• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh metode card sort terhadap hasil belajar ipa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh metode card sort terhadap hasil belajar ipa"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat ujian skripsi pada Diploma Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Sortir Kartu Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea Kabupaten Maros” masih banyak mengandung kesalahan, kekurangan dan kekurangan. Bapak Erwin Akib, S.Pd, M.Pd, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Gambar                                                                                              Halaman  2.1 Gambar contoh Card Sort...................................................................
Gambar Halaman 2.1 Gambar contoh Card Sort...................................................................

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Selain itu kami juga ingin memberikan masukan kepada guru dalam menggunakan metode Card Sort pada saat proses pembelajaran. Pengertian pembelajaran metode Card Sort menurut Siberman (2007) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode Card Sort merupakan metode pembelajaran yang diharapkan dapat menghadirkan inovasi dalam pembelajaran. Karena materi yang disampaikan pada model pembelajaran Card Sort mudah diterima siswa.

Rumusan Masalah

Pemilihan metode card sorting diharapkan dapat meminimalisir pembelajaran yang monoton dan membosankan dalam pembelajaran IPA di kelas karena memudahkan siswa dalam memahami materi secara kontekstual dan bermakna, memudahkan perolehan informasi baru, mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran IPA. mata pelajaran ilmiah dan dapat mengembangkan kreativitas guru dalam penggunaan metode pembelajaran melalui penggunaan media pengajaran. Kemudahan dan kesesuaian dalam menerima materi pembelajaran yang diberikan guru akan berdampak pada prestasi akademik dan non akademik.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoretis
  • Manfaat Praktis
  • Hasil penelitian menyatakan bahwa alat pengumpul data metode card sort berupa lembar observasi dan soal tes. Teknik analisis data menggunakan analisis

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Munadi (bahasa Rusia, faktor internal dan faktor eksternal meliputi: 1) Faktor internal. Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan kegunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Dapat dipahami bahwa faktor umum yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal.

Gambar 2.1 Gambar Metode Card Sort   e.  Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort
Gambar 2.1 Gambar Metode Card Sort e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

Rancangan Penelitian

  • Sampel

Dasar pertimbangan penempatan tersebut karena hasil belajar IPA di SD Negeri 21 Sanggalea masih rendah dan sistem pembelajaran yang dilakukan guru lebih aktif dibandingkan siswa. Sugiyono (2010:81) mengartikan “populasi sebagai keseluruhan obyek penelitian, baik berupa benda, orang, peristiwa atau gejala yang terjadi, yang mempunyai kualitas dan ciri-ciri tertentu”. Sugiyono menyatakan bahwa populasi adalah suatu bidang yang digeneralisasikan yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi bukan hanya sekedar jumlah objek/mata pelajaran yang diteliti oleh subjek atau objek tersebut. Populasi penelitian ini adalah siswa SD Negeri 21 Sanggalea Kecamatan Turikale Kabupaten Maros kelas IV A dan IV B. Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti. Sampel dianggap mewakili populasi yang hasilnya mewakili seluruh gejala yang diamati.

Sampel dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling karena metode pengambilan sampel adalah untuk mengetahui ciri-ciri atau ciri-ciri yang terdapat pada populasi yang telah diketahui sebelumnya. Jadi ciri-ciri atau ciri-ciri tertentu yang terdapat atau terlihat pada populasi dijadikan kunci pengambilan sampel dan jelas konsisten dengan tujuannya. Selanjutnya alasan peneliti memfokuskan pada Kelas IV adalah: (1) Karakter populasi ditentukan secara cermat pada saat observasi awal di sekolah, (2) Siswa (subjek) Kelas IV diambil sebagai sampel sebenarnya yang paling banyak mengandung unsur-unsur populasi. karakteristik yang relevan dengan penelitian, (3) Dibandingkan dengan kelas lain yang paling memenuhi syarat yaitu Kelas IV dalam hal ini masih kurangnya pemahaman terhadap pelajaran akibat proses pembelajaran yang monoton.

Dalam penelitian ini kelas eksperimen adalah kelas IV A dan kelas kontrol adalah kelas IV B.

Definisi Operasional Variabel

Hasil belajar adalah angka-angka atau keterampilan yang diperoleh setelah kegiatan belajar, berupa perubahan tingkah laku seperti pada bidang kognitif atau kemampuan berpikir, afektif atau sikap, dan pada bidang atau keterampilan psikomotorik.

