Konsep Kepemilikan dalam
Islam
Konsep Kepemilikan dalam Islam
Pengertian
Hubungan antara manusia dengan harta yang ditentukan oleh syara dalam bentuk perlakuan secara khusus thdp. harta tersebut yang
memungkinkan untuk mempergunakannya secara umum sampai ada larangan untuk
menggunakannya.
Bahasa: Penguasaan manusia atas harta dan penggunaannya secara pribadi
Definisi Istilah: Pengkhususan hak atas sesuatu tanpa orang lain, dan dia berhak untuk
menggunakannya sejak awal kecuali ada larangan syariy.
Larangan syariy seperti: Keadaan gila,
keterbelakangan akal (idiot), belum cukup umur
ataupun cacat mental, dll.
Keadaan/Pembagian Harta, dapat
dimiliki ataupun tidaknya:
Harta yang tidak dapat dimiliki dan dihakmilikkan orang lain
Setiap harta milik umum seperti jalanan, jembatan, sungai dll. dimana harta/barang tersebut untuk keperluan umum.
Harta yang tidak bisa dimiliki kecuali dengan ketentuan syariah
Seperti harta wakaf, harta baitul mal dll. Maka harta wakaf tidak bisa dijual atau dihibahkan kecuali dalam kondisi tertentu seperti mudah rusak ataupun biaya pengurusannya lebih besar nilai hartanya.
Harta yang bisa dimiliki dan dihakmilikkan kpd. lainnya
Selain dari dua jenis harta dalam kategori tsb. diatas.
Karakteristik Hak manfaat atau
pemanfaatan atas sesuatu harta
Habisnya Hak Manfaat
Macam-macam Pemilikan yang tidak
sempurna
Pemilikan atas barang saja
Hak kepemilikan milik sendiri, namun hak pakai milik yang lain
Hak Pakai tidak bisa diwariskan menurut Hanafiyah
Pemilikan manfaat perorangan atau hak pakai saja
Lima hal yang menyebabkan hak pakai/pemilikan manfaat:
1. Peminjaman, menurut jumhur hanafiyah dan malikiyah,barang yang dipinjam dapat dipinjamkan kepada yang lainnya. Adapun menurut syafiiyah dan Hanbali, barang tersebut tidak dapat di pinjamkan kepada orang lain (selain peminjam)
Pemindahan hak pakai tanpa membayar ganti
2. Sewa (Ijarah), yaitu pemindahan hak pakai dengan membayar ganti
3. Wakaf, yaitu penahanan kepemilikan atas barang pada seseorang dan memindahkan hak manfaatnya kepada yang diberikan wakaf
4. Wasiyat
5. Ibahah, izin untuk menggunakan sesuatu atau memakainya
Perbedaan antara ibahah dan pemilikan
Jenis-jenis pemilikan
Taam: Sempurna
Jenis Kepemilikian atas sesuatu yang sekaligus dapat memanfaatkannya, atau si pemilik berhak atas seluruh hak-hak syariy
Tidak terbatas pada waktu
Tidak dapat di batalkan pemilikannya
Naqis: Tidak Sempurna
Bisa hanya memiliki ataupun punya hak pakai
Hak Pakai pada barang tidak bergerak seperti rumah atau tanah
Harta Dalam Islam
Menurut Bahasa
Dalam Quran/Sunnah
" Dan, kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. " (Al-Fajr 20)
Al Kahfi: 34
Al baqarah 177
ali Imran ayat 14
Hadits:" Sebaik-baik maal ialah yang berada pada orang yang saleh." (Bukhari dan Muslim)
Hadits:" Celakalah budak-budak dinar, dirham, dan kemewahan, yaitu jika diberi, mereka segan, dan jika tidak diberi, mereka benci." (Muslim)
Dalam Kamus: Segala sesuatu yang dimiliki
(Lisanul Arab)
Menurut Istilah
Madzhab Hanafiyah: Semua yang mungkin dimiliki, disimpan dan dimanfaatkan
Dua unsur menurut madzhab: 1. Dimiliki dan disimpan 2. Biasa dimanfaatkan
Jumhur Fuqaha; Setiap yang berharga yang harus diganti apabila rusak
Hambali: apa-apa yang memiliki manfaat yang mubah untuk suatu keperluan dan atau untuk kondisi darurat.
Imam Syafii: barang-barang yang mempunyai nilai untuk dijual dan nilai harta itu akan terus ada kecuali kalau semua orang telah meninggalkannya (tidak
berguna lagi bagi manusia).
Ibnu Abidin: segala yang disukai nafsu atau jiwa dan bisa disimpan sampai waktu ia dibutuhkan.
