BAB V 83
5.1 Analisis Hidraulika pada Sistem Jaringan Pipa dengan Waternet
5.1.2 Hasil Analisis Hidraulika pada Sistem Jaringan Pipa dengan WaterNet
89
90 Gambar 5. 8 Data Node (Jam ke-48 pada Aliran Extended)
Sumber: Hasil Analisa WaterNet
Gambar 5. 9 Data Node (Jam Ke-48 pada Aliran Extended
Sumber: Hasil Analisa WaterNet
2. Data Tangki
Tangki Nomor 1 Bentuk Tangki : Uniform
91 Luas tampang = 100 m2
Elevasi Maksimum = 239.5 m Elevasi Minimum = 237.5 m Elevasi Simulasi = 239 m Tangki Nomor 2
Bentuk Tangki : Uniform Luas tampang = 100 m2 Elevasi Maksimum = 229.5 m Elevasi Minimum = 227.5 m Elevasi Simulasi = 229 m Tangki Nomor 3
Bentuk Tangki : Uniform Luas tampang = 392 m2 Elevasi Maksimum = 405.5 m Elevasi Minimum = 403.5 m Elevasi Simulasi = 405 m Tangki Nomor 4
Bentuk Tangki : Uniform Luas tampang = 280 m2 Elevasi Maksimum = 303.5 m Elevasi Minimum = 301.5 m Elevasi Simulasi = 303 m
3. Komentar
Komentar yang diberikan berikut ini didasarkan pada hitungan hidraulika dan merupakan komentar umum. Pengguna dipersilakan mencermati komentar tersebut, apakah jaringan perlu diperbaiki atau dikaji ulang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Komentar dibagi dalam kajian 1. Node, 2. Pipa, 3. Tangki, 4. Pompa, dan kemungkinan hubungan diantaranya.
A. Komentar Umum
Aliran yang diuji adalah aliran EXTENDED dengan tahapan waktu 60 menit.
92 B. Komentar Tentang Node
Kebutuhan rerata maksimum seluruh node : kebutuhan rerata minimum pada seluruh node = 51.99
Kebutuhan rerata maksimum dibanding kebutuhan rerata minimum sangat besar, check lagi kebutuhan pada node
Ada Node yang kebutuhan airnya tidak berfluktuasi. Chek kembali kebutuhan ? Berikut adalah node dengan kebutuhan tetap.
Node 3 , Node 4 , Node 6 , Node 7 , Node 8 , Node 9 , Node 11 , Node 12 , Node 13
Seluruh kebutuhan pada node adalah rerata (tanpa fluktuasi sama sekali) ini tidak lazim dalam sistem jaringan air minum dan tidak mungkin ada.
Usahakan mengisikan kebutuhan sesuai dengan fluktuasi terhadap waktu.
Sisa tekanan maksimum untuk seluruh node selama simulasi = -150
Sisa tekanan minimum untuk seluruh node selama simulasi = -301
Sisa tekanan negatip, menunjukkan bahwa pada jam tersebut suplai tidak akan sesuai dengan rencana. Perbaiki jaringan, misalnya memperbesar pipa ke arah node tersebut
Kisaran sisa tekanan maximum untuk seluruh node selama simulasi = 0 terjadi di node
Kisaran sisa tekanan maximum tersebut kecil. Mungkin jaringan pipa anda menggunakan pipa yang relatif besar
C. Komentar Tentang Pipa
Ada 16 pipa merupakan pipa lurus.
Diantara pipa lurus yang ada, sejumlah 16 pipa belum diberi koefisien kehilangan energi sekunder
Sebagian atau semua koefisien kehilangan energi sekunder pada pipa mungkin terlalu kecil. Seyogyanya koefisien kehilangan energi sekunder minimum yang dimasukkan = 1.0
Perbaiki data pipa
Beberapa pipa terlalu besar. Berikut adalah pipa-pipa tersebut. Kadang memang diperlukan pipa yang agak besar untuk menghemat energi
93
Pipa 1 , Pipa 2 , Pipa 3 , Pipa 4 , Pipa 5 , Pipa 6 , Pipa 7 , Pipa 8 , Pipa 9 , Pipa 10 , Pipa 11 , Pipa 12 , Pipa 13 , Pipa 14 , Pipa 15 , Pipa 16 , D. Komentar Tentang Tangki
Tangki nomer 1 sedikit lebih besar dari kebiasaan ukuran tangki yang digunakan.
