• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh media big book terhadap kemampuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh media big book terhadap kemampuan"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LatarBelakang

Salah satu media baharu yang sesuai dengan keadaan kanak-kanak dan boleh merangsang pemikiran kanak-kanak ialah media buku besar. Media pembelajaran adalah komponen pengajaran yang merangkumi mesej, orang, dan peralatan. Dalam perkembangannya, media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Salah satu media baharu yang sesuai dengan keadaan kanak-kanak dan boleh merangsang pemikiran kanak-kanak ialah media buku yang besar.

RumusanMasalah

Keterampilan membaca yang diterapkan di SD Romang Polong sangat menunjang pendidikan di Indonesia, namun media yang digunakan masih tradisional dan pasif sehingga membuat siswa merasa bosan dalam pembelajaran. Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Media Big Book Terhadap Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1 SD Negeri Romang Polong pada tahun ajaran.

TujuanPenelitian

ManfaatPenelitian

“Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Media Big Book Terhadap Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1 SD Negeri Romang Polong Tahun Pelajaran 2018/2019.” SD Negeri Romang Polong diharapkan lebih meningkatkan kemampuan belajar membaca siswanya sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

KajianPustaka

  • Hasil Penelitian yang Relavan
  • Media
  • Big book sebagai Media
  • Kemampuan Membaca Permulaan

Dengan demikian penggunaan media buku berukuran besar berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa di SDN Mangiran Kecamatan Srandakan. Tentu saja pembelajaran literasi awal memerlukan media yang sesuai untuk siswa. Buku berukuran besar cocok digunakan oleh siswa kelas satu sekolah dasar dalam membaca awal. Alasan lain untuk membaca dengan buku berukuran besar berulang kali adalah agar siswa dapat membaca dengan lancar.

Buku berukuran besar berkontribusi pada pendidikan membaca awal siswa. Buku yang bagus membantu siswa memahami cerita yang disampaikan karena terdapat ilustrasi.

KerangkaPikir

Hal ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan lebih karena bagian-bagian yang dipelajari dapat dilewati sehingga bagian-bagian yang sulit dan baru hanya dapat dibaca dan dipahami. Selain itu, buku yang berukuran besar juga membuat siswa dapat membaca dengan jelas karena font yang disajikan berukuran besar.Buku yang berukuran besar cocok untuk pembelajaran membaca di kelas awal SD.Penggunaan media buku yang berukuran besar diharapkan dapat mempengaruhi kemampuan membaca awal. .

Hipotesis

JenisPenelitian

Variabel penelitian

Desain penelitian

Pretest yang dimaksud di sini adalah tes kemampuan membaca awal siswa sebelum perlakuan atau proses belajar mengajar diterapkan. Bacalah bersama-sama judul yang ada di buku besar dan tanya jawab berdasarkan judul yang ada di buku besar. Buka halaman satu dan mintalah siswa membaca bersama apa yang ada di buku besar. Guru kemudian menjelaskan isi tulisan tangan dalam pembelajaran.

Menugaskan satu siswa atau lebih untuk membaca isi tulisan dalam buku besar yang dipegang guru. Tugasi beberapa orang atau tanyakan siapa yang dapat maju ke depan kelas untuk membacakan tulisan dan memegang media buku besar tersebut sambil mengajak temannya untuk membacakan isi tulisan pada media buku besar tersebut secara bersama-sama. Merujuk pada siswa lain yang dapat membaca dan memperlihatkan isi buku bermedia besar.

Post-test yang dimaksud disini adalah tes kemampuan membaca awal siswa. Singkatnya post-test adalah evaluasi akhir ketika materi yang diajarkan pada hari itu telah diberikan, dimana seorang guru memberikan post-test dengan tujuan apakah siswa mampu memahami dan memahami materi yang baru saja diberikan. diajarkan pada hari itu diberikan. Keuntungan diadakannya post test ini adalah memperoleh gambaran mengenai kemampuan membaca awal yang dicapai setelah diolah dengan bantuan media buku besar dalam proses belajar mengajar.

