• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Miskonsepsi

Dalam dokumen analisis dan upay a mengurangi misk onsepsi (Halaman 50-82)

G. Metode Penelitian

2. Hasil Miskonsepsi

Grafik 2.2. persentase jawaban pretest siswa yang paham konsep (pk), tidak paham konsep (T PK ), mi skonsepsi (M) pada materi besaran dan satuan.

S etelah menganalisis jawaban dari siswa yang memahami konsep dari pretest ( sebelum perlakuan), adalah pada butir soal nomor (1) dengan persentase sebesar 77.903%, persentase miskonsepsi siswa terbesar terjadi pada butir soal nomor (9) dengan persentase 76,613%, sedangkan persentase sebesar 76,613%. Gamabaran secara umum hasil pretest diberikan oleh grafik 2.2 di atas

0 10 20 30 40 50 60 70 80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

61,774 59,161

58,516 62,097

61,774 62,129 61,452

66,29

63,71 63,065 73,065

76,61377,25877,419 75,161

77,581

75,96875,806 76,613

75,645

t Y Tt Y a

. Grafik 2.3. persentase jawaban postest siswa yang paham konsep (PK ), tidak paham konsep (T PK ), miskonsepsi (M), pada materi besaran dan satuan

Hasil postest persentase siswa yang paham konsep terbesar adalah pada soal nomor (4) yaitu 89,839%. S edangkan persentase siswa miskonsepsi terendah terjadi pada soal nomor (1) yaitu 73.065%. D an miskonsepsi tertinggi setelah treatment adalah 76.613% yaitu pada butir soal nomor (2) dan (9)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

87,581 87,25889,548 89,839

84,032 84,03285,968 81,774

84,677 88,358

17,903

32,742 17,903

20,161 20,323 23,065

11,935 18,871

22,871

34,032 25,323

24,355 28,065

34,516

31,129 32,419

34,83936,452 25,323

31,452

t Y Tt Y a

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

t Y Tt Y a

86,358

21,981

30,387 63,798

61,997

76,113

t h S T9S T t w9T9S T

Grafik 2.4. persentase rata-rata jawaban pretes dan postest siswa yang paham konsep (PK ), tidak paham konsep (T PK ), miskonsepsi (M) pada materi besaran

dan satuan

(T abel.2. Per sentase J awaban Pr etest D an Postest S iswa Y ang Paham K onsep ( PK ), T idak Paham K onsep (T PK ), M isk onsepsi (M ) Pada M ater i

B esar an D an S atuan.) nomor

soal

postest

%PK

pretest

%PK

%∆

PK

postest

%T PK

pretest

%T PK

%

T PK

postest

% M

pretest

%M

% ∆M

1 87.581 77.581 10 17.903 61.774 -43.871 25.323 73.065 -47.742 2 87.258 57.26 29.998 32.742 59.161 -26.419 24.355 76.613 -52.258 3 89.548 64.68 24.868 17.903 58.516 -40.613 28.065 77.258 -49.193 4 89.839 59.32 30.519 20.161 62.097 -41.936 34.516 77.419 -42.903 5 84.032 57.3 26.732 20.323 61.774 -41.451 31.129 75.161 -44.032 6 84.032 61.8 22.232 23.065 62.129 -39.064 32.419 77.581 -45.162 7 85.968 73.1 12.868 11.935 61.452 -49.517 34.839 75.968 -41.129 8 81.774 54.677 27.097 18.871 66.29 -47.419 36.452 75.806 -39.354 9 84.677 55.645 29.032 22.871 63.71 -40.839 25.323 76.613 -51.290 10 88.871 76.613 12.258 34.032 63.065 -29.033 31.452 75.645 -44.193 rata-rata 86.358 63.798 22.56 21.981 61.997 -40.016 30.387 76.113 -45.726

S etelah treatment terjadi peningkatan siswa yang paham konsep pada setiap butir soal, kecuali butir soal nomor (3), sebelum treatment persentase siswa yang paham konsep adalah sebesar 64.68%, namun setelah dilakukan treatment persentase berkurang menjadi 89.839%.

