BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengarustaman gender dalam
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengarustaman gender dalam
banyak kekurangan di karenakan banyak hal diantaranya jumlah SDM (sumber daya manusia) kaum perempuan yang relatif kurang sehingga didominasi oleh kaum laki-laki” ( wawancara pada tanggal 15 September 2019)
Dari uraian diatas maka dapatlah dipahami bahwa masih terdapatnya kelemahan-kelemahan dalam Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang menjadi faktor yang mempengaruhi pengambilan kebijakan antara lai-laki dan perempuan di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang, hal tersebut juga diungkapkan oleh Ibu Asmawati S, Sos bahwa:
“ hidup dalam budaya patriarki bukan hanya kita semata-mata yang menjalankan kodrat dengan membiarkan diri sebagai wanita konvensional yang tidak menyesuaikan dengan keadaan zaman hingga berlarut-larut terinteminasi oleh kaum laki-laki yang sangat fatal akibatnya bagi psikologis pendidikan generasi penerus.” ( wawancara pada tanggal 16 September 2019)
Kajian budaya menjadi fokus utama dalam menganakisa pendidikan dalam perspektif perenmpuan dimana disadari bahwa kendala yang di hadapi oleh perempuan dalam pendidikan merupakan persoalan antitudent masyarakat yang mendominasi oleh nilai laki-laki terhadap perempuan.
Sehingga harapan sangat diharapkan oleh kaum perempuan untuk adanya perubahan di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang,sehingga adanya pendapat Ibu Asmawati S, Sos bahwa:
“ Namun hendaknya pejabat pemerintah di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang juga memandang kesetaraan gender sebagai suatu jalan untuk lebih memantaskan diri bagi perempuan dan tidak sekedar
menjadi objek dan bukan memandang kesetaraan gender dalam makna yang sempit yaitu bukan menggantikan posisi pria sebagai pemimpin tetapi tidak meningkatkan kualitas perempuan dalam posisinya sejajar dengan kaum laki-laki “ ( wawancara pada tanggal 16 September 2019)
Fokus pada budaya mengasumsikan bahwa apa yang terjadi dalam kehidupan perempuan, identitas dirinya, keyakinannya,perilakunya, dan nilai-nilai yang dianut , diperoleh dari intraksi dengan orang-orang dan bentuknya dari institusi di sekelilingnya.
Pendekatan budaya pada kebijakan publik adalah pendekatan yang peduli pada kelas, gaya hidup, identifikasi etnis, ras dan gender hal seperti yang diungkapkan oleh Bapak Amiruddin S,Sos bahwa:
“Dalam budaya patriarki terungkap bahwa wanita mempunyai kedudukan sebagai milik kaum pria, pelayan/asisten (melayani membantu memenuhi kebutuhan laki-laki) sangat tergambar bahwa wanita tidak punya kemandirian kaum laki-laki, hal ini terjadi secara turun-temurun karena tidak adanya kemampuan/daya saing seseorang perempuan untuk menunjukkan eksitensi diri karena terbatasnya akses pendidikan yang membatsi kaum perempuan pada zaman penjajahan belanda” wawancara pada tanggal 16 September 2019)
Budaya sangat bergantung pada kelompok-kelompok sosial dalam menciptakan dan mentrasimikan nilai-nilai tertentu pergerakan perempuan percaya bahwa nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat adalah nilai dominan laki-laki.
2. Tingkat pendidikan
Pada zaman sekarang pendidikan sangat penting untuk menunjang
Masa depan yang lebih baik, tetapi pada kenyataannya masih banyak anak bangsa yang tidak bisa mendapat pendidkan yang layak, banyak anak-anak yang sudah bekerja karena keterbatasan ekonomi, padahal kita ketahui anak-anak itu adalah generasi untuk kedepannya, hal ini menjadi fokus perhatian di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang seperti yang diungkapkan oleh bapak sekretaris Daerah Kabupaten Enrekang.
“Tantangan yang dihadapi dalam hal ini yaitu kualitas daripada pendidikan yang dimiliki oleh sumber daya manusia yang ada pada di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang itu sendiri, seperti yang saya katakan pada pertanyaan sebelumnya, persoalan gender terutama perempuan akan terus berulang dan tidak akan berakhir apabila mereka tidak meningkatkan kualitas di bidang pendidikan karena pada di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang adalah mengutamakan perempuan yang memilikipendidikan yang baik”(wawancara 17 September 2019)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.
