• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Evaluasi

Dalam dokumen BAB I - etheses UIN Mataram (Halaman 66-77)

BAB I PENDAHULUAN

A. Hasil Penelitian

3) Hasil Evaluasi

Pemberian tes evaluasi hasil belajar diberikan pada setiap akhir siklus (pertemuan II pada masing-masing siklus). Alokasi waktu yang diberikan pada evaluasi siklus I yakni 15 menit.

Adapun hasil evaluasi siklus I yakni sebagai berikut.

Tabel 14 hasil evaluasi siklus I Banyak

siswa yang ikut tes

Total nilai Nilai rata- rata

Banyak siswa yang

tuntas

Presentase ketuntasan klasikal

15 1390 70 6 75%

Menghitung nulai rata-rata dengan rumus:

Me =

∑𝑥𝑖

𝑁

=

1390

20

=

70

Menentukan persentase ketuntasan klasikal dengan rumus:

KK=𝑃

𝑁𝑥 100% = 15

20𝑥100 = 75%

Tebel di atas menunjukkan ketuntasan individu dan secara klasikal, masing-masing individu dinyatakan tuntas apa bila memperolah nilai ≥ 60, sedangkan ketuntasan klasikal harus memenuhi ≥85%. Berdasarkan hasil pada tabel di atas hasil belajar siswa belum memenuhi target yang diharapkan, sehingga perlu diadakan perbaikan-perbaikan pada siklus II.

d. Refleksi

Refleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tujuan dari refleksi yakni memberikan gambaran tentang kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I sehingga dapat dilakukan perbaikan pada siklus II. Adapun perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II yakni sebagai berikut:

1) Guru

a) Guru harus memotivasi siswa agar pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya dapat mencapai tujuan yang ditargetkan.

b) Mengontrol kegiatan masing-masing kelompok dengan menyeluruh dan lebih telaten.

c) Menghontrol siswa-siswa yang bermain saat proses pembelajaran berlangsung.

d) Meningkatkan bimbingan kepada masing-masingd kelompok.

2) Siswa

a) Masih ada siswa yang bermain-main pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

b) Siswa diharuskan bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami

c) Siswa harus berinteraksi dengan baik dengan anggota kelompok lainnya.

d) Siklus II

Proses belajar mengajar pada siklus II sama dengan siklus I yaitu dua kali pertemuan, pembelajaran berlangsung selama 2x35 menit pada masing- masing pertemuan dengan tes evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pertemuan kedua dengan alokasi waktu sekitar 20 menit. Kegiatan pada siklus II terdiri dari 4 tahap yaitu:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus II pada dasarnya sama dengan perencanaan pada siklus I, akan tetapi perlu ditindak lanjuti hasil dari refleksi siklus I. beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti yakni, memotivasi siswa agar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sungguh-sngguh, mengontrol kegiatan kelompok , menguasai kelas dengan baik sehingga tidak ada siswa yang main-main pada saat pembelajaran berlangsung, dan memberikan motivasi kepada siswa agar tidak sungkan bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami. Sebelum melaksanakan tindakan beberapa persiapan yang dilakukan yakni sebagai berikut:

1) Pertemuan I

a) Memberikan pengarahan kepada siswa sesuai dengan hasil refleksi

b) Merancang RPP penerapan model Treffinger.

c) Membuat lembar kerja siswa ( LKS )

d) Menyusun Instrumen observasi aktivitas guru dan siswa, dan menyusun tes evaluasi hasil belajar siswa.

2) Pertemuan II

Persiapan yang dilakukan pada pertemuan II sama dengan persiapan pada pertemuan I.

b. Tahap Pelaksanaan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada siklus I, hasil yang dicapai belum memenuhi target yang ditetapkan, untuk itu perlu dilanjutkan tindakan ke siklus II. Dengan mengacu pada hasil refleksi pada siklus I, maka diadakan perbaikan pada siklus II. Suklus II terdiri dari dua pertemuan yakni pertemuan I tanggal 19 April 2016, dan pertemuan II tanggal 23 April 2016. Adapun kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah dibuat, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

(a) Pertemuan I ( 5 menit)

Pada saat guru mengabsen, melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa sudah merespon dengan baik penjelasan dan arahan guru, meskipun ada satu orang siswa yang terlambat merespon pada saat absen.