Persentase peningkatan nilai rata-rata siswa yang paham konsep (PK ) adalah sebesar 86.358%. Nilai diperoleh dari rata-rata nilai postes dikurang dengan rata-rata nilai pretes yaitu 63.789%. S edangkan persentase pengurangan rata-rata siswa yang tidak paham konsep (T PK ) adalah sebesar - 40.016%. T anda minus (-) berarti terjadi pengurangan. Pada miskonsepsi, setelah rangkaian pretest dan postest siswa mengalami pengurangan miskonsepsi sebesar -20%

Grafik 2.5. pengurangan miskonsepsi sebelum dan setelah dengan menggunakan model pembelajaran generatif pada materi besaran dan satuan.

Gambar di atas menunjukkan sebelum treatment persentase rata-rata miskonsepsi siswa adalah sebesar 67.303%. S edangkan untuk nilai postest 46.242. S elisih atau persentase pengurangan yang diperoleh dengan menerapkan model pembelajaran generatif ini adalah sebesar 20%.

0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000

1 2

prote st pre te st

B A B I I I PE M B A H A S A N

B erdasarkan deskripsi data hasil dari penelitian yang telah dilakukan bahwa terjadi pengurangan miskonsepsi dan persentase siswa yang tidak paham konsep serta peningkatan persentase siswa yang paham konsep.

Persentase siswa yang paham konsep terbesar sebelum treatmen adalah pada butir soal nomor (1) yaitu 77.581% dengan persentase miskonsepsi terkecil yaitu 73.065%. S edangkan persentase siswa yang paham konsep terendah terjadi pada soal nomor (9) yaitu 55.645% dengan persentase siswa miskonsepsi sebesar 45,726% dan miskonsepsi tertinggi sebelum treatmen adalah 77,581% yaitu pada soal (6). K ebanyakan dari siswa masih belum memahami konsep, hal ini terlihat pada persentase jawaban siswa yang hanya menebak pilihan jawaban pada soal pretest. Persentase terbesar siswa tidak paham konsep adalah pada butir soal nomor (10) yaitu sebesar 63,065%.

S etelah melakukan treatmen siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep pada setiap butir soal yang disertai pengurangan miskonsepsi.

Persentase siswa yang paham konsep terbesar pada butir soal nomor (4) yaitu 82,839%. S edangkan persentase siswa miskonsepsi terendah terjadi pada soal nomor (2) yaitu 24,355% dan miskonsepsi tertinggi setelah treatmen adalah 34.839% yaitu pada butir soal nomor (7). setelah melakukan treatment terjadi peningkatan siswa yang paham konsep pada butir soal, kecuali butir nomor (1) dengan pengurangan sebesar 21,706%. S ebelum treatmen persentase siswa yang paham konsep adalah 94,118%, setelah melakukan treatmen

persentase berkurang menjadi 79,412%. Hal ini disebabkan soal nomor (1) pretes dan soal nomor (1) postes pertanyaannya adalah “seorang siswa menunggu bus selama 30 menit. D ari pertanyaan tersebut yang menyatakan satuan adalah”. S edangkan pada soal nomor (1) postes pertanyaannya adalah

“seorang siswa menunggu bus selama 30 menit, dari pertanyaan tersebut yang menyatakan satuan adalah” . sebagian siswa terkecoh karena pilihan jawaban kedua tetap sama, siswa mengganggap jawaban soal pretes dan postes dengan pilihan jawaban (C ). Pada soal nomor (1) juga mengalami peningkatan persentase siswa yang tidak paham konsep setelah melakukan treatment. Hal ini menyebabkan treatment guru lebih fokus pada butir soal yang dengan persentase miskonsepsi rendah sehingga pada saat siswa dihadapkan pada sebuah permasalahan yang hampir sama siswa menjadi salah dalam menjawab pertanyaan.