KesimpulanBerdasarkan hasil analisi sebagiamana yang telah dikemukakan dalam pembahasan diatas, beberapa hal di simpulkan sebagai berikut:
1. Pengarustamaan gender dalam pengambilan kebijakan di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang, kaum perempuan lebih relatif sedikit pemegang kebijakan jika dibandingkan dengan kaum laki-laki sehingga dalam pengambilan sebuah kebijakan seperti dalam perencanaan, penyusunan, dan evaluasi kebijakan perempuan yang kurang aktif dalam hal tersebut karena kurangnya perempuan yang menduduki jabtan tertinggi di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang, kebanyakan hanya asisten dan staf. Pada dalam pengambilam kebijakan tidak melihat dari jenis kelamin akan berdasar pada kompetensi yang dimiliki setiap manisia.
2. Pengambilan kebijakan di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang menunjukkan bahwa pengawai memandang bahwa pengarustamaan gender dapat memberikan pandangan bawah perempuan bisa menjadi pemimpin dalam sebuah perusahaan dan pengarustmaan gender di kantor Sekertariat daerah kabupaten Enrekang memberikan dampak positif bagus pada staf pengawai terutama dalam perempuan di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang.
62
B.
SaranBerdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diberikan saran-saran yang nantinya di harapkan dapat memperbaiki pengarustmaan gender di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang, sehingga tidak ada lagi dikriminasi antara kaum laki-laki dan kaum perempuan di masa akan datang. Saran-saran yang di maksud adalah:
1. Pemerintahan daerah khusunya di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang harus memberikam perhatian khusus tentang pengarustamaan gender dalam pengambilan kebijakan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan dalam perencanaan,penyusunan, pelaksanaan,dan evaluasi kebijakan.
2. Penambahan jumlah pengawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang sehingga jumlah pengawai/aparat sesuai beban tugas yang diemban
3. Pemerintahan daerah harus lebih banyak memperhatikan potensi-potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada pada Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang sehingga kaum perempuan yang memiliki tingkat pendidikan yang baik maka ditempatkan pada tempatnya sehingga pengarustamaan gender itu sudah mulai dirasakan oleh para pengawai di kantor Sekretariat Daerah Kabupaten.
DAFTAR PUSTAKA
Fakih, Mansour, 2013, Analisis Gender & Transformasi Sosial, Pustaka: Yogyakarta.
Illich, Ivan, 1983, Gender.londonya:Marion Boyors.
Ihromi, T.O, 1995. Kajian Wanita Dalam Pembangunan, Yayasan Obor indonesia:
Jakarta.
Ihromi, T .O, 2007. Pusat kajian wanita dan gender universitas indonesia, Hak Asasi Perempuan,(Instrumen Hukum Untuk Mewujudkan Keadilan Gender) Yayasan
obor indonesia: Jakarta
Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarustamaan Gender. Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang.
Lindey,1990. Gender Roles:Sociological Perspective, New Jersey: Prentice Hall.
Megawati,Ratna,1995. Membiarkan Berbeda: Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender, penerbit Mizan
Mosse, Julia Cleves, 2007.Gender & Pembangunan, Pustaka pelajar: Yogyakarta
Musda, Sitti Mulia, 2003. Keadilan dan Kesetaran Gender ( perspektif islam), LKAJ:
Jakarta
Muatari, Nuryanti, 2013. Implementasi Kebijakan Publik ( Pemahaman Teoritis Empiris), Membumi Publishing: Makassar.
Nur Azizah. 2013. Gender Dan Politik, Pustaka Pelajar: Bandung.
Nugroho,2008. Gender dan Administrasi Publik, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Rahman, 1999. Memposisikan Kodrat Perempuan dan Perubahan Dalam Perspektif Islam.
Mirzan: Bandung.
Rober,2014. Gender dalam pendidikan, Pustaka pelajar: Bandung.
Rokhmansyah, 2014. Pengantar Gender Feminisme, Pustaka pelajar: Yogjakarta.
Saptiawan, Itsnahadi,2007.Gender & Inferioritas Perempuan, pustaka pelajar: Yogyakarta.
Suryanto, Bagong, 2004. Teks pengantar, & Terapan, pustaka pelajar: Jakarta.
Subarsono, 2005. Analisa Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Wahid, Zani Rahman,1999.Memposisikan Kodrat Perempuan dan Perubahan Dalam Persfektif Islam.Mizan:Bandung.
Winarno, Budi, 2007. Kebijakan Publik Teori Dan Proses,Media Presindo, Yogyakarta.
L A M
P
I
R
A
N
Proses wawancara
1. Wawancara Kepala Sekretariat Daearah Kabupaten Enrekang
2. Wawancara Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan rakyat
3. Wawancara Sub Bagian Staf Pemberdayaan Perempuan
4. Wawancara Sub Bagian Staf Pemberdayaan Perempuan
5. Gambar Lokasi Penelitian