Tesis Peningkatan Kemampuan Penggunaan Preposisi dalam Pembentukan Kalimat dengan Strategi Pembelajaran Make A Match Siswa IV. kelas di SD Sandikka Kabupaten Gowa. Meningkatkan kemampuan penggunaan preposisi dalam pembentukan kalimat dengan strategi pembelajaran Make a Match pada siswa IV. kelas di SD Sandikka Regency.
Rumusan Masalah
Selain itu, skripsi ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dengan menggunakan kaidah bahasa Indonesia. Sehubungan dengan hal-hal yang telah peneliti jelaskan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Penggunaan Preposisi dalam Membuat Kalimat Menggunakan Strategi Make A Match pada Siswa Kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Teoretis
Secara teoritis penelitian ini akan menjadi bahan perbandingan dan pengayaan teori mengenai model pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran make a match yang dapat digunakan dalam kemampuan menggunakan preposisi dalam membuat kalimat pada siswa kelas IV SDI Sandikka Kabupaten Gowa sehingga dapat dijadikan acuan dan pengayaan teori dalam meningkatkan kemampuan penggunaan preposisi berikutnya yang relevan.
Manfaat Praktis
Kajian Pustaka
- Hasil Penelitian yang Relevan
- Jenis-jenis Preposisi
- Bentuk-bentuk Preposisi
- Fungsi preposisi
- Model Pembelajaran Make A Match
- Langkah-langkah Model Pembelajaran Make a Match
Ramlan mengatakan bahwa “preposisi adalah kategori yang muncul sebelum kategori lain (terutama kata benda) sehingga terbentuk frase direktif eksosentris.” Kata depan digunakan untuk menunjukkan arti karena menurut penggunaan kata karena dan karena, misalnya :.
Kerangka Pikir
Hipotesis
Jenis Penelitian
Fokus yang diamati dalam penelitian ini adalah subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa yang menggunakan preposisi in, to, from, on, than, and with, dalam konstruksi kalimat yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 11 perempuan. Agar penelitian ini dapat menggambarkan keadaan sebenarnya, maka penulis memilih seluruh siswa yang menjadi sampel penelitian.
Prosedur Penelitian
Tahap pelaksanaan tindakan yaitu tahap pelaksanaan rencana aksi yang disusun melalui kerja sama antar guru IV. kelas.Pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan strategi make a match dengan beberapa kegiatan yaitu membuat atau mempersiapkan skenario pertunjukan, mengelompokkan siswa secara heterogen, menunjuk siswa tertentu untuk mempelajari skenario pertunjukan, mengamati proses pertunjukan, dan mencatat seluruh kegiatan yang mereka lakukan. dianggap penting dalam kaitannya dengan aktivitas siswa dalam memainkan perannya. Setelah data terkumpul pada tahap observasi, kemudian dianalisis untuk melihat tingkat keberhasilan program pembelajaran setelah dilakukan tindakan siklus I. di kalangan guru IV.
Kegiatan yang dilakukan adalah guru melakukan tindakan pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan strategi make a match dengan beberapa kegiatan yaitu menyusun atau mempersiapkan skenario yang akan ditampilkan, mengelompokkan siswa secara heterogen, menunjuk siswa tertentu untuk mempelajari skenario yang akan dilakukan, mengamati situasi. proses pementasan, dan mencatat setiap kegiatan yang dianggap penting baik mengenai aktivitas siswa dalam memerankan perannya dalam cerita maupun tanggapan yang diberikan siswa, serta memberikan kesimpulan umum tentang isi cerita. Setelah data terkumpul pada tahap observasi, kemudian dianalisis untuk melihat tingkat keberhasilan program pengajaran setelah dilaksanakan pada Siklus II.
Instrumen Penelitian
Hasil yang dicapai dapat dijadikan tolak ukur untuk melihat apakah hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Teknik Pengumpulan Data
Soal yang benar diberi bobot 1 dan soal yang salah diberi bobot nol.
Teknik Analisis Data
Tindakan dikatakan berhasil apabila pembelajar memperoleh nilai KKM 65 pada saat melakukan proses dan hasilnya memadai dalam pembelajaran bahasa Indonesia dalam hal peningkatan penggunaan preposisi dengan strategi make a match.