S etelah melakukan treatment peningkatan persentase siswa yang paham konsep terbesar tejadi pada butir soal nomor (4) yaitu persentase prites sebesar 59.32% dan postes sebesar 89.839% dengan menggunakan peningkatan sebesar 30.513%. Hal disebabkan pada saat treatment siswa memperhatikan dengan baik penjelasan guru saat menyeselesaikan soal nomor (4). Pada saat ditanya mengenai soal tersulit sehingga banyak siswa yang tidak yakin dengan jawaban yang telah mereka jawab. K esadaran siswa atas ketidak pahaman mengenai konsep ini yang memotivasi siswa yang memperhatikan penjelasan guru dengan baik.

Persentase peningkatan nilai rata-rata siswa yang paham konsep (PK ) adalah sebesar 22.56%. Nilai diperoleh dari nilai rata-rata nilai postes di kurang dengan rata-rata nilai prites yaitu 86.358 % di kurang dengan 63.798%. S edangkan pengurangan rata-rata siswa yang tidak paham konsep (T PK ) adalah sebesar -40.016% dan persentase pengurangan miskonsepsi adalah sebesar -20% dengan keterangan tanda minus (-) terjadi pengurangan.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun telah dilakukan usaha pengurangan miskonsepsi dengan menerapkan model pembelajaran generatif pada materi besaran dan satuan siswa kelas X S MK N 2 Praya T engah namun tidak dapat menghilangkan miskonsepsi dengan begitu saja.

S eseorang terkena miskonsepsi akan mempertahankan konsepsinya pada pembelajaran tahap berikunya. B erbeda dengan siswa yang tidak mengetahui konsep, siswa yang tidak mengetahui konsep hanya akan menebak saja untuk menyelesaikan suatu permasalahan, sedangkan siswa yang hanya mengalami miskonsepsi akan sangat yakin dengan konsepsi yang dimilikinya dan sering mengandalkan konsepsinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.

K arena itu kemampuan guru dalam berintraksi dan mengarahkan fikiran siswa harus optimal. Meskipun belum mencapai hasil maksimal peneliti dengan judul analisis dan upaya mengurangi miskonsepsi siswa kelas X S MK N 2 Praya T engah dalam penerapan model pembelajaran generatif ini telah berhasil mengurangi miskosepsi siswa dengan persentase rata-rata sebelum treatment sebesar 76.113% dan persentase setelah treatment 30.387% dengan persentase pengurangan rata-rata sebesar -20%.

Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian sebelumnya, seperti penelitian yang di lakukan oleh putu mardana yang menyatakan bahwa rata- rata hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran generatif lebih tinggi dari siswa yang diajarkan menggunakan model konfensional. Ini terlihat dari rata-rata hasil belajar fisika siswa yang di ajarkan sesudah menggunakan model pembelajaran generatif, yaitu sebesar 7,2 sedangkan rata-rata hasil belajar fisika yang sebelum mengggunakan model pembelajaran generatif, yaitu sebesar 4,24. Hasil penelitian yang di lakukan I T etut T ika yang menyatakan bahwa siswa S MUN singaraja hasil belajarnya lebih efektif dengan menggunakan model pembelajaran generatif di bandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional..

Pada siklus pertama peseta didik diberikan pretes untuk mengetahui jumlah peserta didik yang terjadi miskonsepsi pada materi besaran dan satuan beserta bentuk-bentuk miskonsepsi yang telah di temukan melalui peneliti terdahulu. Pada siklus kedua dilakukan kegiatan remidiasi. K emudian di berikan postes untuk mengetahui perubahan konseptual peserta didik yang miskonsepsi pada materi besaran dan satuan sesudah remediasi.

