• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan uraian di atas, maka judul gagasan pemecahan isu prioritas adalah Penerapan Model dan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi “Penarikan Akar Pangkat Dua” Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sokoagung Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo. Dari gagasan pemecahan isu tersebut, akan dilaksanakan 6 (enam) kegiatan, yaitu:

1. Menyusun skenario pembelajaran dengan memasukkan model pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) (Sumber kegiatan:

SKP dan Inovasi). Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu:

20

b. Model pembelajaran yang diterapkan guru masih monoton (method).

2. Menyusun bahan ajar berupa ebook yang memuat pendekatan saintifik tentang materi penarikan akar pangkat dua (Sumber kegiatan: SKP dan Inovasi). Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu: materi penarikan akar pangkat dua relatif lebih sulit dipahami siswa (milieu).

3. Membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua (Sumber kegiatan: SKP dan Inovasi). Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu:

a. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik (man);

b. Media pembelajaran masih kurang variatif (material).

4. Membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada) (Sumber kegiatan: SKP dan Inovasi). Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu:

a. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik (man);

b. Media pembelajaran masih kurang variatif (material).

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP dengan menerapkan model Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) (Sumber kegiatan: SKP dan Inovasi). Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu:

a. Keterbatasan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang menarik (man);

b. Model pembelajaran yang diterapkan guru masih monoton (method);

c. Konsep materi penarikan akar pangkat dua relatif lebih sulit dipahami siswa (milieu).

21

a. Keterbatasan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang menarik (man);

b. Model pembelajaran yang diterapkan guru masih monoton (method);

c. Media pembelajaran masih kurang variatif (material).

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Unit Kerja : SD Negeri Sokoagung

Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kegiatan pembiasaan untuk memupuk rasa nasionalisme siswa SD Negeri Sokoagung pada masa pandemi Covid-19.

Agenda 3: Manajemen ASN, Smart ASN

2. Belum optimalnya hasil pembelajaran matematika materi penarikan akar pangkat dua siswa kelas IV SD Negeri Sokoagung.

Agenda 3: Manajemen ASN, Smart ASN

3. Belum optimalnya pemanfaatan platform digital untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh siswa kelas VI SD Negeri Sokoagung pada masa pandemi Covid-19.

Agenda 3: Manajemen ASN, Smart ASN

4. Belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa SD Negeri Sokoagung.

Agenda 3: Manajemen ASN, Smart ASN

5. Belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk kegiatan literasi siswa SD Negeri Sokoagung pada masa pandemi Covid-19.

Agenda 3: Manajemen ASN, Smart ASN

22

SD Negeri Sokoagung.

Agenda 3: Manajemen ASN, Smart ASN

Penyebab Isu : 1. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik (Man);

2. Keterbatasan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang menarik (Man);

3. Media pembelajaran masih kurang variatif (Material);

4. Model pembelajaran yang diterapkan guru masih monoton (Method);

5. Konsep materi penarikan akar pangkat dua relatif lebih sulit dipahami siswa (Milieu).

Judul : Penerapan Model dan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi

“Penarikan Akar Pangkat Dua” Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sokoagung, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo.

Gagasan

Pemecahan Isu

: 1. Menyusun skenario pembelajaran dengan memasukkan model pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) (Sumber kegiatan: SKP dan Inovasi).

Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu:

a. Keterbatasan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang menarik (man);

b. Model pembelajaran yang diterapkan guru masih monoton (method).

23

penarikan akar pangkat dua (Sumber kegiatan:

SKP dan Inovasi). Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu: materi penarikan akar pangkat dua relatif lebih sulit dipahami siswa (milieu).

3. Membuat media pembelajaran berupa video interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua (Sumber kegiatan: SKP dan Inovasi).

Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu:

a. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik (man);

b. Media pembelajaran masih kurang variatif (material).

4. Membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada) (Sumber kegiatan:

SKP dan Inovasi). Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu:

a. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik (man);

b. Media pembelajaran masih kurang variatif (material).

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP dengan menerapkan model Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) (Sumber kegiatan: SKP dan Inovasi). Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu:

a. Keterbatasan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang menarik (man);

24

c. Konsep materi penarikan akar pangkat dua relatif lebih sulit dipahami siswa (milieu).

6. Melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran (Sumber kegiatan: SKP dan Inovasi).

Kegiatan ini menyelesaikan penyebab isu:

a. Keterbatasan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang menarik (man);

b. Model pembelajaran yang diterapkan guru masih monoton (method);

c. Media pembelajaran masih kurang variatif (material).

25

PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

1 Menyusun skenario pembelajaran dengan memasukkan model pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Sumber Kegiatan: SKP, Inovasi

Menyelesaikan penyebab keterbatasan

kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang menarik, dan model pembelajaran yang diterapkan guru masih monoton.

Tersedianya skenario pembelajaran dengan memasukkan model

pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Manajemen ASN:

Sebagai guru, menyusun skenario pembelajaran dengan memasukkan model pembelajaran Number Head Together

berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) sesuai dengan peran ASN sebagai perencana dalam kegiatan pembelajaran.

Smart ASN:

Memanfaatkan program perangkat lunak microsoft word dalam menyusun skenario

pembelajaran dengan memasukkan model

Tersedianya skenario pembelajaran dengan memasukkan model pembelajaran Number Head Together

berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) memberi kontribusi pada Visi Pemerintah

Kabupaten Purworejo:

“Purworejo Berdaya Saing 2025”.

Misi Pemerintah Kabupaten Purworejo:

1. Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dalam arti luas,

Tersedianya skenario pembelajaran dengan

memasukkan model pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada)

memperkuat capaian nilai-nilai budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu akuntabel dan profesional.

26

pembelajaran Number Head Together

berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) merupakan salah satu aspek Smart ASN Digital Skill.

mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat.

a. Menentukan KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan materi pokok dengan

berpedoman pada silabus.

Adanya KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan materi pokok sesuai silabus.

Akuntabel:

Saya menentukan KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan materi pokok dengan cermat sesuai silabus.

Adaptif:

Saya secara proaktif mencari dan

menentukan KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan materi pokok yang akan diajarkan kepada siswa..

27 b. Menyusun draf RPP

dengan

memasukkan model pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Tersedianya draf RPP dengan memasukkan model

pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Adaptif:

Saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dengan menyusun draf RPP menerapkan model pembelajaran Number Head Together

berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Akuntabel:

Saya menyusun draf RPP menerapkan model pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) dengan penuh tanggung jawab untuk

28

meningkatkan keterampilan siswa.

c. Melengkapi draf RPP dengan soal pretest dan post-test beserta kisi-kisi soal dan pedoman penilaiannya.

Tersedianya soal pretest dan post- test pada RPP.

Loyal:

Saya berkomitmen menyusun draf RPP dengan melengkapi soal pretest dan post- test beserta kisi-kisi soal dan pedoman penilaiannya agar menghasilkan RPP yang baik.

Adaptif:

Saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam menyusun soal pretest dan post-test agar sesuai dengan level kognitif siswa.

d. Mengonsultasikan draf RPP kepada mentor.

Adanya masukan dari mentor tentang RPP.

Kolaboratif:

Saya terbuka dalam menerima masukan dan memberi

kesempatan kepada

29

mentor memberikan masukan untuk draf RPP saya.

Harmonis:

Saya menghargai masukan dari mentor.

e. Menyusun skenario pembelajaran dengan

memasukkan model pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Tersedianya skenario pembelajaran dengan memasukkan model

pembelajaran Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Kompeten:

Saya menyusun skenario

pembelajaran sesuai masukan dari mentor dengan kualitas terbaik.

Adaptif:

Saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dengan menyusun RPP sesuai masukan dari mentor.

2 Menyusun bahan ajar berupa ebook yang memuat pendekatan saintifik tentang materi

Adanya bahan ajar berupa ebook yang memuat

Manajemen ASN:

Menyusun bahan ajar berupa ebook yang memuat pendekatan

Adanya bahan ajar yang memuat pendekatan saintifik tentang materi

Adanya bahan ajar yang memuat pendekatan saintifik tentang materi

30 penarikan akar pangkat

dua.

