• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Sinjai a. Luas Daerah dan Kondisi Geografis

Kabupaten Sinjai adalah salah satu dari 23 Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di pantai Timur bagian selatan Sulawesi Selatan yang berjarak ± 223 Km dari kota Makassar ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, yang mana memiliki luas 819.96 Km2 terdiri dari 9 Kecamatan. Definitif dengan Desa/Kelurahan sebanyak 80 buah.

Secara Geografis Kabupaten Sinjai terletak antara 5° 19’30” s/d 5°

36’47” LS danantara 119° 48’30” sampai dengan 120° 20’0” BT, berbatasan disebelah utara Kabupaten Bone, disebelah Timur Teluk Bone, Sebelah Selatan Kabupaten Bulukumba, Sebelah Barat Kabupaten Gowa. Secara Morfologi Kabupaten Sinjai adalah daerah lebih dari 5,5% terdiri dari daratan tinggi (100–500M dari permukaan laut).

b. Iklim

Sepanjang tahun, daerah ini termasuk beriklim sub tropis, yang mengenal 2 (dua) musim, yaitu musim penghujan pada periode April- Oktober, dan musim kemarau yang berlangsung pada periode Oktober- April. Selain itu ada 3 (tiga) type iklim (menurut Schmidt & Fergusson)

40

yang terjadi dan berlangsung di wilayah ini, yaitu iklim type B2, C2, D2 &

type D3.

1) Zona dengan iklim type B2 dimana bulan basah berlangsung selama 7-9 bulan berturut–turut , sedangkan bulan kering berlangsung 2–4 bulan sepanjang tahun. Penyebarannya meliputi sebagian besar wilayah Kecamatan Sinjai Timur & Sinjai Selatan.

2) Zona dengan iklim type C2, dicirikan dengan adanya bulan basah yang berlangsung antara 5–6 bulan, sedangkan bulan keringnya berlangsung selama 3–5 bulan sepanjang tahun. Penyebarannya meliputi sebagian kecil wilayah Kecamatan. Sinjai Timur, Sinjai Selatan & Sinjai Tengah

3) Zona dengan iklim type D2, mengalami bulan basah selama 3–4 bulan & bulan keringnya berlangsung selama 2–3 bulan.

Penyebarannya meliputi wilayah bag. Tengah Kabupaten Sinjai , yaitu sebagian kecil wilayah Kecamatan Sinjai Tengah, Sinjai Selatan & Sinjai Barat.

4) Zona dengan iklim type D3, bercirikan dengan berlangsungnya bulan basah antara 3–4 bulan, & bulan kering berlangsung antara 3–5 bulan . Penyebarannya meliputi sebagian wilayah Kecamatan.

Sinjai Barat, Sinjai Tengah & Sinjai Selatan.

Dari keseluruhan type iklim yang ada tersebut, Kabupaten Sinjai mempunyai curah hujan berkisar antara 2.000-4.000 mm/tahun, dengan hari hujan yang bervariasi antara 100–160 hari hujan/tahun. Kelembapan

udara rata-rata, tercatat berkisar antara 64-87 persen, dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 21,1oC-32,4oC.

c. Ekonomi

Pertanian yang menonjol dari kabupaten Sinjai adalah lada dan coklat. Lada tumbuh hampir di semua kecamatan kecuali di kecamatan Pulau Sembilan. Luas areal tanamnya mencapai 3.249 hektare dengan jumlah produksi 2.380 per tahun. Sedangkan coklat atau kakao tumbuh hampir di semua kecamatan dengan luas area tanam 4.178 hektare dan hasil panen per tahun mencapai 2.129 ton. Sinjai mengkespor coklat-coklat ini ke Eropa.

d. Demografi

Hasil Sensus Penduduk 2014, penduduk Kabupaten Sinjai berjumlah 228.879 jiwa. Dengan Kepadatan penduduk 286 jiwa/km² dan laju pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun 0,79 persen/tahun. Berikut adalah penduduk Kabupaten Sinjai, per Kecamatan Tahun 2014 :

1. Kecamatan Sinjai Barat : 22.985 jiwa 2. Kecamatan Sinjai Borong : 15.901 jiwa 3. Kecamatan Sinjai Selatan : 37.055 jiwa 4. Kecamatan Tellu Limpoe : 31.448 jiwa 5. Kecamatan Sinjai Timur : 28.971 jiwa 6. Kecamatan Sinjai Tengah : 25.966 jiwa 7. Kecamatan Sinjai Utara : 43.467 jiwa 8. Kecamatan Bulupoddo : 15.681 jiwa 9. Kecamatan Pulau Sembilan : 7.405 jiwa

