BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.3 Hasil Pengujian Regresi
Pada pengujian model pertama nilai adjusted R2
Pengujian model kedua dengan variabel dependen Tobin’s Q memiliki nilai adjusted R
adalah sebesar 0.157, hal ini berarti 15.7% variasi dari ROE dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel, yaitu GCG, leverage, dan ukuran perusahaan, sedangkan sisanya yaitu sebesar 84.3% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
2 sebesar 0.252, artinya 25.2% variasi Tobin’s Q dapat dijelaskan oleh ketiga variabel, yaitu GCG, leverage, dan ukuran perusahaan, sisanya sebesar 74.8% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model.
4.3.2 Pengujian Parsial (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui koefisien dan signifikansi dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0.05 maka H0 dapat ditolak, jika lebih besar dari 0.05 H0 tidak dapat ditolak.
Tabel 4.13
Hasil Uji Parsial dengan Variabel Dependen ROE
Sumber: Data diolah
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.339 .225 -1.509 .142
gcg .008 .003 .476 2.309 .028 .600 1.666
lev -.227 .124 -.313 -1.822 .078 .864 1.157
size .003 .016 .040 .203 .841 .658 1.519
a. Dependent Variable: roe
Dari hasil pengujian ini kita dapat mengetahui koefisien dan signifikansi dari masing-masing variabel independen yang diuji. Variabel independen memiliki pengaruh apabila signifikansinya dibawah 0.05, dalam pengujian model ini hanya variabel penerapan corporate governance yang berpangaruh terhadap ROE. Dari koefisien-koefisien yang dihasilkan tersebut dapat disusun persamaan sebagai berikut:
ROE = -0.339 + 0.008GCG – 0.227LEV + 0.003SIZE
Persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Konstanta dalam model ini sebesar -0.339, menyatakan bahwa jika variabel corporate governance, leverage dan ukuran perusahaan dianggap tidak ada maka rata-rata nilai ROE sebesar -0.339.
2. Koefisien regresi GCG sebesar 0.008, artinya setiap penambahan satu skor GCG akan meningkatkan ROE sebesar 0.008 satuan jika variabel independen lain dianggap konstan.
3. Koefisien regresi leverage sebesar -0.227, artinya setiap penambahan 1 leverage akan menyebabkan penurunan pada ROE sebesar -0.227 satuan jika variabel independen lain dianggap konstan.
4. Ukuran perusahaan memiliki koefisien sebesar 0.003, artinya setiap kenaikan satu persen total asset memberikan peningkatan ROE sebesar 0.003 satuan jika variabel independen lain konstan.
Tabel 4.14
Uji Parsial dengan Variabel Dependen Tobin’s Q
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.568 2.133 -.267 .792
gcg .077 .031 .473 2.433 .021 .600 1.666
lev -4.076 1.182 -.558 -3.449 .002 .864 1.157
size -.091 .153 -.111 -.596 .555 .658 1.519
a. Dependent Variable: tobin
Sumber: Data diolah
Pengujian model kedua ini menunjukan variabel penerapan corporate governance dan leverage memiliki signifikansi dibawah 0.05 yang artinya kedua variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap Tobin’s Q. Dari pengujian dengan variablel Tobin’s Q sebagai dependen variabel dapat disusun persamaan sebagai berikut:
TOBIN = -0.568 + 0.077GCG – 4.076LEV – 0.091SIZE
Persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Konstanta model ini sebesar -0.568, menyatakan bahwa jika variabel corporate governance, leverage dan ukuran perusahaan dianggap tidak ada maka rata-rata nilai Tobin’s Q adalah sebesar -0.568 satuan.
2. Koefisien regresi GCG sebesar 0.77, menyatakan bahwa setiap kenaikan satu GCG akan memberikan peningkatan pada Tobin’s Q sebesar 0.077 satuan, jika variabel independen lain dianggap konstan.
3. Koefisien regresi leverage sebesar -4.076, menyatakan bahwa setiap kenaikan satu leverage akan memberikan penurunan pada nilai Tobin’s Q sebesar -4.076 satuan jika variabel independen lain diangap konstan.