(b) Pertemuan II (5 menit)

Pada pertemuan kedua respon siswa semakin baik, tidak ada lagi siswa yang tidak merespon guru.

1) Kegiatan Inti

(a) Pertemuan I (50 menit)

(1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Siswa segera berkumpul dengan kelompok yang sudah dibagikan.

(2) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. siswa mendengarkan dengan baik penjelasan guru.

(3) Guru memberikan permasalan dalam LKS/buku paket yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa.

(4) Guru menjelaskan dengan singkat tentang materi tentang pristiwa sekitar proklamasi. Pada kegiatan ini masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru.

(5) Guru meminta untuk berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing. Pada kegiatan ini, bimbingan guru ke masing-masing kelompok belum merata, guru hanya fokus pada kelompok yang ada di dekatnya saja.

(6) Guru mengontrol aktivitas masing-masing kelompok.

Pada kegiatan ini, dapat dilihat hanya dua kelompok yang mendapat bantuan dari guru, sementara kelompok yang lain kurang diperhatikan.

(7) Guru meminta siswa untuk mempersentasikan pendapatnya. Pada kegiatan ini, keompok yang sudah

selesai mengerjakan tugasnya disuruh maju untuk membaca hasil kegiatanya.

(8) Guru mencatat gagasan siswa. Pada kegiatan ini, guru mencatat pendapat masing-masing kelompok atau siswa.

(9) Bersama siswa, guru bertanya jawab meluruskan kesalah fahaman, memberi penguatan, dan menyimpulkan. Pada kegiatan ini guru lebih dominan, siswa belum terlalu aktif merespon baik dalam kegiatan tanya jawab maupun kegiatan menyimpulkan.

(10) Guru meminta untuk membuat raknguman. Pada kegiatan ini , pokok-pokok bahasan yang dibahas tadi suruh mengingat dan ditulis.

(b) Pertemuan II (45 menit)

(1) Guru meminta siswa berkumpul sesuai dengan kelompoknya. Pada kegiatan ini siswa langsung berkumpul dengan kelompoknya masing-masing.

(2) Guru menjelaskan kembali langkah-langkah pembelajaran. pada kegiatan ini, siswa sudah merespon dengan baik penjelasan guru.

(3) Guru membimbing setiap kelompok dalam melakukan kegiatan Treffinger. Pada kegiatan ini, dapat dilihat hanya dua kelompok yang mendapat bantuan dari guru, sementara kelompok yang lain kurang diperhatikan.

(4) Setiap kelompok mempersentasikan hasil kerja. Pada kegiatan ini, setiap keompok disuruh maju untuk membaca hasil kegiatanya.

(5) Setiap kelompok menyampaikan gagasan atau ide yang berbeda. Pada kegiatan ini, setiap kelompok harus menyapaikan pendapat masing-masing , dengan pendapat yang harus berbeda-beda dengan kelopok yang lain.

(6) Siswa menerima gagasan atau ide yang berbeda. Pada kegiatan ini, pendapat dari masing-masing kelompok tadi bias diterima oleh masing-masing siswa atau kelopok.

2) Kegiatan akhir

(a) Pertemuan I (15 menit)

(1) Guru meminta siswa mengulangi pelajaran di rumah. Pada kegiatan ini siswa merespon dengan baik arahan dari guru.

(2) Guru menutup kegiatan pembelajaran. bersama dengan guru siswa menutup kegiatan pembelajaran dengan membaca hamdallah.

(b) Pertemuan II (20 menit)

(1) Guru memberikan tes evaluasi. Pada kegiatan ini siswa menjawab tes evaluasi dengan sungguh-sungguh dan mengumpulkan hasil pekerjaannya setelah 20 menit waktu yang telah ditetapkan.