2. Gambaran Umum Satlantas Polres Sinjai

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, permasalahannya dibatasi pada Satuan Lalu Lintas Polres Sinjai saja.Sehingga sesuai dengan pasal 19 keputusan Kapolri, maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

a. Satlantas adalah unsur pelaksana utama Polres yang berada di bawah Kapolres.

b. Satlantas bertugas menyelenggarakan/membina lalu lintas kepolisian yang meliputi penjagaan, pengaturan, pengawalan dan patroli, pendidikan masyarakat, registrasi dan identifikasi pengemudi/kendaraan bermotor, penyidikan lalu lintas dan penegakan hukum dalam bidang lalu lintas, guna memelihara keamanan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas.

c. Satlantas dipimpin oleh kepala Satlantas (disingkat Kasatlantas) yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Wakapolres.

d. Satlantas terdiri dari urusan administrasi dan Ketatausahaan serta sejumlah unit.

Sehingga sesuai dengan Pasal 12 UU No. 22 tahun 2009, tugas dan fungsi Polri bagi satuan lalu lintas meliputi 9 hal, antara lain:

a. Pengujian dan Penerbitan SIM kendaraan bermotor,

b. Pelaksanaan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor,

c. Pengumpulan, pemantauan, pengolahan dan penyajian data lalu lintas dan jalaan raya,

d. Pengelolaan pusat pengendalian sistem informasi dan komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan,

e. Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli lalu lintas, f. Penegakan hukum meliputi penindakan pelanggaran dan

penanganan kecelakaan lalu lintas, g. Pendidikan berlalu lintas,

h. Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan i. Pelaksanaan manajemen operasional lalu lintas.

Ikrar Polisi Lalu Lintas (Polisi Lalu Lintas Berikrar)

1. Melaksanakan tugas dengan ikhlas dan bertanggung jawab 2. Melayani dengan sopan dan tidak mempersulit

3. Tidak melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan keluhan masyarakat.

Adapun motto, visi dan misi satuan lalu lintas Polres Sinjai adalah sebagai berikut:

Motto:

“Kami Peduli Kemanusiaan”

Visi:

“Mewujudkan Postur Polri selalu menjadi aparat penegak hukum bidang lalu lintas mengedepankan aspek profesional, produktif, modern, humanis, dan

senantiasa menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia jaminan kepastianhukum”.

Misi:

a. Menyiapkan sumber daya manusia aparat Gakkum Lantas yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat

b. Memanfaatkan Iptek dalam investigation (Pembuktian) laka lantas

c. Menyelaraskan kordinasi keterkaitan Gakkum Lantas dengan instansi wadah (CJS) Criminal Justice`System

d. Meningkatkan motivasi kerja, sosialisasi hukum, turjawali.

3. Karakteristik Informan

Data identitas informan mencakup data informan menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan usia. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka identitas informan dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2

Data Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Informan Jumlah

Pria

Kanit Laka Lantas 1

Penyidik 1

Pelaku Kecelakaan 2

Pegawai Jasa Raharja 1

Wanita

Keluarga Pelaku 1

Keluarga korban 1

Jumlah 7 Sumber: Olah data, 2015

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar informan adalah laki-laki yaitu Kanit Laka Lantas, Penyidik, Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas, Pegawai Jasa Raharja dan orang yang berjenis wanita yaitu masing-masing 1 keluarga Korban dan 1 Keluarga Pelaku.

Tabel 3

Data Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Informan Jumlah

S1 Kanit Laka Lantas 1

SMU Sederajat

Penyidik 1

Pelaku Kecelakaan 2

Pegawai Jasa Raharja 1

SMP Sederajat

Keluarga Pelaku 1

Keluarga korban 1

Jumlah 7

Sumber: Olah data, 2015

Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui tingkat pendidikan informan S1 adalah Kanit Laka Lantas, SMU Sederajat adalah Penyidik, Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas dan Pegawai Jasa Raharja, sedangkan tigkat pendidikan SMP Sederajat adalah Keluarga Pelaku dan Keluarga Korban.

