• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen laporan - SIMAKIP - Uhamka (Halaman 31-70)

Pada saat peneliti mengamati di Perpustakaan FKIP UHAMKA, peneliti melihat di Perpustakaan Universitas menggunakan layanan sirkulasi . Dengan layanan sirkulasi merupakan kegiatan utama dalam proses peminjaman , pengembalian dan perpanjangan agar pemustaka bisa meminjam buku yang dibutuhkan tetapi dengan syarat harus mempunyai kartu keanggotaan atau bisa menggunakan kartu tanda mahasiswa atau Id card pegawai biasanya untuk mengantisipasi pemustaka yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang diminati di rumah karena tidak semua pemustaka perpustakaan suka atau memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan tetapi ada peraturan dan tata tertib yang diterapkan pada perpustakaan.

Selain untuk memfasilitasi pemustaka yang membutuhkan bahan pustaka untuk dibaca di rumah, layanan ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal. Pustakawan layanan harus meneliti dan mengecek kondisi bahan pustaka yang akan dipinjam atau dikembalikan agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara petugas layanan dengan pemustaka. Ada beberapa hasil temuan penelitian saat peneliti melakukan pengamatan dan wawancara.

Peneliti mewawancara beberapa informan dan mengamati untuk mengetahui apa yang di terapkan di Perpustakaan Universitas dibagian layanan sirkulasi.

1. Keanggotaan

a. Anggota perpustakaan

Anggota perpustakaan adalah seluruh sivitas akademika Universitas serta staf Universitas berhak menjadi anggota Perpustakaan Universitas dengan memiliki kartu tanda mahasiswa dan kartu pegawai otomatis menjadi kartu anggota Perpustakaan.

Perpanjangan masa berlaku keanggotaan di luar masa normal tersebut dilakukan dengan menunjukkan bukti pembayaran SPP atau status aktif di SIAK NG. Anggota Perpustakaan Universitas berhak meminjam buku di Perpustakaan Universitas dan menggunakan fasilitas lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menurut Informan Ibu Fitria “ Untuk mendaftar menjadi anggota perpustakaan mahasiswa tidak perlu kelayanan sirkulasi karena sudah otomatis dari Departemen Sistem Informasi Teknologi (DSIT)”. Dimana mahasiswa rata-rata tidak membuat anggota perpustakaan karena mereka hanya cukup menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa saja sedangkan untuk dosen maupun staf di UHAMKA menggunakan kartu pegawai dan kartu Id card kalau sudah memiliki Kartu Tanda Mahasiswa dan kartu Pegawai sudah otomatis menjadi kartu anggota.

Kartu anggota ini multifungsi bisa digunakan untuk masuk perpustakaan, meminjam kunci loker, meminjam koleksi buku, mengembalikan koleksi buku dan banking.

Menurut Informan Bapak Irfan Maulana” Kartu anggota sebenarnya tidak ada jadi menggunakan kartu tanda mahasiswa atau Id card pegawai bila kartu tersebut hilang bisa buka SIAK/Akademik buka ringkasan yang ada fotonya. Bisa di print dari SIAK itu lalu ditunjukan pada petugas atau menggunakan foto copy kartu mahasiswa atau Id card pegawai”.

Menurut Informan Ibu Hikmah “Bagi mahasiswa yang baru bisa mengurus ke mengurus ke kemahasiswan untuk mengganti ke PPSI( Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi)”.Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan merupakan suatu aplikasi berbasis

web yang berguna untuk menunjang proses administrasi pendaftaran mahasiswa baru yang biasa dilakukan oleh panitia penerimaan. Pada sistem ini mengelola seluruh data yang terkait dengan data pendaftar calon mahasiswa baru dan menampilkan seluruh informasi yang berkaitan dengan proses registrasi dan persyaratannya untuk seluruh jenjang pendidikan yang ada di UHAMKA.

