• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fundraising 1. Pengertian

Dalam dokumen EBOOK-Fikih Pengelolaan Zakat (Halaman 111-117)

PENGUMPULAN ZIS DAN DSKL

C. Fundraising 1. Pengertian

Fundraising merupakan pengumpulan dana.

Fundraising compain berarti kampanye pengumpulan dana.

Fundraising juga dapat diartikan sebagai kegiatan dalam rangka menghimpunan dana dari masyarakat dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasional organisasi/lembaga sehingga mencapai tujuannya.84

Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan menghimpun dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan ataupun pemerintah yang akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasional lembaga yang pada

84 Siti Rohmawati, Skripsi : “Analisis ManajemenFundraising Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS) di Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh (LAZIS) Baiturrahman Semarang” (Semarang: UIN Walisongo, 2018), hlm. 34

104

akhirnya adalah untuk mencapai misi dan tujuan dari lembaga tersebut.85

Sedangkan Hasanudin dalam jurnal Manajemen Dakwah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan

“fundraising adalah kegiatan menghimpun dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan ataupun pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasional lembaga yang pada akhirnya untuk mencapai misi dan tujuan dari lembaga tersebut”.86

Fundraising sangat berhubungan dengan kemampuan perorangan, organisasi, badan hukum untuk mengajak dan mempengaruhi orang lain sehingga menimbulkan kesadaran, kepedulian dan motivasi untuk membayar zakat.87

Fundraising tidak identik dengan uang semata, ruang lingkupnya begitu luas dan mendalam, karena pengaruhnya sangat berarti bagi eksistensi sebuah lembaga. Dana ZIS dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan mempersulit jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin.88

2. Kegiatan Utama Organisasi Pengelolaan Zakat (OPZ) Pola Penghimpunan Zakat berbasis OPZ diambil dari Muzaki Utama berasal dari Masyarakat Luas. Pola Pemberdayaan Zakat diperuntukan bagi mustahik yang berasal dari masyarakat luas. Pola Relasi Konsumen berbasis OPZ yaitu89;

85 Ibid, Siti Rohmawati, … , hlm. 34

86 Ibid, Siti Rohmawati, … , hlm. 34

87 Ibid, Siti Rohmawati, … , hlm. 35

88Ibid, Siti Rohmawati, … , hlm. 36

89 Sri Fadilah, “Organisasi Pengelola Zakat (Opz): Deskripsi Pengelolaan Zakat Dari Aspek Lembaga Zakat”, Jurnal Kajian Akuntansi, Vol.18 No.1, hlm.

105 a. Kegiatan dibuat sesuai dengan kebutuhan/

permintaan muzaki

b. Penyampaian informasi melalui berbagai media yang bisa diakses masyarakat luas.

Pola Penciptaan Program dirancang sesuai dengan kebutuhan muzakki/mustahik biasanya didasarkan pada riset yang matang. Berdasarkan UU Pengelolaan Zakat No.

23/201190, dana zakat dapat dikumpulkan melalui LAZ, sebagai organisasi non pemerintahan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Dana yang dikelola oleh LAZ pada umumnya terdiri dari Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (dana ZIS). Namun demikian, terdapat beberapa LAZ yang mengelola dana wakaf seperti LAZ DPU-DT, LAZ Rumah Amal Salman ITB dan LAZ lainnya.

3. Metode Fundraising

Dalam melaksanakan kegiatan fundraising, banyak metode dan teknik yang dapat dilakukan. Adapun yang dimaksud metode disini adalah suatu bentuk kegiatan yang khas yang dilakukan oleh sebuah organisasi dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat. Metode ini pada dasarnya dapat dibagi dua jenis, yaitu langsung (direct fundraising) dan tidak langsung (indirect).

a. Metode Fundraising Langsung (Direct Fundraising)

Yang dimaksud dengan metode ini adalah metode yang menggunakan teknik-teknik atau cara-cara yang melibatkan partisipasi muzakki secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana proses interaksi dan daya akomodasi terhadap respon muzakki bisa seketika (langsung) dilakukan.

Dengan metode ini apabila dalam diri muzakki muncul keinginan untuk melakukan donasi setelah mendapatkan promosi dari fundraiser lembaga, maka segera dapat melakukan dengan mudah dan semua

90 Ibid, Sri Fadilah, … , hlm.

106

kelengkapan informasi yang diperlukan untuk melakukan donasi sudah tersedia. Sebagai contoh dari metode ini adalah: direct mail, direct advertising, telefundraising dan presentasi langsung.91

b. Metode Fundraising Tidak Langsung (Indirect Fundraising)

Metode ini adalah suatu metode yang menggunakan teknik-teknik atau cara-cara yang tidak melibatkan partisipasi muzakki secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana tidak dilakukan dengan memberikan daya akomodasi langsung terhadap respon muzakki seketika.