Tabel 4

Data Informan Berdasarkan Usia Informan

Usia Informan Jumlah

21-30

Kanit Laka Lantas 1

Penyidik 1

Pelaku Kecelakaan 2

Pegawai Jasa Raharja 1

31-40

Keluarga Pelaku 1

Keluarga korban 1

Jumlah 7

Sumber: Olah data, 2015

Tabel 4 diatas menunjukkan usia informan rata-rata berada antara usia 21- 30 yaitu Kanit Laka Lantas, Penyidik, Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas dan Pegawai Jasa Raharja, sedangkan yang berada pada usia antara 31-40 antara lain Keluarga Korban daan Keluarga Pelaku.

Data informan berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4, dimana pekerjaan informan dibagi dalam 5 kategori yaitu Polisi, Pegawai, Mahasiswa, Swasta dan Pedagang.

Tabel 5

Data Informan Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Informan Jumlah

Kanit Laka Lantas 1

Polisi Penyidik 1

Mahasiswa/Pedagang Pelaku Kecelakaan 2

Pegawai Pegawai Jasa Raharja 1

Swasta Keluarga Pelaku 1

Pedagang Keluarga korban 1

Jumlah 7

Sumber: Olah data, 2015

4. Data Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu lintas kini tidak asing lagi didengar dimana-mana.

Setiap hari di Indonesia terjadi kecelakaan lalu lintas baik yang mengalami luka ringan, luka berat dan meninggal dunia. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil data kecelakaan lalu lintas yang tabrakan 2 arah Sepeda motor yang khususnya di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Adapun data kecelakaan lalu lintas yang diperoleh dari hasil penelitian di Polres Sinjai dari tahun 2013-2014, berikut dibawah ini:

Tabel 6

Data Kecelakaan Lalu Lintas Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Tahun 2013

No Tgl Nama Umur Pekerjaan Uraian

1. 4 april 2013 Abd.Kadir

Hj. Samsuddin

34 thn

39 thn

Karyawan BRI PNS

Kejadian kecelakaan pada hari kamis jam 07.30 tepatnya di

Baringeng Desa Panaikang

Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai

Sumber: Polres Sinjai, 2013

Dari tabel 5 diatas menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai yang tabrakan 2 arah Sepeda Motor hanya 1 kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada tahun 2013.

Tabel 7

Data Kecelakaan Lalu Lintas Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Tahun 2014

No Tgl Nama Umur Pekerjaan Uraian

1. 2 februari 2014

Wahdania Selviana

15 thn 18 thn

Pelajar Pelajar

Kejadian kecelakaan pada hari minggu jam 19.15 Wita

tepatnya di

Baringeng Desa Panaikang

Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai

2. 21 april 2014 Amirullah Rosdiana

21 thn 50 thn

Mahasiswa Guru

Kejadian kecelakaan pada hari senin jam 07.35 tepatnya di

Desa Biroro

Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai

3. 10 november 2014

Arham Samsul Bahri

18 thn 18 thn

Pelajar Pelajar

Kejadian kecelakaan pada hari senin jam 13.30 tepatnya di Dusun Pattiro Desa Salohe Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Sumber: Polres Sinjai, 2014

Tabel 7 menunjukkan bahwa lebih banyak kecelakaan lalu lintas di Kecamatatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai tahun 2014 dibandingkn dengan tahun 2013. Pada tahun 2014 ada 3 kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai yang tabrakan 2 arah Sepeda Motor.

Dalam rangka lebih meyakinkan mengenai penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti melakukan wawancara kepada Banit Laka, Pegawai

Asuransi Jasa Raharja, Pedagang, dan Mahasiswa. Di antaranya adalah RA, KU, NA, NU, AS, DA dan SA. Peneliti menanyakan beberapa hal berikut:

1. Bagaimana proses penanganan masyarakat kasus tindak kecelakaan lalu lintas di Polres Sinjai?

Seperti yang dikemukakan oleh informan yang berinisial RA yang mengatakan bahwa:

“Dalam menangani kecelakaan lalu lintas, berbagai prosedur yang kami gunakan dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas yang ada di Kecamatan Sinjai Timur Kaupaten Sinjai. Seperti mendatangi langsung ke TKP (tempat kejadian perkara), melihat BB (barang bukti), mengantarkan korban ke rumah sakit terdekat, membuat laporan polisi, melakukan penyidikan dan memanggil saksi dan mengumpulkan surat-surat dinas serta melaporkan ke Kantor Samsat bagian Jasa Raharja untuk mengetahu korban termasuk ke dalam santunan jasa raharja atau tidak”.

(wawancara, 13 Mei 2015).

