• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh media kartu huruf terhadap kemampuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh media kartu huruf terhadap kemampuan"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

Pengaruh media kartu pos terhadap kemampuan membaca permulaan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh media kartu pos terhadap kemampuan membaca awal siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng. Dan kesimpulannya adalah t-skor > t-tabel, yaitu H0 ditolak dan H1 diterima.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Praktis a. Bagi Murid
  • Hasil Penelitian yang Relevan
  • Media Pembelajaran
  • Media Kartu Huruf
  • Teori Belajar yang Melandasi Pembelajaran Membaca menggunakan Media Kartu Huruf Media Kartu Huruf

Memberikan pengalaman belajar dengan menggunakan media kartu pos dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat semakin menumbuhkan semangat siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca. Penelitian Suartini Ida Ayu Komang maupun penelitian yang akan dilakukan peneliti sama-sama didukung dengan bagan huruf dan berkaitan dengan keterampilan membaca awal. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu pos memerlukan langkah-langkah dalam penggunaannya agar pembelajaran lebih terfokus dan sistematis.

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian sangatlah penting untuk memiliki jenis penelitian yang akan digunakan untuk menyelesaikan penelitian. Sugiyono (2009:3) mengatakan bahwa “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Melanjutkan permasalahan, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Rancangan Penelitian

Artinya dengan menggunakan metode dan memilih metode yang sesuai akan membantu jalannya penelitian.

Variabel

Sugiyono (2013:80) mengemukakan bahwa “populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek-obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I SDN 20 lembaga kabupaten Tala-Bantaeng yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 42 orang. Sugiyono (2013:81) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi”. Sedangkan Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Mengenai hal tersebut Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa “purposive sampling dilakukan dengan mengambil subjek tidak berdasarkan strata, acak atau wilayah, tetapi berdasarkan tujuan tertentu.

Pertimbangan tertentu dalam pemilihan sampel dalam penelitian ini karena sampelnya berisi siswa yang sangat aktif dalam belajar.

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas I SDN 20 Tala-tala Kabupaten Bantaeng
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas I SDN 20 Tala-tala Kabupaten Bantaeng

Definisi Operasional

Instrumen Penelitian

Dokumentasi merupakan alat yang digunakan dengan tujuan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi pembelajaran.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Analisis data statistik deskriptif
  • Hasil Analisis Statistik Desktiptif
  • Hasil Analisis Statistik Inferensial

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat nilai rata-rata (rata-rata) yang diperoleh pada pre-test sebesar 52,8 dari total 1110 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,87. Dengan cara ini diperoleh distribusi frekuensi nilai dan persentasenya, seperti terlihat pada tabel 4.2 di bawah ini. Selain itu, pada Tabel 4.3 di bawah ini dapat dilihat persentase ketuntasan belajar bahasa Indonesia siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest).

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas untuk skor ketuntasan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (Pretest) dapat digambarkan bahwa hanya 8 siswa atau 38,09% dari total 21 siswa yang mampu mencapai nilai tuntas, sedangkan mereka , yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 13 orang dari total 21 siswa dengan persentase 61,90%. Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat nilai rata-rata (mean value) yang diperoleh pada post test sebesar 80,4 dari total nilai 1690 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,32. Dengan demikian diperoleh distribusi frekuensi nilai dan persentase seperti terlihat pada tabel 4.5 di bawah ini.

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar bahasa Indonesia siswa setelah diberikan perlakuan (Posttest) dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini. Dari pembahasan di atas, jika disajikan dalam tabel maka akan terlihat jelas adanya perbedaan kemampuan membaca awal siswa sebelum diberikan perlakuan (Pretest) dan setelah diberikan perlakuan (Posttest) berupa dari penggunaan kertas. media pembelajaran yang disajikan pada tabel 4.7 berikut ini. Dari tabel 4.7 di atas tergambar rata-rata nilai siswa setelah menggunakan media kertas (Posttest) lebih tinggi yaitu 80,4 dibandingkan sebelum diberi perlakuan (Pretest) yaitu 52,9.

Berdasarkan tabel 4.8 diatas terlihat perbedaan ketuntasan siswa sebelum diberikan perlakuan (Pretest) sebanyak 8 siswa yang tuntas atau 38,09% dari total 21 siswa dan setelah diberikan perlakuan (Posttest) diberikan jumlah siswa yang lulus. yang lulus meningkat sebanyak 19 siswa dari 21 siswa atau sebesar 90,4%.

