HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
E. Gambaran Umum Usaha kerupuk Kemplang
1. Sejarah Singkat Berdirinya Usaha Kemplang di Desa Adijaya a. Sejarah Singkat Kampung Adijaya
Kampung Adi Jaya asal mulanya adalah daerah bukaan Transmigrasi asal dari Pulau Jawa pada tahun 1954, yang berada diwilayah Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.
Keadaan pada tahun tersebut Kampung Adi Jaya masih dalam keadaan hutan belukar belum berpenghuni.59
Setelah hutan dibuka pada tahun 1957 masuklah kelompok Transmigrasi pertama asal Yogyakarta yang kemudian disusul Transmigarsi dari Daerah Kedu kemudian Daerah Banyumas dan Solo serat yang terakhir Transmigrasi asal Daerah Bojonegoro. Dengan Luas wilayah 900,6 Ha, Kampung Adi Jaya mula-mula terbagi atas 4 (empat ) RK, kemudian istilah RK diganti dengan Kebayan I s/d IV.60
Sesudah tahuin 1980 an istilah Kebayan diganti lagi dengan Pedusunan hingga sekarang yaitu : Dusun I adalah Adi Luhur,Dusun II Adi Luwih, Dusun III Adi Mulyo, Dusun IV Adi Negoro. Asal mula Dusun Adi Luhur merupakan orang-orang Transmigrasi asal Yogyakarta, Dusun Adi Luwih orang-orang Transmigrasi asal Daerah
59 Dokumen desa Adijaya, Kabupaten Lampug Tengah, Kecamatan Terbanggi Besar.
60 Ibid.
Kedu, Dusun Adi Mulyo orang-orang Transmigrasi asal Daerah Solo, sedangkan Dusun Adi Negoro orang-orang Transmigrasi asal Bojonegoro.61
Nama/ istilah Pedusunan dipakai dan disesuaikan dengan Nama Kampung Adi Jaya yaitu awal kata menggunakan nama Adi, hal ini sudah merupakan kesepakatan Pamong pada masa kepemimpinan Kepala Kampung pada waktu itu yang dijabat oleh Bapak Paimin H.S.
Pada tanggal 30 Desember 2002 Kampung Adi Jaya menambah (memiliki) wilayah Pedusunan baru yaitu Dusun Adi Rejo yang semula ikut wilayah Bandar Jaya Barat.62
1) Batas Wilayah Kampung
Letak geografi Kampung Adi Jaya, terletak diantara : Sebelah Utara : Kampung Bumi Mas dan Poncowati Sebelah selatan : Kelurahan Seputih Jaya
Sebelah Barat : Kampung Bumi Kencana
Sebelah Timur : Kelurahan Bandar Jaya Barat dan Yukum Jaya 2) Luas Wilayah Kampung