Senada dengan informan yang berinisial RA mengatakan bahwa:

“Proses penanganan kasus kecelakaan lalu lintas itu bisa selesai langsung di TKP (tempat kejadian perkara) itu tergantung dari persetujuan si korban dan si pelaku, apakah mereka ingin damai atau mau diselesaikan di kantor kepolisian. Karena kami hanya sebagai penengah terselesainya permasalahan kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi”.

(wawancara, 13 Mei 2015).

2. Bagaimanakah menurut anda pelayanan yang diberikan oleh pihak kepolisian dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas?

Penanganan kecelakaan yang dilakukan oleh kepolisian merupakan sebuah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Penanganan kecelakaan dengan sigap dan cepat pada suatu kecelakaan merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh petugas kepolisian

khususnya Satlantas Laka, agar mendapatkan citra yang lebih baik pada masyarakat.

Seperti yang dikemukakan oleh informan yang berinisial NU yang mengatakan bahwa:

“Pak Polisi dalam melayani saya dengan baik. Setelah tahu ada kecelakaan dia langsung ke TKP, terus mengantar saya ke Puskesmas terdekat dan mengantarkan motor saya ke bengkel. Setelah itu menyelesaikan permasalahan saya dengan si Pelaku”.

(Wawancara, 14 mei 2015).

Beda halnya yang diungkapkan oleh informan yang berinisial AS bahwa:

“Pada saat kecelakaan lalu lintas yang saya alami kemarin, seingat saya petugas kepolisian datangnya lama sekali setelah saya ditolong oleh masyarakat”.

Dalam sebuah pelayanan pasti kenyamanan para pengguna layanan merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Selain kemampuan yang dimiliki masing-masing anggota, keramahan dalam pemberian layanan juga hendak perlu diperhatikan.

3. Bagaimana bapak menanggapi bahwa pelayanan yang diberikan di TKP tidak tepat waktu/terlambat datang ke TKP?

Keterlambatan petugas dari Polres Sinjai dalm mendatangi TKP merupakan hal yang sering dilakukan oleh masyarakat. Keterlambatan ini dikarenakan adanya keterlambatan penyampaian informasi terjadinya kecelakaan yang diterima oleh petugas kepolisian. Sebagai makhluk sosial, manusia pada umumnya saling menolong jika terjadi kesusahan diantaranya.

Sehingga sering kali masyarakat di sekitar TKP yang menolong korban kecelakaan lalu lintas untuk pertama kalinya.

Hal senada yang dikemukakan oleh informan yang berinisial RA mengatakan bahwa:

“Cepat atau lambatnya kami datang ke TKP dalam memberikan pelayanan kecelakaan lalu lintas yang terjadi itu tergantung dari cepat lambatnya kami mengetahui adanya kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Namun kami selalu mengusahakan sesuai dengan prosedur yang kami miliki untuk datang ke TKP maksimal 15 menit. Meskipun kami terlambat datang ke TKP, tetapi kami tetap menyelesaikan permasalahan kecelakaan lalu lintas sesuai dengan teknik, cara, dan prosedur yang ada. Karena kami mengetahui adanya kecelakaan lalu lintas itu biasa secara langsung datang ke kantor, informasi dari masyarakat dan bahkan lewat telepon”.

(Wawancara, 18 mei 2015).

Informan yang berinisial RA mengatakan bahwa:

“Kami biasa datang terlambat itu karena terlambatnya informasi yang kami ketahui di kepolisian. Tetapi kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat dan melayaninya dengan baikpula”.

(Wawancara, 18 mei 2015).

4. Apakah seseorang yang ada di bagian Unit Laka itu sudah profesional atau terlatih sebelumnya?

Kemampuan petugas kepolisian dalam menangani kecelakaan lalu lintas merupakan suatu hal yang mendasar dalam setiap merespon kebutuhan pengguna layanan. Kemampuan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan dapat membangun dan menunjukkan keprofesionalan petugas dalam melakukan penanganan kecelakaan lalu lintas.

Hasil wawancara dari informan RA mengatakan:

“Ya sudah pasti kami profesional yang masuk di bagian Unit Laka. Kami sudah dipercayai oleh pimpinan dan kemampuan kami sudah pasti dilihat

sesuai dengan kemampuan kami di bidang masing-masing. Jadi, itu tidak gampang masuk di Unit laka dan tidak sembarang orang yang ada di Unit Laka ini.”

(Wawancara, 18 mei 2015).