4. Koefisien ukuran perusahaan sebesar 0.091 menyatakan setiap penambahan satu persen total asset memberikan peningkatan pada Tobin’s Q sebesar 0.091 satuan jika variabel independen lain konstan.
4.4 Pembahasan Hasil Pengujian Regresi 4.4.1 Variabel kontrol
Variabel kontrol digunakan untuk menghindari bias dalam hasil regresi (Black, 2002). Variabel kontrol yang terdiri dari leverage dan ukuran perusahaan bukan topik utama yang ingin diteliti, namun hasil dari pengujian regresi atas variabel kontrol perlu diketahui.
a) Leverage
Pada model pertama leverage memiliki nilai signifikansi 0.078 artinya nilai tersebut diatas nilai ketentuan 0.05 artinya leverage tidak berpengaruh terhadap ROE. Pengujian yang dilakukan pada model kedua menunjukkan leverage memiliki nilai signifikansi sebesar 0.002. Nilai tersebut menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh terhadap variabel dependen Tobin’s Q.
b) Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 baik terhadap ROE maupun Tobin’s Q. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai
signifikansinya yang sebesar 0.841 pada model pertama dan 0.555 pada model kedua, sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mempengaruhi ROE dan Tobin’s Q.
4.4.2 Pembahasan Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:
H01
H
: Penerapan corporate governance tidak mempengaruhi ROE sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan.
a1 : Penerapan corporate governance mempengaruhi ROE sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan.
Ketentuan dalam menerima atau tidak hipotesis alternatif adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai signifikansi < 0.05, maka H01
2. Apabila nilai signifikansi > 0.05, maka H
ditolak.
01
Hipotesis alternatif tidak dapat ditolak jika signifikansi statistiknya dibawah 0.05.
Hasil pengujian ini menunjukan H
tidak dapat ditolak.
01
Penilaian kinerja perusahaan umumnya dilakukan oleh investor perusahaan untuk melihat keberhasilan atas penanaman modal mereka. Seperti yang telah disinggung sebelumnya laba merupakan tolak ukur yang baik untuk mengukur kinerja, namun perlu dibandingkan dengan input yang digunakan.
Ekuitas digunakan sebagai perbandingan atas laba dalam penelitian ini. Pemilihan ini atas pertimbangan pengembalian atas ekuitas merupakan suatu ukuran yang melihat pengembalian atas investasi dari penanam modal atas perusahaan tersebut.
ditolak.
Penerapan GCG merupakan salah satu alat kontrol terhadap kegiatan usaha dari perusahaan. Penerapan GCG oleh perusahaan diharapkan memberikan dampak positif bagi para stakeholder, sehingga penerapan GCG diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja.
Pengujian parsial yang dilakukan dengan α = 0.05 menunjukkan penerapan corporate governance yang diukur dengan CGPI memiliki nilai signifikansi sebesar 0.028, nilai ini dibawah 0.05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara CGPI terhadap ROE. Hasil ini membuktikan bahwa H01
Bila kita lihat lebih jauh arah hubungan dari GCG dan ROE adalah positif, dilihat dari koefisiennya yang sebesar 0.008 mengindikasikan bahwa pengaruh GCG terhadap ROE adalah positif. Artinya semakin tinggi nilai penerapan GCG perusahaan maka semakin tinggi pula nilai ROE sebagai ukuran kinerja perusahaan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa penerapan GCG mampu melindungi investor dari kemungkinan tidak kembalinya modal yang mereka tanamkan.
ditolak. Artinya hipotesis alternatif pertama yaitu terdapat pengaruh antara CGPI terhadap ROE sebagai ukuran keuangan perusahaan dapat diterima, padahal berdasarkan survei yang dilakukan IICG tahun 2001 hanya 30% perusahaan yang melakukan GCG sebagai budaya perusahaan sementara 65% perusahaan menerapkan GCG karena regulasi menghendaki hal tersebut. Dari hasil survey tersebut mengindikasikan kesadaran perusahaan akan manfaat GCG masih kurang.
