BAB I PENDAHULUAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.4 Deskriptif Skor Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Kontrol
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 40
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 13
Skor Ideal 100
Rentang Skor 55
Skor Rata-rata 52,27
Standar deviasi 14,203
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar IPA belum dilakukan perlakuan (Pretest) adalah 52,27 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan skor terendah 13 dengan standar deviasi 14,203 yang berarti bahwa skor hasil belajar IPA siswa pada pretest di SD Negeri 21 Sanggalea Kecamatan Turikale Kabupaten Maros tersebar dari skor terendah 13 sampai pada skor tertinggi 100.
Jika skor tes hasil belajar IPA siswa sebelum perlakuan (pretest) dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada table 4.5 berikut :
Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Kontrol
No Skor Kategori Frekuensi
1
2
3
4
5
0-54
55-64
65-79
80-89
90-100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
24
5
6
3
2
92%
20%
24%
12%
8%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 dapat digambarkan bahwa dari 40 siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea yang hasil Pretest, pada umumnya memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori sangat rendah yang berjumlah 24 siswa dengan persentase 92 serta skor rata-rata 52,27 dari skor ideal 100.
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa sebelum perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada table 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Pretest kelas Kontrol
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
70-100 Tuntas 11 44%
0-69 Tidak Tuntas 29 56%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan table 4.6 sebelum perlakuan (Pretest) dapat digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 11 siswa dari jumlah keseluruhan 40 siswa dengan persentase 44% sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 29 siswa dari jumlah keseluruhan 40 siswa dengan persentase 56%.
b. Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Pada Kelas Kontrol setelah diberikan Perlakuan (Treatment) atau Posttest
Berikut disajikan deskripsi dan persentase hasil belajar IPA siswa kelas IV setelah diberikan perlakuan atau posttest.
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Posttest Kelas Kontrol Statistik Deskriptif Nilai Statistik
Banyaknya Sampel 40
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 65
Skor Ideal 100
Rentang Skor 25
Skor Rata-rata 80,96
Standar Deviasi 6,907
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar ilmu pengetahuan alam siswa yang diajarkan tanpa menggunakan metode Card Sort adalah 80,96 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah
100. Dan skor terendah adalah 65, dengan standar deviasi 6,907 yang berarti bahwa skor hasil belajar IPA siswa pada posttest di SD Negeri 21 Sanggalea Kecamatan Turikale Kabupaten Maros tersebar dari skor terendah 65 sampai pada skor tertinggi 100.
Jika skor tes hasil belajar IPA siswa yang diajarkan tanpa menggunakan metode Card Sort dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada table 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
1
2
3
4
5
0-54
55-64
65-79
80-89
90-100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
0
0
20
15
5
0%
0%
80%
60%
20%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 dapat digambarkan bahwa dari 40 siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea yang dijadikan sampel penelitian Posttest, pada umumnya memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori sedang dengan skor rata-rata 80,96 dari skor ideal 100.
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa sebelum perlakuan (Posttest) tanpa menggunakan metode Card Sort dapat dilihat pada table 4.12 berikut.
Tabel 4.12 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Posttest kelas Kontrol
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
70-100 Tuntas 39 96%
0-69 Tidak Tuntas 1 4%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan table 4.12 setelah perlakuan (Posttest) tanpa menggunakan metode Card Sort dapat digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 39 siswa dari jumlah keseluruhan 40 siswa dengan persentase 96%
sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 1 siswa dari jumlah keseluruhan 40 siswa dengan persentase 4%. Apabila table 4.11 dikaitkan dengan indikator ketuntasan hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 21 Sanggalea tanpa diterapkan metode Card Sort sudah memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar secara klasikal.
c. Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Pada Kelas Eksperimen Sebelum diberikan Perlakuan (Treatment) atau Pretest
Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil belajar IPA siswa pada kelas IV yang dipilih sebagai kelas eksperimen. Berkut disajikan skor hasil belajar IPA siswa kelas IV sebelum diberikan perlakuan.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Eksperimen
Statistik Deskriptif Nilai Statistik
Banyaknya Sampel 37
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 30
Skor Ideal 100
Rentang Skor 78
Skor Rata-rata 55,78
Standar Deviasi 17,757
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar Ilmu pengetahuan alam siswa sebelum dilakukan perlakuan (Pretest) adalah 37.08 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 80. Dan skor terendah adalah 30, dengan standar deviasi 17,757 yang berarti bahwa skor hasil belajar IPA siswa pada pretest di SDN 21 Sanggalea Kecamatan Turikale Kabupaten Maros tersebar dari skor terendah 30 sampai pada skor tertinggi 80.
Jika skor tes hasil belajar IPA siswa sebelum perlakuan (pretest) dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada table 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Eksperimen
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
1
2
3
4
5
0-54
55-64
65-79
80-89
90-100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
20
5
11
1
0
80%
0%
44%
4%
0%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa dari 37 siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea yang hasil Pretest, pada umumnya memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori sangat rendah yang berjumlah 20 siswa dengan persentase 80 % serta skor rata-rata 55,78 dari skor ideal 100.