Kemudian informan yang berinisial KU mengatakan bahwa:

“Kami semua disini di Unit Laka sudah dipilih oleh pimpinan untuk di tempatkan disini dan masing-masing ditugaskan sesuai dengan kemampuan kami di bidang itu. Untuk masuk di Unit Laka kami memang terlatih sebelumnya agar supaya bisa lebih profesionali dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di masyarakat”.

(Wawancara, 18 mei 2015).

Dalam memberikan pelayanan penanganan kecelakaan lalu lintas, petugas bekerja seprofesional mungkin dengan memberikan pelayanan secepat dan sebaik mungkin sesuai dengan prosedur penanganan yang ada.

5. Dalam kecelakaan yang terjadi, apakah ada santunan yang diberikan kepada korban?

Hal yang dikemukakan oleh informan yang berinisial RA mengatakan bahwa:

“Setelah ada kecelakaan lalu lintas, kami membuat laporan kepolisian untuk korban dan kemudian di serahkan kepada Jasa Raharja. Mereka yang menentukan apakah korban mendapatkan santunan atau tidak itu sesuai dengan undang-undang yang berlaku serta syarat-syarat yangada”.

(Wawancara, 18 mei 2015).

Di lanjutkan oleh informan yang berinisial NA bahwa:

“Kami di unit Jasa Raharja, menerima surat dari kepolisian mengenai korban kecelakaan tersebut. Kemudian kami menentukan apakah korban mendapatkan santunan dari Jasa raharja atau tidak. Itu harus sesuai dengan syarat-syarat yang ada dan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.

Serta kami mencari tahu pastinya latar belakang keluarga korban terlebih dahulu”.

(Wawancara, 18 mei 2015).

6. Dalam Prosedur penanganan Laka lantas, apakah prosedur tersebut di perkenalkan kepada masyarakat?

Hal yang diungkapkan informan yang berinisial RA mengatakan bahwa:

“Dalam penanganan kecelakaan lalu lintas, kami harus bertindak sesuai dengan prosedur yang ada. Prosedur penanganan masih awam bagi masyarakat umum. Masyarakat umum belum mengenal apa sajakah prosedur dalam penanganan kecelakan lalu lintas. Prosedur penanganan kecelakaan lalu lintas tidak diperkenalkan bagi masyarakat karena prosedur tersebut digunakan sebagai dasar kami dalam bertindak ketika ada kecelakaan lalu lintas”.

(Wawancara, 19 mei 2015).

7. Dalam kecelakaan yang anda alami kemarin, bagaimana proses penyelesaiannya apakah anda damai atau di proses oleh pihak kepolisian?

Dalam proses penyelesaian permasalahan terkait kecelakaan lalu lintas itu dapat terselesaikan dengan cepat sesuai dengan korban atau pelaku tersebut.

Hal senada yang dikemukakan oleh informan yang berinisial AS mengatakan bahwa:

“Dalam penyelesaiaan masalah kecelakaan lalu lintas yang saya alami kemarin, saya menempuh jalan yang damai langsung di TKP. Dan kami sepakat damai dan tidak perlu di selesaikan di kantor polisi. Kami damai dalam hal kekeluargaan, dan saling tolong menolong. Karena saya mau bertanggung jawab atas korban yang saya tabrak. Dan juga menanggung kerusakan motor korban”.

(Wawancara 18 mei 2015).

8. Biasanya pak ketika terjadi kecelakaan tabrakan, terus mereka masing- masing tidak bersalah? Bagaimana bapak menangani hal seperti itu?

Informan yang berinisial KU mengatakan bahwa:

“Ketika ada kecelakan lalu lintas yang seperti itu, masing-masing mereka tidak ada yang mau mengakui dirinya sebagai pelaku. Maka kami

memanggil saksi dan akan dibicarakan di kantor polisi. Kami akan menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai dengan teknik dan prosedur yang ada sesuai dengan Undang-undang yang berlaku terkait dengan permasalahan tersebut”.

( Wawancara, 18 mei 2015).

9. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan sering terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai?

Seperti yang dikemukakan oleh informan yang berinisial RA mengatakan bahwa:

“Terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai lebih banyak dikarenakan oleh faktor manusia itu sendiri. Mereka lalai dalam berkendara sehingga mengakibatkan kecelakaan terhadap diri mereka sendiri. Karena kelalaian mereka yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan kurang lengkapnya kendaraan yang dikendarainya seperti salahsatunya remnya yang kurang berfungsi”.

(Wawancara, 20 mei 2015).

