4.6.1 Kategorisasi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah variabel dukungan sosial, pet attachment dan variabel kesepian. Hasil dari deskripsi dari data penelitian, dapat dijelaskan mengenai kategorisasi dari setiap variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan jenjang kategorisasi variabel penelitian dengan berdasarkan pada skor hipotetik (mean dan standar deviasi). Hasil selengkapnya dapat dilihat dari skor hipotetik masing-masing variabel pada tabel berikut ini :
TABEL 4.
Deskripsi Kategorisasi Variabel Kategorisasi
Variabel
Rendah Sedang Tinggi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Dukungan
Sosial (X1) 8 6.6% 47 38.5% 67 54.5%
Pet
Attachment
(X2) 4 3.3% 49 40.2% 69 56.6%
Kesepian (Y) 17 13.9% 70 57.4% 35 28.7%
Terlihat pada tabel tersebut skor mean hipotetik variabel dukungan sosial, pet attachment dan variabel kesepian yang akan menjadi panduan dalam mengkategorisasi varibel penelitian. Kemudian, didapat hasil kategorisasi pada kedua variabel tersebut terlihat pada tabel berikut ini :
TABEL 5.
Kategorisasi Skor Variabel Dukungan Sosial
Skor Kategorisasi F
X < 36 Rendah 8
36 ≥ X 60 Sedang 47
x > 60 Tinggi 67
Jumlah 122
18 Berdasarkan perhitungan kategorisasi skor variabel dukungan sosial dapat disimpulkan bahwa 8 orang pada kategori dukungan sosial rendah, 47 orang pada kategori dukungan sosial sedang dan 67 orang yang masuk dalam kategori dukungan sosial tinggi pada dewasa awal yang berstatus lajang dalam komunitas.
TABEL 6.
Kategorisasi Skor Variabel Pet Attachment
Skor Kategorisasi F
X < 66 Rendah 0
66 ≥ X 110 Sedang 53
x > 110 Tinggi 69
Jumlah 122
Berdasarkan perhitungan kategorisasi skor variabel pet attachment dapat disimpulkan bahwa 0 orang pada kategori pet attachment rendah, 53 orang pada kategori pet attachment sedang dan 69 orang yang masuk dalam kategori pet attachment tinggi pada dewasa awal yang berstatus lajang dalam komunitas.
TABEL 7.
Kategorisasi Skor Variabel Kesepian
Skor Kategorisasi F
X < 40 Rendah 17
40 ≥ X 60 Sedang 70
x > 60 Tinggi 35
Jumlah 122
Berdasarkan perhitungan kategorisasi skor variabel kesepian dapat disimpulkan bahwa 17 orang pada kategori kesepian rendah, 70 orang pada kategori kesepian sedang dan 35 orang yang masuk dalam kategori kesepian tinggi pada dewasa awal yang berstatus lajang dalam komunitas.
4.6.2 Uji Asumsi
Uji asumsi atau uji pra-syarat dilakukan sebelum melaksanakannya uji analisis Regression dengan maksud agar penarikan kesimpulan tidak membelok dari kebenaran yang sebenarnya. Adapun uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan ujilinieritas.
a. Uji Normalitas
Adapun teknik yang digunakan untuk uji normalitas pada penelitian ini ialah dengan teknik Kolmogorov Smirnov. Dalam teknik ini apabila nilai p > 0,05 sebaran data dinyatakan normal, sebalinya apabila p < 0,05 sebaran data dinyatakan tidak normal. Hasil uji normalitas pada penelitian ini terdapat variabel dukungan sosial, pet attachment dan kesepian dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 8.
Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-Smirnov Z p Ket.
Dukungan Sosial 0.070 .200c,d Normal
Pet Attachment 0.082 .053c Normal
Kesepian 0.075 .200c,d Normal
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa nilai signifikansi variabel dukungan sosial adalah 0.070, pada variabel pet attachment adalah 0.082 dan variabel kesepian adalah 0,075 yang artinya data tersebut berdistribusi normal, karena nilai signifikansi dari kedua variabel tersebut > 0,05 sehingga memenuhi syarat uji normalitas.
b. Uji Linearitas
Uji linieritas dilakukan dengan test for linierity pada taraf signifikan 0,05.