Hasil Penelitian
Deskripsi kegiatan awal
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dikatakan bahwa dari 26 siswa kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa, sebanyak 13 siswa mempunyai tingkat hasil belajar bahasa Indonesia kemampuan menggunakan preposisi dengan kategori masih. sangat rendah. pada kategori rendah berjumlah 6 siswa, pada kategori sedang berjumlah 2 siswa, pada kategori tinggi terdapat 1 siswa dan pada kategori sangat tinggi terdapat 4 siswa.
Gambaran Pelaksanaan Siklus I
Tahap perencanaan pada siklus I dilakukan dengan melakukan perkenalan dengan kepala sekolah dan beberapa guru kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa. Melalui kepala sekolah dan guru bahasa Indonesia kelas IV, peneliti meminta data tentang siswa yang menjadi subjek penelitian dan data sekolah. Kurikulum yang digunakan untuk siswa kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan merespon informasi setelah diterapkan pada siswa kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa. Pada tabel 2 di atas diketahui bahwa pada siklus I, 90,57% dari 26 siswa hadir pada saat kegiatan pembelajaran; siswa yang memperhatikan saat proses pembelajaran sebanyak 69,51%; siswa yang aktif belajar 30,47%; siswa yang masih membutuhkan bimbingan sebanyak 97,61%; siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran kelompok sebanyak 30,47%; siswa yang aktif belajar saat kerja kelompok sebanyak 10,45%; siswa yang melakukan aktivitas negatif selama proses pembelajaran (bermain-main, ribut, keluar masuk kelas, mengganggu, dan lain-lain) mencapai 16,17.
Tabel Data Hasil Siklus I
Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan sebagai penyempurnaan dari siklus sebelumnya dengan tindakan berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi. Pada siklus II penerapan strategi pembelajaran 'make a match' meningkat, siswa mulai beradaptasi dengan kelompoknya, kerjasama mulai terjalin dengan baik, sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa pada siklus II, 95,22% dari 26 siswa mengikuti kegiatan pembelajaran; 80% siswa memperhatikan selama proses pembelajaran; siswa yang aktif dalam belajar 40.
Data hasil peningkatan kemampuan siswa dalam menggunakan kata depan IV. Kelas di SD Sandikka Kabupaten Gowa II. Dari tes siklus II di atas terlihat bahwa dari 26 siswa kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa, sebanyak 4 siswa atau 15,39% siswanya mencapai taraf belajar bahasa Indonesia ditinjau dari kemampuan menggunakan bahasa Indonesia. kata depan dalam, ke, dari, pada, bukan dan dengan dalam kalimat kategori rendah dalam kategori sedang.
Hasil Belajar Murid dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match
Sedangkan pada II. Siklus tersebut menunjukkan bahwa siswa mempunyai respon yang baik dalam memahami materi dan memahami proses serta langkah-langkah pembelajaran, karena peran guru sangat baik dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam kerja kelompok secara berpasangan untuk mengamati dan menarik kesimpulan. data yang diperoleh, termasuk siswa. Karena berani bertanya dan mendiskusikan hal tersebut maka berdampak signifikan terhadap hasil belajar siswa I sampai II. siklus yang mengalami peningkatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika strategi pembelajaran make a match dilaksanakan dengan baik yaitu dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran maka siswa akan merasa lebih bahagia karena siswa akan lebih merasakan rangsangan ilmiah secara langsung dalam kegiatan pembelajarannya dan lebih memahami fakta dan konsep ilmiah. dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkarya dengan sains, tidak sekedar mendengarkan cerita atau penjelasan guru tentang sains, namun disisi lain mereka dapat merasa senang untuk aktif sebagai ilmuwan. Seperti yang sudah disebutkan, jika hasil tes dari II. siklus mencapai batas kesempurnaan yang berarti 85% siswa mencapai nilai 70 atau lebih, maka tidak perlu dilakukan evaluasi tes akhir (post action test). .
Hasil Belajar
Simpulan
Saran
Peningkatan kemampuan penggunaan preposisi dalam kalimat melalui Metode Cooperative Learning Jigsaw di Kelas IV SD Negeri 4 Makassar. Jenjang pendidikan yang diselesaikan adalah Sekolah Dasar yaitu SD Inpres Lembang-lembang Kabupaten Jeneponto pada tahun 1986. Kemudian tamat pada tahun 1992, kemudian pada tahun tersebut melanjutkan pendidikan di SMP Paitana Kabupaten Jeneponto dan tamat pada tahun 1995, kemudian pada tahun yang sama Tahun berikutnya beliau juga melanjutkan pendidikan di SMA 2 Binamu Kabupaten Jeneponto dan lulus pada tahun 1998.