Hal ini terjadi karena dilihat dari hasil pretes pada konsep ke dua, jumlah miskonsepsi peserta didik pada pretes tergolong rendah dibandingkan konsep yang pertama dan konsep ketiga sehingga pada postes jumlah penurunan miskonsepsi tergolong tinggi dan di peroleh rata-rata persentase penurunan konsep kedua kategori tinggi. Ini disebabkan miskonsepsi karena peserta didik telah mengetahui konsep pada besaran dan satuan. Hal tersebut juga

terlihat pada tahap orientasi dimana peneliti memberikan aktivitas melalui pembelajaran generatif yang dapat merangsang peserta didik untuk melakukan eksplorasi. Pada tahap orientasi ini peserta didik sudah banyak mengerti konsep kedua ini,sehingga diperoleh penurunan yang tergolong tinggi. Hal ini disebabkan karena peserta didik tidak dapat memahami soal yang disajikan.

B A B I V

S I M PUL A N D A N S A R A N A . S impulan

B erdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran generatif dapat mengurangi miskonsepsi siswa pada materi besaran dan satuan dengan persentase rata-rata nilai pengurangan miskonsepsi sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran generatif dapat mengurangi miskonsepsi siswa kelas X S MK N 2 Praya T engah pada materi besaran dan satuan dengan persentase peningkatan rata-rata siswa yang paham konsep sebesar 86.358%.

B . S aran

S etelah melakukan penelitian ini penulis menyarankan kepada guru agar dapat menerapkan model pembelajaran generatif dalam pembelajaran fisika untuk mengurangi miskonsepsi siswa sehingga pengetahuan konsep siswa sesuai dengan konsep yang telah dikemukakan oleh para ilmuan fisika. K emudian disarankan kepada pembaca baik guru maupun mahasiswa yang akan melakukan penelitian agar melakukan penerapan model pembelajaran generatif dengan menggunakan praktikum atau menggunakan media animasi untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep sehingga pembelajaran tidak membosankan serta menambah minat siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

D A F T A R PUST A K A

A rifatul A hla A inus S alamah, A nalisis Miskonsepsi S iswa Menggunakan Pendekatan K ognitif Menurut T eori Piaget pada Materi Optic K elas V III.

Skripsi, F T K UIN W A L IS ONGO S emarang, 2015.

A ris S hoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam K urikulum 2013, Y ogyakarta:

A r-R uzz Media, 2014.

B urhan B ungin, Peneliti an K ualitatif: K omunikasi, E konomi, K ebijakan Publik, D an Ilmu Sosial L ainya, J akarta: K encana,2007.

D ahar, R atna W ilis, T eori-T eori Belajar dan Pembelajaran. J akarta: E rlangga, 2010.

D ek Ngurah L aba L aksana, “Miskonsepsi dalam Materi IPA S ekolah D asar”,vol.

5, nomor 2, oktober 2016

D jamaan S atori D an A an K omariah, Metodologi Penelitian K ualitatif , B andung:

A lfabeta C V , 2014.

D wi A nti Prapti S iwi, Identifikasi Miskonsepsi Siswa K elas V III pada K onsep sistem Pencernaan dan P ernapasan, S kripsi, ftk UIN S arif Hidayatullah , J A K A R T A ,20.

Hamlik, perencanaan P engajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. J akarta:PT bumi aksara, 2005.

J ames A . B lack D an D ean J . C hamion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial.

B andung: PT R afika A ditama, 1999.

J ean E lit Omrod, fisikologi pendidikan membantu siswa tumbuh dan berkembang, J akarta: erlangga, 2009.

L isna Nafikah, Pengaruh Model Pembelajaran Generative T erhadap Hasil B elajar F isika pada K onsep K alor, S kripsi F T K UIN S arif Hidayatullah , J akarta 2011

L exi J . Moeleong, Metode Penelitian K ualitatif E disi Revisi, B andung:

R osdakarya, 2010.