Masa aktif kartu sesuai jenjang pendidikan:

1) S1 : 4 th 2) Ekstensi : 2 th 3) S2 : 2 th

4) Peneliti tamu, dosen tamu sesuai dengan masa penugasan (surat keterangan).

5) Dosen dan staf tetap UHAMKA : 5 th (dapat diperpanjang) 6) Dosen dan staf tidak tetap sesuai dengan masa kontrak 7) Program Pendidikan Profesi (PPG)

Jika sampai pada masa aktif tersebut, mahasiswa belum lulus, masa aktif keanggotaan dapat diperpanjang dengan menunjukkan bukti pembayaran SPP.

Pada saat peneliti mengamati dibuku pertunjuk penggunaan koleksi perpustakaan yang diberikan untuk memiliki kartu anggota perpustakaan yang terdaftar secara otomatis pengguna yang 2012

dari data derektorat Departemen Sistem Informasi Teknologi (DSIT).

Persyaratan ini yang dulu belum ditetapkan secara otomatis ini biasanya pengguna yang tahun 2011 maka tinggal mengikuti langkahnya:

1) Menbawa karu tanda mahasiswa (KTM) , untuk mahasiswa D3-S2 yang masih aktif kuliah di UHAMKA, sedangkan dosen dan staf menggunakan kartu ID card.

2) Kartu anggota atau Kartu Tanda Mahasiswa maupun kartu pegawai berlaku selama masa ada di UHAMKA

3) Diberikan hanya untuk Sivitas UHAMKA

Menurut ke ketiga Informan Bapak Irfan Maulana, S.IP, Ibu Hikmah, S.IP dan Ibu FitriaAliyunisa,S.IP bahwa Hak dan kewajiban dari kartu anggota adalah “Hak anggota perpustakaan meliputi antara nya dapat meminjam buku , memakai ruang baca, bisa download skripsi, tesis, jurnal , bisa wifi gratis, memakai koleksi UHAMKA digital Ebook dan dapat memakai akses internet sedangkan Kewajiban anggota perpustakaan nya adalah mematuhi aturan yang berlaku di Perpustakaan UHAMKA, seperti mengembalikan buku pinjanman tepat waktu, mengaktifkan masa keanggotaan setiap awal tahun ajaran baru, dan ikut menjaga kenyamanan serta memelihara fasilitas di perpustakaan demi kepentingan bersama”.

Anggota perpustakaan UHAMKA, jadi hak anggota perpustakan meminjam buku dan menggunakan fasilitas lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku keterangan ini dicantumkan dalam peraturan dan tata tertib agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pemanfaatannya.

Setiap pengguna fasilitas perpustakaan wajib mentaati peraturan dan tata tertib perpustakaan akan memperlancar penggunaan fasilitas dan ikut menjaga kelestarian bahan pustaka, maka perlu dikembangkan kesadaran bahea fasilitas dan koleksi perpustakaan tidak memonopoli oleh kelompok atau orang tertentu Biar bisa menggunakan kunci loker harus menggunakan kartu anggota dengan cara menscan kartu tersebut.

b. Jenis keanggotaan

Setiap perpustakaan pasti ada yang bisa menjadi anggota intern maupun menjadi anggota ekstern agar bisa menjadi anggota perpustakaan. Menurut Informan Ibu Fitria “Jenis anggotanya yaitu intern dimana hanya lingkungan UHAMKA” Agar menjadi anggota perpustakaan jadi persyaratannya harus lingkungan sekitar yang ada didalam UHAMKA yaitu Sivitas UHAMKA.

Menurut kedua Informan Bapak Ifran Maulana dan Ibu Hikmah”

Jenis anggota spesifik jenjang pendidikan atau status pendidikan dan fakultasnya”.