Tabel 3.4 Interpretasi Kategori Nilai Hasil Belajar  Nilai Hasil Belajar  Kategori
Tabel 3.4 Interpretasi Kategori Nilai Hasil Belajar Nilai Hasil Belajar Kategori

Pembahasan

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah melalui permainan dan langkah tersebut adalah pembelajaran media kartu huruf. Hasil penelitian penggunaan media kartu pos menunjukkan hasil belajar siswa meningkat pasca perlakuan dibandingkan sebelum perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh perbandingan nilai yang menunjukkan jumlah sampel (n) sebanyak 21 subjek, nilai pre-test untuk nilai terendah adalah 20 (dua puluh), dan nilai tertinggi adalah 80. (enam puluh).

Selain itu, hasil analisis statistik inferensial berdasarkan hasil uji hipotesis dengan SPSS 16.0 for windows diperoleh nilai signifikansi uji hipotesis sebesar 0,000 dengan tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media kartu pos terhadap kemampuan membaca awal siswa kelas I SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng dan kemampuan membaca awal siswa meningkat setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan flashcard terhadap kemampuan membaca awal siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media huruf kartu berpengaruh terhadap kemampuan membaca awal siswa kelas IB bahasa Indonesia sebelum menggunakan media huruf sebesar 52,9 dan nilai belajar setelah menggunakan media huruf sebesar 80,4. Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media kartu huruf terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas bahasa Indonesia I SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng, dan hasil uji hipotesis (uji t) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. 0,000 maka hipotesis h1 pada penelitian ini diterima. Dan kesimpulannya H0 ditolak dan H1 diterima. “Terdapat pengaruh kartu huruf terhadap kemampuan membaca awal siswa kelas I SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng”.

Saran

Pengembangan kartu huruf bergambar magnet pada penguasaan kosakata mata pelajaran bahasa Inggris pada II. ke kelas Sdn Majosari. Efektivitas penerapan metode assisted play, media letter-card terhadap peningkatan kompetensi membaca gambar dan sosial emosional anak. Pengaruh model pembelajaran kontekstual menggunakan kartu huruf terhadap keterampilan membaca awal siswa kelas 1 SD.

DAFTAR LAMPIRAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN LAMPIRAN A

DATA HASIL PENELITIAN LAMPIRAN B

HASIL ANALISIS DATA LAMPIRAN C

DOKUMENTASI LAMPIRAN D

PERANGKAT PEMBELAJARAN &

LEMBAR OBSERVASI

A.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.2 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

A.5 LEMBAR OBSERVASI

KOMPETENSI INTI

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan mengajukan pertanyaan berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk Tuhan dan aktivitasnya serta benda-benda yang ditemuinya di rumah, sekolah. Penyajian pengetahuan faktual dengan bahasa yang jelas dan logis serta sistematis, dalam karya estetis dalam gerak yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia.

Dengan membaca teks dan menyanyikan lagu “Sunset”, siswa dapat dengan benar menunjukkan kosakata peristiwa malam itu.

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Guru bertanya jawab bersama siswa tentang peristiwa yang mereka alami, lihat dan rasakan pada siang dan malam hari. Jika siswa menuliskan kata lain yang masih berhubungan dengan gambar dan kejadian alam, guru dapat membenarkan hal tersebut. Setelah siswa menulis, guru meminta siswa mengamati gambar-gambar yang ada di dinding depan kelas.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengatakan bahwa Tuhan menciptakan siang dan malam dengan segala kualitasnya.

PENILAIAN

  • Penilaian Sikap

Tes kreativitas menampilkan kosa kata yang berkaitan dengan kejadian siang dan malam melalui bintang kata.

TUJUAN

Dengan kegiatan membaca nyaring, siswa mampu mengidentifikasi dengan benar kalimat-kalimat yang mengandung kosa kata yang berkaitan dengan peristiwa siang/malam. Dengan mengamati gambar, siswa mampu menuliskan kosakata yang berkaitan dengan kejadian siang/malam secara akurat. Dengan melihat teks yang dibaca, siswa dapat dengan benar menuliskan kalimat kejadian hari ini dalam huruf miring.

Siswa dapat dengan tepat mengidentifikasi kalimat-kalimat yang kosakatanya berkaitan dengan peristiwa siang/malam.

PENDEKATAN & METODE Pendekatan : Scientific

Pembiasaan membaca selama 15 menit diawali dengan guru menceritakan kisah masa kecil salah satu pemimpin dunia, kesehatan, kebersihan,. Guru memulai pembelajaran dengan menanyakan apakah siswa sudah membawa baju ganti agar dapat melakukan aktivitas air. Bisa di sekolah, tempat di luar sekolah atau pusat kota yang masih terjangkau.

