BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan Hasil Penelitian
persentase 0%. Maka dapat dikatakan siswa yang mendapatkan nilai 65 ke atas adalah 17 orang siswa dari 19 orang siswa sampel.
Untuk lebih jelasnya pembahasan mengenai tingkat persentase siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Perolehan Nilai Persentase Siswa
No Nilai Sampel Persentase
1 2
65 ke atas 65 ke bawah
17 2
89,47%
0%
Jumlah 19 89,47%
Tabel di atas menunjukkan tingkat persentase siswa yang memperoleh nilai 65 setelah mengerjakan tes yang diujikan adalah 89,47% hasil ini adalah memenuhi kriteria dalam penelitian ini dan yang memoeroleh nilai 65 ke bawah sebanyak 2 orang siswa sampel adalah 0%. Dengan demikian siswa dinyatakan mampu membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV.
35
yang mendapat 65 ke atas maka siswa dianggap telah mampu membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV. Apabila kurang dari 85%
siswa yang memperoleh nilai dibawah 65 secara klasifikasi tidak mampu atau dianggap belum tuntas belajarnya (Sugiyono, 2004: 67).
Hasil pemeriksaan pekerjaan siswa terhadap kemampuan membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV oleh siswa kelas VIII Mts. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar yang berbentuk soal-soal menunjukkan dari 19 siswa subjek penelitian, dapat dikategorikan bahwa 17 orang siswa sampel dari 19 orang siswa sampel telah memenuhi kriteria. Pernyataan di atas dipertegas oleh hasil kerja siswa yang diolah untuk mencapai skor nilai yang menunjukkan bahwa 12 orang siswa mendapat nilai skor 100 yang dikategorikan sangat baik sebagai skor tertinggi, 3 orang siswa mendapat nilai 90 dan 2 orang siswa mendapat nilai 80 yang baik sebagai skor terendah dan 2 orang siswa sampel yang tidak mengikuti tes.
Setelah diperoleh skor, kemudian selanjutnya nilai diperurutkan dari yang tertinggi sampai terendah yaitu 12 orang mendapat nilai 100, kemudian 3 orang mendapat nilai 90, 2 orang yang mendapat nilai 80 sebagai nilai terendah.
Hasil frekuensi menunjukkan 17 orang atau 89,47% dan 2 orang siswa sampel tidak mengikuti tes atau 0%.
Setelah nilai tersebut diurutkan, maka dibuatkan daftar distribusi frekuensi nilai yang dicapai siswa kelas VIII Mts. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar dalam membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV. Dari data tersebut diketahui bahwa nilai tertinggi
yang berhasil dicapai siswa adalah 100 yang dicapai oleh 12 orang siswa sampel dengan persentase 63,15%. Siswa yang memperoleh 90 sebanyak 3 orang dengan persentase 15,78%, nilai 80 dicapai 2 orang dengan persentase 10,52%, dan 2 orang tidak mengikuti tes. Maka dapat dikatakan siswa yang mendapatkan nilai 65 ke atas adalah 17 orang siswa dari 19 orang siswa sampel. Maka dapat disimpulkan tingkat persentase siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas setelah mengerjakan tes yang telah diujikan adalah 89,47% hasil ini adalah memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Dengan demikian siswa dinyatakan mampu membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV.
Hasil belajar menurut Winkel (dalam Sunarto. 2009) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Hasil ini berarti 89,47% siswa kelas VIII Mts. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar sangat baik dalam membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV. Hal ini didasarkan dari jawaban pada soal yang diedarkan menunjukkan bahwa 17 siswa sampel dari 19 orang siswa sampel mendapat nilai 65 ke atas dengan pencapaian persentase yang baik yaitu 89,47%.
Dalam penelitian ini, dapat memperoleh gambaran bahwa siswa kelas VIII Mts. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar dapat dikatakan mampu membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV dengan baik. Diakui bahwa banyak komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran, namun guru dituntut untuk berperan
37
secara maksimal sehingga dapat mengantisipasi kekurangan atau kelemahan komponen yang lainnya. Namun disadari pula bahwa kemampuan guru sangat terbatas perlu dijalin kerjasama yang harmonis antara komponen-komponen yang turut mempengaruhi keberhasilan pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV sudah berhasil memberikan pembinaan dan pemahaman mengenai perbedaan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV secara baik dan benar terhadap siswa kelas VIII Mts. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa kemampuan membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV pada siswa kelas VIII Mts. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai yang dicapai siswa 65 ke atas 89,47%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya mengenai membedakan singkatan dan akronim pada tagline berita di Metro TV sudah berhasil. Dari 19 orang siswa sampel 17 orang siswa mendapat 65 ke atas atau 89,47%. Nilai tertinggi adalah 100 yang dicapai 12 orang atau 63,15%, 3 orang yang mendapat nilai 90 atau 15,78%, 2 orang mendapat nilai 80 atau 10,52% sebagai nilai terendah, dan 2 orang siswa tidak mengikuti tes karena tidak hadir atau 0%.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
a. Guru hendaknya menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar sehingga siswa termotivasi mengikuti pelajaran yang diberikan terutama dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
b. Siswa diharapkan banyak membaca buku tentang EYD terutama mengenai singkatan dan akronim.
