• Tidak ada hasil yang ditemukan

DUKUNGAN SOSIAL DAN PET ATTACHMENT SEBAGAI PREDIKTOR KESEPIAN PADA DEWASA AWAL BERSTATUS LAJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DUKUNGAN SOSIAL DAN PET ATTACHMENT SEBAGAI PREDIKTOR KESEPIAN PADA DEWASA AWAL BERSTATUS LAJANG"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Dukungan Sosial dan Keterikatan pada Hewan Peliharaan sebagai Prediktor Kesepian pada Dewasa Awal Lajang. Terima kasih kepada Komunitas Sahabat Hewan (SSP) Palembang yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data. Terima kasih kepada support system kesayangan saya yang telah membantu dan menyemangati saya serta meluangkan waktu untuk menenangkan diri sejenak dari mengerjakan tugas akhir ini.

10. Terima kasih kepada teman-teman Enjel dan Amel yang selalu menemani dan memotivasi saya disaat saya merasa lelah, terima kasih sudah menjadi mood booster yang mengirimkan video pendek IG selama mengerjakan tugas akhir ini, bahagia selalu ya gaes.

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1 Dukungan Sosial 6

METODE PENELITIAN 11 3.1 Jenis Penelitian 11

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 14 4.1 Persiapan Penelitian 14

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Definisi Dukungan Sosial
  • Aspek-Aspek Dukungan Sosial

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Sarason et al., (1990) yang mengatakan bahwa dukungan sosial merupakan bentuk kehadiran dan kepedulian dari orang-orang yang menghargai individu. Zimet dkk., (1988) menambahkan bahwa dukungan sosial merupakan suatu bentuk bantuan dari orang-orang disekitar individu yang memberikan dukungan berupa motivasi dan kepercayaan agar individu tersebut merasa dicintai dan dihargai. Dari uraian berikut dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah suatu bentuk bantuan yang diterima baik dari individu maupun kelompok karena adanya orang-orang disekitar individu tersebut sehingga memberikan sikap peduli, merasa diperhatikan, dihargai dan dibantu.

Dengan sikap positif yang baik maka kondisi dan tingkat dukungan sosial yang dialami individu akan meningkat.

Pet Attachment

  • Definisi Pet Attachment
  • Dimensi-Dimensi Pet Attachment

Dalam hal ini keluarga berperan sebagai wujud pemenuhan kebutuhan kasih sayang dan interaksi, sehingga keluarga dikatakan sebagai faktor utama dalam adaptasi individu terhadap lingkungan sosialnya (Friedman, 2003). Seseorang yang mempunyai teman cenderung memiliki kualitas lingkungan sosial yang baik karena dengan memiliki seseorang yang menganggap individu tersebut adalah orang yang baik maka persahabatan akan lebih mudah terbentuk (Myers, 2000). 8 attachment yang bermakna sebagai sumber cinta, penerimaan, kepastian, dukungan emosional dan juga dapat mengembalikan keseimbangan batin ketika hewan peliharaan dibutuhkan.

Menurut McConnell dkk. (2011) keterikatan yang dibangun antara hewan peliharaan dengan pemiliknya akan memenuhi kebutuhannya akan hubungan sosial dengan lingkungan. Pemilik hewan peliharaan yang memiliki tingkat keterikatan terhadap hewan peliharaan yang relatif rendah menunjukkan bahwa individu belum optimal menerima peran dan manfaat dari hewan peliharaannya. Namun pemilik hewan peliharaan memiliki tingkat keterikatan yang relatif tinggi terhadap hewan peliharaannya, yang berarti individu akan merasakan cinta, keamanan, dan rasa hormat karena ikatan yang dimilikinya dengan hewan peliharaannya (Gavriela Kara Duma, 2022).

Dalam penelitiannya terdapat beberapa dimensi pet attachment yang memenuhi prasyarat hubungan pet attachment seperti yang dijelaskan oleh Zilcha-Mano et al., (2011), yaitu. Menggambarkan sejauh mana seseorang merasa tidak nyaman dengan kedekatan fisik dan emosional dengan hewan peliharaannya dan selalu berusaha menjaga jarak dengan hewan peliharaannya. Melihat hewan peliharaan sebagai tempat perlindungan yang tepat, mampu memberikan kasih sayang, merasa dihargai dan mendapat dukungan dari hewan peliharaan.

Menjelaskan kualitas hubungan keterikatan yang terjadi antara pemilik dan hewan peliharaannya, baik fisik maupun emosional. Menjelaskan betapa seseorang merasa cemas dan khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk pada hewan peliharaannya.