Pada saat peneliti mengamati perbedaan antara anggota intern dan ekstern maka anggota intern saat masuk perpustakaan menempelkan

kartu pada sistem agar pintu masuk terbuka sesudah itu bila ingin meminjam buku harus ke bagian loker serahkan kepada pustakawan maka pustakawan tinggal menscan kartu setelah itu mengembalikan kartu tersebut Pemustaka UHAMKA wajib melakukan presensi di komputer absensi di dekat pintu masuk perpustakaan dengan mengentri NPM di menu yang tersedia dan memberikan kunci loker sedangkan anggota intern ingin keperpustakaan untuk mengerjakan tugas karena ada ruang khusus bagi pemustaka intern maka tidak perlu ke bagian loker langsung saja ke tempat ruangan tetapi tidak bisa memasuki layanan sirkulasi peminjaman dikarena harus menitipkan tas nya terlebih dahulu ke bagian loker.

Bagi yang sudah menjadi anggota khusus nya angota intern bisa menggunakan Situs Bookfi.org ini sangat membantu bagi kalangan akademisi, terutama mahasiswa untuk memperkaya sumber referensi penulisan mereka. Sebagaimana yang tercantum di halaman muka situs ini bahwa koleksi buku digital yang tersimpan di Bookfi.org mencapai angka lebih dari dua juta buku, tidak jarang buku-buku penting yang lazim ditemui dalam bentuk cetakan namun terkadang sulit didapat, diBookfi.org ini mendapatkan versi digitalnya.

Menurut ketiga Informan Bapak Ifran Maulana, Ibu Hikmah dan Ibu Fitria “Anggota intern seperti: Mahasiswa D3-S2, Dosen dan Staf atau pegawai”.

Sedangkan untuk anggota ekstern atau pengunjung saat memasuki perpustakan harus registrasi dahulu ke bagian penerimaan buku tamu di program kompuer yang disediakan kunjungan dari luar UHAMKA dengan wajib mengisi form yang disediakan dan membayar sekali kunjungan Rp 5000 rupiah buat 1 orang setelah itu pengunjung luar wajib ke bagian loker untuk menitipkan tas kalau ingin melihat buku yang dibutuhkan.

Perpustakaan UHAMKA terbuka untuk umum. Pengunjung dari luar UHAMKA dapat memanfaatkan fasilitas dan layanan yang ada, dan dikenakan peraturan dan tata tertib yang berlaku. Pegunjung luar UHAMKA tidak dapat meminjam buku keluar, rapi dapat membaca , mencari referensi buku dan memfotokopi koleksi yang dibutuhkan di Perpustakaan UHAMKA.

Pada layanan fotocopy yang disediakan pihak Perpustakaan UHAMKA yang kebanyakan menggunakan layanan fotocopy biasanya anggota ekstern atau umum sesudah mencari buku yang dibutuhkan nya ada maka bisa difoto copy dilantai 2 dekat pintu masuk layanan sirkulasi peminjaman koleksi buku karena anggota ekstern tidak bisa meminjam koleksi buku itu jika ingin difotocopy harus ke bagian foto copy untuk dicatat apa saja yang akan difotocopy dengan contohnya:

1) Cover

2) Identitas buku

3) Halaman berapa

Setelah itu dikasih kwintasi untuk mengambil foto copy tersebut di luar perpustakaan UHAMKA yaitu disamping indomart karana di dalam Perpustakaan banyak beragam makanan maupun bank yang ada.

Petugas fotocopy menyerahkan kebagian layanan sirkulasi peminjaman mengecek buku nya dengan cara pakai nomor Id card untuk discan barcode nomor buku agar bisa buku itu keluar.

Pengunjung dari luar UHAMKA wajib registrasi kunjungan di counter Informasi untuk mendapatkan stiker

2. Peminjaman

a. Sistem Peminjaman

Di Perpustakaan UHAMKA menggunakan Sistem otomasi yang biasanya disebut OPAC. OPAC (Online Public Access Catalog) adalah sebuah katalog online yang dapat diakses oleh seluruh pengunjung perpustakaan, untuk memudahkan pencarian koleksi yang ada, maupun unit informasi lainnya pada perpustakaan tersebut. OPAC memungkinkan seseorang untuk menelusuri informasi melalui judul, pengarang, subjek, kata kunci, penerbit atau gabungan dari komponen-komponen tersebut.

Gambar 4.8

Sistem OPAC (Online Public Access Catalog)

Layanan online OPAC penelusuran koleksi. Penelusuran koleksi ini dilakukan dengan kolesi dilayanan secara terbuka sehingga pemustaka dapat langsung mencari koleksi dengan bantuan katalog komputer (OPAC).

Saat peneliti mengamati pemustaka yang akan meminjam buku koleksi harus menelusuri LONTAR (Library Automation and digital Archives) yaitu nama website Perpustakaan UHAMKA Untuk menemukan koleksi yang diinginkan dengan ketik kata kunci nya judul buku atau pengarang buku yang dibutuhkan setelah itu muncul nama buku dan nomor klasifikasi agar bisa mencari buku dirak buku dibagian layanan sirkulasi peminjaman misalnya kalau buku yang tersedia di website tersebut tetapi pas kita cari buku tersebut tidak ada maka bisa saja buku tersebut lagi dibaca ditempat oleh pemustaka lain nya.

Online Access Public Catalog (OPAC) Dengan adanya OPAC, pemustaka tidak harus hadir secara fisik di perpustakaan. Cukup dengan tersedianya komputer yang

terkoneksi internet, maka dapat diperoleh informasi tentang koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.

Penerapan teknologi informasi di perpustakan biasa disebut dengan otomasi. Otomasi perpustakaan atau Library Automation adalah penerapan mesin-mesin komputer untuk semua kegiatan perpustakaan mulai dari pengadaan, pengolahan, sampai ke layanan sirkulasi. Bisa juga Otomasi Perpustakaan diartikan dengan sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI).

Menurut 2 Informan Bapak Irfan Mualana dan Mba hikmah “Perpustakaan UHAMKA mengunakan sistem peminjaman komputerisasi yang dikembangkan UAHMKA sendir”. Menurut Ibu Fitria bahwa” sistem peminjaman perpustakaan ini adalah sistem ektronik komputer jadi menggunakan digital”.

LONTAR (Library Automation and digital Archives) adalah sistem informasi berbasis web yang digunakan sebagai fasilitas pencarian berbagai informasi tentang kepustakaan dan buku-buku referensi dari berbagai sumber yang dimiliki oleh Perpustakaan Pusat UHAMKA. Komputerisasi yang digunakan merupakan software perpustakaan yang menggabungkan beberapa konsep dalam evolusi perkembangan sistem infomasi perpustakaan (LIS), yaitu otomasi perpustakaan (Library Automation), sistem distribusi perpustakaan (Distributed Library System) dan perpustakaan digital (Digital Library). Sistem ini mencakup bagian-bagian yang ada pada perpustakaan konvensional, yakni pengadaan, pengolahan, sirkulasi, dan OPAC (Online Public Access Catalog).

Bagian sirkulasi mengelola proses peminjaman buku koleksi dan. Sedangkan OPAC (Online Public Access Catalog) yang dibuat berbasis web memungkinkan setiap orang mencari koleksi perpustakaan dari mana saja, kapan saja, secara bersamaan. Para pemustaka perpustakaan juga bisa mendaftarkan dirinya secara real-time dalam antrian jika koleksi yang dicari sedang dipinjam pemustaka yang lain.

Permintaan semacam itu bisa dilakukan melalui fitur halaman pribadi pemustaka (My Library) yang hanya bisa diakses menggunakan login dan password sendiri kalau yang sudah menjadi anggota.

Dengan bantuan teknologi informasi maka dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. Sehingga para pustakawan dapat menggunakan waktunya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang sudah diambil alih oleh komputer.