39
c. Siswa diharapkan mampu mempertahankan nilainya dan lebih giat lagi belajar mengenai singkatan dan akronim.
40 Surabaya: Arkola
Arikanto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Citra
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Depdikbud. 2001.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Bandung: Yrama Widya.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Asdi Maha Setia.
Djuroto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Harahap, Arifin. 2006. Jurnalistik Televisi Teknik Memburu dan Menulis Berita.
Jakarta: PT. Gramedia.
Henshall, Peter dan David Ingram. 2000. Menjadi Jurnalis. Jogjakarta: LKIS.
Hervina M.S. 2010. Singkatan dan Akronim dalam Chatting di Internet.Skripsi.USU. Medan.
Mardalis. 1995. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Marthawati, Anindita Isaura. 2011. Penggunaan Istilah, Deiksis, Singkatan, danAkronim dalam Situs Jejaring Sosial Facebook. Skripsi.UJ.Jember.
Muda, Iskandar Deddy. 2003. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Munirah. 2009. Morfologi Bahasa Indonesia. Makassar: CV. Permata Ilmu.
41
Rahmawati, Puji. 2010. Penggunaan Akronim dalam Rubrik wacana pada Harian Suara Merdeka Bulan Mei 2010.Skripsi.IKIP PGRI Semarang.
Romli, Asep Syamsul M. 2006.Jurnalistik Praktis untuk Pemula. Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Sadiman, Arif S. 2007. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Zakwan. 2013. Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli.http://Zakwan- blogspot.co.id.(Online), diakses pada tanggal 07/09/2016.
http://berbagimw7.blogspot.co.id/2014/04/skripsi-akronim-dan-singkatan.html
Selatan Kabupaten Takalar, pada tanggal 7 Januari 1986, dari pasangan Ayahanda Rajuddin dengan Ibunda Hasmah anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis pertama kali menempuh pendidikan di SD Negeri Tarowang pada tahun 1991 dan tamat pada tahun 1997, pada tahun yamg sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Galesong-Selatan dan tamat pada tahun 2000. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Galesong-Selatan dan tamat pada tamat pada tahun 2003. Tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar dan terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program strata satu (S1).
Berbekal semangat, kerja keras, doa serta kasih sayang kedua orang tua, atas izin Allah Swt. Penulis menyelesaikan studi dengan menyusun karya tulis ilmaih yang berjudul Kemampuan Siswa Kelas VIII Mts. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Membedakan Singkatan dan Akronim pada Tagline Berita di Metro TV.
L\
I\ - E RSITAS }T[] HANINIADIYAH MAI(A.SSA RF,\KTLTASKEGURUAI.IDANII,NIUPEI{DIDIKA\
I-EMBAR PE}{GESAHAI{
skripsi atas Nama
AN{RULLA[{,
NIM: I 05337 rc412 diterirna dan :,sahkan oieir tsanitiaLjian
skripsi berdasarkan surat Keputusan Rektor.- ntversitas tv*luhatntnadiyah N4akassar Nomor: 1 i7 Talrun 1438 Hi20l6' I'anggal
-
\ovember 20]6 N4, sebagai salah satu syarat glloa memperoieh gelar SnrjanaPentlidikan pada Jurusan Petctidikarr Rahasa dan Sastra Indonesia Falnrltas Kegrruan dan ilmu P-ndidikan L'a;v,v',itas lv{uharrlmadiyah Makassar pada hari Senin tanggal 14 Noveriiber 2016.
\'i;rr,r''Sor. 25 ,'.-irrhan'ani 1438
Il
16
Oltober
2016 N'IF&>lE I I,4 {].i{.4N
1.
2.
_1.
"t..,1
Peng.,was I l:num Iietua
Sekretaris Penguji
Dr. i{.,4bcil-riF'"nlxnae R:;"l;im. S. L''. N{ i\l *trr':er:'1"ffi"i''''""" i l.i, l'i. Atdi Suliri -iy;insuri,lt'l. i'lutt'
Khaeruddin" S" Pd.. i\'1. Pel
l.
i)rs. Ii. !ia;rt1r.r;t, S. Pd.' VI Htutt'2.
r.rr. Abdui iviunlr K, N'1. Pd.3.
-i'asrtf,.rrkib. S. P11.. N'1. Pd'.1
Sakaria. S. Pd.. h'i. Pd' ( ((
ffi-'lfd.3--*,
f6,M
Disahkan