Hasil ini menguatkan teori-teori terdahulu yang berpendapat GCG bermanfaat dalam meningkatkan kinerja perusahaan. GCG dapat menjadi suatu
alat kontrol terhadap penggunaan sumberdaya perusahaan secara efisien dan mampu menciptakan lingkungan bisnis yang sehat. Asas-asas yang terkandung dalam GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness memiliki manfaat besar bagi kegiatan usaha. Asas transparansi mengakibatkan keterbukaan dan kejelasan informasi dalam perusahaan sehingga pengelola perusahaan mengetahui secara jelas kondisi perusahaan dan tindakan apa yang sebaiknya diambil. Asas akuntabilitas mendukung setiap bagian perusahaan bekerja sesuai rincian tugas yang telah ditetapkan sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dan berkesinambungan.
Responsibilitas memastikan kegiatan usaha dilakukan sesuai peraturan dan dengan prinsip kehati-hatian sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan bagi perusahaan. Independensi menghindarkan setiap bagian perusahaan dari benturan kepentingan sehingga dapat mengambil keputusan bisnis yang tepat tanpa diintervensi dari pihak manapun. Asas fairness mendukung keadilan bagi karyawan untuk bekerja secara professional sesuai kemampuan tanpa membedakan gender, suku, agama, ras, dan golongan.
Keseluruhan asas GCG tersebut jika diterapkan dengan baik tentu saja akan memberikan peningkatan hasil dalam kegiatan operasional perusahaan.
Peningkatan hasil dalam kegiatan operasional tersebut tentu saja dapat meningkatkan laba perusahaan. Peningkatan laba serta penggunaan modal sebagai sumberdaya perusahaan secara efisien akan memberikan dampak pada peningkatan pengembalian atas ekuitas (ROE). Hasil positif yang signifikan
antara GCG terhadap ROE memberikan bukti empiris adanya pengaruh positif antara penerapan corporate governance terhadap kinerja operasional perusahaan.
4.4.3 Pembahasan Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:
H02
H
: Penerapan corporate governance tidak mempengaruhi Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan.
a2 : Penerapan corporate governance mempengaruhi Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan.
Ketentuan dalam menerima atau tidak hipotesis alternatif adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai signifikansi < 0.05, maka H02 ditolak dan Ha1 2. Apabila nilai signifikansi > 0.05, maka H
diterima.
02 tidak dapat ditolak dan Ha1
Hipotesis kedua ini dapat diketahui hasilnya dari model regresi kedua. Hipotesis akan diterima jika signifikansi dari variabel GCG dibawah 0.05, dari hasil yang telah kita lihat pada table 4.14 nilai signifikansi untuk variabel GCG dibawah 0.05 sehingga hipotesis alternatif diterima.
tidak dapat diterima
Pengukuran kinerja pada hipotesis pertama didapatkan dari informasi laporan keuangan, namun informasi dari laporan keuangan memiliki keterbatasan, yaitu berdasarkan data historis (Wild et al, 2007 Hal 71). Ukuran kinerja yang berdasarkan laporan keuangan tidak dapat menilai potensi future earnings
perusahaan. Oleh karena itu maka hipotesis kedua menguji pengaruh penerapan GCG terhadap ukuran kinerja pasar.
Dari hasil uji parsial dengan variabel dependen Tobin’s Q, kita dapat melihat pengaruh GCG, leverage serta ukuran perusahaan terhadap kinerja pasar yang diukur dengan Tobin’s Q. Pengujian hipotesis kedua, penerapan GCG terhadap kinerja pasar terbukti dapat diterima. Dilihat dari koefisien GCG yang sebesar 0.021 serta nilai unstandardized coefficient yang sebesar 0.077, dapat dikatakan hubungan penerapan GCG terhadap Tobin’s Q adalah positif dan signifikan dan artinya H02
Hasil positif dan signifikan ini dapat dikarenakan adanya penilaian positif pasar pada perusahaan yang telah menerapkan GCG. Perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan corporate governance dengan baik akan lebih terpercaya serta memiliki risiko yang relatif lebih kecil sehingga investor akan cenderung menilai perusahaan lebih tinggi. Penerapan GCG pada perusahaan juga membuat investor lebih merasa terlindungi dari kecurangan-kecurangan yang dilakukan agen perusahaan yang dapat menyebabkan tidak kembalinya modal yang ditanamkan oleh investor, hal tersebut merupakan salah satu alasan investor rela memberikan nilai lebih pada perusahaan yang menerapkan GCG.
ditolak. Hasil ini berbeda dengan penelitian Darmawati et al (2004) yang tidak menemukan bukti hubungan GCG dengan Tobin’s Q, namun penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Black (2002) serta Siallagan dan Machfoedz (2006) yang membuktikan adanya hubungan GCG dengan Tobin’s Q.
