BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Hasil Karya Seni Lukis yang diciptakan Siswa
Mengamati hasil karya seni lukis anak dapat dilihat dari segi teknik, ekspresi, dan artistiknya. Di sanggar Bobbo hasil karya seni lukis anak diciptakan dengan media pastel di atas kertas. Pastel dipilih karena mudah penggunaanya dan juga banyak pilihan warna, selain itu pastel juga mudah didapatkan ditoko-toko alat tulis.
Teknik yang digunakan adalah teknik kering, yang diolah dalam bentuk objek-objek sesuai imajinasi dunia anak. Garis dihasilkan dari goresan spidol hitam dan warna muncul dari goresan batang-batang pastel. Garis-garis yang muncul membentuk objek dan warna-warna yang digunakan oleh anak cenderung sesuai dengan kondisi anak, anak menuangkan warna sesuai yang diinginkan. Hal tersebut sesuai dengan jiwa anak yang main-main, gembira, ceria. Teknik yang digunakan dalam proses mewarnai juga mulsi beragam dari blog, gradasi, sampai teknik tusir.
Sedangkan tema yang diangkat dalam karya lukis anak di sanggar Bobbo biasanya diambil dari lingkungan sekitar, baik dari lingkungan rumah, sekolah, bermain, jalan, pasar, karena objek-objek yang berkaitan dengan tema tersebut sudah lekat dengan kehidupan anak. Selain lekat dengan dunia anak, anak juga sudah mengenal bentuk-bentuk objek tersebut karena sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kejadian yang sering digunakan sebagai tema dalam lukisan baik dari kehidupan nyata sampai tokoh-tokoh kartun dalam acara di televisi.
Beberapa hasil karya lukis siswa sanggar Bobbo mempunyai kesamaan dalam bentuk-bentuk objek yang ditampilkan, seperti bentuk pagar, tanaman, rumput, dan manusia. Namun ada juga karya yang lebih terlihat berbeda dengan karya lainmya dan lebih tampak seperti karya usia kanak-kanak. Maka dapat dilihat hasil karya siswa yang masih natural untuk tingkat usianya dan dapat dilihat hasil karya siswa yang terpengaruh contoh-contoh yang diberikan pengajar maupun gambar yang telah disiapkan sebagai alat pendukung pembelajaran yang digunakan pengajar.
Gambar 11. Hasil karya lukis siswa yang bernama Rara, kelas TK B (Dokumentasi oleh : Ichwan Budi Prasetyo : 2009)
Nama : Rara Kelas : TK B Usia : 6 tahun
Sekolah : TK Az- Zahra Pajang Judul : “Hewan-hewan”.
Media : Kertas gambar ukuran A3, spidol hitam dan pastel.
Selain obyek benda dan lingkungan sekitar, dunia binatang atau hewan sangat menarik bagi anak-anak. Pengalaman-pengalaman anak melihat hewan baik langsung maupun tidak langsung menjadi tema yang menarik untuk dilukiskan.
Karya lukis siswa di atas, sketsa sudah disiapkan oleh pengajar sehingga siswa hanya mewarnai saja. Karya lukis tersebut menampilkan objek seekor gajah dan jerapah.
Anak tersebut menghadirkan warna-warna alam yang sangat sederhana melalui teknik gradasi dan blok pada sketsa yang telah disiapkan, disini dapat dilihat bahwa anak sudah mulai dapat mewarnai dengan menggunakan pastel dan mengkombinasikan warna dengan teknik gradasi seperti yang diajarkan oleh para pengajar di sanggar Bobbo.
Gambar 12. Hasil karya lukis siswa yang bernama Ditha Permata Kusala, kelas II (Dokumentasi oleh : Ichwan Budi Prasetyo : 2009)
Nama : Ditha Permata Kusala Kelas : II
Usia : 8 tahun
Sekolah : SD Pangudiluhur III
Judul : “Bermain di halaman rumah”
Media : Kertas gambar ukuran A3, spidol hitam dan pastel .
Tampak pada karya diatas berjudul Bermain di halaman rumah. Disini anak mencoba mengekspresikan pengalam pribadi anak tersebut yang sedang bermain.