Sumber Kegiatan: SKP, Inovasi

Menyelesaikan penyebab konsep materi penarikan akar pangkat dua relatif lebih sulit dipahami siswa.

pendekatan saintifik tentang materi penarikan akar pangkat dua.

saintifik tentang materi penarikan akar pangkat dua untuk memudahkan siswa belajar dari manapun sesuai dengan fungsi dan tugas ASN yaitu memberikan

pelayanan publik.

Smart ASN:

Mencari literasi

tentang konsep materi penarikan akar

pangkat dua melalui buku dan internet dari sumber yang

akuntabel, kemudian menyusun bahan ajar tentang materi

penarikan akar pangkat dua menggunakan program Microsoft Word dan program Paint pada laptop merupakan aspek

penarikan akar pangkat dua memberi kontribusi pada Visi Pemerintah

Kabupaten Purworejo:

“Purworejo Berdaya Saing 2025”.

Misi Pemerintah Kabupaten Purworejo:

Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dalam arti luas, mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat.

penarikan akar pangkat dua memperkuat capaian nilai-nilai budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu akuntabel dan profesional.

31

literasi digital yaitu Digital Culture dan Digital Safety.

a. Melakukan

koordinasi dengan guru kelas IV.

Adanya masukan dari guru kelas IV.

Kolaboratif:

Saya terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah dengan memberikan

kesempatan kepada rekan guru untuk memberi masukan tentang bahan ajar Harmonis:

Saya menghargai masukan dari rekan guru.

b. Mencari literasi materi penarikan akar pangkat dua.

Tersedianya literasi materi penarikan akar pangkat dua.

Adaptif:

Saya mencari literasi materi akar pangkat dua dengan cermat sebelum menyusun bahan ajar berupa ebook agar materi yang dimuat sesuai kebutuhan siswa..

32

Loyal:

Saya berkomitmen mencari literasi yang terbaik agar

menghasilkan bahan ajar yang baik.

c. Membuat

rancangan bahan ajar.

Adanya

rancangan bahan ajar.

Kompeten:

Saya merancang bahan ajar berupa ebook agar sesuai dengan pendekatan saintifik untuk keberhasilan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kolaboratif:

Saya bekerjasama dengan guru kelas IV untuk membuat rancangan bahan ajar.

d. Menyiapkan alat dan bahan berupa literasi materi

Tersedianya alat dan bahan berupa literasi

Kompeten:

Saya menyiapkan alat dan bahan berupa literasi materi

33 penarikan akar

pangkat dua.

materi penarikan akar pangkat dua.

penarikan akar pangkat dua dengan kinerja terbaik

Akuntabel:

Saya menggunakan laptop sekolah untuk menyusun bahan ajar secara bertanggung jawab.

e. Menyusun bahan ajar berupa ebook yang memuat pendekatan saintifik tentang materi penarikan akar pangkat dua.

Adanya bahan ajar yang memuat pendekatan saintifik tentang materi penarikan akar pangkat dua.

Kompeten:

Saya menyusun bahan ajar berupa ebook untuk membantu siswa belajar.

Loyal:

Saya berkomitmen menyusun bahan ajar terbaik sesuai dengan kebutuhan siswa dalam memahami materi.

3 Membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran

Tersedianya media

pembelajaran

Manajemen ASN:

Sebagai guru, membuat media

Tersedianya media berupa video pembelajaran

Tersedianya media berupa video pembelajaran

34 interaktif tentang materi

penarikan akar pangkat dua.

Sumber Kegiatan: SKP, Inovasi

Menyelesaikan penyebab guru belum

menggunakan media pembelajaran yang menarik, media pembelajaran masih kurang variatif.

berupa video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua.

berupa video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua untuk membantu siswa memahami materi penarikan akar pangkat dua sesuai dengan peran tugas dan fungsi ASN yaitu memberikan

pelayanan publik.

Smart ASN:

Membuat media berupa video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua

menggunakan program Microsoft Power Point, OBS Studio, dan Kinemaster pada laptop termasuk salah

interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua memberi kontribusi pada Visi Pemerintah

Kabupaten Purworejo:

“Purworejo Berdaya Saing 2025”.

Misi Pemerintah Kabupaten Purworejo:

Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dalam arti luas, mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat.

interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua memperkuat capaian nilai-nilai budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu akuntabel dan profesional.

