• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gugatan Error In Persona

Mahkamah Agung Republik Indonesia

C. Gugatan Error In Persona

Karena dalam gugatan berdasarkan Surat Kontrak a quo terkait dengan Surat Kontrak tersebut jelas ternyata hubungan Yuridis antara PT.Bangungraha Mitra Kharisma Utama dengan PT.Maju Perdana Perkasa, halmana masing-masing pihak saling memenuhi hak dan kewajibannya dan/

atau prestasi masing-masing. Oleh Karena itu apabila terjadi wanprestasi terhadap Surat Kontrak a quo seharusnya antara kedua Perseroan Terbatas tersebutlah menjadi pihak yang masuk dalam gugatan, halmana terhadap ini dikuatkan melalui:

- Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 419 K/Pdt/1988 tanggal 22 Oktober 1992 yang menyatakan: “Suatu Badan Hukum seperti PT yang mengadakan, membuat dan menandatangani “perjanjian” dengan subyek hukum lainnya (bila terjadi wanprestasi dan tuntutan ganti rugi)

Hal 34 dari 95 Putusan Nomor 119/Pdt.G/2021/PN Jkt.Utr

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

haruslah ditujukan terhadap badan hukum (PT) dan bukan ditujukan pada Direktur (Utama) badan hukum tersebut.”

- Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 1771K/Sip/1975, tanggal 19 April 1979 yang menyatakan: “Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena gugatan ditujukan terhadap Tergugat pribadi sedang gugatan itu mengenai tindakan-tindakannya dilakukan sebagaipejabat”

Berdasarkan dalil-dalil eksepsi di atas mohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara memberikan putusan dalam eksepsi:

- Mengabulkan eksepsi Tergugat I;

- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;

Dalam Pokok Perkara

1. Bahwa mohon diterima dalil-dalil eksepsi Tergugat I dimuka sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dalil-dalil jawaban sehingga merupakan satu kesatuan dengan dalil-dalil dalam pokok perkara;

2. Bahwa Tergugat I dengan tegas menolak dalil-dalil gugatan para Penggugat seluruhnya kecuali apa yang diakui secara tegas;

3. Bahwa Tergugat I menolak dalil gugatan Para Penggugat yang mendalilkan bahwa ada hubungan hukum antara Tergugat I dengan Tergugat II, karena Tergugat I tidak memiliki kapasitas dalam menggunakan perusahaan Tergugat II dikarenakan Tergugat I bukan sebagai pengurus dalam susunan pengurus perusahaan Tergugat II dan yang membuat draft isi perjanjian tersebut adalah Penggugat II tanpa dijelaskan kepada Tergugat I isi dalam perjanjian tersebut;

4. Bahwa terhadap dalil posita gugatan para penggugat pada poin 2 sepanjang anak kalimat “Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang tertuang di dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar Nomor 12 tanggal 08 Oktober 2004 dibuat oleh Ny. Suryati Moerwibowo, S.H., Notaris di Jakarta”, terkait dalil ini Tergugat I menanggapi akta pendirian/anggaran dasar belum memperoleh Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM apabila dikaitkan dengan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada Pasal 14 ayat (1) yang berbunyi “Perbuatan hukum atas nama perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota direksi bersama-sama semua pendiri serta semua anggota dewan komisaris perseroan dan mereka secara bertanggung jawab secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut.” Dan juga apabila dikaitkan dengan KUHDagang Pasal 28 yang berbunyi ‘‘Sebuah perseroan

Hal 35 dari 95 Putusan Nomor 119/Pdt.G/2021/PN Jkt.Utr

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

terbatas yang akta pendiriannya dan atau akta perubahan kepengurusannya masih belum dapat pengesahan dari Menteri Kehakiman, maka Perseroan Terbatas itu masih belum mempunyai status sebagai badan hukum.”

Bahwa terhadap dalil yang Tergugat I sampaikan di atas menegaskan Para Penggugat belum membuat gugatan menjadi jelas dan terang terkait dengan legal standing-nya, sehingga berdampak gugatan ini menjadi tidak terang atau isinya gelap (onduidelijk);

5. Bahwa hubungan Para Penggugat dengan Tergugat I adalah semula hubungan pertemanan yang Tergugat I kenal di Singapura lalu berlanjut dengan Penggugat II mengajak kerjasama dengan Tergugat I untuk mengerjakan sebuah proyek pekerjaan pembangunan unit perumahan Angel Residence di Jakarta Barat;

6. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dalil gugatan Para Penggugat pada poin 3, 7 dan 10 mengenai penggunaan perusahaan Tergugat II karena awalnya Tergugat I sama sekali tidak mengenal perusahaan Tergugat lI dan oleh karena bujuk rayu yang secara terus menerus dilakukan oleh Penggugat lI sehingga Tergugat I yang awalnya menolak, disamping itu juga Penggugat II memberikan iming-iming berupa keuntungan uang yang sangat besar yang didapat setelah Penggugat II menjual hasil dari unit rumah tersebut maka Tergugat I menyetujui untuk menandatangani perjanjian yang dibuat Para Penggugat yang tertuang didalam Surat Kontrak Kerja Proyek Pembangunan Rumah Angel Residence No.