Selain itu juga dapat dilihat bentuk-bentuk hewan seperti ayam dan kucing. Teknik mewarnaipun mulai bervariasi, bahkan digabungkan dengan teknik lain seperti teknik tusir, yaitu menggunakan warna muda kemudian ditumpuk dengan warna tua, kemudian digores atau ditusir dengan pensil sesuai keinginannya. Namun pada karya ini terlihat pengaruh pengajar dalam bentuk objek yang ditampilkan cukup terlihat.
Bentuk objek tanaman, pagar, dan manusia pada karya ini dengan beberapa karya siswa lain hampir sama, sehingga tidak terlihat sebagai murni hasil karya lukis siswa tersebut dan karakter anak tidak begitu terlihat, yang terlihat adalah karakter pengajar.
contoh dalam membuat sketsa sehingga kebebasan siswa untuk berskspresi jadi berkurang. Hal tersebut sangat berpengaruh pada hasil karya dab kreativitas siswa.
Gambar 13. Hasil karya lukis siswa yang bernama Rikha Elisa, kelas III (Dokumentasi oleh : Ichwan Budi Prasetyo : 2009)
Nama : Rikha Elisa Kelas : III
Usia : 9 tahun
Sekolah : SDN Bratan I Surakarta Judul : “Lingkungan Sekolah”.
Media : Kertas gambar ukuran A3, spidol hitam dan pastel
Pada dunia anak tema-tema kejadian di sekolah juga sangat menarik untuk dilukis. Seperti Kerja bakti di sekolah adalah kejadian yang pernah dialami masing- masing individu anak di sekolah. Pada karya ini tampak karya bertema kerja bakti, dapat dilihat bagaimana gambar anak yang menyapu, menanam bunga, membuang sampah atau menyiram tanaman. Objek-objek ini adalah kegiatan anak yang pernah dia lihat dilingkungan sekolahnya. Penggunakan warna juga sudah mulai bervariasi dan banyak menggunakan teknik gradasi dalam pewarnaanya. Lukisan ini tampak
lebih tajam karena telah difinishing dengan menggunakan clear atau lapisan semacam cat tapi tidak berwarna sehingga warna akan lebih tajam dan outline juga akan lebih muncul. Pada karya ini juga terdapat kesamaan dalam bentuk-bentuk objek yang ditampilkan, mulai dari objek manusia, pagar, dan tanaman. Objek tersebut mempunyai kesamaan dengan siswa-siswa sanggar Bobbo dan contoh yang diberikan pengajar pada saat membuat sketsa di papan tulis.
Gambar 14. Hasil karya lukis siswa yang bernama Bonifasius Amara, Kelas TK A (Dokumentasi oleh : Ichwan Budi Prasetyo : 2009)
Nama : Bonifasius Amara Kelas : TK A
Usia : 5 tahun
Sekolah : TK Pangudi Luhur III Judul : “Karnaval”.
Media : Kertas gambar ukuran A4, spidol hitam dan pastel.
Pada karya ini obyek yang dilukiskan merupakan pengalaman pribadi anak sangat mendukung menjadi tema lukisan tersebut. Dapat kita lihat pada karya diatas lukisan tersebut adalah kondisi pada waktu karnaval, meskipun mobil hanya terlihat
rumah, semak, pohon dan manusia. Objek-objek tersebut merupakan objek yang sangat dikenal oleh anak sehingga setiap gambarnya selalu disertakan. Warna yang digunakan juga masih sederhana, disini pemilihan warna oleh anak berdasarkan kesenangan dan pengalamanya dalam menangkap bentuk yang ada dalam kehidupan.
Teknik yang digunakan juga mulai mencoba gradasi walaupun belum begitu halus.
Karya di atas dapat kita lihat bahwa karakter anak masih terlihat, sehingga karya ini tampak berbeda dengan beberapa siswa lain.
Gambar 15. Hasil karya lukis siswa yang bernama Ivenna, kelas TK B (Dokumentasi oleh : Ichwan Budi Prasetyo : 2009)
Nama : Ivenna Kelas : TK B Usia : 6 tahun
Sekolah : TK Rumah Pupa/ Kumbang Judul : “Kotaku”.