- Pemukiman : 323 ha
- Pertanian Sawah : 318 ha - Ladang/tegalan : 301 ha
- Hutan : - ha
- Rawa-rawa : 150 ha
- Perkantoran : 0,25 ha
- Sekolah : 0,75 ha
- Jalan : 80 ha
- Lapangan sepak bola : 0,25 ha
61 Dokumen desa Adijaya, Kabupaten lampung Tengah, Kecamatan Terbanggi Besar.
62 Ibid.
3) Orbitasi
- Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 2 KM
- Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 15 Menit - Jarak ke ibu kota kabupetan : 5 KM - Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten : 30 Menit 4) Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
- Kepala Keluarga : 1770 KK - Laki-laki : 3281 Orang - Perempuan : 4126 Orang TOTAL : 6407 Orang63
b. Sejarah Singkat Berdirinya Usaha Kerupuk Kemplang
Berdasarkan wawancara dengan pemilik usaha kerupuk kemplang, bahwa usaha kerupuk kemplang ini terletak di desa Adijaya kampung Adi Luwih. Usaha ini mulai dirintis pada tahun 2010 oleh bapak Arifin dan istrinya. Pada awal berdiri usaha ini belum ada karyawan yang membantu, hanya bapak Arifin dan istrinya saja. Bapak Arifin mempunyai inisiatif untuk mendirikan sebuah home industri kerupuk kemplang yang diberi nama “andini” dengan alasan belum ada yang mendirikan home industri di kampung Adi Luwih. Sebelum mendirikan usaha tersebut beliau beserta istri berjualan sayur.64
Sesuai dengan penuturan bapak Arifin selaku pemilik usaha disimpulkan bahwa usaha yang beliau lakukan dimulai dari awal dan
63 Dokumen desa Adijaya, Kabupaten Lampung Tengah, Kecamatan terbanggi Besar.
64 Wawancara dengan bapak Arifin, selaku pemilik usaha kerupuk kemplang pada tanggal 31 Oktober 2017.
hanya dilakukan bersama istri belum mempunyai karyawan dengan alasan belum ada usaha serupa sehingga tidak ada pesaing.
2. Visi dan Misi Usaha Kerupuk Kemplang
Adapun visi dan misi usaha kerupuk kemplang adalah sebagai berikut:
a. Visi
Memberikan kepuasan kepada konsumen.
b. Misi
1) Mengutamakan kebersihan dan kualitas produk.
2) Menetapkan harga yang terjangkau.65
Karyawan yang bekerja di usaha kerupuk kemplang ini berjumlah 5 orang, yakni ibu Sus, mbah Sarimi, ibu Semi, ibu Karsini, dan ibu Srini.
Karyawan yang bekerja di usaha kerupuk kemplang ini merupakan ibu rumah tangga. Adapun uraian tugas yang dilakukan oleh bagian-bagian pada home industry makanan ringan kerupuk kemplang adalah sebagai berikut:
Pemilik usaha
Pemilik usaha mengeluarkan sejumlah uang untuk biaya produksi, biaya operasiaonal industri dan bertanggung jawab atas risiko yang terjadi.
Sekretaris
Sekretaris bertugas mencatat pengeluaran biaya dan pemasukan pendapatan serta mencatat gaji karyawan.
Pemasaran
65 Data-data dokumen mengenai Visi dan Misi usaha kerupuk kemplang, pada tanggal 31 Oktober 2017.
Tugas pemasaran memilik tanggung jawab yang cukup besar dalam meningkatkan keuntungan, memberikan kepuasan kepada konsumen dengan menghasilkan keuntungan serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan mencari pelanggan baru.
Karyawan
Karyawan bertanggung jawab sesuai degan tugasnya masing-masing, yaitu:
- Karyawan bagian pengupasan dan penggilingan
Bertugas membersihkan ikan sampai bersih dan menggiling kemudian diberi bumbu yang sudah disiapkan.
- Karyawan bagian pengukusan dan pembentukan
Bertugas mengukus adonan sampai matang lalu membentuknya menjadi bulat-bulat dan menjemurnya.
- Karyawan bagian pemanggangan
Bertugas memanggang kerupuk kemplang yang sudah kering.
- Karyawan bagian pengemasan
Bertugas mengemas dalam plastik sesuai pesanan konsumen.66
Gaji yang mereka terima tergantung pada pemesanan, apabila pesanan banyak bisa mencapai Rp 70.000,00 per orang satu minggu full tetapi ketika pendapatan mengalami penurunan gaji satu minggu Rp 40.000,00 per orang, dalam satu minggu itu tidak full bekerja.67 Berdasarkan pernyataan bapak
66 Wawancara dengan karyawan (ibu Sus, mbah Sarimi, ibu Semi, ibu Karsini, dan ibu Srini) usaha kerupuk kemplang, pada tanggal 31 Oktober 2017.
67 Wawancara dengan bapak Arifin, selaku pemilik usaha, pada tanggal 31 Oktober 2017
Arifin selaku pemilik usaha tersebut disimpulkan bahwa karyawan yang bekerja berjumlah 5 orang dan merupakan ibu rumah tangga, mengenai gaji sesuai dengan pendapatan dari penjualan kerupuk kemplang.
