• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Penerapan Aplikasi Indikator Nasional Mutu (INM) pada

BAB IV PEMBAHASAN

4.3 Gambaran Penerapan Aplikasi Indikator Nasional Mutu (INM) pada

Kota Bitung memiliki 9 unit puskesmas yang tersebar di 8 kecamatan. Tujuh unit puskesmas terletak di daratan utama Kota Bitung sedangkan 2 puskesmas terletak di Pulau Lembeh. Berikut tabel nama puskesmas dan kecamatan di kota bitung tahun 2020.

Tabel 3. Nama Puskesmas Dan Kecamatan Di Kota Bitung Tahun 2020

No

Nama Pus

kes mas

Kecamat

an Keterangan

Sagerat Matuari

Danowu du

Ranowul u Girian

Weu Girian

Paceda Madidir

5.

Bitung Bara t

Maesa Tinumba

la

Aertemb aga Aertemb

aga

Aertemb aga Papusun

gan

Lembeh Sela tan

Terletak di pulau lembeh Pintu

Kot a

Lembeh Utar a

Terletak di pulau lembeh

Penerapan Aplikasi Indikator Nasional Mutu (INM) dilakukan dengan cara Sosialisasi mengenai Petunjuk Teknis Penggunaa Aplikasi Indikator Nasional Mutu kepada puskesmas Khusunya Penanggung jawab aplikasi di setiap puskesmas yang ditunjuk langsung oleh Kepala Puskesmas. Sosialisasi dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Bitung dengan mengirimkan undangan “Sosialisasi Aplikasi INM” kepada 9 puskesmas melalui aplikasi grup whatsapp yang didalamnya sudah tergabung setiap kepala puskesmas, peserta yang mengikuti sosialisasi merupakan petugas penanggung jawab aplikasi Indikator Nasional Mutu yang ditunjuk langsung oleh kepala Puskesmas dan ditugaskan untuk melakukan pelaporan dari 6 indikator yang ada dalam aplikasi indikator nasional mutu., yakni :

1. Kepatuhan Kebersihan Tangan

Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pelayanan dalam melakukan kebersihan tangan dengan 5 Indikasi (Five moments) dsn 6 langkah menurut WHO.

Berikut merupakan 5 Indikasi (Five moments) menurut WHO : a. Sebelum kontak dengan pasien

b. Sesudah kontak dengan pasien c. Sebelum melakukan Prosedur aseptik

d. Sesudah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien e. Sesudah bersentuhan dengan lingkungan pasien

Selanjutnya, merupakan 6 langkah cuci tangan yang benar menurut World Health Organization (WHO) :

a. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar b. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian c. Gosok sela-sela jari tangan hinggah bersih

d. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

e. Gosok dan putar kedus ibu jari secara bergantian

f. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alcohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak kotor.

Tujuan dari Kepatuhan Kebersihan Tangan untuk mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan pasien dengan cara mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

Target pencapaian Kepatuhan Kebersihan Tangan adalah ≥ 85%

Cara penilaian Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan yaitu :

2.

Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan pemberi pelayanan dalam menggunakan APD sesuai prosedur . Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang di rancang sebagai penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit. Tujuan Indikator Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk mengukur petugas puskesmas dalam menggunakan APD, untuk menjamin keselamatn petugas dan penggunaan layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi

Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah penilaian yang dilakukan terhadap petugas dalam menggunakan APD saat melakukan prosedur pelayanan kesehatan. Target pencapaian Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri adalah 100%

Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai indikasi

x 100%

Jumlah peluang seharusnya kebersihan tangan sesuai indikasi dalam satu periode pengamatan

Cara penilaian Indikator Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) :

3. Kepatuhan Identifikasi Pasien

Ketepatan Identifikasi Pasien menjadi sangat penting untuk menjamin keselamatan pasien selama proses pelayanan dan mencegah insiden keselamatan layanan

Target pencapaian Kepatuhan Identifikasi Pasien adalah 100%, dengan melakukan peluang pencapaian Kepatuhan Identifikasi pasien, yaitu : 1) Melakukan Pendaftaran Indentitas Pasien

a. Melakukan identifikasi pasien secara benar dengan melakukan proses mencocokan identitas pasien dengan menggunakan dua dari tigas identitas yang tidak pernah berubah. Contohnya : Nama Pasien, Tanggal Lahir, Nomor Rekam Medik atau NIK sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas

b. Melakukan indentifikasi pasien dengan melakukan proses mencocokan identitas pasien dengan menggunakan dua dari tiga identitas pasien sebelum melakukan tindakan pelayanan,

c. Melakukan indentifikasi pasien dengan melakukan proses mencocokan identitas pasien dengan menggunakan dua dari tiga identitas pasien sebelum memberikan hasil d laboratorium d. Melakukan identifikasi pasien dengan melakukan proses

mencocokan identitas pasien dengan menggunakan dua dari tiga identitas pasien sebelum melakukan penyerahan obat

Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai

indikasi dan standar dalam periode pengamatan x 100%

Jumlah petugas kesehatan yang diamati

Tujuan Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien untuk mengukur kepatuhan pemberi layanan dalam melaksanakan identifikasi pasien pada proses pelayanan

Cara penilaian Idikator Kepatuhan Identifikasi Pasien :

4. Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus Sensitif Obat (SO) TB SO adalah penderita TB yang berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologi atau tes cepat molekuler (TCM) menunjukan hasil masih sensitif terhadap OAT lini 1. Keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus minimal 90% dengan memperhatikan upaya penurunan angka putus berobat, gagal, meninggal dan pasien tidak dilakukan evaluasi.

Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan TB dilihat berdasarkan alur pengobatan sejak dinyatakan (+) berdasarkan pemeriksaan bakteriologis sd pasien dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap

Langkah – langkah Upaya Peningkatan Mutu Keberhasilan Pengobatan Pasien TB, yaitu :

a. Pemeriksaan laboratorium yang tepat dan benar dan hasilnya terdokumentasi

b. Pelaksanaan KIE TB kepada pasien Tb dan keluarga, pembuatan kesepakatan pasien dalam nmenjalankan pengobatan TB termasuk penunjukan PMO

c. Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat Jumlah proses identifikasi yang dilakukan

secara benar

x 1 0 0

% Jumlah total proses identifikasi yang di amati

d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk penanganan efek samping obat

e. Pencatatan rekam medis secara lengkap dan benar di setiap tahapan pengobataan TB (+)

Target pencapaian Indikator Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus Sensitif Obat (SO), yakni 90%. Dengan cara penilaian Indikator, yakni

Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja

x 100%

Jumlah semua pasien TB SO yang menyelesaikan pengobatan pada tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas

5. Ibu Hamil Yang mendapatkan Pelayanan ANC Sesuai Standar

Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar, maka risiko pada kehamilan dapat sejak awal diketahui dan dilakukan tata laksana, sehingga faktor risiko dapat dikurangi agar tidak terjadi komplikasi

Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar adalah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai dengan standar kuantitas dan standar kualitas selama periode kehamilan di wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan. Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali

pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga.

Tujuan melakukan pemeriksaan ANC, yakni :

a. Memantau kemajuan proses kehamilan demi memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janin yang ada di dalamnya.

b. Mengetahui adanya komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi saat kehamilan sejak dini, termasuk adanya riwayat penyakitdan tindak pembedahan.

c. Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.

d. Mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat melahirkan bayi dengan selamat serta meminimalkan trauma yang dimungkinkan terjadi pada masa persalinan.

e. Menurunkan jumlah kematian dan angka kesakitan pada ibu.

f. Mempersiapkan peran sang ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak agar mengalami tumbuh kembang dengan normal.

g. Mempersiapkan ibu untuk melewati masa nifas dengan baik serta dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Standar kualitas pelayanan ANC dengan melakukan kunjungan 4 kali selama periode kehamilan sedangkan untuk standar kuantitas dengan melakukan pelayanan 10t, yaitu :

a. Timbang BB & TB b. Tekanan Darah ( TD)

c. Tentukan Status Gizi Ibu Hamil (LILA) d. Tinggi Fundus Uteri ( TFU )

e. Tentukan PresentasiJanin (DJJ) f. Tetanus toxoid (Imunisasi) g. Tablet FE

h. Test LAB (Hb,Protein Urine,Hepatitis,Hiv,Malaria,Gol Dar) i. Tata Laksanan Kasus

j. Temuwicara

Tujuan dari Indikator Ibu Hami yang mendapatkan Pelayanan ANC Sesuai Standar untuk Mendorong penurunan angka kematian ibu.

Memperoleh gambaran pelayanan ANC sesuai standar. Target Pencapaian Indikator tersebut adalah 100%

Target Pencapaian Indikator Ibu Hami yang mendapatkan Pelayanan ANC Sesuai Standar adalah 90% dengan penilaian sebagai berikut :

6. Kepuasan Pengguna Layanan

Puskesmas harus memperhatikan kepuasan pengguna layanan sesuai PERMENPAN 14 TAHUN 2017. Tujuan dari kepuasan pengguna layanan untuk mengukur tingkat kepuasaan pengguna layanan Puskesmas sebagai dasar peningkatan mutu penyelenggaraan pelayanan Puskesmas.

Kepuasan pengguna layanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan kepada aparatur penyelenggara pelayanan publik di bandingkan dengan harapan terhadap pelayanan dengan melakukan survei harian atau wawancara langsung dengan mengisi kuesioner.

Target Kepuasan Pengguna Layanan adalah > 76% untuk penilaian Indikator Kepuasan Pengguna layanan menggunakan Tabel Sampel Morgan dan Krejcie (PERMENPAN RB NO 14/2017)

Jumlah Ibu hamil yang telah bersalin yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar di wilayah kerja puskesmas

pada tahun berjalan x 100%

Jumlah Ibu hamil yang telah bersalin diwilayah kerja puskesmas pada tahun berjalan

4.4 Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi Indikator Nasional Mutu

Dokumen terkait