Metode ini misalnya dilakukan dengan metode promosi yang mengarah kepada pembentukan citra lembaga yang kuat, tanpa diarahkan untuk transaksi donasi pada saat itu. Sebagai contoh dari metode ini adalah: advertorial, image compaign dan penyelenggaraan event, melalui perantara, menjalin relasi, melalui referensi, dan mediasi para tokoh, dan lain sebagainya.92 D. Kampanye Ramadhan

Badan Amil Zakat Nasional selalu menyiapkan program program ungulan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta dengan harapan semua itu dapat meningkatkan kesadaran bagi setiap muzakki untuk berzakat dan berderma kepada setiap mustahik. Hal ini juga sangat tepat jika dilakukan pada bulan ramadhan, sebagaimana penulis kutip pada republika.co.id.

Baznas sedang menyiapkan program ramadhan, yang terdiri

91Uswatun Hasanah, Sistem Fundraising Zakat Lembaga Pemerintah dan Swasta (Studi Komparatif pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Palu dan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Palu Periode 2010- 2014), Jurnal Penelitian Ilmiah, Vol. 3, No. 2, Desember 2015, hlm. 230

92Uswatun Hasanah, Sistem Fundraising Zakat Lembaga Pemerintah dan Swasta (Studi Komparatif pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Palu dan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Palu Periode 2010- 2014), Jurnal Penelitian Ilmiah, Vol. 3, No. 2, Desember, 2015, Hal. 231

107 dari tiga program salah satunya adalah “kampanye ramadhan”

dalam hal ini, Baznas menggunakan seluruh kegiatan marcom (marketing communication) dan humas untuk melakukan ajakan berzakat ke masyarakat. Di antaranya, Baznas membuat 50 event di beberapa mal pada setiap daerah, meliputi panggung dakwah, zakat, dan dialog bersama public figure," bersamaan dengan hal tersebut, Baznas juga ingin melakukan layanan yang kian memudahkan masyarakat untuk berzakat melalui platform digital maupun konter biasa. Baznas juga mempunyai program pemberdayaan yang dikhususkan selama Ramadhan. Di antaranya pemberian makanan berbuka dan sahur. lalu pemberian paket Ramadhan melalui pengiriman Gojek. (paket Ramadhan ke penerima manfaat paket Ramadhan tersebut berupa sembako, peralatan shalat, serta kebutuhan puasa dan Idul Fitri. Semuanya dikirim langsung ke rumah para mustahik.

Baznas juga turut membuat program membersihkan masjid dengan mengajak relawan untuk ikut membersihkan masjid- masjid jelang Ramadhan," Pada akhir Ramadhan, Baznas juga menggelar festival zakat fitrah. "Semua kegiatan Baznas selama Ramadhan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia," Baznas memprediksi, target penghimpunan Zakat Infak Sedekah (ZIS) secara nasional bisa naik hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara untuk pengumpulan ZIS Baznas Pusat diprediksi meningkat 40 persen atau mencapai Rp 85 miliar.

Namun demikian program kampanye ramadhan harus dipetakan dengan baik sehingga memberikan hasil yang maksimal. Merencanakan kampanye sedari awal serta memetakan program yang ingin dijalankan pada bulan ramadhan adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh karena itu, model kampanye yang biasa dilakukan sebagaimana yang telah disebutkan diatas adalah:

1. Panggung dakwah

Panggung dakwah merupakan metode yang terbaik dalam meningkatkan jumlah zakat, mengingat potensi zakat Indonesia yang sangat tinggi, dan bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, segala kebaikan

108

dibalas berlipat ganda maka dengan demikian, sangat efektif panggung dakwah sebagai salah satu sarana penigkatan dana zakat

2. Dialog bersama public figure

Public figure merupakan unsur dan tokoh sosialisasi terpenting dalam segala bidang, begitu halnya dalam hal zakat, yakni dalam hal peningkatan dan sosialisasi zakat, dialog bersama dengan public figure bisa dilakukan dalam bentuk seminar pelatihan dan dialog interaktif di beberapa media, misalnya dalam sosial media juga berupa radio.

109

BAB

9

A. Definisi Musharif Zakat dan Ayat dan Hadist tentang

Dalam dokumen EBOOK-Fikih Pengelolaan Zakat (Halaman 111-117)

Dokumen terkait