Pada akhir penelitian, penulis menyusun skripsi yang berjudul: “Meningkatkan kemampuan penggunaan preposisi dalam membuat kalimat pada siswa kelas IV SD Sandikka Kabupaten Gowa”. Pukul 07.00 setelah keringatnya kering, ia mandi dengan air hangat dan setelah sarapan pukul 08.00 ia berangkat ke kantor, pukul 16.00 sore ia sudah sampai kembali di rumahnya.
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Kedua orangtuaku yang tersayang, Suami tercinta, Anakku Icha dan Rama serta teman-teman yang selalu mengajarkan
Petunjuk: Amatilah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh wali kelas dengan mengisi tabel checklist di bawah ini. Penyajian materi pembelajaran Guru mengajukan tanya jawab tentang perubahan bentuk benda, dan guru menjawab jawaban siswa. Penghargaan Hasil Evaluasi Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mencapai hasil kerja yang baik, cerdas, dan unggul.
Petunjuk: Perhatikan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh wali kelas dengan melengkapi tabel di bawah ini dengan menggunakan kotak centang (√) No. Aspek yang diamati. Penghargaan kelompok guru memberikan hadiah kepada kelompok yang mencapai hasil kerja yang baik, cerdas dan menarik.
DOKUMENTASI PENELITIANDI SD SANDIKKA KABUPATEN GOWA
Indikator A. Kognitif
Bersama teman kelompok mengerjakan tugas (Kerjasama) Mengekspresikan pemikiran dalam proses diskusi (Memberikan ide/Pendapat) IV. Ada berbagai macam hewan yang lahir dari tubuh induknya dan memiliki bentuk yang mirip dengan induknya. Tidak semua telur menetas sehingga menghasilkan hewan baru yang mirip dengan induknya.Perbedaan tahapan perubahan bentuk yang dialami hewan mulai dari menetas hingga dewasa disebut metamorfosis.
Model dan Metode Pembelajaran A. Model pembelajaran
Sumber dan Media Pembelajaran A. Sumber
Jenis penilaian Tes dan observasi
Kunci jawaban 1
- Standar Kompetensi
- Indikator D. Kognitif
- Sumber dan Media Pembelajaran C. Sumber
Amati aktivitas siswa dalam kelompok selama kegiatan pembelajaran, kemudian lengkapi lembar observasi dengan prosedur sebagai berikut. Setiap 120 detik pengamat mengamati aktivitas siswa, kemudian pengamat mencatat kode aktivitas siswa dan juga kode pelaksanaan aktivitas. Guru menunjuk atau memanggil untuk mewakili kelompok secara bergiliran mengumpulkan atau mengarahkan gambar-gambar tersebut dalam urutan yang logis.
Dari alasan atau rangkaian gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. Dari alasan atau rangkaian gambar, guru mulai menanamkan konsep menyusun frase preposisi pada mata pelajaran sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
Jenis penilaian Tes dan observasi
Pada remaja dan dewasa disebabkan oleh penyakit menular yang disebabkan oleh banjir, akibat lambatnya bantuan negara berupa obat-obatan dan makanan.Banjir banyak memakan korban baik materiil maupun fisik akibat ulah manusia, pemotongan. menebang pohon dan membuang sampah sembarangan. Pada dasarnya umat Islam perlu mengetahui jumlah rakaat shalat lima waktu: shalat subuh dua rakaat, shalat siang empat rakaat, shalat zuhur empat rakaat, shalat Maghrib tiga rakaat. 'ahs, dan shalat magrib empat rakaat. Bahasa Bugis terdapat di daerah seperti: Sinjai, Maros, Pangkep, Barru, Bahasa Mandar di daerah Polewali, Majena dan Mamuju.
Bahasa Toraja terletak di daerah Tator dan bahasa Makassar terletak di daerah Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bantaeng. Observasi ditujukan pada satu kelompok terpilih dan kode kategori aktivitas siswa ditulis berurutan sesuai kejadian pada baris dan kolom yang tersedia.