Alasan tersebut sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh McKinsey
& Co pada tahun 2000 yang mengisyaratkan bahwa para investor bersedia memberikan premium terhadap harga saham perusahaan yang telah menerapkan corporate governance (Syakhroza, 2005 hal.29). Hubungan ini dapat juga berkaitan dengan kepercayaan investor terhadap informasi yang disampaikan oleh perusahaan. Mekanisme corporate governance merupakan alat pengawasan yang penting pada pelaporan keuangan, serta memiliki kontribusi terhadap kualitas laporan keuangan (Wild et al, 2007 Hal 67). Dengan adanya kontrol terhadap kualitas laporan keuangan tersebut, pemahaman investor terhadap kondisi perusahaan semakin baik. Jika pemahaman kondisi perusahaan lebih baik, investor dapat melihat potensi perusahaan di masa yang akan datang.
Penilaian lebih tinggi yang diberikan investor kepada perusahaan tentu saja akan meningkatkan nilai pasar saham perusahaan. Peningkatan tersebut menyebabkan kenaikan dalam nilai Tobin’s Q, karena nilai pasar ekuitas yang merupakan pembilang dalam perhitungan Tobin’s Q akan meningkat pula. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penerapan corporate governance berpengaruh terhadap kinerja pasar perusahaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pengujian secara parsial menunjukkan penerapan GCG memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap ROE sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan. Pengaruh ini dapat dikarenakan asas-asas transparansi, akuntabilitas, resposibilitas, independensi, dan fairness yang diterapkan meningkatkan operasional perusahaan.
2. Pengujian parsial model regresi kedua menunjukkan penerapan GCG memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan. Pengaruh ini dapat dikarenakan peningkatan kepercayaan investor kepada perusahaan yang menerapkan GCG.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi para pihak-pihak yang terkait antara lain adalah:
1. Bagi akademisi, penelitian selanjutnya disarankan menggunakan ukuran sampel yang lebih besar.
2. Bagi perusahaan sebaiknya menerapkan GCG sebagai budaya perusahaan karena terbukti dapat meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga
penerapan GCG tidak lagi dilakukan hanya untuk memenuhi peraturan saja.
3. Bagi investor sebaiknya menjadikan penerapan GCG oleh perusahaan sebagai salah satu pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi, karena terbukti dengan penerapan GCG yang lebih baik kinerja perusahaan juga turut membaik.
DAFTAR PUSTAKA
Black, Jung, Kim (2002). Does Corporate Governance Predict Firm’s Market Value?
Evidence from Korea
Boediono, Gideon SB (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.
Daniri, Mas Achmad (2006). Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia. Edisi Kedua. Ray Indonesia.
Darmawati, Khomsiyah, Rika Gelar R (2004). Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VII Denpasar.
Darmawati, Deni (2006). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Faktor Regulasi Terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang.
Dornbusch, S Fischer, R Startz (2004). Makroekonomi. Edisi delapan. PT Media Global Edukasi.
Hastuti, Theresia (2005). Hubungan Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.
Hidayah, Erna (2008). Pengaruh Kualitas Pengungkapan Informasi Terhadap Hubungan Antara Penerapan Corporate Governance Dengan Kinerja Perusahaan di BEJ. JAAI Volume 12 No.1
Klapper, Leora F dan Love (2002). Corporate Governance, Investor Protection, and
Performance in Emerging Markets.
KNKG (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.
Mustika, Dyah (2005). Krisis Ekonomi 1997 Menumbuhkan GCG di Indonesia.
OECD (2004). OECD Principles of Corporate Governance.