Hal ini mungkin anda perlukan jika fluktuasi yang anda gunakan lebih besar dari standar perumahan (misal Gupta, Cipta Karya)
Tangki nomer 2 sedikit lebih besar dari kebiasaan ukuran tangki yang digunakan.
Hal ini mungkin anda perlukan jika fluktuasi yang anda gunakan lebih besar dari standar perumahan (misal Gupta, Cipta Karya)
Tangki nomer 4 sekitar sepertiga ukuran tangki yang biasa digunakan.
Periksa kembali aliran yang masuk dalam tangki dan periksa kembali fluktuasi kebutuhan yang sesungguhnya
Input pada tangki no 1 lebih besar dari Output, Output: Input = 0.12
Ini masalah yang mudah diperbaiki dengan memeperkecil aliran ke arah tangki, misalnya mengurangi kapasitas pompa atau memberikan
kehilangan energi pada pipa ke tangki tersebut
Muka air maksimum dalam tangki nomer 1 = -1E+10
Muka air mainimum dalam tangki nomer 1 = 1E+13
Input pada tangki no 2 lebih besar dari Output, Output: Input = 0.18
Ini masalah yang mudah diperbaiki dengan memeperkecil aliran ke arah tangki, misalnya mengurangi kapasitas pompa atau memberikan
kehilangan energi pada pipa ke tangki tersebut
Muka air maksimum dalam tangki nomer 2 = -1E+10
Muka air mainimum dalam tangki nomer 2 = 1E+13
Tangki nomer 3 tidak pernah mendapat suplai air
Ini masalah yang harus diperbaiki, walaupun dalam simulasi tangki tidak habis airnya
Muka air maksimum dalam tangki nomer 3 = -1E+10
Muka air mainimum dalam tangki nomer 3 = 1E+13
94
Input pada tangki no 4 lebih besar dari Output, Output: Input = 0.84
Ini masalah yang mudah diperbaiki dengan memeperkecil aliran ke arah tangki, misalnya mengurangi kapasitas pompa atau memberikan
kehilangan energi pada pipa ke tangki tersebut
Muka air maksimum dalam tangki nomer 4 = -1E+10
Muka air mainimum dalam tangki nomer 4 = 1E+13 E. Komentar Tentang Pompa
Tidak ada Pompa
95
BAB VI PENUTUP
6.1 KesimpulanAdapun yang dapat disimpulkan dari tugas ini adalah
1. Proyeksi Kebutuhan di Desa A, Desa B, Desa C, Desa D, Desa E, Desa F berturut- turut adalah 13,73 l/dt, 5,82 l/dt, 5,77 l/dt, 6,91 l/dt, 13.22 l/dt, 8,08 l/dt.
2. Estimasi diameter awal pipa berdasarkan persamaan Hazen-William dari perencanaan sistem penyediaan air minum pedesaan tipe II adalah seperti pada tabel 4.5 pada BAB IV.
3. Kehilangan energy (Mayor/Minor) dari perencanaan sistem penyediaan air minum pedesaan tipe II adalah seperti pada tabel 4.5 pada BAB IV.
4. Head pompa dan daya pompa berturut turut pada skema sistem penyediaan air minum pedesaan tipe II didapat sebesar 27.404 m dan 15.390 Hp
5. Perencanaan jaringan perpipaan transmisi dan distribusi utama dengan menggunakan program WaterNet adalah seperti pada gambar 5.1 dan gambar 5.6 pada BAB V.
6. Gambar reservoir dan bangunan penunjang pada persencanaan sistem penyediaan air minum pedesaan tipe II ini adalah seperti pada gambar pada lampiran.
7. Gambar potongan memanjang jalur pipa transmisi dan distribusi utama lengkap dengan tipikal perletakan pipa adalah seperti pada gambar pada lampiran.
96
DAFTAR PUSTAKA
Negara Republik Indonesia. 2019. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air . Jakarta
Team Pengajar SPAM. 2019. Pengantar Kuliah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Denpasar, Universitas Udayana.
Kuningsih,TW. 2011. Uji Coba Waternet.
https://triwahyukuningsih.wordpress.com/2011/08/13/uji-coba-waternet/
Diakses pada 15/05/2020
Sanjaya. Arsana. Suputra. 2014. Analisis Hidraulik Pipa Transmisi Pada Sistem
Penyediaan Air Baku Waduk Titab (Studi Kasus : Sistem Penyediaan Air Minum Wilayah Barat Kabupaten Buleleng).
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/7e2c600c2c70bee29238857f64a0381a.pd fDiakses pada 15/05/2020