Sedangkan menurut informan yang berinisial KU juga mengatakan bahwa:

“Kecelakaan yang terjadi di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai itu banyak disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai rambu-rambu lalu lintas dan kesiapan mereka dalam berkendara. Mereka selalu ngebut-ngebut dalam berkendara seakan-akan tidak ingin kalah dengan pengendara yang lainnya. Juga banyak terjadi kecelakaan karena faktor jalan seperti tikungan tajam, pengendara tidak berhati-hati ketika ada tikungan seperti itu. Mereka tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada”.

(Wawancara, 20 mei 2015)

Beda halnya pelaku kecelakan yang berinisial AS mengatakan bahwa:

“Kecelakaan yang saya alami kemarin itu karena faktor jalan yang kurang memadai atau rusak, sehingga itu yang membuat saya jatuh. Banyak jalan yang berlobang di tengah jalan. Sebaiknya itu perlu diperhatikan oleh pemerintah atau yang bertanggung jawab atasitu”.

(Wawancara, 21 mei 2015).

Sedangkan pelaku kecelakaan yang berinisial UD juga mengatakan bahwa:

“Yang membuat saya kemarin jatuh dari motor itu karena kurangnya rambu-rambu lalu lintas di jalan, terutama di perempatan jalan itu loh, bahkan ada tidak ada lampu merahnya sehingga kami bingun dan gugup dalam berkendara di perempatan tersebut”.

(Wawancara, 21 mei 2015).

10. Apakah yang dilakukan pihak kepolisian untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Sinjai Timur Kaupaten Sinjai?

Untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas di jalan raya di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai, pemerintah dan petugas satlantas Polres Sinjai mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat lewat media, pers dan lain-lain. Juga oleh petugas perhubungan lebih banyak memasang rambu-rambu lalu lintas di jalan.

Seperti yang dikemukakan oleh informan yang berinisial RA bahwa:

“Kami mengadakan sosialisasi terehadap masyarakat lewat media baik di koran, televisi maupun di radio untuk menyampaikan kepada masyarakat agar hati-hati dan waspada dalam berkendara. Dan keselamatan pun juga adalah keinginan kita semua sebagai pengguna jalan. Serta kami akan menyampaikan kepada Dinas Perhubungan untuk memperbanyak rambu- rambu lalu lintas di jalan”.

(Wawancara, 21 mei 2015).

Lain halnya yang dikatakan oleh informan yang berinisial DA mengatakan bahwa:

“Pemerintah seharusnya memperhatikan dan memperbaiki jalanan yang rusak serta memperbanyak rambu-rambu lalu lintas di jalan, dan supaya juga ada pihak kepolisian yang selalu menjaga atau memantau kelancaran arus jalan lalu lintas untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat tentang pelanggaran lalu lintas dan cara-cara berlalu lintas dengan baik dan lancar.

Juga itu di tikungan masih kurang pembatas yang ada. Karena ketika ada kecelakan sedikit saja korban langsung jatuh ke jurang. Agar kiranya perlu perhatian yang banyak oleh pihak pemerintah untuk menangani hal yang seperti itu”.

(Wawancara, 21 mei 2015).

Sedangkan menurut informan yang berinisial SA bahwa:

“iya, perlu pemerintah melihat permasalahan yang seperti itu, melihat begitu banyak kecelakaan yang terjadi akibat faktor jalan dan pengendara itu sendiri. Perlu pemerintah melakukan cara supaya dapat mengurangi angka kecelakan yang ada di negara kita ini. Karena SDM merupakan salah satu modal kita dalam mendirikan bangsa dan negara kita ini”.

(Wawancara, 21 mei 2015).

Dari penelitian hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam memberikan pelayanan yaitu penanganan kecelakaan lalu lintas oleh Polres Sinjai cukup optimal dan efektif menangani kecelakaan lalu lintas yang ada di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Meskipun, telah terdapat standar dalam menyelenggarakan pelayanan, namun petugas terkadang terlambat datang ke TKP. Itu dikarenakan terlambatnya petugas kepolisian mengetahui kecelakaan yang terjadi. bahwa yang melatarbelakangi terjadinya kecelakaan lalu lintas itu di karenakan oleh beberapa faktor seperti faktor cuaca, kondisi jalan dan kendaraan serta dari faktor manusianya itu sendiri, dimana mereka selalu balap-balapan di jalan dan tidak berhati-hati atau lalai dalam berkendara. Dari faktor manusianya sendiri yang mengakibatkan banyaknya atau sering tejadinya kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai.

Dokumen terkait