, Metodologi Penelitian K ualitatif. B andung: PT R emaja R osdakarya, 2008.

, Metode Penelitian K ualitatif E disi Revisi. B andung:

R osdakarya, 2010.

L uh Mentari, I Nyoman S uardana, I W ayan S ubagia, “Miskonsepsi S iswa S MA pada Pembelajaran K imi a Untuk Materi L arutan Penyangga”,vol. 2, nomor 1 tahun 2014.

Oemar Hamlik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. J akarta:PT bumi aksara, 2005.

Paul S uparno, Miskonsepsi dan perubahan K onsep dalam Pendidikan F isika.

J akarta: PT Granmedia, 2004.

R atna W illis D ahar, T eori-T eori Belajar. J akarta: E rlangga,1989.

R eni E ka Z afitri,D kk ,”Pengembangan T es D iagnostik Untuk Miskonsepsi pada Materi Usaha dan E nergi B erbasis A dobe F lash K elas X I di MA NW S amawa S umbawa B esar T ahun A jaran 2017 / 2018”, pendidikan , vol. 2.

Nomor 2, febuari 2018.

S ugiono, Metode P enelitian Pendidikan. B andung: A lfabeta, 2017.

S uharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. J akarta: R ineka C ipta, 2006.

Y uli A melia, Pengaruh Model Pembelajaran Generatif (Generative L earning) T erhadap Hasil B elajar F isikaa S iswa pada K onsep C ahaya. (S kripsi, F T K UIN S arif Hidayatullah . J akarta 2013.

L A M PI R A N

S O A L M I S K O NS E PS I Nama :

K ls : No absen :

B uatlah jawaban yang menurut kamu benar atau paling benar dan sertai alasan kamu menyatakan itu benar.

1. S eorang siswa menunggu bis selama 30 menit. D ari pernyataan tersebut yang menyatakan satuan adalah ....

A . S eorang D . menit B . B us E . 30 C . siswa

A lasan

--- --- --- T ingkat keyakinan

T idak yakin Y akin S angat yakin

2. J ika 1 liter = 1000 ml, maka 1liter = ... gram A . 1 gram

B . 10 gram C . 100 gram D . 1000 gram A lasan

--- --- --- T ingkat keyakinan

T idak yakin Y akin S angat yakin

3. dik data pada tabel berikut...

No besaran satuan 1 massa

2 berat 3 gaya

T entukan satuan besaran tersebut!

A ). kg, kg, dan Newton.

B .) gram, kg, dan . / . C .) kg, Newton, dan Newton.

D . kg, joule, dan Newton.

A lasan

--- --- --- T ingkat keyakinan

T idak yakin yakin S angat yakin

4. T entukan satuan besaran tersebut!

A ) Panjang B ) massa C ) kuat arus D ) gaya

A lasan

--- --- --- T ingkat keyakinan

T idak yakin Y akin S angat yakin

5. T entukan satuan besaran turunan tersebut!

A ). Momentum, waktu, kuat arus.

B ). K ecepatan, usaha, massa.

C ). E nergi, usaha, waktu putar.

D ). W aktu putar, panjang, massa.

E ). Momen gaya, usaha, momentum A lasan

--- --- --- T ingkat keyakinan

T idak yakin Y akin S angat yakin

6 J ika kecepatan (V ) = memiliki satuan km/jam, dimana km=x dan jam=t. Maka satuan dari besaran Q (kalor)=..?

A . joule B . kalori C . watt D . kelvin

E . derajat celcius A lasan

--- --- --- T ingkat keyakinan

T idak yakin Y akin S angat yakin

7. S ebuah benda bergerak dengan kecepatan 36 km/jam. B erapakah hasil konpersi kecepatan tersebut apabil a menggunakan sistem S I (S atuan Internasional)... .?