35

satu aspek literasi digital yaitu Digital Skill.

a. Melakukan

konsultasi dengan mentor.

Adanya masukan dari mentor.

Kolaboratif:

Saya memberikan kesempatan kepada mentor untuk

berkontribusi

memberikan masukan terhadap media yang saya rancang.

Harmonis:

Saya menghargai masukan dari mentor.

b. Membuat

rancangan video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua sesuai masukan mentor.

Tersedianya rancangan video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua sesuai masukan mentor.

Adaptif:

Saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dengan membuat rancangan video pembelajaran interaktif.

Kompeten:

36

Saya membuat rancangan video pembelajaran interaktif dengan kualitas terbaik.

c. Menyiapkan alat dan program perangkat lunak untuk membuat video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua sesuai rancangan.

Tersedianya alat dan program perangkat lunak untuk membuat video

pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua sesuai

rancangan.

Akuntabel:

Saya menyiapkan alat dan program

perangkat lunak untuk membuat video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua dengan cermat dan

tanggung jawab.

Kompeten:

Saya menyiapkan alat dan program

perangkat lunak untuk membuat video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua dengan kualitas terbaik.

37 d. Membuat media

berupa video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua.

Tersedianya media berupa video

pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua.

Adaptif:

Saya terus

berinovasi dalam merencanakan pembelajaran dengan membuat media berupa video pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan bagi siswa.

Kompeten:

Saya membuat media berupa video

pembelajaran interaktif tentang materi penarikan akar pangkat dua dengan kualitas terbaik.

4 Membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada).

Tersedianya media

pembelajaran berupa papan

Manajemen ASN:

Membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat

Tersedianya media berupa papan akar pangkat dua (papada) memberi kontribusi

Tersedianya media berupa papan akar pangkat dua (papada)

38 Sumber Kegiatan: SKP,

Inovasi

Menyelesaikan penyebab guru belum

menggunakan media pembelajaran yang menarik, media pembelajaran masih kurang variatif.

akar pangkat dua (papada).

dua (papada) untuk membantu siswa memahami materi penarikan akar pangkat dua sesuai dengan peran tugas dan fungsi ASN yaitu memberikan

pelayanan publik.

Smart ASN:

Mempelajari cara membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada)

menggunakan bahan- bahan bekas melalui internet dan youtube merupakan salah satu aspek literasi digitas yaitu Digital Skill.

pada Visi Pemerintah Kabupaten Purworejo:

“Purworejo Berdaya Saing 2025”.

Misi Pemerintah Kabupaten Purworejo:

Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dalam arti luas, mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat.

memperkuat capaian nilai-nilai budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu akuntabel dan profesional.

a. Melakukan

konsultasi dengan mentor.

Adanya masukan dari mentor.

Kolaboratif:

Saya memberikan kesempatan kepada mentor untuk

berkontribusi

39

memberikan masukan terhadap media yang saya rancang.

Harmonis:

Saya menghargai masukan dari mentor.

b. Membuat

rancangan media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada) sesuai masukan mentor.

Tersedianya rancangan media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada).

Adaptif:

Saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dengan membuat rancangan media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada).

Kompeten:

Saya membuat rancangan media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada) dengan kualitas terbaik.

c. Menyiapkan alat dan bahan untuk

Tersedianya alat dan bahan untuk

Akuntabel:

40 membuat media

pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada) sesuai rancangan.

membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada).

Saya menyiapkan alat dan bahan untuk membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada) dengan cermat dan

tanggung jawab.

Kompeten:

Saya menyiapkan alat dan bahan untuk membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada) dengan kualitas terbaik.

d. Membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada).

Tersedianya media

pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada).

Loyal:

Saya

mendedikasikan waktu dan tenaga untuk membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada).

Adaptif:

41

Saya terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam membuat media pembelajaran berupa papan akar pangkat dua (papada) untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan bagi siswa.

