UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DESA
BUGEL KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat Sarjana S-1
Oleh :
WAHYUNINSIH A520090104
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DESA
BUGEL KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Abstraksi
WAHYUNINSIH, Nim :A520090104, Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Media Gambar dan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok B Di TK Desa Bugel
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Skripsi Tahun 2013, 78 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca anak melalui media gambar dan kartu huruf.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok B di TK Desa Bugel Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas dan kepala sekolah. Data kemampuan membaca anak dikumpulkan melalui pedoman observasi. Data pembelajaran membaca melalui media gambar dan kartu huruf dikumpulkan melalui lembar observasi dan catatan lapangan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan membaca anak melalui media gambar dan kartu huruf yakni sebelum tindakan 37,32%, siklus I mencapai 50,89%, dan siklus II mencapai 81,25%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui media gambar dan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca anak. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan telah teruji kebenarannya.
1. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 Ayat 1 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah anak
yang masuk dalam rentang usia 0-6 tahun yang terbagi menjadi dua yaitu formal dan
nonformal. Pendidikan Anak Usia Dini berfungsi membina, menumbuhkan dan
mengembangkan seluruh potensi Pendidikan Anak Usia Dini secara optimal sehingga
terbentuk prilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangan agar
memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Aspek perkembangan
pada anak usia dini meliputi: nilai agama dan moral, bahasa, kognitif, fisik motorik
dan sosial emosional.
Pengembangan kemampuan dasar meliputi beberapa aspek, salah satu
diantaranya adalah aspek pengembangan kemampuan berbahasa. Penguasaan bahasa
sangat erat kaitannya dengan kemampuan kognisi anak. Sistematika berbicara anak
menggambarkan sistematikanya dalam berpikir.Yang termasuk dalam pengembangan
bahasa selain dari berbicara adalah kemampuan menyimak, membaca, dan menulis.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan sarana yang penting dalam kehidupan
anak. Selain itu bahasa juga merupakan alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan
orang.
Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (TK) sebaiknya tidak ditekankan pada
pencapaian dari segi prestasi akademik, seperti kemampuan membaca, menulis,
berhitung serta penguasaan ilmu dan teknologi. Hal ini tidak berarti bahwa anak-anak
tidak boleh memiliki penguasaan terhadap hal itu, sepanjang proses pembelajarannya
dilakukan sesuai dengan karakteristik anak dan prinsip-prinsip pendidikan anak.
Namun yang sering keliru adalah melakukan proses pembelajaran yang bersifat
dewasa belajar. Kondisi seperti ini tanpa disengaja sering muncul kepermukaan
dengan beragam alasan, seperti ambisi orang tua, kredibilitas TK, atau persaingan
diantara TK. Kegiatan seperti ini mungkin dapat membantu anak cepat menguasai
sesuatu yang diharapkan guru dan orang tua, tetapi bisa menimbulkan
dampak-dampak negative bagi perkembangan anak selanjutnya, seperti tumbuh sikap negatif
anak terhadap aktivitas belajar, belajar dipersepsikan tugas atau beban yang menyiksa,
atau kurang berkembangnya potensi dan kemampuan kreatif dan daya inisiatif anak
karena dikondisikan hanya untuk mengikuti apa yang guru atau orang tua inginkan.
Membaca merupakan kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran)
dan visual (penglihatan).Kemampuan membaca dimulai ketika anak senang membuka
buku dengan cara memegang atau membolak-balik isi buku. Seorang anak yang
memiliki kecerdasan bahasa atau verbal linguistik telah menguasai kemampuan
membaca yang lebih dini dari pada anak seusianya. Cara belajar terbaik bagi anak
yang cerdas dalam verbal linguistik adalah dengan mengucapkan, mendengarkan dan
melihat tulisan, cara terbaik memotivasi mereka adalah mengajak mereka berbicara
dan menyediakan banyak buku (Tadkiroatun 2005:58).