F. Strategi Pemasaran Usaha Kerupuk Kemplang
Strategi pemasaran merupakan suatu rencana yang akan digunakan oleh pemilik usaha dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan. Berdasarkan survei yang peneliti lakukan dengan metode observasi dan wawancara bahwa usaha yang dimiliki Bapak Arifin menggunakan strategi pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi, dan people (manusia).68
Wawancara yang peneliti lakukan kepada bapak Arifin mengatakan bahwa sistem pemasaran berupa penyalur yang digunakan bapak Arifin yaitu melaui agen kemudian ke pengecer lalu ke warung kecil hingga sampai ke konsumen akhir. Bapak Arifin mengatakan bahwa penggunaan saluran distribusi tersebut tidak selalu meningkatkan pendapatan karena produk BS dikembalikan dan tidak dapat dikonsumsi kembali.69 Berdasarkan pernyataan bapak Arifin dapat disimpulkan bahwa penggunaan saluran distribusi harus disesuaikan dengan produk yang dihasilkan. Apalagi produk makanan yang memperhitungkan layak atau tidak untuk dikonsumsi hingga sampai kekonsumen akhir.
68 Wawancara dengan Bapak Arifin dan Bapak Marwan, selaku pemilik usaha kerupuk kemplang pada tanggal 16 dan 06 Mei 2017.
69 Wawancara dengan bapak Arifin, selau pemilik usaha, pada tanggal 25 November 2017.
Strategi pemasaran yang dilakukan bapak Arifin adalah dengan memberikan harga yang sesuai, mempromosikan hasil produksi agar laku di pasaran, kemudian mendistribusikannya. Sistem saluran distribusi yang digunakan yakni melalui agen kemudian ke pengecer lalu ke warung kecil hingga sampai ke konsumen akhir. Dengan saluran tersebut bapak Arifin menerima produk BS karena produk sebelum sampai ke konsumen akhir produk tersebut sudah rusak (melempem) sehingga mengakibatkan pendapatan menurun.70 Berdasarkan pernyataan bapak Arifin dapat disimpulkan bahwa pemilihan saluran distribusi sangatlah penting karena memproduksi makanan berkaitan dengan masa berlaku produk jadi berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh.
Setelah mengetahui kekurangan dari saluran distribusi tidak langsung tersebut, beliau melakukan evaluasi agar dapat meningkatkan pendapatan.
Untuk meningkatkan pendapatan perlu ada beberapa perubahan strategi dalam memsarkan produk, beliau merubah rantai saluran distribusinya, yakni langsung ke pasar atau ke pengecer kecil (warung kecil) hingga sampai ke konsumen akhir.
Adapun strategi pemasaran yang digunakan bapak Arifin sebagai berkut:
Produk merupakan hal yang paling penting dalam suatu usaha.
Menentukan suatu produk harus didasarkan pada keinginan konsumen, hal tersebut yang dilakukan bapak Arifin dengan menghasilkan makanan ringan
70 Wawancara dengan bapak Arifin, selaku pemilik usaha, pada tanggal 31 Oktober 2017.
yaitu kerupuk kemplang, dengan menawarkan rasa yang lebih terasa ikannya dari kerupuk kemplang lainnya dan juga volume produk yang lebih banyak.
Selain produk, harga merupakan titik penentu produk tersebut laku atau tidak di pasaran. Bapak Arifin memberikan harga yang sesuai yakni tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah mengingat ada pesaing lain yang juga memproduksi usaha yang sama. Penentuan harga tersebut dapat mempengaruhi minat konsumen. Harga kerupuk kemplang sebesar Rp 4.800 untuk kemasan kecil dan Rp 9.800 untuk kemasan besar, sebelum menerapkan saluran distribusi langsung beliau memberikan harga sebesar Rp 4.400 untuk kemasan kecil dan Rp 9.400 untuk kemasan besar, sehingga tidak meningkatkan pendapatan karena harus berbagi keuntungan dengan pengecer lainnya. Setelah merubah strategi distribusinya pendapatan mulai mengalami peningkatan.