As Suyuti dinukil dari Imam Syafii: tidak ada yang bisa disebut mal (harta) kecuali apa-apa yang memiliki nilai penjualan dan diberi sanksi bagi orang yang
merusaknya. Harta(nilai harta).
Dari segi tujuannya
Untuk muamalah: Uang berfungsi sebagai harga dan nilai; yang digunakan untuk
pertukaran antara barang dan jasa pelayanan,
mata uang murni (emas dan Perak)
Mata uang muqayyad (uang fiat, kertas, kartal, logam dan sejenisnya)
Untuk diambil Manfaatnya: barang-barang
Barang-barang milik: diambil manfaatnya, untuk tujuan konsumsi: hewan (hasil susu - kembang biak), bangunan - (disewakan)
barang-barang dagangan: untuk jual beli, tukar menukar, dibeli atau diproduksi untuk
perdagangan
Dari aspek halal dan haram
Bernilai (mutaqawwim): uang, barang
dagangan, tanah, binatang ternak, makan dll. - dan orang yang merusakknya harus memberikan jaminan (pengganti)
Syarat-syaratnya: 1. boleh dimanfaatkan
secara syari'y, 2. boleh dimiliki dengan jelas.
Tidak Bernilai (Ghoir Mutaqawwim):
Harta yang tidak dikhususkan dan tidak boleh dimanfaatkan kecuali dalam
keadaan darurat.
Pembahasan fikih/manfaat pembagian ini:
Status transaksinya
hak ganti/jaminan apabila rusak
Dari aspek dapat pindah atau tidak
Dapat dipindahkan (Manqul)
Tidak dapat dipindahkan (Aqqar)
Pembahasan fikih/manfaat pembagian ini:
SYuf'ah
Waqf
Ba'i al Washiy ala al qashir
Jual beli piutang
Jual beli properti sebelum pindak kepemilikannya
Hak-hak sesama tetangga dan hubungannya
dengan harta
Aspek penilaian unit satuan atau bagian-bagiannya
Dihitung sesuai nilai kesamaan (Mithliy)
Dihitung sesuai dengan nilai satuannya (Qiyamiy)
Pembahasan fikih/manfaat pembagian ini:
Penetapan dalam tanggungan
hak ganti/jaminan apabila rusak
Pembagian barang pengganti dan caranya
masalah Riba
Dari aspek dapat berubah atau tidak
Dapat habis (istihlakiy)
Dapat digunakan (Isti'maliy)
Hal-hal lain yang berhubungan dengan
harta
Tentang hak dan Manfaat
Menurut hanafiyah: Hak dan manfaat tidak termasuk harta, akan tetapi
kepemilikan.
Menurut Jumhur ulama : masuk dalam kategori harta karena aspek
kemanfaatannya dan bukan dzatnya.
Hak
Manfaat
yang dimaksud dengan manfaat ialah; faedah
yang dihasilkan dari sesuatu seperti rumah
ditempati, mobil dikendarai dll.
harta-harta yang bernilai
Mata uang
mata uang murni spt: emas, perak
mata uang muqayyad, spt: uang kertas, logam, cek, deposti di bank dll.
barang
Barang milik, spt: bangunan, perangkat rumah, mobil kendaraan, binatang ternak. harta maknawi seperti hak paten dll.
Barang dagang seperti komoditi, piutang, surat-surat tanda terima, titipan/pesanan pada orang lain, surat- surat obligasi, pendapatan-pendapatan yang masih berada pada orang lain. dll.
Pengertian Modal pokok dalam Islam
Pengertian
Bagian dari maal yang mempunyai nilai, terakumulasi, dan dapat berkembang selama mengoperasikannya di bdg-bdg.
yang bermanfaat
Semua harta yang bernilai dalam
pandangan syar'i, yang aktivitas manusia ikut berperan serta dalam usaha
produksinya dengan tujuan pengembangan (lihat Sya'ban Fahmi Abdul Aziz, Dauru
Rasil maal fi al-Fikr al-Islami, tesis master tahun 1979.
Dalam Al-Quran: Al Baqarah: 274
Terdiri atas:
uang
seluruh kekayaan yang digunakan untuk memproduksi kekayaaan yang baru
barang dagangan, dgn syarat: dimiliki secara penuh dan diniatkan untuk
diperdagangkan.
Semua harta yang bernilai dalam pandangan syar'i, yang aktivitas
manusia ikut berperan serta dalam
usaha produksinya dengan tujuan
pengembangan (lihat Sya'ban Fahmi
Abdul Aziz, Dauru Rasil maal fi al-Fikr
al-Islami, tesis master tahun 1979.
Syarat-syarat
Harta dimiliki scr. penuh
mempunyai nilai tukar
dapat dimanfaatkan secara syari
ada niat yang dpt. membedakan jenis aktivitas, spt:
perdagangan, industri dan pertanian