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa sebelum perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada table 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Pretest Kelas Eksperimen
Skor Kategorisasi Frekuensi
70-100 Tuntas 1 4%
0-69 Tidak Tuntas 36 96%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan table 4.3 sebelum perlakuan (Pretest) dapat digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 1 siswa dari jumlah keseluruhan
37 siswa dengan persentase 4% sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 36 siswa dari jumlah keseluruhan 37 siswa dengan persentase 96%.
d. Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Pada Kelas Eksperimen Setelah diberikan Perlakuan (Treatment) atau Posttest
Berikut disajikan persentase hasil belajar IPA siswa kelas IV setelah diberikan perlakuan atau posttest.
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Posttest Kelas Eksperimen Statistik Deskriptif Nilai Statistik
Banyaknya Sampel 37
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 75
Skor Ideal 100
Rentang Skor 28
Skor Rata-rata 87,08
Standar Deviasi 7,863
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang diajarkan dengan metode Card Sort adalah 87,08 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 100. Dan skor terendah adalah 75, dengan standar deviasi 7,863 yang berarti bahwa skor hasil
belajar IPA siswa pada posttest di SD Negeri 21 Sanggalea Kecamatan Turikaale Kabupaten Maros tersebar dari skor terendah 75 sampai pada skor tertinggi 100.
Jika skor tes hasil belajar IPA siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode Card Sort dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada table 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Posttest Kelas Eksperimen
No Skor Kategori Frekuensi
1
2
3
4
5
0-54
55-64
65-79
80-89
90-100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
0
0
12
15
10
0%
0%
48%
60%
40%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 dapat digambarkan bahwa dari 37 siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea yang dijadikan sampel penelitian Posttest, pada umumnya memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori tinggi yang dengan skor rata-rata 87,08 dari skor ideal 100.
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa sebelum perlakuan (Posttest) dengan menggunakan metode Card Sort dapat dilihat pada table 4.9 berikut.
Tabel 4.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Posttest kelas Eksperimen
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
70-100 Tuntas 37 100%
0-69 Tidak Tuntas 0 0%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan table 4.9 setelah perlakuan (Posttest) dengan menggunakan metode Card Sort dapat digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 37 siswa dari jumlah keseluruhan 37 siswa dengan persentase 100%
sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar tidak ada dari jumlah keseluruhan 37 siswa dengan persentase 0%. Apabila table 4.9 dikaitkan dengan indikator ketuntasan hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 21 Sanggalea setelah diterapkan dengan menggunkan metode Card Sort sudah memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar secara klasikal.
e. Perbandingan Tingkat Hasil Belajar Siswa antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dari pembahasan di atas, apabila disajikan dengan table dapat dilihat jelas perbedaan hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan perlakuan (Pretest) dan setelah dilaksanakan perlakuan (Posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditunjukkan Tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13 Distribusi Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest
Statistik Nilai Statistik
Pretest Posttest
1 2 1 2
Ukuran Sampel Skor Tertinggi Skor Terendah Skor Ideal Rentang Skor Skor Rata-rata Standar Deviasi
37 80 30 100
78 55,78 17,757
40 100
13 100
55 52,27 14,203
37 100
75 100
28 87,08 7,863
40 100
65 100
25 80,96 6,907
Keterangan : 1 = Kelas Eksperimen 2 = Kelas Kontrol
Dari table 4.13 di atas digambarkan bahwa skor tertinggi hasil Pretest pada kelas yang menggunakan metode Card Sort dalam pembelajaran dan kelas yang belum menggunakan metode Card Sort dalam pembelajaran belum mencapai skor ideal. Sementara pada hasil Posttest, pada kelas yang
menggunakan metode Card Sort dalam pembelajaran skor tertinggi mencapai skor ideal dan pada kelas yang belum menggunakan metode Card Sort dalam pembelajaran skor tertinggi belum mencapai skor maksimal atau skor ideal.
Rata-rata hasil Pretest pada kelas eksperimen berbeda tetapi tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata hasil Pretest pada kelas control. Rata-rata nilai kelas kontrol lebih besar dengan selisih 8,08. Pada hasil Posttest, terdapat perbedaan yang cukup siknifikan antara Posttest kelas yang menggunakan metode Card Sort dengan rata-rata hasil Posttest yang tidak menggunakan metode Card Sort dengan selisih 6,12. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa yang menggunakan metode Card Sort lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan metode Card Sort.
2. Hasil Analisis Statistika Inferensial a. Uji Normalitas
Ada beberapa cara untuk menghitung uji normalitas, yang pertama dengan cara manual dan dengan menggunakan media elektronik baik itu menggunakan aplikasi SPSS maupun Ms. Excel. Rumus yang digunakan untuk uji normalitas adalah rumus kai kuadrat (chi kuadrat). Prosedur untuk menghitung uji Normalitas adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan Hipotesis Ho : data berdistribusi normal Ha : data tidak berdistribusi normal b) Menentukan nilai uji statistik
c) Menentukan taraf nyata (α)
Untuk mendapatkan nilai chi kuadrat tabel:
d) Menentukan kriteria pengujian hipotesis