Saat ini banyak SD, khususnya SD favorit, yang menerapkan persyaratan
masuk SD harus bisa membaca.Hal ini mengakibatkan banyak TK yang mewajibkan
muridnya belajar membaca. Sehatkah situasi semacam ini? Kondisi tersebut
mengisyaratkan pelajaran membaca sudah menjadi kurikulum sekolah TK. Anehnya,
syarat yang dibebankan pada calon siswa SD tersebut membuat guru TK sibuk.
Mereka sedikit mewajibkan mengajarkan anak didiknya untuk membaca sejak usia
TK. Mereka khawatir jika lulusan TK-nya tidak bisa diterima di SD favorit.
Sebenarnya, tidak hanya guru TK yang dibuat sibuk, para orang tua pun juga
Seringkali orang tua yang menginginkan putra-putrinya untuk dapat membaca.Hal ini
seakan menjadi tuntutan sekolah dan cenderung berkembang belakangan ini.
Berdasarkan hal tersebut mungkin timbul pertanyaan, ”Apakah tepat mengajarkan
membaca pada anak usia TK“ Sebenarnya, hal itu tergantung dari mana melihatnya.
Jika anak diharapkan memiliki kemampuan membaca dengan cara pemaksaan, maka
hal itu tidak tepat karena akan berdampak negatif. Sebenarnya, anak usia TK yang
belajar membaca tidak bisa dikatakan sepenuhnya salah. Hal ini boleh-boleh saja
asalkan orang tua mampu melihat kemampuan dan minat anak.Kalau anak itu mampu
dan berminat, maka hal itu menjadi tidak masalah.Oleh karena itu, para pengajar atau
orang tua yang membimbing anak usia TK hendaknya menjauhkan cara mengajar
yang bersifat pemaksaan. Kegiatan belajar anak TK harus bersifat kegiatan yang
menyenangkan.Metode pengajaran membacanya itu tidak membebaninya, sehingga
tidak menjadikan anak tampak murung,merasa bosan dan binggung. Jadi, sifatnya
adalah “ belajar yang menyenangkan”.
Berdasarkan hasil survei di TK Desa Bugel pendidik masih menggunakan cara
yang lama untuk mengajari anak didiknya membaca. Dimana cara itu yang membuat
anak didik merasa bosan yaitu dengan mengeja huruf satu persatu dan diulang secara
terus-menerus. Terbukti dari 20 anak yang bisa mengikuti pembelajaran membaca
hanya 30% dari 20 anak, tetapi cara untuk mengajari anak membaca tersebut masih
perlu ditingkatkan karena meningkatkan kemampuan membaca anak usia TK
merupakan periode yang penting untuk menentukan perkembangan bahasa
selanjutnya.
Agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan tujuannya
dapat tercapai maka diperlukan adanya dukungan media pembelajaran, diantara
adalah media yang paling umum dipakai dan mudah dimengerti anak, hal tersebut
dikarenakan anak akan lebih mudah untuk memaham imaksud dari is igambar dan
kartu huruf. Alasan peneliti memilih media gambar dan kartu huruf ialah cara
membaca melalui media gambar dapat menarik perhatian anak karena mempunyai
warna yang menarik dan gambar itu mudah dikenali anak, sedangkan cara membaca
melalui media kartu huruf akan mempermudah anak untuk memahami kata sebab di
dalam kartu tersebut terdapat tulisan sederhana dan symbol yang melambangkan
gambar.
2.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas menurut Elliot (dalam Wina 2009:25) yaitu kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan
kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya.
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tentang meningkatkan
kemampuan membaca anak melalui media gambar dan kartu huruf. Penelitian ini
menggunakan subjek satu kelas, dimana dalam kelas tersebut akan diberikan tindakan
dengan menggunakan media gambar dan kartu huruf yang diharapkan dapat
mengatasi masalah kemampuan membaca anak.Penelitian tindakan kelas ini
merupakan proses pengkajian masalah yang terjadi di suatu kelas melalui sistem daur
ulang dari berbagai kegiatan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam
3.