Kesepian

  • Definisi Kesepian
  • Aspek-Aspek Kesepian

10 Terdapat pola perasaan kesepian yang lebih stabil dan cenderung berubah pada situasi tertentu, atau individu yang mengalami kesepian karena disebabkan oleh kepribadian individu tersebut. Adanya rasa perbandingan antara individu dengan orang lain, mempunyai harga diri yang rendah dibandingkan dengan orang lain yang tidak mengalami kesepian. Kesepian terjadi karena perasaan seseorang yang terganggu seperti cemas, kurang semangat, merasa tidak berharga dan selalu fokus pada kegagalan yang dialami.

Hubungan Dukungan Sosial dan Pet Attachment terhadap Tingkat Kesepian pada Dewasa Awal Berstatus Lajang

Hipotesis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dan pet attachment terhadap kesepian pada remaja lajang. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan pada analisis data numerik (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistik. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda.

Dari pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana hubungan variasi suatu variabel terhadap variabel lain, dengan menekankan pada analisis data numerik yang diolah dengan menggunakan metode statistik.

Identifikasi Variabel Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian .1 Populasi

  • Sampel

Menurut Sugiyono (2017), purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk melakukan penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu. Jadi, dengan jumlah sampel yang tersedia sebanyak 150 responden, diperoleh 122 responden yang memenuhi kriteria penelitian yang terdiri dari 26 laki-laki dan 96 perempuan. Pada skala likert terdapat 2 alternatif bentuk tanggapan, yang pertama terdapat 4 alternatif tanggapan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) dan diberikan nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju. (STS), sedangkan untuk item kurang baik diberi nilai 1 untuk jawaban sangat setuju (SS) dan nilai 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).

Sedangkan bentuk alternatif tanggapan berikut ini terdiri dari 7 alternatif tanggapan yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Agak Tidak Sesuai (ATS), Netral (N), Agak Sesuai (AS), Sesuai (S) dan Sangat Cocok (SS).

Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .1 Uji Validitas

  • Uji Reliabilitas

Metode Analisis Data .1 Uji Normalitas

  • Uji Linearitas
  • Uji Hipotesis

Persiapan Penelitian

  • Persiapan Administrasi
  • Persiapan Alat Ukur

Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Dukungan Sosial .1 Validitas Skala Dukungan Sosial

  • Reliabilitas Skala Dukungan Sosial

Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Pet Attachment .1 Validitas Skala Pet Attachment

Hasil reliabilitas item valid yang diperoleh dari uji skala dukungan sosial menggunakan koreksi item-total korelasi menghasilkan Cronbach's Alpha sebesar 0,757 dengan N sebesar 22, oleh karena itu dapat dikatakan skala pet attachment reliabel.

Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kesepian .1Validitas Skala Kesepian

  • Reliabilitas Skala Kesepian

Pelaksanaan Penelitian

Hasil Penelitian

  • Kategorisasi Variabel Penelitian
  • Uji Asumsi
  • Uji Hipotesis

18 Berdasarkan perhitungan skor kategorisasi variabel dukungan sosial dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial berkategori rendah sebanyak 8 orang, dukungan sosial berkategori sedang sebanyak 47 orang, dan dukungan sosial tinggi sebanyak 67 orang. dewasa awal yang lajang di masyarakat. Berdasarkan perhitungan kategorisasi skor variabel pet attachment dapat disimpulkan bahwa 0 orang berada pada kategori pet attachment rendah, 53 orang berada pada kategori pet attachment sedang, dan 69 orang berada pada kategori pet attachment tinggi pada usia dewasa awal yang mempunyai status lajang di masyarakat. Hasil uji normalitas pada penelitian ini meliputi variabel dukungan sosial, pet attachment dan kesepian dapat dilihat pada tabel berikut.

Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai signifikansi variabel dukungan sosial sebesar 0,070, variabel keterikatan terhadap hewan peliharaan sebesar 0,082 dan variabel kesepian sebesar 0,075 yang berarti data berdistribusi normal, karena nilai signifikansinya kedua variabel tersebut > 0,05 sehingga memenuhi syarat uji normalitas. Hasil uji linieritas variabel dukungan sosial, keterikatan terhadap hewan peliharaan dan kesepian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hasil uji linieritas dengan menggunakan deviasi linearitas diperoleh selisih F pada variabel dukungan sosial sebesar 0,747 dan tingkat signifikansi sebesar 0,857 (p>0,05) yang menunjukkan adanya hubungan linier yang signifikan antara dukungan sosial dengan kesepian.