Setelah produk dan harga ditetapkan, promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Ada beberapa teknik promosi yang digunakan bapak Arifin, antara lain promosi dari mulut ke mulut, promosi dari beberapa distributornya, dan promosi melalui media massa, tetapi bapak Arifin tidak menggunakan promosi melalui media massa. Selain itu label yang digunakan bapak Arifin (ANDINI) juga merupakan bagian dari promosi kerupuk kemplang tersebut.
Kemudian menyalurkan hasil produksi agar sampai ke tangan konsumen akhir. Pada awalnya bapak Arifin menggunakan saluran distribusi tidak langsung yakni dari agen lalu ke pengecer kemudian ke warung kecil
hingga ke konsumen akhir, akan tetapi saluran tidak langsung tersebut tidak meningkatkan pendapatan sehingga beliau memperbaiki strategi distribusinya dan menggunakan saluran distribusi langsung yaitu langsung ke pasar atau ke pengecer kecil (warung kecil) hingga ke konsumen akhir.
Strategi pemasaran yang terakhir adalah people (manusia). Sistem pemasaran ini digunakan bapak Arifin untuk membantu menghasilkan produk kerupuk kemplang. Dalam hal ini karyawan memiliki tugasnya masing- masing.
G. Pengaruh Strategi Pemasaran Usaha Kerupuk Kemplang Terhadap Pendapatan Usaha
Berdasarkan lima komponen dari bauran pemasaran yang terdiri dari komponen produk, harga, distribusi, promosi, dan people (manusia) yang digunakan pemilik usaha untuk mencapai konsumen dan meningkatkan pendapatan.
Komponen produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing, bagaimanapun hebatnya usaha promosi distribusi dan harga yang baik jika tidak diikuti oleh produk yang bermutu dan disenangi oleh konsumen maka kegiatan marketing mix ini tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu diteliti produk apa yang dipasarkan dan bagaimana selera konsumen masa kini.71 Berdasarkan teori tersebut bapak Arifin sudah menerapkan strategi produk ini, dikarenakan produk yang dihasilkan menyesuaikan keinginan konsumen.
Mengingat konsumen saat ini banyak yang menyukai makanan ringan, salah
71 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alvabeta, 2013), h. 202.
satunya kerupuk kemplang dengan menawarkan rasa yang lebih terasa ikannya dan juga volume isi yang lebih banyak dari pada produk kerupuk kemplang yang lainnya.
Selain desain produk, harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan yang menentukan diterima tidaknya suatu produk oleh konsumen.72 Harga yang ditetapkan bapak Arifin berbagai macam sehingga konsumen tidak merasa keberatan untuk membelinya. Tetangga bapak Arifin pun dapat membeli secara langsung. Harga kerupuk kemplang sebesar Rp 4.800 untuk di distribusikan langsung ke pasar atau warung.
Kemudian saluran distribusi, dalam pemilihan saluran distribusi ada beberapa indikator antara lain:
1. Produsen ke konsumen. Produsen menggunakan saluranlangsung denganpenjualnya dari rumah ke rumah atau melalui pos.
2. Produsen-pengecer-konsumen. Banyak para pengecer besar bertindak sebagai perantara sekaligus sebagai pengecer dan juga sebagai penyalur industri.
3. Produsen-pedagang besar-pengecer-konsumen. Di dalam pasar konsumen, mereka merupakan grosir atau pedagang besar dan sekaligus pengecer.
4. Produsen-agen-pengecer-konsumen. Produsen juga menggunakan perantara agen untuk mencapai para pengecer besar maupun para pengecer kecil di pasar.