A . 10 m/s B . 10 cm/s C . 36 m/s D . 36 cm/s A lasan

--- --- ---

T ingkat keyakinan

T idak yakin Y akin S angat yakin

8. S eorang anak yang membawa beban dengan massa 30 kg menuju titik A dengan jarak 30 m, anak tersebut berjalan lagi menuju titik B dengan jarak 80 m.

B erapakah jarak yang di tempuh oleh anak tersebut ... .? (dalam cm).

A . 110 cm B . 1,1 cm C . 11000 cm D . 110000 cm A lasan

--- --- --- T ingkat keyakinan

T idak yakin Y akin S angat yakin

9. B esaran dengan dimensi [ M] [ L ]

-1

[ T ]

-2

adalah … . A . tekanan

B . gaya C . momentum D . energi E . Percepatan A lasan

--- --- --- T ingkat keyakinan

T idak yakin Y akin S angat yakin

10. K ecepatan adalah suatu besaran turunan yang di dapatkan dari ... . A . perkalian antara perpindahan dan waktu.

B . perpindahan dibagi waktu.

C . perkalian antara jarak dan waktu.

D . perbandingan jarak dengan waktu.

A lasan

--- --- --- T ingkat keyakinan

T idak yakin Y akin S angat yakin

J A W A B A N 1. A 6.B

2. D 7.A 3. C 8.D 4. A 9.B 5. E 10.B

R E NC A NA PE L A K S A NA A N PE M B E L A J A R A N (R PP)

S ekolah : S MK N 2 Praya T engah Mata Pelajaran : F IS IK A

K elas /S emester : X / Ganjil

MateriPokok : B esarandanS atuan A lokasiW aktu : 2 x 45

A . K ompetensiI nti:

K I 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

K I 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

K I 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humanimsme dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

K I 4: Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B . K ompetensi D asar dan I ndik ator Pencapaian K ompetensi K ompetensiD asar I ndik ator

3.1 Memahami konsep besaran pokok, besaran turunan, dan satuan.

 Menjelaskan konsep besaran pokok dan besaran turunan.

 Menjelaskan konsep pengukuran dan konversisatuan.

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisika menggunakan alat ukur dan teknik yang tepat.

 Melakukan pengukuran besaran fisika menggunakan alat ukur dan teknik yang tepat.

 Mampu menggukan dan membaca skala yang adapadaalatukursecaratepat.

C . T uj uan Pembelaj ar an

S etelah mendengarkan penjelsan dari guru peserta didik dapat : 1.Menjelaskan konsep besaran pokok dan besaran turunan.

2. Menjelaskan konsep pengukuran dan konversi satuan.

D . M ater iPembelaj ar an B esaran dan satuan E . M etodePembelaj ar an:

Per temuan Pendek atan M odel M etode

1 S cientific L earning

Model pembelajaran generatif

D iskusi.Informasi,T anya jawa bPenugasan.

2 S cientific L earning

Model pembelajaran generatif

D iskus, Informasi, T anya jawab, Penugasan.

3 S cientific L earning

Model pembelajaran generatif

D iskusi, Informasi, T anya jawab Penugasan.

F . M edia/alat, B ahan, danS umber B elaj ar 1. M edia:

- Papan tulis - B uku 2. B ahan:

- B uku tulis - S pidol - Papan tulis G . S umber B elaj ar

- B uku teks pelajaran yang relevan H . L angk ah-langk ah Pembelaj ar an

1. Per temuan K e-1 ( 2 x 45 menit ) W ak tu

G ur u : O r ientasi

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran

5 menit

1. Per temuan K e-1 ( 2 x 45 menit ) W ak tu

 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

A per sepsi

 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,

 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

M otivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

A pabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan

tentang:

1. K onsep besaran poko dan besaran turunan.

2. K onsep pengukuran dan konversi satuan.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

 Mengajukan pertanyaan.