Selain kolam renang, guru juga bisa mengajak siswa ke sungai atau pantai yang dangkal, tergantung potensi daerah masing-masing. Guru mengajak siswa terlebih dahulu melakukan pemanasan dengan senam sederhana dengan menggerakkan kepala, tangan dan pinggang. Ajaklah siswa untuk bermain percikan air terlebih dahulu agar lebih berani beraktivitas dengan air.

Jika masih ada siswa yang kurang berani, guru dapat membantu dengan menggandeng tangan siswa dari awal. Setelah kegiatan inti selesai, lakukan pendinginan dan minta siswa mandi/bilas lalu berganti pakaian menjadi seragam sekolah. Kata-kata dalam kotak di buku teks siswa dapat membantu mengidentifikasi peristiwa hari itu yang sesuai dengan gambar.

Guru meminta salah satu siswa memimpin doa penutup sesuai dengan iman dan keyakinannya.

SUMBER DAN MEDIA

  • Penilaian Keterampilan
  • Kesiapan siswa
  • Aktifitas siswa mengikuti permainan media karu huruf
  • Aktifitas siswa dalam kemampuan membaca permulaan
  • Aktifitas siswa dalam mengerjakan soal latihan

Evaluasi proses dan hasil belajar dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa. Penilaian materi ini dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan guru yaitu dari penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan rubrik penilaian sebagai berikut. Tidak ngobrol dengan teman saat guru sedang menyampaikan materi pelajaran. Ajukan pertanyaan jika ada sesuatu yang tidak dipahami.

Kegiatan siswa mengikuti permainan media kartu huruf. Permainan media dengan kartu surat. Tertib dan disiplin dalam mengikuti permainan media kartu huruf. Jangan curang saat bermain kartu huruf.

DATA HASIL PENELITIAN

B.1 KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN

B.2 DAFTAR HADIR SISWA

B.3 DAFTAR NILAI PRETEST-POSTEST

B.4 HASIL OBSERVASI

Aktifitas siswa mengikuti permainan kartu huruf

Aktifitas siswa dalam memecahkan masalah

HASIL ANALISIS DATA

C.1 ANALISIS DATA HASIL OBSERVASI

C.2 ANALISIS DATA STATISTIK DESKRIPTIF

C.3 ANALISIS DATA STATISTIK INFERENSIAL

  • Aktifitas siswa mengikuti permainan tebak kata
  • Hasil Belajar Bahasa Indonesia Sebelum diberi Perlakuan (Pretest)
  • Hasil Belajar Bahasa Indonesia Setelah diberi Perlakuan (Posttest)
  • Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Pretest-Posttest
  • Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil output SPPS versi 16.0 diatas membuktikan bahwa data hasil pretest sebesar 0,366 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05, dan data hasil posttest sebesar 0,289 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05, sehingga kedua data diatas pretest -posttest dinyatakan terbagi normal. Hasil output SPSS diatas menunjukkan hasil belajar bahasa Indonesia (pretest-posttest) sebesar 0,032 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 membuktikan bahwa data bersifat homogen. Nilai yang tertera warna merah pada tabel diatas adalah 0,000, hasil output SPSS kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan h0 ditolak dan h1.

Pengujian dua arah berarti menguji suatu hipotesis yang belum diketahui arahnya, yaitu terdapat dua hipotesis h0 dan h1 dalam penelitian ini. Nilai t-score yang negatif berarti nilai sebelum perlakuan lebih rendah dibandingkan nilai pasca perlakuan.

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Media Kartu Huruf
Tabel 3.1 Desain One Group Pretest-Posttest Design  Pretest  Treatment  Posttest
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas I SDN 20 Tala-tala Kabupaten Bantaeng
Tabel 3.3 Jumlah Siswa Kelas I.B SDN 20 Tala-tala Kabupaten Bantaeng
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitan ini adalah untuk meningkatan kemampuan membaca permulaan melalui permainan kartu huruf pada anak kelompok B TK Pertiwi I Tambak tahun pelajaran 2013/2014.Penelitian

Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Permainan Kartu Huruf Pada Anak. Kelompok B TK Pertiwi I Tambak, Mojosongo, Boyolali

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan membaca anak melalui media gambar dan kartu huruf yakni sebelum tindakan 37,32%, siklus I mencapai 50,89%, dan

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B di RA AMANAH Damaran Klaten Selatan melalui media kartu huruf, sebeum

Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak kelompok A TK Pertiwi II

Setelah melakukan penelitian ini ada beberapa temuan dalam peningkatan kemampuan membaca al-Qur’an dengan menggunakan media kartu huruf hijaiyah diantaranya: pertama

Berdasarkan hasil pengamatan kemampuan mengenal huruf anak kelompok A Kober Darussalam Ibun melalui pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf dapat disimpulkan

ii HALAMAN JUDUL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS 1 SD NEGERI