• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Deskripsi Data baik itu deskripsi data secara umum dan deskripsi data secara khusus

A. Kajian Teori

5. Guru

a. Pengertian Guru

Dalam pengertian yang sederhana, guru merupakan orang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Kemudian guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan formal, tetapi bisajuga di masjid, di surau atau mushola, ataupun di rumah dan sebagainya. sementara supardi dalam bukunya yang berjudul

”kinerja guru” menjelaskan pengertian guru menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, bahwa guru adalah pendidik profesionaldengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

24 Eliyyil Akbar, Metode Belajar Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2020), 6

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah jalur pendidikan formal.

b. Kompetensi Guru

Pengertian kompetensi guru adalah memandang kompetensi sebagai hasil pembelajaran dalam perspektif pendidikan yang mencakup tiga aspek yaitu: pengetahuan, keterampilan, sikap kerja. Sebagai karakteristik individu yang melekat, kompetensi merupakan bagian dan kepribadian individu yang relative dan stabil, dapat dilihat serta diukur dari perilaku individu yang bersangkutan di tempat kerja atau dalam berbagai situasi.25

Untuk menjadi guru yang profesional tidaklah mudah, karena harus memeiliki berbagai kompetensi keguruan. Menurut syaiful sagalakompetensi adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Di dalam Undang-undang Republik indonesia No 14 Tahun 2005 pasal 10 menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.26

1) Kemampuan pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik, yang meliputi:

a) Memahami peserta didik secara mendalam.

25 Dr. Rina Febrianan, Kompetensi Guru, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2019)

26 Undang-undang Guru dan Dosen (UU RI NO. 14 Thn. 2005), (Jakarta: Sinar Grafika, 2010),

b) Merancang pembelajaran, termasuk dalam memahami landasan pendidikan untuk tujuan kepentingan belajar.

c) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

d) Merancang serta mengevaluasi pembelajaran.

2) Kemampuan Kepribadian

Kompetensi kepribadian terkait dengan penampilan sosok gurusebagai individu yang mempunyai kedisiplinan, berpenampilan baik, bertanggung jawab serta memilii komitmen dan menjadi teladan.Berikut kompetensi kepribadian antara lain:

a) Bertindak sesuai dengan norma dan hukum

b) Bertindak sesuai dengan norma sosial dan bangga menjadi seorang guru.

c) Memiliki konsistensi dalam melakukan sesuatu sesuai dengan norma.

d) Menampilkan sebuah tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan rasa keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.

e) Memiliki perilaku yang berpengaruh dan positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disenangi.

f) Bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani oleh peserta didik.

3) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan guru sebagaimakhluk sosial dalam berinteraksi dengan orang lain yang meliputi:

a) Mampu Berkomunikasi secara efektif dengan pesertadidik.

b) Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan secara efektif.

c) Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif dengan orangtuan peserta didik.

d) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan masyarakat sekitar.

4) Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi yang meliputi:

a) Dapat menguasai substansi keilmuan yang berkaitan denganbidang studi.

b) Memahami materi bahan ajar yang ada dalam kurikulum sekolah.

c) Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi bahan ajar

d) Memahami hubungan konsep antara pelajaran yang berkaitan memahami konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari- hari.27

27 Prof. Dr. H. Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru (Bandung: Alfabeta, 2010),

5) Kompetensi Sosial-Religius

Kemampuan yang menyangkut kepedulian terhadap masalah- masalah sosial yang selaras dengan ajaran dakwah islam. sikap gotong royong, tolong menolong, sikap toleransi, dan sebagainya juga perlu dimiliki oleh guru dalam rangka transinternalisasi sosial.

6) Kompetensi Profesional-Religius

Kompetensi ini menyangkut kemampuan untuk menjalankan tugas keguruan secara profesional, dalam arti mampu membuat keputusan atas beragamnya kasus dan sapat mempertanggungjawkannya berdasarkan teori dan wawasan keahliannya dalam perspektif islam. Kompetensi guru yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan uswah khasanah kepada peserta didik dan meningkatkan kualitas serta profesionalitasnya yang mengacu pada masa depan peserta didik sehingga guru benar- benar berkemampuan tinggi dalam menghasilkan generasi muda yang mampu mencapai tujuan pendidikan.

7) Kompetensi Personal-Religius

Kemampuan yang menyangkut kepribadian agamis, artinya pada dirinya melekat nilai-nilai lebih yang hendak ditransinternalisasikan. Kompetensi (pemindahan penghayatan nilai-nilai) kepada peserta didik. Misalnya nilai kejujuran, amanah, keadilan, kecerdasan, tanggung jawab, musyawarah, kedisplinan

22-27

dan sebagainya. nilai tersebut perlu dimiliki guru sehingga akan terjadi transinternalisasi antara guru dan peserta didik, baik langsung maupun tidak langsung.

c. Tugas Guru

1) Tugas Guru dalam Undang-undang Guru dan Dosen

Menurut Mujtahid, tugas adalah aktivitas dan kewajiban yang harus diformasikan oleh sesorang dalam memainkan peranan tertentu. Dalam Undang- undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen Bab 1 Pasal 1, dijelaskan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk menjabarkan rumusan tersebut berikut ini merupakan penejlasan guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih.

2) Guru sebagai Pendidik

Menurut Undang-undang No 20 Tahun 2005 tentang guru dan dosen Bab 2 Pasal 39 ayat 2, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. Mujtahid dalam salah satu tulisannya, mengutip pendapat MuchtarBuchori yang memberikan penejlasan bahwa yang dimaksuddengan mendidik

adalah proses kegiatan untuk mengembangkanpandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup pada diri seseorang.

3) Guru sebagai Pembimbing

Guru berusaha membimbing peserta didik agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya, dan dapat tumbuh serta berkembang menjadi individu yang mandiri dan produktif.

Tugas guru sebagai pembimbing terletak pada kekuatan intensitas hubungan interpersonal antara guru dan peserta didik yang dibimbingnya. Guru juga di tuntut agar mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa dan membantu memecahkannya.

4) Guru sebagai Pelatih

Guru juga harus bertindak sebagai pelatih, karena pendidikan dan pengajaran memerlukan bantuan latihan keterampilan baik intelektual, sikap, maupun motorik. Agar dapat berpikir kritis, berperilaku sopan dan menguasai keterampilan, peserta didik harus mengalami banyak latihan yang teratur dan konsisten. Kegiatan mendidik atau mengajar juga tentu membutuhkan latihan untuk memperdalam pemahaman dan penerapan teoriyang disampaikan.

Dalam dokumen strategi pembelajaran kartu angka untuk (Halaman 31-37)