InstrumenPenelitian

“Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti penerapan penggunaan media Big Book berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa kelas 1 SD Negeri Romang Polong.” Apabila t Hitung < t Tabel maka Ho ditolak yang berarti penerapan media Big Book tidak berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa kelas 1 SD Negeri Romang Polong.” f) Tentukan harga t Tabel. media buku besar tidak berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa kelas 1 SD Negeri Romang Polong?

Deskripsi keterampilan membaca siswa kelas 1 SD Negeri Romang Polong sebelum menggunakan buku berukuran besar. Deskripsi kemampuan membaca siswa kelas 1 SD Negeri Romang Polong setelah menggunakan buku berukuran besar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas di atas, terlihat bahwa kemampuan membaca awal siswa kelas 1 SD Negeri Romang Polong mengalami perubahan.

Dengan demikian penggunaan media Big Book berpengaruh terhadap kemampuan membaca siswa kelas 1 SD Negeri Romang Polong. Nilai rata-rata kemampuan membaca siswa sebelum penerapan media buku besar (pretest) pada siswa kelas I SD Negeri Romang Polong adalah 65,18, sedangkan KKM mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 70. Artinya penggunaan media buku besar mempunyai nilai rata-rata sebesar 65,18. pengaruhnya terhadap kemampuan membaca siswa kelas I SD Negeri Romang Polong.

Definisi oprasional

Populasi dan sampel

Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Populasi adalah suatu wilayah generasi yang terdiri dari obyek-obyek atau subyek-subyek yang. Sugiono menyatakan bahwa populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari obyek atau subjek yang mempunyai kualitas tertentu, ditentukan oleh penelitian untuk dipelajari dan diselidiki Sugiyono, Metode Penelitian. Populasi menurut para ahli yang dikutip oleh Siti Mania Kerlinger menyatakan bahwa populasi terdiri dari seluruh anggota.

Menurut Margo, populasi adalah seluruh data yang menjadi kepentingan penelitian dalam lingkup dan waktu tertentu. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek dan subjek yang menjadi tujuan penelitian sesuai dengan ketentuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 yang berjumlah 64 siswa, dari kelas 1A yang berjumlah 32 siswa, kelas 1B yang berjumlah 32 siswa di SD Negeri Romang Polong.

Sampel yang diteliti harus representatif atau mampu mewakili populasi agar kesimpulannya dapat diterapkan pada populasi. Dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sampel atau seluruh populasi yang akan disurvei, yang dalam teknik pengambilan sampel disebut sampel jenuh. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yang artinya seluruh anggota populasi dijadikan sampel yaitu seluruh siswa kelas 1 SD Negeri Romang Polong yang berjumlah 64 siswa.

Teknik pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Md= mean selisih pretest dan posttest X1= hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2= hasil belajar setelah perlakuan (posttest). Md = rata-rata selisih pretest dan posttest X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = hasil belajar setelah perlakuan (posttest). Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 0 dengan standar deviasi 100 yang berarti nilai posttest siswa pada kelas eksperimen tersebar dari skor 100.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasilpenelitian

Deskripsi proses pembelajaran di SD Negeri Romang Polong khususnya kelas I menggunakan pembelajaran tematik, jam belajar kelas 1A dan kelas 1B diatur secara bergiliran, dan minggu pertama kelas 1A dimulai jam 7 dan kelas 1B jam 10 dan sedang dalam proses pembelajaran. , pertama-tama guru mengajak partisipasi siswa untuk memeriksa kehadirannya. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil kemampuan membaca sebelum penggunaan media buku besar secara umum untuk kelas 1 SD Negeri Romang Polong masih kurang, tes cetak kelas 1A dan kelas 1B adalah membuktikan bahwa rata-rata nilai pre test kelas 1A dan kelas 1B <75 Hasil kelas 1 KKM SD Negeri Romang Polong. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil kemampuan membaca setelah menggunakan media buku berukuran besar secara umum untuk kelas 1 SD Negeri Romang Polandia sudah mencapai ketuntasan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah rata-rata nilai posttest yang lebih tinggi dari Nilai Standar KKM sebesar 82,1875 > 75 Kelas 1 SD Negeri Romang Polong.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat digambarkan bahwa dari 32 siswa yang ditugaskan pada kelas I, secara umum tingkat hasil belajarnya berada pada kategori sangat rendah dengan frekuensi 1 siswa atau 3,03%, berada pada kategori rendah dengan frekuensi 1 siswa atau 3,03%, berada pada kategori rendah dengan frekuensi 5 siswa atau 3,30%, kategori sedang dengan frekuensi 4 siswa atau 12,12%, kategori tinggi dengan frekuensi 3 siswa atau 45,45% dan kategori sangat tinggi dengan frekuensi 19 siswa atau 36,36%. Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa dari 32 siswa kelas I SD Romang Polong yang dijadikan sampel penelitian kelompok kontrol secara umum. Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa rata-rata nilai posttest siswa pada kelas eksperimen sebesar 82,187 dari nilai ideal sebesar 95. Nilai tertinggi yang dicapai siswa sebesar 100 dan nilai terendah sebesar 50 dengan standar deviasi sebesar 14,02773 yang berarti nilai posttest siswa pada kelas eksperimen terdistribusi dari nilai terendah 50 sampai dengan nilai terendah, tertinggi 95. Jika nilai posttest berada pada kelas tersebut.

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan bahwa dari 32 siswa kelas I SD Negeri Romang Polong yang dijadikan sampel penelitian kelompok eksperimen, secara keseluruhan tingkat hasil belajar berada pada kategori tinggi dengan skor rata-rata sebesar 82,1875 dari nilai ideal 100. Untuk menganalisis data hasil belajar terlebih dahulu perlu diketahui data awal kelas eksperimen dan kontrol yang diambil dari hasil posttest. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai pasca ujian pada kelas eksperimen sebesar 82,1875 dan secara keseluruhan kelas kontrol belum mampu membaca materi.

Pembahasan

Karena t hitung < t tabel maka H0 diterima dengan kesimpulan tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca siswa antara yang menggunakan media buku besar dengan media konvensional. Tentukan persentase (4) menggunakan (uji) -t, yang melibatkan langkah-langkah berikut. a) mencari nilai mean selisih pretest dan posttest. Tirai dan Dahlberg (dalam Usaid 2014:43) menyatakan bahwa buku berukuran besar memungkinkan siswa belajar membaca dengan cara menghafal dan mengulangi apa yang dibacanya.

Banyak pakar pendidikan yang mengatakan bahwa Big Book sangat baik digunakan di kelas awal karena dapat membantu meningkatkan minat membaca siswa. Dalam hal ini media Big Book merupakan solusi yang baik untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca awal. Sejalan dengan hal di atas, ternyata siswa kelas I SD Negeri Romang Polong yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebenarnya memiliki hasil kemampuan membaca awal yang berada pada level yang masih kurang atau rendah pada saat diberikan pre-test atau sebelumnya. itu sudah selesai. perlakuan yang diberikan berupa dengan menggunakan media Big Book.

Hasil survei terhadap 32 siswa menunjukkan bahwa tingkat kemampuan membaca awal siswa kelas 1 SD tergolong rendah atau low. Ciri-ciri kurangnya kemampuan membaca awal yang umumnya ditunjukkan siswa antara lain tidak pernah bertanya, lambat membaca, pasif ketika diminta mengemukakan pendapat, tidak tenang, dan sering mengganggu teman saat belajar. Namun setelah diperkenalkannya media big book dalam pembelajaran, hasil kemampuan membaca awal siswa kelas 1 mengalami perubahan yaitu adanya dampak dari penerapan media big book.

Saran

Setelah kelas eksperimen dan kelas kontrol selesai melakukan proses pembelajaran, dimana kelas eksperimen dalam proses pembelajaran menggunakan media buku besar dan kelas kontrol tidak menggunakan media buku besar. Disarankan bagi guru khususnya guru bahasa Indonesia untuk menggunakan media buku berukuran besar dalam pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menarik.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Achsin 1986: 17-18 menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah 1 agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya