• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengambilan data dimulai pada bulan April – Juni 2021 melibatkan 553 subyek yang diambil menggunakan google form (bit.ly/FDSayurBuah). Dari 553 subyek yang mengisi kuesioner, 47 subyek tidak lengkap dalam mengisi kuesioner sehingga subyek dalam penelitian ini adalah 506 subyek yang terdiri dari 6 sekolah di DKI Jakarta dengan jumlah rata-rata di tiap sekolah adari 50 siswa, namun hanya pada SMA N 52 Jakarta yang 37 siswa (Tabel 1).

TABEL 3.DISTRIBUSI SISWA SMP DAN SMA DI JAKARTA

Sekolah n %

SMP N 163 Jakarta 73 14,1

SMP N 230 Jakarta 69 13,6

SMP N 281 Jakarta 58 11,5

SMP N 35 Jakarta 68 13,4

SMA N 106 Jakarta 66 13,0

SMA N 34 Jakarta 61 12,1

SMA N 52 Jakarta 37 7,3

SMA N 93 Jakarta 72 14,6

Total 506 100,0

a. Data karakteristik

Data karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 2. Daerah di DKI Jakarta tidak terdapat daerah rural, sehingga yang diambil adalah daerah semi rural.

Siswa yan verada di wilayah semi rural sebanyak 239 (47,2%) dan urban 267 (52,8%). Jenis kelamin di kedua kelompok wilayah cenderung sebanding.

TABEL 4.KARAKTERISTIK SUBJEK

Variabel Semi-Rural Urban Total

n % n % n %

Wilayah 239 47,2 267 52,8 506 100,0 Jenis kelamin

Laki-laki 103 42,9 110 41,2 213 42,0 Perempuan 137 57,1 157 58,8 294 58,0 Jenjang

SMP 135 56,3 133 49,8 268 52,9 SMA 105 43,8 134 50,2 239 47.1 Status gizi

Kurus 36 15,1 46 17,2 82 16,2

Normal 164 68,6 176 65,9 340 67,2

Gemuk 39 16,3 45 16,9 84 16,6

Variabel Semi-Rural Urban Total

n % n % n %

Wilayah 239 47,2 267 52,8 506 100,0 Sumber informasi

Media sosial 128 53,6 148 55,4 276 54,5 Website 32 13,4 39 14,6 71 14,0 Media elektronik 37 15,5 46 17,2 83 16,4 Kerabat 28 11,7 21 7,9 49 9,7

Majalah 10 4,2 6 2,2 16 3,2

Tidak pernah 4 1,7 7 2,6 11 2,2 Tahapan SOC

Maintenance 195 81,6 226 84,6 421 83,2 Action 29 12,1 31 11,6 60 11,9 Preparation 4 1,7 1 0,4 5 1,0 Contemplation 9 3,8 3 1,1 12 2,4 Precontemplation 2 0,8 6 2,2 8 1,6

Dari sekolah yang diambil, lebih banyak siswa SMP dibanding SMA, namun masih dalam selisih yang setara. Status gizi berdasarkan IMT/U didapatkan sebagian besar subyek mempunyai status gizi normal.

Gemuk ditemukan sebesar 16,6%, baik dari wilayah semi rural dan urban memunyai proporsi yang sama.

sumber informasi mengenai sayur buah lebih banyak didapatkan melalui media sosial, website dan media

elektronik. Pada kelompok semi rural, informasi terlihat lebih banyak didaptkan melalui kerabat (keluarga, teman dan saudara) dibandingkan kelompok urban.

Berdasarkan tahapan SOC, didapatkan sebagian besar subyek sudah mencapai tahapan maintenance dalm konsumsi sayur buah, diikuti tahapan action dan sisanya terbagi kecil di tahapan preparation, contemplation dan precontemplation.

Dalam arti lain, pada tahapan maintenance disebutkan bahwa perilaku konsumsi sayur buat sudah dalam tahapan sudah dilakukan dan menjadi kebiasaan.

Sedangkan action, perilaku konsumsi sayur buah sudah dilakukan namun belum menjadi kebiasaan.