Robbins, Stephen P dan Mary Coulter (2005). Manajemen. Edisi tujuh. Indeks.
Ross, Westerfield, Jaffe (2005). Corporate Finance. seventh edition. McGraw Hill.
Scott, W.R (2006). Financial Accounting Theory. Fourth edition. Prentice-Hall International, Inc.
Sekaran, Uma (2006). Research Methods for Business. Edisi empat. Penerbit Salemba empat.
Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz (2006). Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang.
SWA Sembada (2005). Edisi 09/XXI/28 April – 11 Mei.
Sayidah, Nur (2007). Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik. JAAI Volume 11 No.1.
Syakhroza, Akhmad (2005). Corporate Governance: Sejarah dan Perkembangan, Teori, Model, dan Sistem Governance serta aplikasinya pada perusahaan BUMN. Lembaga Penerbit FEUI.
The Essence of Good Corporate Governance: Konsep dan Implementasi Pada Perusahaan Publik dan Korporasi Indonesia (2002). YPPMI & Sinergy Communication.
Ujiyantho, M Arif dan Bambang AP (2007). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X.
Wild, John et al (2007). Financial Statement Analysis.ninth edition. McGraw Hill International Edition.
LAMPIRAN
Regresi Model Pertama:
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .483a .233 .157 .1052670 1.992
a. Predictors: (Constant), size, lev, gcg b. Dependent Variable: roe
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .101 3 .034 3.044 .044a
Residual .332 30 .011
Total .434 33
a. Predictors: (Constant), size, lev, gcg b. Dependent Variable: roe
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.339 .225 -1.509 .142
gcg .008 .003 .476 2.309 .028 .600 1.666
lev -.227 .124 -.313 -1.822 .078 .864 1.157
size .003 .016 .040 .203 .841 .658 1.519
a. Dependent Variable: roe
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.016 .137 -.118 .907
gcg .000 .002 -.082 -.355 .725 .600 1.666
lev -.039 .076 -.099 -.518 .608 .864 1.157
size .011 .010 .242 1.102 .279 .658 1.519
a. Dependent Variable: absut1
Uji Normalitas:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
roe gcg lev size
N 34 34 34 34
Normal Parametersa Mean .190326 76.2518 .461915 15.3668
Std. Deviation .1146324 7.12963 .1583261 1.40303
Most Extreme Differences Absolute .106 .183 .101 .113
Positive .106 .128 .101 .059
Negative -.058 -.183 -.075 -.113
Kolmogorov-Smirnov Z .619 1.065 .590 .659
Asymp. Sig. (2-tailed) .838 .206 .877 .777
a. Test distribution is Normal.
Regresi Model Kedua:
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .566a .320 .252 .99916 1.371
a. Predictors: (Constant), size, lev, gcg b. Dependent Variable: tobin
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 14.113 3 4.704 4.712 .008a
Residual 29.949 30 .998
Total 44.062 33
a. Predictors: (Constant), size, lev, gcg b. Dependent Variable: tobin
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.568 2.133 -.267 .792
gcg .077 .031 .473 2.433 .021 .600 1.666
lev -4.076 1.182 -.558 -3.449 .002 .864 1.157
size -.091 .153 -.111 -.596 .555 .658 1.519
a. Dependent Variable: tobin
Uji Glejser:
Uji Normalitas:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
tobin gcg lev size
N 34 34 34 34
Normal Parametersa Mean 1.9912 76.2518 .461915 15.3668
Std. Deviation 1.15551 7.12963 .1583261 1.40303
Most Extreme Differences Absolute .177 .183 .101 .113
Positive .177 .128 .101 .059
Negative -.166 -.183 -.075 -.113
Kolmogorov-Smirnov Z 1.029 1.065 .590 .659
Asymp. Sig. (2-tailed) .240 .206 .877 .777
a. Test distribution is Normal.