Media : Kertas gambar ukuran A3, spidol hitam dan pastel
Karya lukis diatas dapat kita lihat beberapa objek yang coba dihadirkan antara lain bentuk pohon, rumah, awan, mobil, semak-semak dan batu. Bentuk- bentuk tersebut merupakan bentuk yang sering dilihat dalam lingkungan keseharian.
Objek yang ditampilkan disini masih terlihat karakter anak, karya ini lebih terlihat
natural untuk anak usia 6 tahun. Bentuk objek yang titampilkan belum banyak terpengaruh dari pengajar, sehingga objek yang ditampilkan terlihat berbeda dengan beberapa karya siswa lain. Pewarnaan banyak menggunakan teknik blok dan ada beberapa gradasi warna yang masih sederhana. Dalam pewarnaan menggunakan pastel siswa tersebut belum dapat begitu merata, hal tersebut dapat kita lihat pada warna putih kertas yang masih banyak terlihat.
Gambar 16. Hasil karya lukis siswa yang bernama Anugrah Pratama Putra, kelas II (Dokumentasi oleh : Ichwan Budi Prasetyo : 2009)
Nama : Anugrah Pratama Putra Kelas : II
Usia : 8 tahun
Sekolah : SDN Bratan I Surakarta Judul : “Hewan Peliharaan”.
Media : Kertas gambar ukuran A3, spidol hitam dan pastel.
Pada karya lukis yang mengambil hewan peliharaan segabai sumber ide dalam karya tersebut. Anak mencoba melukiskan objek-objek hewan yang sering ditemuinya sebagai hewan peliharaan dilingkunganya. Terdapat beberapa objek yang coba dihadirkan antara lain beberapa hewan, tumbuhan, dan langit. Objek hewan
yang ditampilkan dapat memberiakn gambaran tentang karakter hewan baik dari segi bentuk maupun pewarnaan. Dilihat dari penguasaan media pastel juga cukup menguasai, hal tersebut dapat dilihat dari hasil goresan yang sudah relatif rata. Teknik yang digunakan dari blok dan gradasi warna. Warna yang ditampilkan juga bervariatif, dapat kita lihat pada kombinasi warna langit yang tidak hanya menggunakan satu warna namun mengkombinasikan beberapa warna.
Gambar 17. Hasil karya lukis siswa yang bernama Zalita, kelas III (Dokumentasi oleh : Ichwan Budi Prasetyo : 2009)
Nama : Zalita Kelas : III Usia : 9 tahun
Sekolah : SDN 15 Surakarta Judul : “Pasar”.
Media : Kertas gambar ukuran A3, spidol hitam dan pastel.
Karya lukis diatas menghadirkan suasana pasar, mencoba menghadirkan objek yang berkaitan dengan aktivitas di pasar seperti penjual, pembeli, dan barang dagangan. Objek yang ditampilkan lebih terkesan karya lukis anak-anak, seperti terlihat pada objek pohon, bunga dan manusia yang masih sangat bebas tanpa
memperhitungkan proporsi, disitulah ciri khas lukisan anak-anak. Teknik pewarnaan banyak menggunakan blok dengan banyak menampilkan variasi warna.
Gambar 18. Hasil karya lukis siswa yang bernama Mario Divo Wardana, kelas TK A (Dokumentasi oleh : Ichwan Budi Prasetyo : 2009)
Nama : Mario Divo Wardana Kelas : TK A
Usia : 5 tahun
Sekolah : TK Pangudi Luhur III Judul : “Bermain”.
Media : Kertas gambar ukuran A3, spidol hitam dan pastel.
Karya lukis diatas dapat kita lihat obyek utamanya adalah orang yang sedang bermain dan didukung dengan latar belakang sebagai pendukungnya seperti rumah, pohon, awan dan semak-semak. Tampak pada karya ini objek yang digambarkan masih sangat sederhana dengan teknik pewarnaan menggunakan gradasi warna, memkipun belum begitu dapat merata dan lebih menyatu antara warna satu dengan warna yang lain. Bentuk objek belum begitu terpengaruh pada contoh yang diberikan oleh pengajar, sehingga karakter lukisan anak-anak yang natural masih dapat terlihat.
E. Kendala atau Hambatan yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan