h t t p s : // a s s e t . ko m p a s . c o m /c r o p s /yVg z Q B r o 6 t _ R 1 Y- J Zo C Z H a q d c 0 u 0 = / 1 x 0 : 8 0 0 x 5 3 3 / 7 5 0 x 5 0 0/d a t a /p h o- to/2022/09/07/63184cf52b416.jpg
Pembangunan kepariwisataan Indonesia tidak hanya menjadi tugas dan wewenang dari Pemerintah Pusat, melainkan kerja bersama dengan Pemerintah Daerah dalam menumbuhkembangkan industri pariwisata nasional. Dalam mencapai tujuan tersebut, koordinasi antar Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan untuk mendorong peningkatan peringkat TTDI Indonesia secara global.
Salah satu kerangka kerja yang telah dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN). Konsep IPKN tersebut menggunakan framework, metodologi, dan indikator yang diturunkan dari TTDI yang telah melalui proses penyesuaian.
IPKN 2022 menggunakan 5 Subindeks, 16 pilar, dan 61 indikator sebagai turunan dari Indikator yang terdapat pada TTDI 2021. Berdasarkan hasil pengukuran IPKN
2022, terdapat 5 Provinsi terbaik yaitu Bali, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Selain itu, jika dibandingkan dengan rata-rata nasional, terdapat 9 Provinsi lainnya yang berada di atas nilai rata-rata nasional, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Aceh, dan Sumatera Utara. Rata-rata nasional diambil dari nilai rata-rata 34 Provinsi.
Melihat kondisi tersebut, capaian pembangunan kepariwisataan masih didominasi wilayah barat dan tengah Indonesia. Sementara, wilayah timur masih membutuhkan akselerasi dan integrasi dalam pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, hasil capaian dari 14 Provinsi terbaik di atas dijelaskan secara rinci pada tabel di bawah ini.
Capaian Indeks Nasional
https://unsplash.com/@a12ief
Grafik 1. Peringkat IPKN Seluruh Provinsi di Indonesia
Tabel 3. 14 Provinsi yang memiliki Rata-rata Skor Akhir di atas Rata-rata Skor Nasional
Berdasarkan tabel diatas, Provinsi DKI Jakarta memiliki 15 indikator yang meraih nilai indeks maksimal (7), dengan Kesiapan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi berada pada Pilar tertinggi.
Meskipun Bali berada pada peringkat nomor 1 dalam capaian IPKN, akan tetapi dari hasil pengukuran hanya memiliki 11
indikator dengan nilai indeks maksimal, serta Pilar tertingginya berada pada pilar Keselamatan dan Keamanan. Urutan ketiga yang memiliki indikator dengan nilai indeks maksimal adalah Provinsi DI.
Yogyakarta dan pilar tertingginya yaitu Lingkungan bisnis yang meraih nilai indeks maksimal (7).
Gambar 4. Pemeringkatan 5 (lima) Provinsi Terbaik untuk Setiap Subindeks
Selain dari capaian nilai indeks, IPKN 2022 menampilkan skor Subindeks untuk 5 Provinsi terbaik seperti pada gambar di atas. Subindeks tersebut antara lain Enabling Environment, Travel & Tourism Policy and Enabling Condition, Infrastructure, Travel &
Tourism Demand Drivers, dan Travel
& Tourism Sustainability. Sebagai contoh provinsi Bali mendapatkan skor Subindeks sebesar 5,71 (peringkat pertama) untuk Enabling Environment.
Hal ini berarti Provinsi Bali memiliki
iklim yang mendukung ekosistem pariwisata. Contoh lainnya seperti Provinsi DKI Jakarta mendapat skor Subindeks 3,81 (peringkat kelima) untuk Infrastructure. Harapannya, provinsi- provinsi yang sudah mencapai skor Subindeks peringkat lima teratas dapat mempertahankan keunggulannya pada masing - masing aspek. Selanjutnya, secara detail penjelasan terkait kelima provinsi terbaik dari masing-masing Subindeks dapat dijelaskan sebagai berikut sesuai dengan tabel dibawah ini.
Tabel 4. Daftar 5 Provinsi Terbaik Berdasarkan Subindeks dengan Rincian Indikator Unggulan dan
Indikator yang Perlu ditingkatkan
Setiap daerah memiliki keunggulan atas pembangunan kepariwisataan nasional, sehingga kedepannya pariwisata Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang serta mampu bersaing secara global. Penjelasan lainnya
mengenai capaian dan tantangan yang dihadapi kedepan dari masing- masing provinsi digambarkan secara komprehensif pada pembahasan selanjutnya.
https://unsplash.com/@atik1616
PENUTUP 4
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Menenun.jpg
Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertujuan untuk mengukur pembangunan kepariwisataan secara nasional dengan tetap merujuk pada standar pengukuran internasional.
Hal ini menjadi perhatian karena pemerintah Indonesia ingin menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang dapat tumbuh dan berkembang pada kondisi saat ini. Keberagaman yang dimiliki oleh setiap provinsi merupakan daya saing tersendiri bagi pariwisata Indonesia. IPKN, dalam hal ini bisa menjadi alat ukur yang dapat membantu mengidentifikasi potensi ini. Lebih lanjut, pembangunan pariwisata di daerah menjadi terarah dan tepat sasaran. Diharapkan melalui penyelenggaraan IPKN
Pariwisata terhadap pembangunan Indonesia yang semakin signifikan, inklunsif, tangguh, dan berkelanjutan serta dapat mendukung peningkatan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI).
Capaian atas pengukuran IPKN sebagaimana dalam buku ini, ditujukan untuk membangun komitmen bersama dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem kepariwisataan secara regional maupun nasional. Berbagai keunggulan dan kelemahan yang terdapat dalam hasil pengukuran ini menjadi catatan bersama dalam membangun kepariwisataan nasional di masa mendatang.
Peran Pemerintah Daerah diwujudkan
https://unsplash.com/@tales_of_light
pembangunan kepariwisataan di daerah yang bersifat multisektor dengan mempertimbangkan aspek aspek pengelolaan dan pengembangan destinasi wisata, keamanan, kebersihan dan Kesehatan, infrastruktur dan layanan pariwisata, keberlanjutan lingkungan serta Pendidikan (non-leisure). Hal ini perlu didukung dengan aktualisasi penyiapan data kepariwisataan secara berkala dengan pemangku kepentingan lainnya seperti Dinas yang melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang pariwisata, Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan akademisi. Selain itu, Pemerintah Daerah dapat secara aktif
menyampaikan publikasi promosi wisata dan kelender event baik melalui media pemerintah daerah (owned media) maupun melalui kemitraan berbayar (paid media)
Selanjutnya peran Pemerintah Daerah atas hasil pengukuran IPKN ini sangatlah dibutuhkan kedepannya, agar mampu menjadi lokomotif pembangunan ekosistem kepariwisataan di daerah serta menjadi pendorong kebangkitan pariwisata Indonesia.
LAMPIRAN
Untuk informasi lebih lanjut terkait Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN)
dapat diakses melalui laman situs
https://prakarsa.kemenparekraf.go.id/
atau scan QR Barcode berikut