Outfall)
Desalination Plant
Coal and Ash Run Off Pond
Sewage
Treatment Plant 5 Kualitas Air (Air
Tanah)
Penurunan Kualitas Air (Air Tanah)
Penimbunan batubara dan abu batubara pada tempat yang telah ditentukan (coal yard dan ash yard) yang telah dilapisi dengan geo‐
membrane dan geo‐tekstile
Pembuatan saluran pembuangan lindi yang mengalir ke Coal and Ash Run Off Pond untuk mencegah
Coalyard
Ashyard
No Komponen
Lingkungan Jenis Dampak Tindakan Pengelolaan yang
telah Dilaksanakan Lokasi Pengelolaan terjadinya peresapan lindi abu
batubara 6 Kualitas Air (Air
Laut dan Sedimentasi)
Penurunan Kualitas Air (Air Laut dan Sedimentasi)
Pengangkutan batubara dari jetty ke penampungan batubara (coal yard) dengan menggunakan conveyor tertutup.
Menampung dan mengolah lindi batubara di coal run off pond
Perawatan saluran (canal) menuju outlet canal (outfall)
Jetty
Coal Run Off Ponds
Outlet Canal (Outfall)
7 Limbah B3 Timbulan Limbah B3
Upaya pengelolaan limbah B3 dilakukan mengacu pada :
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
PerMenLHK RI Nomor P.63/Menlhk/Setjen/KUM.1/7 /2016
Ashyard.
TPS Limbah B3
8 Biota Air Perubahan Biota Air Sesuai dengan pengelolaan dampak penurunan kualitas air, yaitu :
Pengoperasian, perawatan, dan perbaikan unit‐unit pengolahan dan
penampungan limbah cair sesusi dengan SOP
Penimbunan batubara dan abu batubara pada tempat yang telah ditentukan (coal yard dan ash yard) yang telah dilapisi dengan geo‐
membrane dan geo‐tekstile
Pembuatan saluran pembuangan lindi yang mengalir ke Coal and Ash Run Off Pond untuk mencegah terjadinya peresapan lindi abu batubara
Pengangkutan batubara dari jetty ke penampungan batubara (coal yard) dengan menggunakan conveyor tertutup.
Menampung dan mengolah lindi batubara di coal run off pond
Perawatan saluran (canal)
Sesuai dengan lokasi pengelolaan dampak penurunan kualitas air, yaitu :
WWTP
Outlet Canal (Outfall)
Desalination Plant
Coal and Ash Run Off Pond
Sewage
Treatment Plant
Coalyard
Ashyard
Jetty
No Komponen
Lingkungan Jenis Dampak Tindakan Pengelolaan yang
telah Dilaksanakan Lokasi Pengelolaan menuju outlet canal(outfall)
9 Abrasi dan Akresi
Peningkatan abrasi dan akresi
Pembangunan penahan abrasi di bagian barat PLTU
Rembang 2 x 400 MW, karena pada daerah ini terdapat abrasi laut. Struktur penahan abrasi adalah dengan menata batu border dan batu belah dengan panjang 180 meter, tinggi 1,5 meter dan lebar 2/1 meter.
Penanaman mangrove di sekitar pantai PLTU Rembang 2 x 400 MW
Perairan sekitar PLTU Rembang
10 Lalulintas Kapal Gangguan lalulintas kapal
Penyampaian informasi serta sosialisasi kegiatan PLTU Rembang 2 x 400 MW kepada masyarakat sekitar, terutama para nelayan di Desa Leran dan Desa Trahan terhadap adanya kegiatan transportasi batu bara.
Pemasangan rambu‐rambu pemandu (pelampung/buoy) untuk kelancaran lalu lintas kapal serta mencegah terjadinya kecelakaan kapal
Perairan laut sekitar PLTU Rembang
11 Kesehatan masyarakat
Penurunan kesehatan masyarakat
Sesuai dengan pengelolaan dampak penurunan kualitas udara, yaitu :
Penyiraman air secara berkala di lokasi penimbunan
batubara (coal yard)
Penyiraman air secara berkala di lokasi penimbunan abu batubara (ash yard)
Melakukan penghijauan di areal terbuka PLTU Rembang 2 x 400 MW sesuai
peruntukan dan penanaman pohon keliling sebagai greenbelt di sekeliling Power Plant PLTU serta program penanaman pohon di dalam PLTU
Melengkapi lokasi
penimbunan batubara dengan coal shelter (kanopi penutup lokasi penimbunan batubara)
Melakukan kontrol kualitas
Sesuai dengan lokasi pengelolaan dampak penurunan kualitas udara, yaitu :
Ashyard
Coalyard
Cerobong PLTU
No Komponen
Lingkungan Jenis Dampak Tindakan Pengelolaan yang
telah Dilaksanakan Lokasi Pengelolaan batubara
Pengadaan dan pengoperasian EP
(Electrostatic Precipitator) yang dilengkapi sistem pemantauan emisi kontonyu (CEMS) untuk memantau gas buang, yaitu kandungan : SO2, NOx, CO, opasitas, dan partikulat.
Pengadaan cerobong/stack dengan ketinggian 215 m
Pemeliharaan mesin‐mesin pembakaran dan
memaksimalkan pembakaran agar terjadi pembakaran sempurna sehingga
meminimalisir timbulnya SO2, NOx, CO, opasitas, dan partikulat
12 Persepsi dan Sikap Masyarakat
Perubahan Persepsi dan Sikap
Masyarakat
Melaksanakan Corporate Social Responbility (CSR) sebagai salah satu program pemberdayaan masyarakat diantaranya :
Pemberian sembako (rutin tiap tahun sekali, khususnya pada bulan Ramadhan)
Pemberian hewan kurban (rutin tiap satu tahun sekali khususnya pada saat Idul Adha) untuk Desa Leran, Desa Trahan, Desa Jurang Jero, dan Desa Pangkalan.
Bantuan sosial dalam bentuk bantuan perbaikan Masjid Desa Leran, bantuan
perbaikan Balai Desa Trahan, bantuan pembangunan fasilitas air bersih Desa Jurang Jero.
Pelatihan ketrampilan komputer di Balai Desa Jurang Jero.
Pelatihan las di Balai Desa Pangkalan.
Program penghijauan desa di Desa Trahan, Desa Leran, Desa Jurang Jero, dan Desa Pangkalan.
Pembangunan talud di Desa Jurang Jero dengan panjang
Desa‐desa sekitar PLTU Rembang yaitu Desa Trahan, Desa Leran, Desa Jurang Jero, dan Desa Pangkalan
No Komponen
Lingkungan Jenis Dampak Tindakan Pengelolaan yang
telah Dilaksanakan Lokasi Pengelolaan 85 m, lebar 0,5/0,3 m dan
tinggi 1,5 m.
Pembangunan saluran drainase di Desa Pangkalan dengan panjang 177,5 m, lebar dasar 0,4 m, dan lebar atas 0,6 m.
Pembuatan lawangan kapal di Desa Leran dengan panjang 200 m, lebar 40 m dan kedalaman 2 m.
Sumber : Hasil Analisis, 2020
Berdasarkan hasil pemantauan komponen lingkungan selama Triwulan 3 Tahun 2020 (Juli – September) dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagaimana berikut ini.