Prosedur Penelitian

  • Menganalisis Data Hasil dan Pelaporan a. Pra Perlakuan
  • Jenis data

Memberikan penjelasan singkat dan lengkap kepada siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea dan melakukan pretest tentang penelitian yang akan dilakukan. Realisasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran menyortir huruf pada siswa kelas IV selama dua kali pertemuan. Mengikuti posttest untuk kedua kelas dan tes yang diberikan adalah 10 soal pilihan ganda dan 5 soal esai.

Tes yang digunakan adalah tes tertulis, dimana siswa menjawab pertanyaan guru. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data dan memberikan bukti teori-teori yang relevan mengenai aktivitas guru, siswa dan peneliti selama proses penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV. kelas SD Negeri 21 Sanggalea kecamatan Turikale kabupaten Maros.

Hasil belajar: tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang dikumpulkan dengan menggunakan tes pada setiap akhir siklus. Lembar observasi: Teknik ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas guru dan siswa berdasarkan hasil observasi yang dikumpulkan melalui.

Teknik Analisis Data

Pada bagian statistik inferensial dilakukan beberapa pengujian untuk keperluan pengujian hipotesis, pertama dilakukan uji dasar yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian dilakukan uji Independent Sample t-test untuk tujuan pengujian hipotesis. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan varians dua kelompok data atau lebih adalah sama. Tripalupi dan Kadek Rai Suwena menyatakan bahwa uji “t” sebagai teknik analisis komparatif bivariat hendaknya disesuaikan dengan keadaan sampel yang diteliti.

Setelah dilakukan uji prasyarat dan data hasil olahan terbukti berdistribusi normal, dilanjutkan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t sampel berpasangan, yaitu uji perbedaan antara dua sampel berpasangan yaitu subjek yang sama dengan perlakuan berbeda.

Hasil Penelitian

  • Hasil Analisis Statistik Deskriptif
  • Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
  • Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
  • Uji Homogenitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Menguji homogenitas dua varians antara kelas eksperimen dan kelas
  • Uji Homogenitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
  • Deskripsi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata skor hasil belajar IPA tanpa perlakuan (pretest) sebesar 52,27 dari skor ideal 100. Jika skor hasil belajar IPA siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) pada lima kategori dikelompokkan, kemudian diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentasenya ditunjukkan pada Tabel 4.5 di bawah ini. Berikut gambaran dan persentase hasil belajar IPA siswa kelas IV setelah mendapat perlakuan atau posttest.

Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa rata-rata skor hasil belajar IPA siswa yang diajar tanpa menggunakan metode Card Sort adalah 80,96 dari skor ideal yaitu 100. Jika hasil tes hasil belajar IPA siswa yang diajar tanpa menggunakan metode Card Sort Varietas, diklasifikasikan menjadi lima kategori, maka diperoleh frekuensi dan distribusi hasil dalam persentase, seperti terlihat pada tabel 4.11 di bawah ini. Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil belajar IPA siswa kelas IV yang dipilih sebagai kelas eksperimen.

Jika nilai tes hasil belajar IPA siswa sebelum perlakuan (pre-test) dikelompokkan menjadi lima kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase skor seperti terlihat pada tabel 4.2 di bawah ini. Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa rata-rata skor hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan metode Card Sorting adalah 87,08 dari skor ideal 100. menjadi lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada tabel 4.8 di bawah ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa yang menggunakan metode Card Sort lebih baik dibandingkan siswa yang tidak menggunakan metode Card Sort.

Tabel  4.4  Deskriptif  Skor  Hasil  Belajar  IPA  Pretest  Kelas  Kontrol
Tabel 4.4 Deskriptif Skor Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Kontrol

Pembahasan Hasil Penelitian

Artinya pembelajaran dengan metode Card Sort membantu siswa mencapai nilai ketuntasan. Penerapan metode Card Sort menunjukkan dampak hasil belajar siswa dari pertemuan pertama hingga terakhir dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan pembelajaran langsung. Pada kelas eksperimen, indikator minat belajar ini dapat mencapai kriteria tinggi karena langkah-langkah dalam metode Card Sort yang digunakan.