Hasil uji hipotesis pertama pada variabel dukungan sosial memperoleh nilai t sebesar 6,894 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga terdapat pengaruh antara variabel dukungan sosial terhadap kesepian. Selanjutnya hasil pengujian pada variabel pet attachment diperoleh nilai t sebesar -2,003 dengan tingkat signifikansi 0,047 (p<0,05). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel pet attachment terhadap kesepian. Derajat reliabilitas yang digunakan sebesar 0,05, jika F-value > 0,05 maka dapat dikatakan hipotesis diterima yang berarti semua variabel independen mempunyai pengaruh dalam waktu yang bersamaan.

Dari hasil uji hipotesis kedua variabel dukungan sosial dan pet attachment terhadap kesepian diperoleh nilai F hitung sebesar -14,803 atau >. Dari hasil uji hipotesis ketiga variabel dukungan sosial dan keterikatan hewan peliharaan terhadap variabel kesepian diperoleh hasil R-squared yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel dukungan sosial dan keterikatan hewan peliharaan terhadap variabel tersebut.

Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan adalah hipotesis pertama diterima yang berarti terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara dukungan sosial terhadap kesepian pada dewasa muda lajang. Selanjutnya hipotesis kedua diterima yang menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial dan keterikatan terhadap hewan peliharaan secara simultan mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap variabel kesepian pada dewasa lajang muda. Hipotesis ketiga diterima yang dinyatakan pada variabel dukungan sosial dan keterikatan terhadap hewan peliharaan mempunyai nilai R-squared terhadap kesepian.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dan keterikatan pada hewan peliharaan terhadap kesepian, kemudian sisanya sebesar 44,9% dipengaruhi oleh media sosial dan perkembangan hubungan pada masa dewasa awal. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap individu dewasa awal lajang pada komunitas penyayang binatang yang memiliki tingkat dukungan sosial yang tinggi, hal ini mungkin terjadi karena sebagian dari individu dewasa awal lajang memiliki kualitas hubungan sosial yang baik dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang diperoleh dari anggota kelompok di masyarakat menimbulkan rasa empati yang kuat dalam masyarakat dan mampu menimbulkan rasa gotong royong, sedangkan dukungan sosial lainnya diberikan dari setiap keluarga seperti dukungan motivasi. dalam hal nasehat, perasaan dihargai dan rasa dicintai berdampak pada peningkatan rasa percaya diri, dan individu mampu mengungkapkan perasaannya secara terbuka.

Dukungan sosial yang diberikan melalui dukungan eksternal membuat persahabatan antara pemilik dan hewan peliharaan menjadi lebih erat, adanya kesenangan dalam berinteraksi dengan hewan dan kemampuan untuk rileks, mengurangi stres, kecemasan dan perasaan kesepian. Dalam hal ini variabel dukungan sosial dan keterikatan terhadap hewan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kesepian. Sedangkan kontribusi variabel dukungan sosial terhadap kesepian sebesar 0,506 atau sekitar 50,6% sehingga dapat disimpulkan bahwa interaksi dengan teman sebaya, keluarga, dan masyarakat merupakan sumber manfaat dalam mengatasi masa-masa sulit.

Melalui dukungan seperti rasa menerima, saling menghargai, dan saling pengertian, dukungan sosial merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam mengungkapkan perasaan emosional individu ketika menghadapi permasalahan, seperti berpartisipasi dalam kegiatan komunitas yang positif dan berbagi cerita atau pengalaman dengan individu lain dalam kehidupan sehari-hari. masyarakat. masyarakat. Sama. Dari besarnya pengaruh simultan dukungan sosial dan keterikatan pada hewan peliharaan terhadap kesepian, sisanya sebesar 44,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar dukungan sosial dan keterikatan pada hewan peliharaan.

Kesimpulan

Saran

12 Saya membutuhkan kasih sayang dari hewan peliharaan saya sebagai bukti bahwa seseorang menerima saya apa adanya. 17 Saya merasa gugup ketika hewan peliharaan saya terlalu dekat dengan saya. 18 Saya khawatir hewan peliharaan saya akan meninggalkan saya. 1 Saya merasa “selaras” dengan orang-orang di sekitar saya 2 Saya merasa tidak mempunyai cukup teman.

19 Saya merasa ada seseorang yang dapat saya ajak bicara 20 Saya merasa ada seseorang yang dapat saya ajak bicara.

Data Orang Tua

Riwayat Pendidikan No

Referensi

Dokumen terkait

information relating to: a description of the area of your research; an account of what you did, why you did it, and what the outcomes were; the relationship of your work to

Politics Quarterly, Journal of the Faculty of Law and Political Science 2022, 52 1: 27-53, DOI: 10.22059/JPQ.2022.324408.1007802 Research Paper Evaluating the Degree of