001/Kontrak/BGMKUA/I/2016, tertanggal 1 Juni 2016 dan disaksikan oleh Turut Tergugat II, halmana sebelumnya juga menyediakan kop surat PT.

Maju Perdana Perkasa yang dikirimkan melalui email dari Tergugat II sendiri kepada email Turut Tergugat II dan di Carbon Copy (di-Cc-kan) ke email Penggugat II pada hari Senin, tanggal 30 Mei 2016 jam 14:15;

7. Bahwa Tergugat I menolak dalil gugatan Para Penggugat pada poin 6 dan 9, karena secara terang dan jelas Tergugat I tetap melaksanakan isi perjanjian kontrak a quo dengan dibantu oleh Turut Tergugat II hingga tahap akhir penyelesaian unit yang tertuang dalam Surat Kontrak Kerja Proyek Pembangunan Rumah Angel Residence;

8. Bahwa Tergugat I menolak dalil-dalil gugatan Para Penggugat pada poin 11 dan 12, karena secara terang dan jelas bahwa perjanjian tersebut merupakan perjanjian yang dibuat secara sepihak dalam hal ini Penggugat II yang membuat tanpa dijelaskan kepada Tergugat I isi dari perjanjian tersebut, hal mana Tergugat I juga tidak dalam kapasitasnya memiliki

Hal 36 dari 95 Putusan Nomor 119/Pdt.G/2021/PN Jkt.Utr

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

pengalaman di bidang konstruksi dan hal ini telah diketahui oleh Penggugat II dari awalnya;

9. Bahwa terhadap dalil gugatan Para Penggugat pada poin 13 tidak jelas dan membingungkan, karena diawal sepanjang anak kalimat “Tergugat I dan Tergugat II telah menerima uang sebesar Rp1.481.961.000,- (satu milyar empat ratus delapan puluh satu juta sembilan ratus enam puluh satu ribu Rupiah) yang dibayarkan dengan bilyet giro yang drtujukan melalui nomor rekening Tergugat II dengan perincian", namun diuraian selanjutnya Para Penggugat menyatakan secara tegas bahwa bilyet giro tersebut diambil secara langsung oieh Turut Tergugat lI ke kantor Para Penggugat. Maka berdasarkan dalil yang disampaikan Para Penggugat membuat dalil ini menjadi kabur, tidak jelas dan gelap, karena para Penggugat mendalilkan Tergugat I menerima uang tetapi pada selanjutnya Para Penggugat menjelaskan nomor rekening Tergugat II dituju untuk menerima bilyet giro dan Turut Tergugat II yang mengambil bilyet giro tersebut ke kantor Para Penggugat Jadi disimpulkan meialui dalil Para Penggugat ini secara terang, nyata dan jelas Tergugat I tidak pernah menerima uang Para Penggugat dalam bentuk bilyet giro;

10. Bahwa terhadap dalil gugatan Para Penggugat pada poin 14 dan 15, Tergugat I menolak dengan tegas yang pada intinya pernyataan yang dibuat oleh Tergugat I dibuat dalam keadaan dibawah tekanan oleh Penggugat II oleh karena itu isi dari surat pernyataan tersebut cacat hukum;

11. Bahwa terhadap dalil gugatan Para Penggugat pada poin 16 Tergugat I menolak dengan tegas yang pada intinya Tergugat I selalu memberikan laporan progress pekerjaan kepada Penggugat hal ini dapat dibuktikan dengan adanya email mengenai penagihan faktur pajak yang dikeluarkan oleh PT. BGMKU untuk pembayaran material dan jasa pekerjaan pembangunan yang menjadi modal usaha pembangunan;

12. Bahwa Tergugat I dalam menanggapi dalil gugatan Para Penggugat pada poin 17-19 terkait Para Penggugat yang sebelumnya pernah mengajukan gugatan pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 15 Juli 2019 dalam Perkara Nomor 572/Pdt.G/2019/PN Jkt.Brt, halmana dalam salinan turunan putusan pada halaman 38 dan ditegaskan pada halaman 39 paragraf 3 yang dituliskan sebagai berikut: “Menimbang, bahwa akan tetapi/

Kuasa dari PT. Bangungraha Mitra Kharisma Utama tidak pernah menunjukan adanya AD/ART PT tersebut meskipun Majelis sudah memperingatkan beruiangkaii, sehingga oleh karena salah satu persyaratan