Langkah yang dimaksud merupakan langkah awal dalam metode penyortiran kertas yaitu tahap pembentukan kelompok di dalam kelas. Langkah selanjutnya adalah memulai pembelajaran dengan metode sortir kertas, dimana siswa diminta melihat langsung materi pembelajaran dan pemahaman kelompok secara bertahap. Setelah dilakukan proses tersebut terlihat dampak dari metode sortir kartu mendapat respon yang baik dari siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat dibuktikan bahwa proses pembelajaran Card Sort yang dilaksanakan, bahwa metode Card Sort mampu menjadikan siswa aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran baik secara individu maupun kelompok, karena terdapat proses pembelajaran yang menggunakan metode Card Sort. Metode Penyortiran Kartu. Siswa diberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk membentuk pendapatnya masing-masing. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ditemukan bahwa metode Card Sort lebih efektif dalam pembelajaran IPA dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran langsung pada kelas IPA. Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode Card Sort lebih baik digunakan pada pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran langsung.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Metode Sortir Kartu terhadap hasil belajar siswa Kelas IV SDN 21 Sanggalea Kecamatan Turikale Kabupaten Maros.

Saran

  • Muh.Keyzar √ √ √ √

Bagi siswa, untuk mempengaruhi hasil belajar siswa di kelas, karena hasil belajar siswa sangat penting untuk menunjang keberhasilan pembelajaran di sekolah, siswa harus membangun kesadaran diri, siswa harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan kelompoknya, siswa harus mampu mengungkapkan pendapatnya. pendapat dalam kegiatan pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian selanjutnya dengan cakupan materi yang lebih luas dan menggabungkan beberapa model pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dalam penelitian perlu menyempurnakan detail teknis dan kesiapan penerapan metode pada siswa dalam menerima pembelajaran di ruang kelas yang berbeda. . PAIKEM GEMBROT mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan bermakna Jakarta: Pustaka Berprestasi.

Asyyarifah.2016.Penerapan Strategi Pembelajaran Sortir Kartu untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran IPA Sekolah Dasar.Disertasi.Undiksha.Kompres. Dewi.2014.Penggunaan Metode Penyortiran Kartu Pada Hasil Belajar IPS Kelas III SD Negeri Semarang.Skripsi.Upgris.Kompers. Fynata.2014. Keefektifan Model Pembelajaran Make a Match dan Card Sortir Berbantuan Puzzle Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD.Tesis.Ummat.Kompers.

Haryati.2015.Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS dengan metode card sort.Skripsi.Universitas Negeri Lampung.Kompers. Risan.2016.Pengaruh penerapan metode card sort terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Srimulyo.Skripsi.UMS.Kompers. Situmorang.2016. Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran aktif Indeks pencocokan kartu Jenis kartu dengan hasil kartu pada materi organisasi kehidupan. tesis. Universitas Negeri Malang. Kompers.

Supriyanti.2008.Strategi Pembelajaran di SD.Jakarta: Universitas Terbuka Susanto,Ahmad.2013.Teori Belajar dan Pembelajaran di SD.Jakarta:Prenada. Trianto.2017.Model pembelajaran terpadu.Jakarta:PT Bumi Aksara Tripalupi,L.E & Suwena,K.R.2014.Statistik.Singaraja: Graha Ilmu. Bagi siswa yang belum terampil dalam menerjemahkan petunjuk tertulis ke dalam gambar, begitu pula sebaliknya, guru akan memberikan bantuan, siswa tersebut dapat diberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi tersebut.

DOKUMENTASI PENELITI

Gambar

Gambar                                                                                              Halaman  2.1 Gambar contoh Card Sort...................................................................
Gambar 2.1 Gambar Metode Card Sort   e.  Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian Hasil Belajar IPA Rendah
Tabel 3.2 Sampel SD Negeri 21 Sanggalea
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran yang berbeda terlihat dari hasil analisis aspek afektif dan kognitif yaitu index card match sedangkan card sort dengan konvensional adalah sama

Pembelajaran yang berbeda terlihat dari hasil analisis aspek afektif dan kognitif yaitu index card match sedangkan card sort dengan konvensional adalah sama

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan penggunaan strategi pembelajaran card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

4.1 Rangkuman data hasil eksperimen aspek kognitif dengan strategi pembelajaran Card Sort, Index Card Match, dan kontrol (konvensional) pada materi gerak tumbuhan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH DENGAN CARD SORT PADA MATERI SISTEM EKSKRESI.. MANUSIA DI KELAS XI

Judul Skripsi : PENGARUH METODE CARD SORT TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA ANAK TUNALARAS KELAS VII DI SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA

Melalui metode pembelajaran card sort ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini didukung oleh pendapat dari Ismail mengenai kelebihan card sort bahwa mampu

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan mengkaji lebih dalam tentang strategi pembelajaran card sort dengan mengambil judul “ Peningkatan