Statistik Deskriptif:
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
roe 34 -.0275 .5857 .190326 .1146324
tobin 34 .87 7.32 1.9912 1.15551
gcg 34 56.38 87.40 76.2518 7.12963
lev 34 .2337 .8741 .461915 .1583261
size 34 11.54 17.95 15.3668 1.40303
Valid N (listwise) 34
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .417 1.503 .278 .783
gcg .045 .022 .437 2.009 .054 .600 1.666
lev -1.072 .833 -.233 -1.287 .208 .864 1.157
size -.177 .108 -.341 -1.641 .111 .658 1.519
a. Dependent Variable: absut2
Lampiran Data Perusahaan:
No Perusahaan ROE Tobin Skor CGPI Leverage TA Ln Size
1 PT Aneka Tambang Tbk 2005 0.2779 1.59 81.92 0.5268 6402714 15.67
2 PT Apexindo Pratama Duta Tbk 2005 -0.0275 1.08 77.58 0.5115 3207286 14.98
3 PT Astra Graphia Tbk 2005 0.1266 1.22 78.33 0.4509 518804 13.16
4 PT Astra Internasional Tbk 2005 0.2672 1.36 83.01 0.4805 46985862 17.67 5 PT Bakrie & Brothers Tbk 2005 0.0701 0.87 72.32 0.4039 7012881 15.76 6 PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk 2005 0.2358 1.38 65.98 0.6058 1244909 14.03
7 PT Indosat Tbk 2005 0.1134 1.45 74.62 0.5580 32787133 17.31
8 PT Kalbe Farma Tbk 2005 0.2734 2.52 78.70 0.3980 4728368 15.37
9 PT Medco Energi Internasonal Tbk 2005 0.1401 1.33 87.40 0.5928 15182460 16.54 10 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 2005 0.1927 1.08 56.38 0.2866 905996 13.72 11 PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 2005 0.2275 1.73 67.46 0.2735 2839690 14.86
12 PT Telkom Tbk 2005 0.3432 2.29 81.30 0.3792 62171044 17.95
13 PT United Tractors Tbk 2005 0.2559 1.60 75.56 0.6099 10633839 16.18
14 PT Adhi Karya Tbk 2006 0.2169 1.17 81.79 0.7824 2869948 14.87
15 PT Aneka Tambang Tbk 2006 0.3627 2.51 82.07 0.4127 7290906 15.80
16 PT Apexindo Pratama Duta Tbk 2006 0.1965 1.64 77.61 0.5208 4043663 15.21
17 PT Astra Graphia Tbk 2006 0.1877 1.20 80.30 0.4940 584839 13.28
18 PT Bakrie & Brothers Tbk 2006 0.0481 0.90 76.31 0.4168 8666760 15.98 19 PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk 2006 0.0947 2.00 69.78 0.3266 1967088 14.49
20 PT Indosat Tbk 2006 0.0928 1.60 77.42 0.5500 34228658 17.35
21 PT Kalbe Farma Tbk 2006 0.2259 2.85 79.70 0.2337 4624619 15.35
22 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 2006 0.1745 1.95 67.50 0.2416 954271 13.77 23 PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 2006 0.2116 2.87 80.87 0.2575 3107734 14.95
24 PT United Tractors Tbk 2006 0.2139 2.25 81.53 0.5874 11247846 16.24
25 PT. Adhi Karya Tbk 2007 0.2101 1.44 82.07 0.8741 4333167 15.28
26 PT. Aneka Tambang Tbk 2007 0.5857 3.82 83.41 0.2719 12037917 16.30
27 PT. Bakrieland Development Tbk 2007 0.0325 2.41 69.17 0.2769 5708016 15.56 28 PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk 2007 0.0886 2.09 69.66 0.4761 2720479 14.82
29 PT. Indosat Tbk 2007 0.1343 1.67 80.24 0.6283 45305086 17.63
30 PT Panorama Transportasi Tbk 2007 0.0645 2.33 60.55 0.3878 102347 11.54 31 PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk 2007 0.1731 1.74 68.82 0.3622 1277132 14.06 32 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 2007 0.2716 7.32 81.23 0.2843 3928071 15.18 33 PT. United Tractors Tbk 2007 0.2891 2.95 83.42 0.5550 13002619 16.38
34 PT. Wijaya Karya Tbk 2007 0.1000 1.49 78.55 0.6876 4133063 15.23