• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kemampuan murid menanggapi informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran make a match pada murid kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa. Adapun yang dianalisis tindakan pada siklus I dan II

1. Deskripsi kegiatan awal

Pada kegiatan awal peneliti mengadakan kunjungan pada murid kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran make a match untuk meningkatkan pembelajaran menanggapi informasi di kelas IV.

Dari hasil wawancara dengan guru kelas IV, maka ditetapkanlah pelaksanaan observasi pratindakan proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam menanggapi informasi dengan mengikuti jadwal yang terdapat disekolah tersebut.

a. Orientasi terhadap proses belajar mengajar

Gambaran awal pelaksanaan proses belajar mengajar menanggapi informasi yaitu peneliti memberikan materi wacana secara individu sebagai tes awal pemahaman pembelajaran menanggapi informasi dengan menjawab soal-soal sesuai materi bacaan tentang penggunaan preposisi pada kalimat.

b. Analisis dan refleksi awal

Hasil pengamatan (orientasi awal) pelaksanan interaksi proses belajar mengajar yang dilaksanakan membuktikan bahwa kondisi pembelajaran menanggapi informasi

34

35

26

murid masih rendah. Adapun data hasil pemberian tes awal dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 1. Hasil Tes Kemampuan Awal (Pra Tindakan) pada murid kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa

Nilai Frekuensi Kategori 0 – 54

55 – 64 65 – 79 80 – 89 90 – 100

13 6 2 1 4

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

Jumlah 26

(Sumber: Arikunto, 2010)

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dikemukakan bahwa dari 26 murid kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa 13 murid yang tingkat hasil belajar bahasa Indonesia dalam hal kemampuan menggunakan preposisi pada kategori masih sangat rendah, pada kategori rendah terdapat 6, kemudian pada kategori sedang terdapat 2, pada kategori tinggi terdapat 1 murid, dan pada kategori sangat tinggi terdapat 4 murid.

1. Gambaran Pelaksanaan Siklus I

Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan pada murid kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa dari 04 fabruari sampai dengan 04 maret , dimana waktu pembelajaran yang digunakan setiap hari senin pukul 11.20 sampai dengan 12.40 wita dan 13.00 sampai 14.30 wita. Metode pelaksanaan pembelajarannya menggunakan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas yang terdiri dari beberapa siklus dimana masing-masing siklus melalui empat tahap yaitu perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi.

36

26 a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus I dilaksanakan pada dengan melakukan perkenalan dengan kepala sekolah beserta beberapa guru pada kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa. Melalui kepala sekolah dan guru bahasa Indonesia kelas IV peneliti meminta data murid yang menjadi subjek penelitian dan data sekolah.

Kemudian guru bersama peneliti memberikan masukan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

1) Mempelajarai kurikulum untuk kelas IV SD. Kurikulum yang digunakan pada murid kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan laporan guru kelas bahwa pokok bahasan tentang preposisi di, ke, dari, pada, daripada, dan dengan.

3) Membuat lembar observasi untuk melihat aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran menerapkan pada murid kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa pada materi preposisi.

4) Merancang dan mebuat kisi-kisi soal sebagai instrumen penelitian.

b. Pelaksanaan Tindakan

Langkah-langkah pelaksanaan siklus I dilakukan tindakan/kegiatan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar peningkatan kemampuan menggunakan preposisi melalui penerapan strategi pembelajaran make a match pada murid kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa dengan menerapkan langkah-langkah berikut :

37

26 Kegiatan Awal

1) Guru mempersiapkan materi pelajaran, tempat duduk siswa dan mengalihkan perhatian murid untuk memperhatikan pelajaran penggunaan preposisi.

2) Guru memberikan pandangan terhadap kompetensi yang ingin dicapai Kegiatan Inti

1) Membagi murid dalm tim yang beranggotakan 4-5 orang. Masing-masing tim terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan kemampuan akademik yang beragam.

2) Memberikan materi kepada semua tim sembari menjelaskan mengenai hasil penggunaan preposisi.

3) Mengembangkan beberapa pertanyaan guna menguji pemahaman siswa dengan menggunakan format yang memudahkan penilaian sendiri dengan mengisi soal-soal yang telah diberikan.

4) Memberikan pertanyaan kepada murid. Setiap murid menjawab pertanyaan yang diberikan menyangkut menggunakan preposisi pada kalimat dengan baik dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

5) Setelah pertanyaan diberikan, guru meyediakan jawabannya dan memerintahkan murid untuk menghitung jumlah pertanyaan yang mereka jawab dengan benar. Selanjutnya meminta mereka untuk menyatukan skor mereka dengan tiap anggota tim mereka untuk mendapatkan skor tim.

Kemudian mengumumkan skor dari tiap tim.

38

26 Kegiatan Akhir

1) Pada akhir pertemuan guru mengumumkan skor-skor kelompok yang tertinggi dan memberi penghargaan pada kelompok yang menjadi juara.

2) Menyimpulkan isi materi yang telah dibahas pada saat itu.

c. Observasi

Hasil observasi yang terangkum dalam lembar observasi siswa menggambarkan bagaimana setelah diterapkan strategi pembelajaran make a match.

Data tersebut akan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan (%) yaitu dengan menghitung banyaknya frekuensi suatu kejadian dan kemudian dikalikan 100%.

Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran menaggapi informasi setelah diterapkan pada murid kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa.

Tabel 4.2: Hasil Observasi Siswa Selama Mengikuti Pembelajaran Siklus I No Aspek yang diamati

Pertemuan Ke- Rata- Rata

Persentase (%) I II III

1

Jumlah murid yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran

20 26 26 24,66 90,57

2

Murid yang

memperhatikan pada saat proses pembelajaran

20 23 26 23,66 69,51 3 Murid yang aktif dalam

pembelajaran 10 12 10 10,66 30,47

4 Murid yang masih perlu bimbingan dalam belajar

27 10 10 15,66 47,61

5 Murid yang kurang aktif

dalam belajar

berkelompok

15 13 4 10,66 30,47

39

26 6

Murid yang aktif dalam belajar saat kerja kelompok

4 4 3 3,66 10,45

7

Murid yang melakukan aktivitas negatif pada saat pembelajaran (rebut, main, dan keluar masuk kelas

9 6 2 5,66 16,17

(Sumber: Arikunto, 2010)

Pada tabel 2 di atas diperoleh bahwa pada siklus I dari 26 murid yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran sebanyak 90,57 %; murid yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran sebanyak 69,51 %; murid yang aktif dalam pembelajaran 30,47 %; murid yang masih perlu bimbingan sebanyak 97,61 %; murid yang kurang aktif dalam belajar berkelompok sebanyak 30,47 %; murid yang aktif dalam belajar saat kerja kelompok sebanyak 10,45 %; murid yang melakukan aktifitas negatif selama proses pembelajaran (main-main, ribut, keluar masuk kelas, mengangu, dan lain-lain) mencapai 16,17 %. Sedangkan data hasil tes siklus I terdapat pada tabel di bawah ini:

Dokumen terkait