72 Ibid.
5. Produsen-agen-pedagang besar-pengecer-konsumen. Untuk mencapai pengecer kecil, produsen sering menggunakan perantara agen dengan menggunakan pedagang besar untuk menyalurkannya ke para pengecer kecil.73
Berdasarkan teori di atas bahwa pada awalnya bapak Arifin belum menyesuaikan saluran yang tepat untuk produk makanan, yakni degan menggunakan saluran distribusi tidak langsung dari agen ke pengecer besar (pasar) lalu ke pengecer kecil (warung kecil) hingga ke konsumen akhir.
Tetapi setelah mengevaluasi strategi pemasaran yang digunakan kemudian bapak Arifin menggunakan saluran distribusi yang lebih sesuai untuk produk yang di produksi yakni dengan menggunakan saluran distribusi langsung, yakni langsung ke pasar atau ke warung kecil.
Promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.74 Beberapa promosi yang sudah dilakukan bapak Arifin untuk mendorong konsumen mengenal lalu menyukai kerupuk kemplang miliknya, yakni mempromosikan secara langsung dan dari mulut ke mulut, melalui distributor, dan dari label (ANDINI) yang terdapat pada kemasan kerupuk kemplang.
73 Sudaryono, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Pemasaran, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2014), h.376-377.
74 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis., h. 222.
Bagian akhir dari bauran pemasaran adalah orang, yakni petugas, pekerja, pelaksana, staf, tenaga ahli yang berhadapan langsung dengan konsumen.75 Pada awal berdirinya bapak Arifin belum mempunyai karyawan, tetapi setelah berjalan dua tahun beliau mempunyai 5 karyawan untuk membantu memproduksi kerupuk kemplang.
Secara hukum normatif, mengkonsumi makanan termuat dalam peraturan menteri kesehatan yakni: Pengertian makanan dalam Pasal 1 huruf (a) Peraturan Menteri Kesehatan No. 180/MEN.Kes/PER/IV/1985 Tentang Makanan Kadaluarsa, yaitu: “Makanan adalah barang yang diwadahi dan minuman manusia akan tetapi bukan obat.” Berbagai pengertian makanan terlihat bahwa BPHN dan Peraturan Mnteri Tengan Makanan Kadaluarsa mengartikan makanan adalah sebagai suatu barang yang dikonsumsi oleh manusia.76
Berdasarkan teori di atas pengaruh strategi pemasaran usaha kerupuk kemplang terhadap pendapatan usaha dapat dilihat dari berbagai strategi yang digunakan, antara lain dengan mempromosikan produk, memberikan harga yang murah, sampai mendistribusikan hasil produksi sampai ke konsumen akhir dan juga peran manusia sebagai pekerja yang menghasilkan produk tersebut.
Data pendapatan usaha kerupuk kemplang77 Bulan Oktober tahun 2014
75 Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajmenen Usaha Kecil, (Bandung:
Alfabeta, 2012), h. 142.
76 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No/Men.Kes/Per/IV/85 Tentang Makanan Kadaluarsa, diunduh pada tanggal 15 mei 2017.
77 Data-data dokumen mengenai Pendapatan Usaha kerupuk kemplang, pada tanggal 06 Januari 2018.
Modal : Rp 3.000.000
Modal tersebut dibelikan bahan-bahan kerupuk kemplang yang diproduksi per hari dan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 6.000.000. pendapatan tersebut dipotong biaya-biaya dan gaji karyawan.
Pendapatan Rp 6.000.000
Pembelian bahan-bahan - Bahan bakar
- Bahan kerupuk kemplang - Plastik
(Rp 150.000) (Rp 1.200.000) (Rp 120.000) Karyawan. Rp 40.000 per minggu
5 orang
(Rp 1.000.000)
Laba bersih Rp 3.530.000
Laba bersih sebesar Rp 3.530.000 tersebut dijadikan modal kembali sebesar Rp 3.000.000 untuk pembelian bahan-bahan bulan berikutnya.