Hal 37 dari 95 Putusan Nomor 119/Pdt.G/2021/PN Jkt.Utr

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

untuk sahnya legal standing tidak dapat dibuktikan oleh Kuasa Penggugat, maka Majelis berpendapat bahwa Surat Kuasa Nomor 058/ADM-SK.PDT/

LOAWI/2019 adalah cacat formil, sehingga kuasa Penggugat tidak sah untuk mewakili kepentingan dari PT. Bangungraha Mitra Kharisma Utama, untuk mengajukan gugatan a quo, sehingga gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima”. Disamping itu juga kompetensi relatif dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat karena dalam Surat Kontrak Kerja Proyek Pembangunan Rumah Angel Residence Nomor 001/Kontrak/BGMKUA/I/

2016, tertanggal 1 Juni 2016 pada pasal 13 ayat (2) yang berbunyi: “Dalam hal tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut kepada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Utara merupakan keputusan final”;

13. Bahwa Tergugat I menolak tuntutan dalam dalil gugatan Para Penggugat pada poin 25 karena disamping tidak berdasar juga bertentangan dengan hukum wanprestasi yang tidak mengenal tuntutan immateriil. Apalagi komponen dari kerugian immateriel itu sebagaimana dalam butir gugatan nomor 25 adalah biaya-biaya yang dikarang sendiri dan hendak dipaksakan menjadi komponen dari kerugian immateriil yang mana sangat bertentangan dengan maksud dan hakekat apa yang disebut dengan kerugian immateriil;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas mohon Majelis Hakim pemeriksa perkara memberikan putusan:

Dalam Eksepsi:

- Mengabulkan eksepsi Tergugat I

- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;

Dalam Pokok Perkara:

- Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat II telah mengajukan Jawaban secara tertulis tertanggal 23 September 2021, sebagai berikut:

I. Dalam Eksepsi.

A. Tentang titel gugatan Para Penggugat Majelis Hakim Yang Terhormat,

1. Bahwa title atau perihal gugatan yang diajukan Para Penggugat adalah title atau perihal yang tidak pernah dikenal dalam gugatan Hukum Acara Perdata di Indonesia, sebab sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 1243 KUHPerdata dan Pasal 1365 KUHPerdata bahwa bentuk gugatan atau macam gugatan hanya ada

Hal 38 dari 95 Putusan Nomor 119/Pdt.G/2021/PN Jkt.Utr

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2 (dua) macam yaitu:

a. Gugatan tentang wanprestasi; dan

b. Gugatan tentang perbuatan melawan hukum.

2. Bahwa karena title atau perihal gugatan merupakan syarat formil suatu gugatan dengan komparasi sebagaimana seharusnya, maka title atau perihal gugatan Para Penggugat tidak memenuhi syarat, oleh karenanya layak jika gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima;

3. Bahwa ternyata jika perhatikan secara teliti ternyata title atau perihal gugatan Para Penggugat adalah akumulasi dari beberapa perbuatan hukum, yang hal demikian tidak lazim atau tidak dibenarkan jika disatukan dalam satu gugatan, karena gugatan harus bersifat khusus pada suatu perbutan hukum tertentu, maka dengan beberapa perbuatan hukum dijadikan dalam satu gugatan yang tidak ada hubungan hukum secara langsung sehingga menyababkan gugatan menjadi kabur (obscuur libel) maka cukup dasar alasan Majelis Hakim yang memeriksa, menilai dan memutus menyatakan gugatan tidak dapat diterima;

B. Eksepsi tentang perubahan atau menambah materiil isi pokok gugatan Para Penggugat dalam perkara a quo.

Majelis Hakim Yang Terhormat,

Berikut Tergugat II kemukakan bahwa Para Penggugat telah keliru dalam mengajukan perbaikan gugatan Para Penggugat dalam perkara a quo dengan dasar alasan hukum sebagai berikut:

1. Bahwa Para Penggugat mengajukan gugatan wanprestasi terhadap pelaksanaan proyek pembangunan rumah Angel Residence yang terletak di Jalan Peta Selatan No. 50A, Kalideres-Jakarta Barat tertanggal 19 Februari 2021;

2. Bahwa persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah dilaksanakan berkali-kali yaitu sebagai berikut:

a. Berdasarkan Relas Panggilan Sidang pada tanggal 25 Maret 2021;

b. Berdasarkan Relas Panggilan Sidang pada tanggal 08 April 2021;

c. Berdasarkan Relas Panggilan Sidang pada tanggal 29 April 2021;

d. Sidang yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2021;