(2) Guru menutup kegiatan pembelajaran. bersama-sama siswa guru menutup kegiatan pembelajaran dengan membaca hamdallah.

c. Tahap Observasi

1) Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar siswa

Berdasarkan hasil analisis lembar observasi siklus II pada masing-masing pertemuan, maka diperoleh data sebagai berikut:

a) Pertemuan I

Tabel 15 data kativitas siswa siklus II pertemuan I No/Indikator Deskriptor yang Nampak Skor

1 3 4

2 3 4

3 3 4

4 2 3

5 3 4

6 2 3

Jumlah 22

Rata-rata skor aktivitas belajar siswa dapat ditentukan dengan rumus:

A= 𝑥𝑖

𝑛𝑖=1

𝑛

=

22

6

=

3,70

Dari hasil perhitungan diatas maka dapat ditentukan Kategori keaktifan siswa dengan mengacu pada tabel kategori keaktifan yang tertera pada analisi data yakni: 3,25 < A= 3,25 < 3,70= Sangat aktif.

b) Pertemuan II

Tabel 16 data kativitas siswa siklus II pertemuan II No/Indikator Deskriptor yang Nampak Skor

1 3 4

2 3 4

3 3 4

4 3 4

5 2 3

6 3 4

Jumlah 23

Rata-rata skor aktivitas belajar siswa dapat ditentukan dengan rumus:

A

=

𝑥𝑖

𝑛𝑖=1

𝑛

=

23

6

=

3,80

Dari hasil perhitungan diatas maka dapat ditentukan Kategori keaktifan siswa dengan mengacu pada tabel kategori keaktifan yang tertera pada analisi data yakni: 3,25 < A= 3,25 < 3,80= Sangat aktif.

2) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru

Data aktivitas guru pada masing-masing pertemuan dapat dilihat pada tabel di bawah.

a) Pertemuan I

Tabel 17 hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan I No/Indikator Deskriptor yang Nampak Skor

1 3 4

2 3 4

3 3 4

4 2 3

5 2 3

6 3 4

Jumlah 22

Rata-rata skor aktivitas belajar guru : A= 𝑥𝑖

𝑛𝑖=1

𝑛

=

22

6

=

3,67

Dari hasil perhitungan diatas maka dapat ditentukan Kategori keaktifan guru dengan mengacu pada tabel kategori keaktifan yang tertera pada analisi data yakni: 2,75 < A ≤ 3,25 = 2,75 < 2,70 ≤ 3,25 = Aktif.

b) Pertemuan II

Tabel 17 hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan II No/Indikator Deskriptor yang Nampak Skor

1 3 4

2 3 4

3 3 4

4 3 4

5 3 4

6 3 4

Jumlah 24

Rata-rata skor aktivitas belajar guru : A= 𝑥𝑖

𝑛𝑖=1

𝑛

=

24

6 = 4

Dari hasil perhitungan diatas maka dapat ditentukan Kategori keaktifan guru dengan mengacu pada tabel kategori keaktifan yang tertera pada analisi data yakni: 3,25 < A =3,25 < 4= Sangat Aktif.

3) Hasil Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus II (pertemuan II), dengan alokasi waktu 20 menit. Adapun hasil evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 18 hasil evaluasi siklus II Banyak

siswa yang ikut tes

Total nilai Nilai rata- rata

Banyak siswa yang

tuntas

Presentase ketuntasan klasikal

16 1600 80 13 85%

Menghitung nilai rata-rata dengan rumus:

Me =

∑𝑥𝑖

𝑁

=

1600

20

=

80

Menentukan persentase ketuntasan klasikal dengan rumus:

KK=𝑃

𝑁𝑥 100% = 17

20𝑥100 = 85%

Berdasarkan hasil analisis data di atas, dapat simpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat, dengan nilai rata-rata 80, dan ketuntasan klasikal mengalami peningkatan sampai 85%.

d. Refleksi

Dengan melihat hasil evaluasi siklus II, peneliti mengadakan refleksi proses pembelajaran. berdasarkan hasil evaluasi, hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan model Treffinger pada materi pristiwa sekitar proklamasi di MI Miftahul Qulub Ungga tahun 2016. Kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II. Peningkatan persentase ketuntasan klasikal telah mencapai target yang ditetapkan sehingga tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya.

Dalam dokumen BAB I - etheses UIN Mataram (Halaman 66-77)

Dokumen terkait