Pendapatan bulan Juni tahun 2015
Pada pertengahan tahun 2015 modal ditambahkan mengingat permintaan konsumen dan pemilihan saluran distribusi langsung.
Modal : Rp 4.000.000
Modal tersebut dibelikan bahan-bahan yang diproduksi setiap harinya dan memperoleh pendapatan sebesar Rp 8.000.000.
Pendapatan Rp 8.000.000
Pembelian bahan-bahan - Bahan bakar
- Bahan kerupuk kemplang - Plastik
(Rp 250.000) (Rp 1.500.000) (Rp 150.000) Karyawan. Rp 40.000 per minggu
5 orang
(Rp 1.040.000)
Laba bersih Rp 5.060.000
Pendapatan sebesar Rp 8.000.000 tersebut dipotong gaji karyawan dan pembelian bahan-bahan, sehingga menghasilkan laba bersih sebesar rp 5.060.000.
laba bersih tersebut dijadikan modal sebesar Rp 4.000.000 dan diputar kembali untuk memproduksi kerupuk kemplang.
Berdasarkan data pendapatan pada tahun 2014 dan 2015, disimpulkan bahwa pendapatan usaha kerupuk kemplang mengalami kenaikan sebelum menggunakan saluran distribusi langsung pendapatan mencapai Rp 3.530.000 perbulan. Setelah dilakukan evaluasi pertengahan tahun 2015 pendapatan meningkat akibat penjualan langsung ke pasar, sehingga bapak Arifin menambah modal untuk memproduksi kerupuk kemplang. Pada tahun 2015 bulan Juni laba bersih mencapai Rp 5.060.000.
Berdasarkan data tersebut di atas pendapatan terus meningkat karena strategi pemasaran bapak Arifin yang sebelumnya menggunakan saluran distribusi tidak langsung dan memperoleh keuntungan yang sedikit lalu memperbaiki strategi pemasaran yang digunakan, yakni dengan mempromosikan kerupuk kemplang tidak hanya kepada warga sekitar tetapi juga pihak penyalur lainnya.
Selain itu harga terjangkau pun diberikan dan yang tidak kalah penting adalah
cara pendistribusiannya yaitu langsung ke pasar atau ke warung kecil sehingga mengurangi produk BS. Strategi yang digunakan tersebut berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan sehingga strategi pemasaran yang berisi strategi harga, strategi promosi, strategi distribusi sudah efektif.
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran pada usaha kerupuk kemplang berpengaruh terhadap pendapatan usaha. Hal tersebut dapat dilihat dari strategi pemasaran yang digunakan, baik dari segi strategi produk dengan menghasilkan produk yang diminati konsumen, dari segi harga yang tidak terlalu mahal, segi promosi yang dilakukan dengan mempromosikan secara langsung maupun dari mulut ke mulut sehingga dapat menarik konsumen, dari segi tenaga manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk kerupuk kemplang, dan dari segi pendistribusiannya. Semua strategi sudah diterapkan oleh pemilik usaha, dan berpengaruh terhadap pendapatan usaha kerupuk kemplang di desa Adijaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.
B. Saran
Home industri kerupuk kemplang diharapkan agar lebih selektif lagi dalam menggunakan sistem pemasaran baik dari segi produknya, harga, promosi, tenaga manusia dan dalam menyalurkan hasil produksinya atau distribusi. Selain itu, home industri kerupuk kemplang diharapkan dapat memilih saluran distribusi yang tepat dan sesuai produk yang dihasilkan sehingga selain dapat meningkatkan pendapatan pemilik usaha juga dapat meningkatkan pendapatan karyawan yang tergantung pada hasil penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahmat Fathoni. Metodelogi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta : Rineka Cipta, 2011.
Buchari Alma. Kewirausahaan. Bandung: Alvabeta, 2013.
Buchari Alma. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2013.
