Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar membedakan singkatan dan akronim dalam tagline berita di Metro TV. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar membedakan singkatan dan akronim dalam tagline berita di Metro TV.
Latar Belakang Masalah
Hal ini erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang singkatan dan akronim oleh masyarakat. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar membedakan singkatan dan akronim dalam tagline berita di Metro TV.
Rumusan Masalah
Kemampuan siswa dalam mengenal singkatan dan akronim sangat penting agar siswa dapat membedakan singkatan dan akronim. Hal inilah yang menjadi tujuan penulis yang mencoba meneliti dan mengkaji masalah ini dengan harapan dapat memberikan pemahaman tentang perbedaan singkatan dan akronim.
Tujuan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu berkomunikasi dengan siswa tentang singkatan dan akronim dan mengatakan bahwa tidak ada yang mengerti atau mengetahui perbedaan singkatan dan akronim, sehingga penulis termotivasi untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Siswa Kelas VIII Mts.
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
Kajian Pustaka
- Penelitian yang Relevan
- Morfologi
- Pengertian Singkatan
- Bentuk Singkatan
- Penulisan Singkatan
- Pengertian Akronim
- Bentuk Akronim
- Media
Sarana mengatakan akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata. Husain (1990:20) juga menyatakan bahwa “akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari himpunan kata yang diperlakukan sebagai kata. Budaya memberikan batasan terhadap akronim, yaitu : “Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari himpunan kata yang diperlakukan sebagai kata”.
Berdasarkan pengertian tersebut, akronim dalam bahasa Indonesia dibentuk dari gabungan huruf awal, gabungan suku kata, dan juga gabungan huruf dan suku kata yang dapat diperlakukan sebagai kata biasa. Akronim suku kata kombinasi adalah akronim yang dihasilkan dari penggabungan suku kata dengan suku kata. Akronim yang dibentuk berdasarkan suku kata awal dengan suku kata awal, misalnya katam (calon yang mendaftar), Himabi (Himpunan Pelajar Indonesia), Wakil Presiden (Wakil Presiden) dan sebagainya.
Akronim yang dibentuk berdasarkan suku kata akhir, misalnya Diksar (pendidikan dasar), juknis (petunjuk teknis), dll. Akronim yang dibentuk dengan menggabungkan suku kata awal dengan suku kata akhir, misalnya kejar (kelompok belajar), kanan (wajib belajar), ringkasan (rancangan undang-undang), dll. Akronim adalah gabungan huruf dan suku kata, artinya adalah akronim yang dihasilkan dari huruf dan suku kata.
Singkatan nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari rangkaian kata ditulis dengan huruf awal kapital. Akronim yang bukan nama diri berupa gabungan huruf, suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari rangkaian kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil.
Kerangka Pikir
Jenis media menurut Bertz (dalam Sadiman 2007:20) ada delapan jenis media yaitu 1) media audio visual bergerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio visual semi bergerak, 4) visual bergerak media. media, 5) media visual diam, 6) media semi bergerak, 7) media audio dan 8) media cetak. Media audio visual adalah media pembelajaran yang penggunaannya dilakukan dengan memproyeksikannya melalui arus listrik berupa suara, misalnya radio, tape recorder. Sedangkan media yang diproyeksikan ke layar monitor berupa gambar dan suara, misalnya televisi, video, film, DVD dan VCD.
Djamarah dan Zain menjelaskan bahwa media audiovisual adalah media yang memiliki unsur audio dan visual. Media jenis ini memiliki kemungkinan yang lebih baik karena mencakup kedua jenis media tersebut, yaitu media pertama adalah media audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti audio slide, audio slide dan audio cetak. Sedangkan media lainnya adalah audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur dan gambar bergerak seperti film audio (kaset video).
Singkatan dan akronim adalah berbagai perubahan struktur kata dan dimasukkan dalam tagline berita Metro TV. Landasan ini membantu penulis dalam menganalisis data sehingga diketahui apakah siswa dapat membedakan singkatan dan akronim dalam teks berita di Metro TV.
Hipotesis
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membedakan singkatan dan akronim pada slogan berita Metro TV siswa MTs kelas VIII. Setelah mengetahui hasil yang dicapai siswa dalam membedakan singkatan dan akronim pada slogan berita Meto TV, hasil tersebut diurutkan dari yang tertinggi hingga yang terendah. Berdasarkan tabel urutan hasil yang diperoleh siswa di atas tentang pembedaan singkatan dan akronim pada tagline berita siswa kelas Metro TV.
Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat membedakan antara singkatan dan akronim dalam slogan berita di Metro TV. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar dikategorikan sangat baik dalam kemampuan membedakan singkatan dan akronim pada slogan berita Metro TV. Hasil pengecekan hasil kerja siswa terhadap kemampuan membedakan singkatan dan akronim dalam berita di Metro TV pada siswa kelas VIII Mts.
Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar dalam membedakan singkatan dan akronim pada news brand Metro TV. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar sangat pandai membedakan singkatan dan akronim dalam berita di Metro TV. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar dapat dikatakan mampu membedakan singkatan dan akronim dalam berita di Metro TV dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kemampuan membedakan singkatan dan akronim dalam tagline berita Metro TV di kelas VIII MTs. Hal ini menunjukkan telah berhasil dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam membedakan singkatan dan akronim dalam berita di Metro TV.
