BAB I PENDAHULUAN
H. Teknik Analisis Data
1. Hasil Analisis Statistik Desktiptif
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian tentang kemampuan membaca permulaan murid melalui penggunaan media kartu huruf yang telah dilaksanakan di SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini dilaksanakan selama lima kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, murid diberikan pretest tanpa ada perlakuan sebelumnya.
Selanjutnya setelah berkomunikasi dengan guru kelas, pada minggu selanjutnya yakni pertemuan kedua, ketiga, dan keempat dilaksanakan pembelajaran yang menggunakan media kartu huruf. Dan pada pertemuan kelima, untuk melihat kemampuan membaca permulaan murid dari setelah diberikannya perlakuan, maka diberikan posttest.
maka berikut disajikan statistik nilai hasil pretest Bahas Indonesia murid kelas I sebelum diberikan perlakuan.
Tabel 4.1 Statistik Nilai Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia Pretest
Statistics
Nilai_Pretest
N Valid 21
Missing 0
Mean 52.8571
Median 50.0000
Mode 70.00
Std. Deviation 1.87464E1
Variance 351.429
Range 60.00
Minimum 20.00
Maximum 80.00
Sum 1110.00
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) yang diperoleh pada pretest adalah 52,8 dari nilai total 1110 dengan nilai standar deviasi 1,87.
Nilai hasil belajar dikelompokkan ke dalam lima kategori. Kategori yang dimaksud disusun berdasarkan persamaan kategori yang disajikan pada BAB III.
Dengan demikian diperoleh distribusi frekuensi nilai dan persentase seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.2 di bawah ini.
56
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Subyek Penelitian
Interval Kategori Nilai Pre-Test
Frekuensi Persentase
90-100 Sangat tinggi - 0%
80-89 Tinggi 2 9,52%
65-79 Sedang 6 28,58%
55-64 Rendah 7 33,33%
0-54 Sangat rendah 13 61,90%
Jumlah 21 100%
Berdasarkan tabel 4.2 tampak bahwa dari 21 orang responden penelitian pada saat pretest telah diketahui bahwa ada 13 orang atau 61,90% yang berada pada kategori hasil belajar sangat rendah, 7 orang atau 33,33% berada pada kategori rendah, 6 orang lainnya atau sekitar 28,58% berada pada kategori sedang, dan 2 orang atau sekitar 9,52% berada pada kategori tinggi, sedangkan pada kategori sangat tinggi tidak ada siswa yang mendapatkannya. Untuk lebih jelasnya data pada tabel di atas dapat dibuat diagram pada gambar sebagai berikut.
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Nilai Pretest Subyek Penelitian
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Persentasi
Kategori
Hasil Pretest
57
Selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan belajar Bahasa Indonesia murid sebelum perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Murid Kelas I SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng pada Pretest
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
70 - 100 Tuntas 8 38,09%
0 - 69 Tidak Tuntas 13 61,90%
Jumlah 21 100%
Berdasarkan tabel 4.3 di atas untuk nilai ketuntasan hasil belajar murid sebelum diberi perlakuan (Pretest) dapat digambarkan bahwa hanya sebanyak 8 orang murid atau sebesar 38,09% dari jumlah keseluruhan 21 orang murid yang mampu mencapai nilai tuntas, sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 13 orang dari jumlah keseluruhan 21 murid dengan persentase 61,90%.
b. Tingkat Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesian Siswa Setelah diberikan Perlakuan
Perlakuan yang diberikan pada kegiatan ini adalah pembelajaran yang menggunakan media kartu huruf dan setelahnya diberikan posttest. Berikut disajikan statistik nilai hasil posttest Bahasa Indonesia kelas I setelah diberikan perlakuan.
58
Tabel 4.4 Statistik Nilai Kemampuan Membaca Permulaan Bahasa Indonesia Posttest
Statistics
Nilai_Posttest
N Valid 21
Missing 0
Mean 80.4762
Median 80.0000
Mode 70.00
Std. Deviation 1.32198E1
Variance 174.762
Range 40.00
Minimum 60.00
Maximum 100.00
Sum 1690.00
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) yang diperoleh pada posttest adalah 80,4 dari nilai total 1690 dengan nilai standar deviasi 1,32.