5 Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP dengan

menerapkan model Number Head Together berbantu video

pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Sumber Kegiatan: SKP, Inovasi

Menyelesaikan penyebab keterbatasan

kemampuan guru dalam

Tercapainya pemahaman siswa mengenai materi penarikan akar pangkat dua dengan

menerapkan model Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Manajemen ASN:

Sebagai guru, melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai RPP dengan

menerapkan model Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) sesuai dengan fungsi, tugas, dan peran ASN yaitu sebagai pelaksana

Tercapainya pemahaman siswa mengenai materi penarikan akar pangkat dua dengan menerapkan model Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada) memberi kontribusi pada Visi Pemerintah

Kabupaten Purworejo:

Tercapainya pemahaman siswa mengenai materi penarikan akar pangkat dua dengan menerapkan model Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada)

memperkuat capaian nilai-nilai budaya kerja di lingkungan

42 menerapkan model

pembelajaran yang menarik, konsep materi penarikan akar pangkat dua relatif lebih sulit dipahami siswa, model pembelajaran yang diterapkan guru masih monoton.

penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

Smart ASN:

Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan LCD proyektor ketika menjelaskan konsep penarikan akar pangkat dua pada pembelajaran termasuk salah satu aspek literasi digital, yaitu Digital Skill.

“Purworejo Berdaya Saing 2025”.

Misi Pemerintah Kabupaten Purworejo:

1. Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dalam arti luas,

mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu akuntabel dan profesional.

a. Melakukan

konsultasi dengan mentor tentang pelaksanaan pembelajaran.

Adanya masukan dari mentor.

Kolaboratif:

Saya memberikan kesempatan kepada mentor untuk

berkontribusi

memberikan masukan terhadap persiapan pembelajaran.

43

Harmonis:

Saya menghargai masukan dari mentor.

b. Menyiapkan

perangkat, alat, dan media

pembelajaran.

Tersedianya perangkat, alat, dan media pembelajaran.

Akuntabel:

Saya menyiapkan perangkat, alat, dan media pembelajaran dengan cermat dan tanggung jawab.

Loyal:

Saya berkomitmen agar kegiatan

pembelajaran berjalan lancar dan sukses dengan menyiapkan perangkat, alat, dan media pembelajaran.

c. Menciptakan

suasana kelas yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan.

Terciptanya suasana kelas yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan.

Harmonis:

Saya menciptakan suasana kelas yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan.

Berorientasi pelayanan:

44

Saya mengondisikan kelas dengan ramah.

d. Melakukan pretest. Adanya nilai pretest.

Akuntabel:

Saya melakukan pretest dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.

Kompeten:

Saya melakukan pretest dengan kualitas terbaik.

e. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP dengan menerapkan model Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar pangkat dua (papada).

Tercapainya pemahaman siswa terhadap materi penarikan akar pangkat dua dengan

menerapkan model Number Head Together berbantu video pembelajaran interaktif dan papan akar

Berorientasi pelayanan:

Saya cekatan dan dapat diandalkan dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan langkah- langkah di RPP dan sintak model Number Head Together.

Loyal:

45 pangkat dua (papada).

Saya berkomitmen untuk memberikan pembelajaran terbaik untuk membantu mengatasi kesulitan siswa terhadap materi penarikan akar

pangkat dua.

6 Melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran.

Sumber Kegiatan: SKP, Inovasi

Menyelesaikan penyebab keterbatasan kemampuan guru menerapakan model pembelajaran yang menarik, model pembelajaran yang diterapkan guru masih monoton dan media pembelajaran masih kurang variatif.

Adanya hasil evaluasi kegiatan pembelajaran.

Manajemen ASN:

Sebagai guru, melakukan evaluasi kegiatan

pembelajaran dengan menilai capaian kinerja keseluruhan dari proses sampai hasil pembelajaran sesuai dengan Sistem Manajemen Kinerja PNS.

Smart ASN:

Menggunakan program microsoft excell untuk mengolah dan menganalisis hasil pretest dan post-

Adanya hasil evaluasi kegiatan

pembelajaran memberi kontribusi pada Visi

Pemerintah Kabupaten Purworejo:

“Purworejo Berdaya Saing 2025”.

Misi Pemerintah Kabupaten Purworejo:

1. Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dalam arti luas,

Adanya hasil evaluasi kegiatan pembelajaran memperkuat capaian nilai-nilai budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu akuntabel dan profesional.

Dokumen terkait