TABEL 5.KETERSEDIAAN SAYUR BUAH

Variabel Semi-Rural Urban Total

n % n % n %

Ketersediaan sayur buah

Baik (Setiap hari) 107 44,8 113 42,3 220 100 Kurang

(Kadang/Jarang)

132 55,2 154 57,7 286 100

Ketersediaan buah

Tidak pernah 2 0,8 0 0 2 0,4

Jarang 45 18,8 31 11,6 76 15,0

Variabel Semi-Rural Urban Total

n % n % n %

Kadang 128 53,6 144 53,9 272 53,8 Setiap hari 64 26,8 92 34,5 156 30,8 Orang tua sedia

buah

Tidak pernah 1 0,4 2 0,7 3 0,6 Jarang 25 10,5 27 10,1 52 10,3 Kadang 129 54,0 139 52,1 268 53,0 Setiap hari 84 35,1 99 37,1 183 36,2 Ketersediaan

sayur

Tidak pernah 1 0,4 0 0 1 0,2

Jarang 11 4,6 10 3,7 21 4,2

Kadang 72 30,1 79 29,6 151 29,8 Setiap hari 155 64,9 178 66,7 333 65,8 Orang tua sedia

sayur

Tidak pernah 3 1,3 2 0,7 5 1,0

Jarang 16 6,7 13 4,9 29 5,7

Kadang 108 45,2 118 44,2 226 44,7 Setiap hari 112 46,9 134 50,2 246 48,6 Akses terhadap

sayur buah

Dekat 72 30,1 79 29,6 151 29,8

Variabel Semi-Rural Urban Total

n % n % n %

Sedang 70 29,3 81 30,3 151 29,8 Jauh, akses

jalan kaki

37 15,5 55 20,6 92 18,2

Jauh, akses kendaraan

51

21,3 48 17,9 99 19,6 Jauh tidak dapat

diakses

9 3,8 4 1,6 13 2,6

Tempat membeli sayur buah

Pasar 99 41,4 100 37,5 199 39,3 Supermarket 33 13,8 35 13,1 68 13,4 Toko buah 21 8,8 12 4,5 33 6,5 Toko kelontong 0 0 2 0,7 2 0,4 Pedagang sayur 90 33,5 112 41,9 202 39,9

Kombinasi 6 2,4 6 2,4 12 2,4

Tempat penyimpanan

Lemari pendingin 225 94,1 252 94,4 477 94,3 Lemari tertutup 4 1,7 4 1,5 8 1,6 Rak/lemari

terbuka

3 1,3 4 1,5 7 1,4

Di atas meja 7 2,9 7 2,6 14 2,8

Ketersediaan sayur dan buah subyek dapat dilihat dari tabel 3. ketersediaan sayur dan buah dikelompok urban lebih baik daripada kelompok semi rural. Bahwa hampir setiap hari ketersediaan sayur buah di urban lebih besar proporsinya daripada semi rural. Perbandingan antara sayur dan buah, terkait dengan ketersediaannya di lingkungan subyek, lebih besar ketersediaan sayur daripada buah. Sayur tersedia setiap hari sebesar 65,85 dibanding dengan buah yang tersedia setiap hari (30,8%).

Akses subyek terhadap sayur buah sebagian besar menyebutkan dekat dan dapat diakses dengan mudah sebesar 29,8%, sedang 29,8%, jauh namun dapat diakses dengan jalan kaki 18,2%, jauh namun dapat diakses kendaraan sebesar 19,6%, sisanya jauh dan tidak dapat diakses mudah.

TABEL 6.FAKTOR DETERMINAN KONSUMSI SAYUR BUAH

Variabel Semi-Rural Urban Total

n % n % n %

Preferensi buah

Kurang 111 46,4 128 47,9 239 47,2 Baik 128 53,6 139 52,1 267 52,8 Preferensi sayur

Kurang 101 42,3 109 40,8 210 41,5

Variabel Semi-Rural Urban Total

n % n % n %

Baik 138 57,7 158 59,2 296 58,5 Pengetahuan

Kurang 92 38,5 98 36,7 190 37,5 Baik 147 61,5 169 63,3 316 62,5 Sikap

Negatif 106 44,4 126 47,2 232 45,8 Positif 133 55,6 141 52,8 274 54,2 Self-efficacy

Kurang 115 48,1 126 47,2 241 47,6 Baik 124 51,9 141 52,8 285 52,4 Pengaruh ortu

Kurang 106 44,4 111 41,6 217 42,9 Baik 133 55,6 156 58,4 289 57,1 Pengaruh teman

sebaya

Kurang 113 47,3 99 37,1 212 41,9 Baik 126 52,7 168 68,9 294 58,1 Konsumsi serat

Kurang 124 51,9 121 45,3 245 48,4 Baik 115 48,1 146 54,7 261 51,6

Tempat subyek membeli sayur didominasi di pasar, supermarket dan pegadang sayur. Di kelompok

semi rural akses terhadap sayur buah juga lebih besar pada toko buah dibanding dengan urban. Tempat penyimpanan sayur buah Sebagian besar di lemari pendingan, sisanya di lemari tertutup ataupun rak terbuka. Hanya sedikit yang menyimpan di atas meja, mengingat sayur atau buah segera dikonsumsi atau diolah segera setelah dibeli.