Nilai hasil belajar dikelompokkan ke dalam lima kategori. Kategori yang dimaksud disusun berdasarkan persamaan kategori yang disajikan pada BAB III.
Dengan demikian diperoleh distribusi frekuensi nilai dan persentase seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.5 di bawah ini.
59
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Subyek Penelitian
Interval Kategori Nilai Post-Test
Frekuensi Persentase
90-100 Sangat tinggi 8 38,09%
80-89 Tinggi 4 19,04%
65-79 Sedang 9 42,85%
55-64 Rendah - -
0-54 Sangat rendah - -
Jumlah 21 100%
Berdasarkan tabel 4.5 tampak bahwa dari 21 orang responden penelitian pada saat posttest telah diketahui bahwa tidak ada murid yang berada dikategori rendah dan sangat rendah, 9 orang atau 42,85% berada pada kategori sedang, 4 orang atau sekitar 19,04% berada pada kategori tinggi, dan sekitar 8 orang atau 38,09% berada pada kategori sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya data pada tabel di atas dapat dibuat diagram pada gambar sebagai berikut.
Gambar 4.2 Diagram Column Hasil Nilai Posttest Subyek Penelitian
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Presentasi
Kategori
Hasil Posttest
60
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar Bahasa Indonesia murid setelah perlakuan (Posttest) dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Murid Kelas I SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng pada Posttest
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
70 – 100 Tuntas 19 90,4%
0 – 69 Tidak Tuntas 2 9,52%
Jumlah 21 100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas untuk nilai ketuntasan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan (Posttest) dapat digambarkan bahwa sebanyak 19 siswa atau sebesar 90,47% dari jumlah keseluruhan 21 orang siswa yang mampu mencapai nilai tuntas, sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 2 orang siswa dari jumlah keseluruhan 21 siswa dengan persentase 9,52%.
c. Perbandingan Tingkat Kemampuan Membaca Permulaan Murid antara Pretest dan Posttest
Dari pembahasan di atas, apabila disajikan dalam tabel akan terlihat jelas perbedaan kemampuan membaca permulaan murid sebelum diberikan perlakuan (Pretest) dan setelah diberikan perlakuan (Posttest) berupa penggunaan media pembelajaran kartu huruf, yang ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini.
61
Tabel 4.7 Distribusi Kemampuan Membaca Permulaan Murid Bahasa Indonesia Hasil Pretest dan Posttest
Statistics
Nilai_Pretest Nilai_Posttest
N Valid 21 21
Missing 0 0
Mean 52.8571 80.4762
Median 50.0000 80.0000
Mode 70.00 70.00
Std. Deviation 18.74643 13.21975
Variance 351.429 174.762
Range 60.00 40.00
Minimum 20.00 60.00
Maximum 80.00 100.00
Dari tabel 4.7 di atas digambarkan bahwa nilai rata-rata (mean) murid setelah menggunakan media kartu huruf (Posttest) lebih tinggi yaitu 80,4 dibanding sebelum diberikan perlakuan (Pretest) yaitu 52,9. Selain itu, perbandingan ketuntasan belajar siswa juga dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Murid Kelas I SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng Hasil Pretest dan Posttest
Skor Kategori
Pre-Test Post-Test
Frek. % Frek. %
70 - 100 Tuntas 8 38,09% 19 90,4%
0 –69 Tidak Tuntas 13 61,90% 2 9,52%
Jumlah 21 100% 21 100%
62
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat dilihat perbedaan ketuntasan murid sebelum perlakuan (Pretest) sebanyak 8 orang murid yang tuntas atau sebesar 38,09% dari jumlah keseluruhan 21 murid dan setelah diberikan perlakuan (Posttest) jumlah siswa yang tuntas meningkat sebanyak 19 murid dari 21 orang murid atau sebesar 90,4%. Dengan demikian kemampuan membaca permulaan murid kelas I SDN 20 Tala-Tala mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media kartu huruf.