Gambar 4.9

Alat Barcode nomor series buku dan nomor anggota

Barcode adalah kode-kode untuk angka dan huruf yang terdiri dari kombinasi bar (garis) dengan berbagai jarak. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memasukkan data ke dalam komputer.Dalam barcode tidak berisi data deskriptif dari suatu barang, tetapi hanya enkripsi dari sejumlah digit angka. Ketika angka tersebut di scan oleh cashier maka kode tersebut secara otomatis akan langsung terhubung ke data barang. Hasil barcode scanner tersebut berisikan data-data dari berbagai produk seperti nama vendor, nama produk, harga dan data pendukung lain. Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.

Gambar 4.10.

Contoh Nomor Barcode

Biasanya nomor barcode yang ada dibelakang buku ada yang sudah tidak dipakai lagi maka petugas menyiapkan nomor barcode buku yang baru dan ditempelkan dibelakang buku. Dalam meminjam buku biasanya ada kasus buku yang tidak terbaca oleh sistem maka buku dicari dipengadaan buku

karena sistem nya kadang eror pada nomor barcode pada buku juga berbeda-beda ada yang paling belakang ada dihalaman belakang buku bila nomor barcodenya sama dengan koleksi buku yang lainnya atau lebih dari satu maka diganti dengan yang baru sedangkan nomor barcode yang sudah rusak atau lama di buang.

b. Layanan Peminjaman

Menurut ketiga Informan “Untuk bisa meminjam buku hanya lah seluruh Sivitas UHAMKA seperti dosen, mahasiswa dan karyawan”.

Gambar 4.11

Backoffice Lontar Data Peminjaman

Saat peneliti mengamati cara meminjam buku yang dilakukan oleh pemustaka layanan sirkulasi peminjaman maka pemustaka menyerahkan buku yang akan dipinjam kepada pustakawan layanan sirkulasi dibagian peminjaman menginput nomor anggota perpustakaan atau menscan nomor kartu tanda mahasiswaatau ID card bagi pegawai dengan alat barcode dan menginput nomor item buku yang ada dilembar belakang buku, dengan otomatis terinput judul buku yang dipinjamnya

pustakawan menyerahkan buku dan kartu tanda mahasiswa kepada pemustaka.

Menurut Informan Fitria “Telitinya kita lihat kartu tanda mahasiswa ada fotonya apakah sama antara foto dan sesuai namanya biasa nya diajukan pertanyaan jurusan dan alamat rumah kalau tidak bisa dijawab berarti kart tanda mahasiswa bukan punay pemustaka mahasiswa itu sendiri”.

Peneliti mengamati saat pustakawan melayani layanan sirkulasi peminjaman dengan tata cara yang baik melayani pemustaka menjawab rata-rata baik sudah ramah dipersilakan kalau ada yang ditanyakan , disambut dengan senyum dengan tutur kata yang baik dan sopan.

Menurut ketiga Informan “Jumlah buku yang dipinjam oleh mahasiswa, pegawai maupun dosen adalah Mahasiswa D3-S2 adalah 10 , Dosen adalah 10 dan Karyawan adalah 5”.

Pustakawan layanan sirkulasi bagian peminjaman melakukan buku yang setelah dipinjam oleh mahasiswa atau dibaca ditempat karna kurang rapi dimana buku tersebut berantakan atau tidak pada tempat rak buku kadang-kadang nomor klasifikasi bukunya juga tidak sesuai dengan tempat nya sehinnga dilakukan saving atau merapihkan pada saat biasanya koleksi buku yang telah diambil pemustaka jarang diletakkan kembali ditempatnya.

Menurut ketiga Informan” Jangka waktu peminjaman koleksi adalah 2 minggu yang bisa diperpanjang”.