ANALISIS DATA
Teknik analisis data ini dikembangkan oleh Miles dan Huberman (dalam
Daryanto 2011:84) yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, verifikasi data,
dan penarikan kesimpulan. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Reduksi data
Reduksi data dilakukan dengan memilah-milah data yang terkumpul.
Data yang diambil adalah yang sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan reduksi
data agar data lebih terarah dan lebih mudah dikelola.
b. Penyajian data
Data yang telah dipilah-pilah sesuai tujuan penelitian kemudian
disajikan ke dalam tabel. Semua data yang terkumpul mulai dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi diatur kedalam tabel agar
mempermudah dalam membaca data.
c. Verifikasi data
Verifikasi data dilakukan dengan cara triangulasi data yaitu
membandingkan data yang diperoleh dari hasil observasi dengan hasil
wawancara, kemudian dibandingkan dengan hasil angket atau dibandingkan
dengan sumber data lainnya. Tujuannya untuk mengecek apakah informasi dari
data yang terkumpul tersebut akurat. Misalnya dari hasil observasi diketahui
siswa belum seluruhnya aktif, informasi ini kemudian dicek silang dengan hasil
wawancara beberapa siswa. Hal ini untuk memastikan keakuratan data yang
diperoleh apakah betul siswa belum seluruhnya aktif dalam pembelajarannya.
d. Penarikan simpulan
Penarikan simpulan dilakukan berdasarkan hasil dari semua data yang
akan diambil pada siklus berikutnya. Analisis data terhadap anak dilakukan
beberapa tahap sebagai berikut :
1) Menjumlah skor yang dicapai anak terhadap setiap butir penugasan.
2) Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan membaca anak
yang terdiri dari nomor, nama anak, butir amatan dan jumlah skor.
3) Menghitung prosentase pencapaian membaca melalui media gambar dan
kartu huruf, dengan cara sebagai berikut:
1) Prosentase pencapaian membaca
�� �ℎ � ��
�� �ℎ�� � � � � 100 %
2) Skormaksimal = jumlah butir amatan × skor maksimal butir amatan
3) Skormaksimal = 7 × 4 = 28
4) Hasil prosentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom (%)
4)
Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak denganprosentase keberhasilan pada setiap siklus yang telah ditentukan peneliti.
Peneliti pada setiap siklus akan berhasil jika anak sudah mencapai
prosentase yang telah ditentukan peneliti pada setiap siklusnya.
4.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Media gambar dan kartu huruf merupakan media yang menarik untuk
pembelajaran anak karena media ini memberikan gambaran secara jelas kepada anak
dan media yang baik dalam melatih kemampuan membaca anak.
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam upaya
meningkatkan kemampuan membaca anak, berikut dijabarkan hasil penelitian yang
meliputi proses pembelajaran dengan melalui media gambar dan kartu huruf dalam
Sebelum dilaksanakan penelitian siklus I, peneliti terlebih dahulu melakukan
survei awal untuk mengetahui kondisi sesungguhnya di lapangan serta sebagai
pertimbangan untuk melakukan tindakan. Berdasarkan hasil survei peneliti
menemukan bahwa proses pembelajaran maupun kemampuan membaca anak di TK
Desa Bugel masih tergolong rendah. Peneliti kemudian berkolaborasi dengan guru
untuk mengatasi masalah tersebut melalui suatu media yaitu media gambar dan kartu
huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca anak.
a. Proses Pembelajaran Melalui Media Gambar Dan Kartu Huruf
Proses pembelajaran melalui media gambar dan kartu huruf dilaksanakan
dengan tiga tahap yaitu pembukaan, inti dan penutup. Adapun pelaksanaan
pembukaan, inti dan penutup adalah sebagai berikut :
1) Pembukaan
Pembukaan dilakukan dengan mengucap salam, doa dan bernyanyi
untuk menghangatkan suasana. Selanjutnya penyampaian tujuan dan
gambaran umum tentang kegiatan yang akan dilakukan.