Hal 39 dari 95 Putusan Nomor 119/Pdt.G/2021/PN Jkt.Utr

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

3. Bahwa pelaksanaan sidang yang terlaksana berkali-kali sebagaimana Tergugat II kemukakan di atas pada huruf a sampai d, namun Para Penggugat masih tetap dalam gugatanya, namun faktanya Para Penggugat telah mengajukan perbaikan gugatan pada tanggal 3 Juni 2021 dan tanggal 16 September 2021 yang notabone sidang sudah dilaksanakan berkali-kali, sehingga Para Penggugat tidak konsisten dengan isi gugatanya. Maka berdasarkan pada hukum acara perdata lazimya atau based on practice perbaikan gugatan itu dilaksanakan pada sidang perdana/awal;

4. Bahwa perbaikan gugatan Para Penggugat yang dimaksud adalah perbaikan materiil dan merubah atau menambah pokok isi gugatan Para Penggugat, berikut Tergugat II jabarkan perbaikan gugatan Para Penggugat sebagai berikut:

Perbaikan Subjek hukum atau Tergugat dalam gugatan Para Penggugat Penggugat:

4.1. Bahwa gugatan Para Penggugat tanggal 19 Februari 2021 sebelum dilakukan perbaikan gugatan Para Penggugat meyebutkan bahwa Dulhadi Jabatan Direktur Utama PT Maju Perdana Perkasa sebagai Tergugat III:

4.2. Bahwa perbaikan gugatan Para Penggugat tanggal 03 Juni 2021 setelah perbaikan diajukan menyebutkan bahwa Dulhadi Jabatan Direktur Utama PT Maju Perdana Perkasa meniadi sebagai Turut Tergugat I; dan

4.3. Bahwa gugatan Para Penggugat tanggal 19 Februari 2021 sebelum dilakukan perbaikan gugatan Para Penggugat meyebutkan bahwa Ir. Rajak Abdul Rojak sebagai Tergugat IV;

akan tetapi;

4.4. Bahwa perbaikan gugatan Para Penggugat tanggal 03 Juni 2021 setelah perbaikan diajukan meyebutkan bahwa Ir. Rajak Abdul Rojak menjadi sebagai Turut Tergugat II;

Perbaikan gugatan Para Penggugat yang merubah Materiil atau menambah pokok isu gugatan Para Penggugat:

4.5. Bahwa gugatan Para Penggugat tanggal 19 Februari 2021 haiaman 11 gugatan Para Penggugat sebelum dilakukan perbaikan gugatan Para Penggugat meminta kepada Majelis Hakim Perkara a quo dalam Advocate and Counsellor Law petitumnya sebanvak 7 tujuh point/permintaan:

Hal 40 dari 95 Putusan Nomor 119/Pdt.G/2021/PN Jkt.Utr

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4.6. Sedangkan dalam perbaikan gugatan Para Penggugat tanggal 03 Juni 2021 halaman 9 perbaikan gugatan Para Penggugat setelah perbaikan diajukan meyebutkan bahwa Para Penggugat meminta dalam isi petitumnva meniadi 8 (delapan point/

permintaannya artinva ada 1 (satu) tambahan petitum, berikut Tergugat II kutip yang merubah materiil atau menambah pokok isi gugatan Penggugat;

1 2...dst

7. Menghukum Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk tunduk dalam Putusan ini;

8...

5. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 127 Rv yang menyebutkan:

"Penggugat berhak untuk mengubah atau mengurangi tuntutannya sampai saat perkara diputus, tanpa boleh merubah atau menambah pokok gugatannya";

6. Selain itu, bahwa terkait dengan perbaikan gugatan Mahkamah Agung telah menggariskan/menegaskan dengan mengeluarkan Yurisprudensi sebagai rujukan dalam hukum acara persidangan yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No. 209K/Sip/1970, tanggal 6 Maret 1971 menyebutkan:

“Perubahan surat gugatan diperbolehkan asalkan tidak bertentangan dengan asas hukum acara perdata yaitu sepanjang tidak bertentangan atau tidak menyimpang dari kejadian materiil yang diuraikan dalam surat gugatan Penggugat tersebut".

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 547 K/Sip/1973 yang menyatakan bahwa:

"Perubahan gugatan mengenai materi pokok perkara adalah perubahan tentang pokok gugatan, oleh karenanva itu harus ditolak"

7. Bahwa perbaikan materiil isi gugatan dan mengubah dan menambah pokok gugatan Para Penggugat nyata-nyata sangat bertentangan dengan hukum acara perdata dan dan tidak dibenarkan oleh hukum, apalagi merubah subjek hukum atau pihak Tergugat yaitu dengan menjadikan Ir. Rajak Abdul Rozak sebagai Turut Tergugat II, yang sudah jelas-jelas dan nyata-nyata diakui oieh Para Penggugat di dalam perbaikan gugatan halaman 2 (dua) bahwa Turut Tergugat II

Hal 41 dari 95 Putusan Nomor 119/Pdt.G/2021/PN Jkt.Utr

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Dokumen terkait