Jumlah pustakawan perpustakaan yang ada dibagian layaanan sirkulasi peminjaman berjumlah 5 orang yang terdiri dari pustakawan 3 orang dan 2 orang sebagai saving dan membantu pemustaka yang kesulitan mencari koleksi buku.

Menurut Informan Bapak Irfan Maulana “Selain buku yang dipinjam selain dokumen tidak ada hanya buku teks saja yang bisa dipinjam kan selain buku teks tidak bisa seperti kamus, ekslopedia, atlas, skripsi, jurnal, tesis, itu hanya bisa dibaca ditempat. Buku yang sering banyak dipinjam biasanya dua-duanya karena buku fiksi bisanya sering dipinjam pemustaka disaat waktu tertentu ketika masa liburan kebanyakan yang sering dibaca buku Harry Potter sedangkan buku non fiksi di saat masa kuliah”.

Gambar 4.13

Buku Fiksi dan Buku Non Fiksi

Saat peneliti melakukan pengamatan selama sebulan lebih ruangan dilayanan sirkulasi peminjaman koleksi buku ini banyak yang menggunakan untuk meminjam buku yang dibutuhkannya atau sekedar membaca buku ditempat. Banyak pemustaka UHAMKA yang kurang memahami layanan sirkulasi saat melihat buku merapikan buku pada rak buku.

3. Pengembalian

a. Sistem pengembalian

Penerapan teknologi informasi di perpustakan biasa disebut dengan otomasi. Otomasi perpustakaan atau Library

Automation adalah penerapan mesin-mesin komputer untuk semua kegiatan perpustakaan mulai dari pengadaan, pengolahan, sampai ke layanan sirkulasi. Bisa juga Otomasi Perpustakaan diartikan dengan sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI).

Menurut ketiga Informan “Sistem pengembalian sama dengan sistem peminjaman pada sistemnya elektronik jadi mengggunakan sistem”. LONTAR (Library Automation and digital Archives) adalah sistem informasi berbasis web yang digunakan sebagai fasilitas pencarian berbagai informasi tentang kepustakaan dan buku-buku referensi dari berbagai sumber yang dimiliki oleh Perpustakaan Pusat UHAMKA merupakan software perpustakaan yang menggabungkan beberapa konsep dalam evolusi perkembangan sistem infomasi perpustakaan (LIS), yaitu otomasi perpustakaan (Library Automation), sistem distribusi perpustakaan (Distributed Library System) dan perpustakaan digital (Digital Library).

Sistem ini mencakup bagian-bagian yang ada pada perpustakaan konvensional, yakni pengadaan, pengolahan, sirkulasi, dan OPAC (Online Public Access Catalog).

Dengan bantuan teknologi informasi maka dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. Sehingga para pustakawan dapat menggunakan waktunya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang sudah diambil alih oleh komputer.

Stock opname merupakan fasilitas untuk membantu para pustakawan melakukan kegiatan stock opname. Ketika proses

stock opname dimulai, semua koleksi kecuali yang sedang dipinjam akan dianggap hilang, lalu masuk ke dalam menu daftar stock yang hilang sampai koleksi yang bersangkutan di cek pada proses stock Opname.

Saat peneliti melakukan penelitian di bagian layanan sirkulasi pengembalian pustakawan di layanan pengembalian perpustakaan ini sangat efektif karena sudah terotomasi pustakawan menggunakan sistem komputer tidak mengunakan lagi sistem manual.

Peneliti mengamati pustakawan bahwa dalam melakukan proses atau prosedur pengembalian hanya bisa digunakan oleh pustakawan melalui data Baseoffice Lontar mengunakan ID pegawai dan password pustakawan tersebut dan bila pengembaliaan koleksi buku ada koleksi buku saat ingin dikembalikan nomor barcode nya tidak sama dengan judul buku yang dipinjam nya maka pustakawan harus teliti mencari buku disistem peminjaman dengan menyamakan nomor barcode dan judul kalau sudah sama baru di ceklis bahwa buku tersebut benar.

b. Layanan pengembalian

Layanan sirkulasi bagian pengembalian bertugas melayani mahasiswa, staf, maupun dosen dalam pengembalian.