2) Inti
Pada kegiatan inti, guru menyampaikan tentang kegiatan yang akan
diajarkan melalui media gambar dan kartu huruf, kemudian guru mengajak
anak untuk melakukan kegiatan tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan
agar anak mengerti, memahami dan mampu melaksanakan kegiatan yang
diajarkan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak.
3) Penutup
Kegiatan penutup dilakukan dengan mereview, pemberian kesimpulan.
b. Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Media Gambar Dan Kartu
Berdasarkan hasil tindakan dari siklus I dan siklus II, guru berhasil
melaksanakan pembelajaran melalui media gambar dan kartu huruf. Dalam
penerapan media gambar dan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan
membaca anak.
Adapun peningkatan kemampuan membaca anak dapat dilihat pada tabel
berikut :
Secara rinci penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 4.2
Rincian Hasil Penelitian Penerapan Media Gambar Dan Kartu Huruf Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak
Aspek Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tema Rekreasi Rekreasi Rekreasi
tidak
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan kemampuan
membaca anak didik sebelum tindakan sampai dengan siklus II menunjukkan
peningkatan. Sebelum tindakan 37,32%, siklus I mencapai 50,89% dan siklus II
mencapai 81,25%. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti dan guru sebagai
kolaborator dapat diketahui bahwa penggunaan media gambar dan kartu huruf
mempengaruhi hasil pembelajaran yang sesuai tujuan. Adapun melalui media gambar
dan kartu huruf dapat mempermudah anak dalam menerima pengetahuan karena
dilakukan dengan suasana yang menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik anak
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui 2 tindakan
dari siklus I dan siklus II serta dari hasil seluruh pembahasan dan analisis yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Penerapan melalui media gambar dan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan
membaca pada anak kelompok B di TK Desa Bugel Kecamatan Polokarto
Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013. Adapun peningkatan rata-rata
prosentase kemampuan membaca anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II
yakni prasiklus 37,32%, siklus I mencapai 50,89%, siklus II mencapai 81,25%.
b. Penerapan media gambar dan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan membaca
anak kelompok B di TK Desa Bugel Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo
mengalami peningkatan yang diharapkan oleh peneliti.
6.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1) Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan mutu
proses pembelajaran yang menyeluruh bagi anak didik, yang dapat menunjang
keberhasilan dalam proses pembelajaran sekolah, khususnya pembelajaran membaca.
2) Bagi Guru
a. Guru hendaknya berani melakukan inovasi dalam memilih media pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak, sehingga anak akan
b. Guru hendaknya melakukan pembelajaran dengan penuh kreatifitas, inovatif,
variatif dan sesuai dengan kemampuan anak, berani melakukan hal-hal baru yang
belum pernah dilakukan oleh guru lain untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
keberhasilan proses pembelajaran.
3) Bagi Orang Tua Anak
Peran serta dan perhatian orang tua terhadap pendidikan anak sangat
menentukan keberhasilan anak. Usaha yang dilakukan guru tidak akan berhasil
maksimal apabila tanpa bantuan orang lain. Bimbingan dan arahan orang tua di rumah
sangatlah diperlukan guru guna menunjang keberhasilan pendidikan anak. Kerjasama
guru bersama sekolah dengan keluarga orang tua harus terjalin dan terbina erat.
4) Bagi Peneliti Lanjut
Peneliti lanjut diharapkan dapat memperbaiki dan mengembangkan penelitian
ini menuju kesempurnaan. Penelitian ini dapat diterapkan pada pembelajaran lainnya
sehingga dapat meningkatkan belajar anak dan meningkatkan kualitas pendidikan
maupun pembelajaran dikelas.
7.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta : Gava Media
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.