Golrida K. Akuntansi Usaha Kecil untuk Berkembang. Jakarta: Murai Kencana, 2008
Hendro. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga, 2011.
Islahuzzaman. Istilah-Istilah Akuntansi dan Auditing. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.
Jonatan Sarwono. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 1. Yogyakarta:
andi, 2006.
Kartini Kartono. Pengantar Metodelogi Riset Social. Bandung: Alumi, 1986.
Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Leonardus Saiman. Kewirausahaan. Teori, Praktik, dan Kasus-Kasus. Jakarta:
Selemba Empat, 2009.
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009.
M. Mursid. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Mahmud Machfoed. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007.
Moh. Kasiram. Metodologi Penelitian Kualitatif – Kuantitatif. Malang: UIN Maliki Press, 2010.
Mulyadi Nitisusastro. Kewirausahaan dan Manajmenen Usaha Kecil. Bandung:
Alfabeta, 2012.
Nasution. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara, 2012.
Pandji Anoraga. Manajemen Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran analisis, perencanaan dan pengendalian.
Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990, Jilid 1, Ed. Kelima.
Rony Kountor. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Akasara, 2005.
Sofyan Assauri. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.
STAIN Jurai Siwo. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Revisi 2013. Metro:
STAIN Jurai Siwo, 2013.
Sudaryono. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Pemasaran. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2014.
Sutrisno Hadi. Metode Research Jilid I. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1984.
Thee kian Wie. Industrilisasi di Indonesia, Beberapa kajian. Jakarta: LP3ES, 1994.
W Gulo. Metode Penelitian, Jakarta: Widia Sarana Indonesia, 2002.
Al-Qur’an terjemahan Kementerian Agama RI. QS. Ar-Ra’d : 11
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No/men.Kes/Per/IV/85 Tentang Makanan Kadaluarsa
http://pengertian-menurut.blogspot.id
http://repository.wima.ac.id/1046/2/BAB%201.pdf
PENGARUH STRATEGI PEMASARAN USAHA KERUPUK KEMPLANG TERHADAP PENDAPATAN USAHA
(Studi Kasus Home Industri di Desa Adijaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah)
ALAT PENGUMPUL DATA (APD)
A. Wawancara Kepada Kepada Pemilik Home Industri Kerupuk Kemplang di Desa Adijaya.
1. Bagaimana sejarah berdirinya usaha kerupuk kemplang yang terletak di Desa Adijaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah?
2. Berapa jumlah karyawan yang bekerja di usaha kerupuk kemplang ini?
3. Berapa besar pendapatan usaha per bulan pada usaha kerupuk kemplang di desa Adijaya?
4. Bagaimanakah sistem pemasaran yang diterapkan dalam usaha kerupuk kemplang tersebut?
5. Apa strategi pemasaran yang dilakukan?
6. Apakah strategi pemasaran yang dilakukan tersebut dapat meningkatkan penjualan?
7. Adakah pengaruh strategi pemasaran yang dilakukan terhadap pendapatan usaha?
8. Apakah pendapatan usaha selalu meningkat?
9. Apakah ada evaluasi dan pembahasan terhadap strategi pemasaran yang dilakukan
10. Sudah efektifkah penyaluran distribusi yang telah diterapkan usaha kerupuk kemplang di desa Adijaya?
B. Wawancara Kepada Karyawan Home Industri Kerupuk Kemplang.
1. Berapa lama anda bekerja di usaha kerupuk kemplang ini?
2. Mengapa anda lebih memilih menjadi karyawan di usaha kerupuk kemplang ini?
3. Apa strategi pemasaran dalam meningkatkan pendapatan pada usaha kerupuk kemplang tersebut?
4. Berapa upah per bulan karyawan di usaha tersebut?
5. Bagaimana pengaruh strategi pemasaran terhadap pendapatan usaha kerupuk kemplang?
6. Apakah upak/gaji karyawan selalu mengalami kenaikan setiap bulan?