Preferensi sayur buah pada subyek di penelitian ini didominasi sudah baik (>50%). hanya sedikit selisih preferensi sayur buah di kelompok semi rural dan urban, bahwa preferensi sayur buah di kelompok urban cenderung lebih tinggi (Tabel 4). Pengetahuan remaja terkait sayur buah dalam kategori baik sebesar 60%.

Self-efficacy, pengaruh orang tua, pengaruh teman sebaya dan konsumsi serat lebih besar pada kelompok urban. Sedangkan sikap terhadap konsumsi sayur buah cenderung lebih tinggi pada kelompok rural.

TABEL 7.GAMBARAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH

Variabel Mean ± SD

Rural Urban Total

Konsums i sayur (g)

291.6±276.4 284.5 ±287.5 287.9±282.0

Variabel Mean ± SD

Rural Urban Total

Konsums i serat dari sayur (g)

12.2±11.2 15.2±12.6 13.8±12.0

Konsums i buah (g)

1197.9±1140.

6

1489.5±1316.

5

1351.7±1243.

9 Konsums

i serat dari buah (g)

22.6±22.3 27.8±25.3 25.3±24.0

Konsums i serat (g)

34.8±31.3 43.0±34.9 39.1±33.5

Rata-rata konsumsi sayur buah dan serat pada kelompok urban lebih tinggi dibandingkan kelompok rural (Tabel 5), kecuali pada konsumsi sayur, rata-rata asupan di rural lebih tinggi dibandingkan urban.

TABEL 8.HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR DENGAN KONSUMSI SERAT

Variabel Kurang Baik Total p-

value

n % n % n %

Rural Preferensi buah

Kurang 59 53,2 52 46,8 111 100 0,714 Baik 65 50,8 63 49,2 128 100 Preferensi

sayur

Kurang 48 47,5 53 52,5 101 100 0,249 Baik 76 55,1 62 44,9 138 100 Pengetahuan

Kurang 46 50,0 46 50,0 92 100 0,645 Baik 78 53,1 69 46,9 147 100 Sikap

Negatif 61 57,5 45 42,5 106 100 0,118 Positif 63 47,4 70 52,6 133 100 Self-efficacy

Kurang 64 55,7 51 44,3 115 100 0,261 Baik 60 48,4 64 51,6 124 100 Pengaruh ortu

Kurang 68 64,2 38 35,8 106 100 0,001*

Baik 56 42,1 77 57,9 133 100

Variabel Kurang Baik Total p- value

n % n % n %

Pengaruh teman sebaya

Kurang 67 59,3 46 40,7 113 100 0,03*

Baik 57 45,2 69 54,8 126 100 Urban

Preferensi buah

Kurang 52 40,6 76 59,4 128 100 0,139 Baik 69 49,6 70 50,4 139 100 Preferensi

sayur

Kurang 51 46,8 58 53,2 109 100 0,688 Baik 70 44,3 88 55,7 158 100 Pengetahuan

Kurang 46 46,9 52 53,1 98 100 0,685 Baik 75 44,4 94 55,6 169 100 Sikap

Negatif 59 46,8 67 53,2 126 100 0,640 Positif 62 44,0 79 56,0 141 100 Self-efficacy

Kurang 64 50,8 62 49,2 126 100 0,089 Baik 57 40,4 84 59,6 141 100

Variabel Kurang Baik Total p- value

n % n % n %

Pengaruh ortu

Kurang 57 51,4 54 48,6 111 100 0,95 Baik 64 41,0 92 59,0 156 100 Pengaruh

teman sebaya

Kurang 55 55,6 44 44,4 99 100 0,01*

Baik 66 39,3 102 60,7 168 100

Berdasarkan Tabel 6, didapatkan hasil bahwa faktor yang mempengaruhi konsumsi serat pada remaja adalah pengaruh orang tua dan teman sebagai pada kelompok rural, sedangkan pada kelompok urban, faktor yang mempengaruhi konsumsi serah remaja adalah pengaruh teman sebaya.