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian dan Desain Penelitian
- Variabel Penelitian
- Desain Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri daripada satu atau lebih huruf, manakala akronim ialah singkatan yang merupakan gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata bagi satu set perkataan yang dianggap sebagai perkataan. Definisi operasional yang dimaksudkan dengan kebolehan membezakan antara singkatan dan akronim ialah kebolehan atau kebolehan pelajar membezakan antara singkatan dan akronim dalam tagline berita di Metro TV.
Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
Untuk menghindari istilah yang kabur dalam penelitian ini, variabel yang diteliti harus didefinisikan secara operasional. Sehubungan dengan kedua pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa semua benda, baik manusia maupun benda mati yang notabene menjadi fokus penelitian, dapat dikategorikan sebagai populasi. Karena populasinya kurang dari 100 orang, maka sampel dalam penelitian ini seluruhnya adalah populasi yaitu 19 orang.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Bab ini akan membahas hasil pengolahan data berdasarkan hasil uji profisiensi kelas VIII Mts. Setelah dilakukan pemilahan nilai tersebut, dibuat daftar distribusi frekuensi nilai yang diperoleh siswa kelas VIII MTs. Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 yang diperoleh dari 12 siswa sampel dengan persentase 63,15%, sedangkan siswa yang memperoleh 90 sebanyak 3 orang dengan persentase 15,78%, nilai 80 dicapai oleh 2 orang dengan persentase 10,52%, dan 2 orang sampel siswa tidak mengikuti tes.
Jadi, dapat dikatakan siswa yang mendapat nilai 65 ke atas adalah 17 dari 19 siswa juara. Nahdlatul Ummah Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar berupa pertanyaan yang menunjukkan bahwa dari 19 siswa yang menjadi subjek penelitian dapat dikategorikan 17 dari 19 siswa sampel yang memenuhi kriteria. Pernyataan di atas diperkuat dengan hasil pekerjaan siswa yang diolah hingga mencapai hasil yang menunjukkan bahwa 12 siswa mendapatkan nilai 100 yang dikategorikan baik sebagai nilai tertinggi, 3 siswa mendapatkan nilai 90 dan 2 siswa. mendapatkan nilai baik 80 sebagai nilai terendah dan 2 sampel siswa yang tidak mengikuti tes.
Setelah dilakukan pemilahan nilai, dibuat daftar distribusi frekuensi nilai yang dicapai siswa kelas VIII MT. Hal ini berdasarkan jawaban atas pertanyaan yang beredar dan menunjukkan bahwa 17 dari 19 siswa sampel memperoleh nilai 65 ke atas dengan persentase baik sebesar 89,47%. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini dapat diketahui bahwa kemampuan membedakan singkatan dan akronim pada slogan berita Metro TV mampu memberikan pengarahan dan pemahaman secara tepat dan benar tentang perbedaan singkatan dan akronim pada slogan berita Metro TV. . siswa kelas VIII MTs.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Data dianalisis berdasarkan teknik dan prosedur yang telah ditentukan, yaitu menggunakan teknik deskriptif. Dari tabel tersebut terlihat bahwa sampel siswa yang mendapat nilai 100 sebanyak 12 orang, sedangkan siswa dengan nilai 90 sebanyak 3 orang, sedangkan siswa dengan nilai 80 sebanyak 2 orang. Untuk lebih jelasnya pembahasan tentang tingkat persentase siswa dengan nilai 65 ke atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah didapatkan hasil, kemudian diurutkan nilai-nilainya dari yang tertinggi sampai terendah yaitu 12 orang mendapat skor 100, kemudian 3 orang mendapat skor 90, 2 orang mendapat skor 80 sebagai skor terendah. Siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 3 orang dengan persentase 15,78%, 2 orang mendapat nilai 80 dengan persentase 10,52% dan 2 orang tidak mengikuti tes. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tingkat persentase siswa yang mendapat nilai 65 ke atas setelah menyelesaikan tes yang diujikan adalah 89,47%, hasil ini memenuhi kriteria dalam penelitian ini.
Guru hendaknya menggunakan metode pengajaran yang bervariasi agar siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran, khususnya dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Penggunaan akronim dalam rubrik wacana harian Suara Merdeka bulan Mei 2010. Disertasi IKIP PGRI Semarang. Penulis pertama kali bersekolah di SD Negeri Tarowang pada tahun 1991 dan lulus pada tahun 1997, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Galesong-Selatan dan lulus pada tahun 2000.
Pada tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar dan terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada program sarjana (S1). Penulis melengkapi penelitian dengan menyusun karya tulis ilmiah berjudul Kemampuan Siswa Kelas VIII Mts. Penelitian di Jurusan Humas dan Keguruan Sastra Indonesia FKIP L'a;v,v'itas lv{uharrlmadiyah Makassar pada Senin, 14 November 2016.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
Memahami hasil pembelajaran mengikut pakar. http://Zakwan-blogspot.co.id.(Online), diakses pada 09/07/2016. Kabupaten Takalar Selatan, pada 7 Januari 1986, kepada pasangan Ayah Rajuddin dan Ibu Hasmah, anak pertama daripada tiga orang anak.