Apabila Diviation From Linierity > 0,05 maka kedua variabel tersebut dinyatakan mempunyai hubungan yang linier serta apabila nilai signifikansi <
0,05 maka kedua variabel dianggap tidak mempunyai linier. Hasil uji linieritas terhadap variabel dukungan sosial, pet attachment dan kesepian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
TABEL 9.
Hasil Uji Linearitas ANOVA Table
Variabel F hitung p
Dukungan Sosial (X1) - Kesepian (Y) 0.747 0.857
Pet Attachment (X2) - Kesepian (Y) 1.169 0.270
Hasil uji linearitas dengan menggunakan deviation from linearity, sehingga diperoleh F beda pada variabel dukungan sosial sejumlah 0.747 dan taraf signifikansi 0.857 (p>0.05) sehingga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear signifikan antar dukungan sosial dengan kesepian. Kemudian, hasil uji pet attachment dengan kesepian diperoleh F beda sebesar 1.169 atau
20 p=0.270 (p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pet attchment dengan kesepian mendapati hubungan linear dan signifikan.
4.6.3 Uji Hipotesis
Tujuan uji hipotesis ini ialah untuk memprediksi nilai variabel Y (Kesepian) apabila nilai-nilai variabel X. X1 (Dukungan Sosial), variabel X2 (Pet Attachment) diketahui.. Uji hipotesis antar variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
a. Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen (Dukungan Sosial dan Pet Attachment) secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen (Kesepian). Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0.05. Apabila nilai signifikan < 0.05 maka hipotesis diterima.
Hasil uji dapat dilihat pada tabel dibawah ini : TABEL 10.
Hasil Uji T Coefficients
Variabel t P
Dukungan Sosial (X1) terhadap Kesepian (Y) 6.894 0.000 Pet Attachment (X2) terhadap Kesepian (Y) -2.003 0.047
Hasil uji hipotesis pertama pada variabel dukungan sosial didapatkan nilai t sejumlah 6.894 dan besaran taraf signifikan sejumlah 0.000 (p<0.05) sehingga terdapat pengaruh antara variabel dukungan sosial terhadap kesepian. Kemudian hasil uji pada variabel pet attachment didapat nilai t sebesar -2.003 dengan taraf signifikansi sebesar 0.047 (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel pet attachment terhadap kesepian.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen (Dukungan Sosial dan Pet Attachment) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Kesepian). Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0.05, jika nilai F > 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis diterima yang berarti semua variabel independen secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Hasil analisis uji F dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
TABEL 11.
Hasil Uji F ANOVAa
Variabel F hitung F tabel P
Dukungan Sosial (X1) terhadap Kesepian
(Y) -14.803 3.07 .000
Pet Attachment (X2) terhadap Kesepian (Y)
Dari hasil uji hipotesis kedua pada variabel dukungan sosial dan pet attachment terhadap kesepian didapat nilai F hitung sebesar -14.803 atau >
3.07 dan p=0.000 (p<0.05) yang menunjukkan F hitung > F tabel yang artinya sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel dukungan sosial dan pet attachment terhadap kesepian dewasa awal yang berstatus lajang.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar perubahan suatu variabel independen dapat merubah variabel dependen. Nilai koefisien berkisar antara 0 sampai 1. jika hasil menunjukkan angka yang mendekati 0, berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel terbatas.
Namun, jika hasil menunjukkan angka mendekati 1, maka variabel independen memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 12.
Hasil Koefisien Determinasi Model Summary
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
.743a 0.551 0.544 5.36838
Dari hasil uji hipotesis ketiga pada variabel dukungan sosial dan pet attachment terhadap variabel kesepian didapatkan hasil R square 0.551 (55.1%) sehingga menunjukkan bahwa secara simultan, terdapat pengaruh antara variabel dukungan sosial dan pet attachment terhadap variabel
22 kesepian sebesar 55.1% dan sekitar 44.9% sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.