TABEL 9.HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR DENGAN KONSUMSI SAYUR BUAH

Variabel Kurang Baik Total p-

value

n % n % n %

Rural Preferensi buah

Kurang 32 28.8 79 71.2 111 100 0.275

Variabel Kurang Baik Total p- value

n % n % n %

Rural

Baik 29 22.7 99 77.3 128 100 Preferensi

sayur

Kurang 22 21.8 79 78.2 101 100 0.294 Baik 39 28.3 99 71.7 138 100 Pengetahuan

Kurang 24 26.1 68 73.9 92 100 0.874 Baik 37 25.2 110 74.8 147 100 Sikap

Negatif 34 32.1 72 67.9 106 100 0.038 Positif 27 20.3 106 79.7 133 100 Self-efficacy

Kurang 33 28.7 82 71.3 115 100 0.279 Baik 28 22.6 96 77.4 124 100 Pengaruh ortu

Kurang 39 36.8 67 63.2 106 100 0.000*

Baik 22 16.5 111 83.5 133 100 Pengaruh

teman sebaya

Kurang 40 35.4 73 64.6 113 100 0.001*

Baik 21 16.1 105 83.3 126 100 Urban

Variabel Kurang Baik Total p- value

n % n % n %

Rural Preferensi buah

Kurang 15 11.7 113 88.3 128 100 0.418 Baik 21 15.1 118 84.9 139 100 Preferensi

sayur

Kurang 21 19.8 88 80.7 109 100 0.022*

Baik 15 9.5 143 90.5 158 100 Pengetahuan

Kurang 13 13.3 85 86.7 98 100 0.937 Baik 23 13.6 146 86.4 169 100 Sikap

Negatif 18 14.3 108 85.7 126 100 0.717 Positif 18 12.8 123 87.2 141 100 Self-efficacy

Kurang 22 17.5 104 82.5 126 100 0.072 Baik 14 9.9 127 90.1 141 100 Pengaruh ortu

Kurang 26 23.4 85 76.6 111 100 0.000*

Baik 10 6.4 146 93.6 156 100 Pengaruh

teman sebaya

Variabel Kurang Baik Total p- value

n % n % n %

Rural

Kurang 14 14.1 85 85.9 99 100 0.809 Baik 22 13.1 146 86.9 168 100

Berdasarkan Tabel 7, didapatkan hasil bahwa faktor yang mempengaruhi konsumsi sayur buah pada remaja adalah pengaruh orang tua dan pengaruh teman sebagai pada kelompok rural, sedangkan pada kelompok urban, faktor yang mempengaruhi konsumsi sayur buah remaja adalah pengaruh orang tua dan preferensi sayur.

TABEL 10.MODEL FINAL ANALISIS MULTIVARIAT VARIABEL TERHADAP

KONSUMSI SAYUR BUAH DI URBAN

Variabel Exp(B) p value

Pengaruh Ortu

Baik 1 0.000

Kurang 4.807

Preferensi Sayur

Baik 1 0.013

Kurang 2.560

Konstanta 0.158 0.027

Pseudo R2 0.147

TABEL 11.MODEL FINAL ANALISIS MULTIVARIAT VARIABEL TERHADAP

KONSUMSI SAYUR BUAH DI RURAL

Variabel Exp(B) p value

Pengaruh Ortu

Baik 1 0.003

Kurang 2.556

Pengaruh teman sebaya

Baik 1 0.007

Kurang 2.351

Konstanta 0.206 0.010

Pseudo R2 0.119

Berdasarkan Tabel 8 dan 9, didapatkan hasil bahwa faktor determinan yang mempengaruhi konsumsi sayur buah di wilayah urban adalah pengaruh orang tua dan preferensi sayur dengan nilai OR secara berturut- turut adalah 4,807 dan 2.596. Pada wilayah rural, faktor pengaruh orang tua dan pengaruh teman sebagai faktor determinan utama, dengan nilai OR secara berturut-turut adalah 2.556 dan 2.351. Namun angka R2 pada kedua persamaan hanya sebesar 14% dan 12%, angka ini sangat kecil, sehingga ada kemungkinan faktor lain yang mempengaruhi asupan sayur buah.

Dalam dokumen MONOGRAF KONSUMSI SAYUR BUAH REMAJA (Halaman 48-65)

Dokumen terkait