Saat pemustaka mengembalikan buku maka harus menunjukan kartu anggota perpustakaan maupun kartu tanda mahasiswa atau Id card pegawai kalau tidak membawa kartunya bisa menyebutkan nomor anggota mahasiswa atau nomor pegawai tersebut.

Gambar 4.15

Backoffice Lontar Data Pengembalian

Setelah itu saat dibarcode nomor anggota pemustaka yang akan mengembalikan terlihat secara otomatis judul buku , nomor item buku, dan tanggal peminjaman buku.

Pada saat buku ingin dikembalikan dengan diinput nomor keaanggotaannnya akan tertera otomatis judul buku didalam kolom daftar buku yang dikembalikan selanjutnya klik judul buku dan nomor item buku yang akan dikembalikan lalu cocokan dengan buku yang dibawa oleh pemustaka apakah judul dan nomor item tersebut sama apa tidak kalau sama diklik kalau sudah klik buku yang dikembalikan maka klik selesai. Pustakawan selesai memproses menyerahkan kartu tanda mahasiswa atau Id card pegawai setelah itu menaruh buku tersebut di rak buku pengembalian nya berdasarkan nomor dan warna buku atau harus urut.

Peneliti mengamati waktu pustakawan menanyakan kepada pemustaka bahwa koleksi buku tersebut ingin dikembalikan apa diperperpanjang karena biasaya ada kejadian kalau pustakawan tidak menanyakan kepada pemustaka bisa terjadi kesalah pahaman bila pustakwan sudah mengklik sistem pengembalian tetapi pemustaka ingin diperpanjangan maka dari itu perlu nya komunikasi yang baik.

Pada waktu koleksi dikembalikan oleh pemustaka, pustakawan harus memeriksa apakah kondisi dari bahan pustaka

dalam keadaan baik atau tidak dan apakah waktu pengembalian bahan pustaka terlambat atau tidak.

Meja sirkulasi dibagian layanan pengembalian yang terletak dilantai 1 , Waktu saving dirak buku tergantung saat petugas istirahat atau saat petugas sudah selesai melakukan prosedur mengembalikan buku satu ruangan ada lemari.

Jumlah staf pustakawan perpustakaan yang ada dibagian layaanan sirkulasi pengembalian berjumlah 5 orang yang terdiri dari pustakawan 3 orang dan 2 orang sebagai saving di pengembalian.

Untuk mengembalikan buku yang telah dipinjam oleh pemustaka disusun berdasarkan dengan nomor buku dan warna buku agar memudahkan bila buku yang dikembalikan dilayanan sirkulasi yang terletak dilantai 2 bisa disesuaikan dengan urutannnya setelah itu buku yang sudah ditaruh pada rak buku khusus pengembalian akan diambil oleh pustakawan saving layanan sirkulasi pengembalian untuk diatur kembali sebelum itu pustakawan harus mengecek buku yang rusak , kotor dan coretan harus dipisahkan dengan buku yang masih bagus kalau buku yang rusak diserahkan ke pengelolaan bahan pustaka sedangkan buku yang bagus diserahkan kepada layanan sirkulasi peminjaman dengan mengembalikan buku di rak buku peminjaman dengan melihat nomor klasifikasi nya dan warna buku.

Layanan pengembalianya para pustakawan sirkulasi cara nya sudah baik melayani pemustaka dalam memberikan pengembalian yang sudah se efesien mungkin para pemustaka merasa senang dengan pelayanan yang pustakawan berikan rata-rata baik sudah ramah apalagi pustakawan cepat tanggap dalam memberitahukan keterlambatan buku.

Dalam dokumen laporan - SIMAKIP - Uhamka (Halaman 31-70)

Dokumen terkait