Pember ian A cuan

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan K K M pada pertemuan yang berlangsung

 Pembagian kelompok belajar

 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

K egiatan I nti (75 M enit) S intak

M odel Pembelaj ar an

K egiatanPembelaj ar an Orientasi peserta

didik kepada masalah

M engamati:

Peserta didik diberimotivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic:

B esar an dan penguk uran D engan car a :

 M elihat

(tampat atau dengan alat)

Menayangkan gambar/foto/table berikut ini

 M engamati

- Menyimak cara mengukur menggukan jangka sorong dan micrometer sekrup pada sebuah benda.

- Mampu mengamati cara membaca

75 M enit

1. Per temuan K e-1 ( 2 x 45 menit ) W ak tu pengukuran jangka sorong dan micrometer

sekrup

 M embaca

(dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan: Pengertian B esaran dan Pengukuran

 M enulis

Menulis hasil dari pengamatan dan baca terkait B esaran dan satuan

 M endengar

Pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan B esaran dan satuan

 M enyimak ,

S iswa mengamati video yang ditampilkan oleh guru mengenai:

B esaran dan satuan Untuk melatih rasa ingintahu, kesungguhan, ketelitian, dalam mencari informasi.

Mengorganisasikan peserta didik

M enanya

Peserta didik menanyakan bagian-bagi jangka sorong dan micrometer sekrup sebelum melakukan

percobaan.

B ertanya tentang benda-benda apa saja yang di ukur menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup

 M engaj uk an per tanyaan tentang :

- T UJ UA N Mempelajari B esaran dan Pengukuran yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan factual sampai kepertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Membimbing

penyelidikan individu dan kelompok

M engumpulk aninfor masi

menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan percobaan B esaran dan Pengukuran. S i swa mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

 M engamati obyek /k ej adian,

Mengamati dengan seksema B esaran dan satuan

1. Per temuan K e-1 ( 2 x 45 menit ) W ak tu Pembentukan K elompok D iskusi, dan mempelajari

fisika dari segi ruang lingkup seperti contoh gambar/vidio/slide presentasi yang di sajikan dan mencoba memprestasikannya.

 M engumpulk aninfor masi

Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokokyaitu:

-B esaran dan Pengukuran

 A k tivitas

S iswa diminta menganalisis beberapa contoh B esaran dan Pengukuran dalam kehidupan sehari”

 M endisk usik an

Peserta didik diminta berdiskusi tentang : B esaran dan Pengukuran

 S aling tuk ar infor masi tentang : B esaran dan Pengukuran

D engan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan Metode yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan menyajikan

hasilkarya

M engk omunik asik an

 Peserta didik menyebutkan bagian-bagian jangka sorong dan micrometer sekrup.

 Memaparkan benda-benda yang dapat di ukur menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup.

 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

 B ertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

 B ertanya tentang hal yang belum dipahami, atau

1. Per temuan K e-1 ( 2 x 45 menit ) W ak tu guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada

siswa.

 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

 Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secaralisan

Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

M engasosiasik an

 Menyimpulkan hasil percobaan pengukuran tunggal jangka sorong dan micrometer sekrup.

 Menyimpulkan bagian-bagian jangka sorong dan micrometer sekrup.

 Menyimpulkan benda-benda yang dapat di ukur mengukan jangka sorongdan micrometer sekrup.

M engolahinfor masi

Y ang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaanpa dalem bekerja.

 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai :B esaran dan Pengukuran

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taataturan, kerjakeras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : B esarandanPengukuran C atatan :

S elama pembelaj ar an ber langsung, gur u mengamati sik ap siswa dalam pembelaj ar an yang meliputi sik ap: disiplin, r asa per caya dir i, ber per ilak u j uj ur , tangguh menghadapi masalah tanggungj awab, r asa ingin tahu, peduli lingk ungan)

K egiatan Penutup: (5) Peserta didik :

 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

G ur u :

5 M enit

Dalam dokumen analisis dan upay a mengurangi misk onsepsi (Halaman 50-82)

Dokumen terkait