• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INDUSTRIAL Industrial Relation

Terciptanya hubungan industrial yang baik antara Perseroan dan karyawan adalah suatu keharusan, hal ini dikarenakan karyawan memegang peranan penting dalam perkembangan suatu Perseroan.

Komunikasi, merupakan faktor penting untuk hubungan yang baik. Hubungan industrial yang harmonis antara Manajemen dan Serikat Karyawan merupakan tujuan ideal yang ingin dicapai.

Dalam upaya menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan antara manajemen dan karyawan yang dibingkai dalam hubungan sinergi, manajemen memberikan kebebasan kepada karyawan untuk berserikat dalam organisasi Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM) yang merupakan bentuk komitmen Manajemen terhadap Peraturan Ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Harmonisasi hubungan industrial juga tergambar dalam aktivitas Lembaga Kerjasama Bipartit (LKS Bipartit) yang dapat berjalan dengan baik, segala isu kesejahteraan selalu diinformasikan dan didiskusikan dengan SKJM sehingga karyawan memahami program-progam Perseroan terutama dalam trasformasi organisasi, yang berdampak terhadap kesejahteraan karyawan. Terlebih di tahun 2020, dimana pandemi COVID-19 telah membuat pertumbuhan Perseroan terhambat.

Dalam upaya mempertahankan kinerja, Perseroan telah mengambil sejumlah kebijakan, termasuk penundaan beberapa benefit kesejahteraan yang selama ini diterima karyawan. Dengan komunikasi yang baik, karyawan dapat menerima kebijakan tersebut dan berkomitmen mempertahankan kondisi Perseroan agar tidak semakin terpuruk akibat COVID-19.

The establishment of favorable industrial relations between the Company and employees is mandatory as the employees play an essential role in the company’s development. Communication becomes a vital factor for a good relationship. A harmonious industrial relation between Management and the Employees Union also becomes an ideal goal to be achieved.

Related to the initiatives in creating and maintaining a harmonious relationship between Management and employees that are framed in a synergistic relationship, the Management provides freedom to employees to unite in the Jasa Marga Trade Union (SKJM) organization as a manifestation of Management’s commitment to the Manpower Policy as stipulated by the Government.

Harmonization of industrial relations is also reflected in the activities of the Bipartite Cooperation Institution (LKS Bipartite), which is operating smoothly, all welfare issues are always informed and discussed with the SKJM thereby employees understand the Company’s programs, especially in organizational transformation, which has an impact on employee welfare. Especially in 2020, where the COVID-19 pandemic has negatively affected the Company’s growth.

The Company has adopted several policies to maintain performance, including postponing several welfare benefits that employees have received.

With good communication, employees can accept this policy and are committed to maintaining the company’s condition not to embrace a severe impact due to COVID-19.

ASA MARGA (PERSERO) TBK | LAPORAN TAHUNAN 2021

Bentuk kongkrit dari hubungan industrial yang harmonis di Jasa Marga adalah dengan dibentuknya Tim Kajian dalam rangka perbaikan sistem jaminan kesehatan karyawan oleh manajemen Perseroan dan SKJM. Hasil kerja dari tim ini adalah merekomendasikan program pengelolaan menggunakan sistem Administration Services Only (ASO) dengan mengedepankan percepatan pelayanan dengan menggunaan teknologi dalam implementasi pelayanan jaminan kesehatan.

Pada tahun 2019, Perseroan melaksanakan Program Alih Profesi (Alife) sebagai dampak dari penerapan elektronifikasi jalan tol secara 100% yang berdampak pada hilangnya pekerjaan Karyawan operasional. Sementara itu, pada tahun 2020 Perseroan melakukan Kajian Penataan Modal Insani tahun 2021-2025 dalam rangka Transformasi Organisasi. Dalam kajian tersebut, disusunlah program Pensiun Dini Sukarela (PDS) dan program Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang dalam proses penyusunannya dilakukan pembahasan dan diskusi secara intensif dengan SKJM sehingga didapatkan hasil yang optimal.

Pada tahun 2021, Perseroan melakukan kegiatan rapat Bipartit untuk melakukan kesepakatan penundaan pemberian benefit kesejahteraan yang rutin diberikan selama ini, karena pandemi COVID-19 kondisi Perseroan sangat terdampak khususnya dalam pencapaian pendapatan tol.

Kesepakatan penundaan pemberian benefit kesejahteraan tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan dalam mempertahankan keberlangsungannya dengan mengurangi beban- beban yang sifatnya tidak inti namun benefit tambahan yang secara normatif tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.

Pengelolaan hubungan industrial di lingkup Perseroan tidak terbatas pada karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, tapi juga terhadap seluruh karyawan dalam Jasa Marga Group. Perseroan selalu memantau dan memastikan bahwa seluruh ketentuan dan kebijakan Perseroan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sinergi ini terbukti dapat meredam gejolak yang terjadi di lapangan.

Dalam rangka pendukung pengelolaan hubungan industrial yang harmonis, beberapa program dilaksanakan dalam pelayanan Administrasi Kepegawaian.

The concrete realization of harmonious industrial relations at Jasa Marga is the establishment of a Study Team to improve the employee health insurance system by the Company’s management and SKJM.

The work result of this team is to recommend a management program using the Administration Services Only (ASO) system by prioritizing acceleration of services by using technology in the implementation of health insurance services.

After successfully implementing Professional Transfer Program (Alife) in 2019, as a result of 100% implementation of toll road electronification which resulted in operational employees lay-off, in 2020 the Company conducted a Study on Human Capital Structuring for 2021-2025 in the context of Organizational Transformation. In this study, Voluntary Early Retirement Program (PDS) and Retirement Preparation Period (MPP) program were prepared, which in the process of composing them were conducted intensive discussions and discussions with the SKJM to generate optimal results.

In 2021, the Company held a Bipartite meeting to agree to postpone the provision of welfare benefits that have been routinely provided so far. Due to the COVID-19 pandemic, the Company’s condition was greatly affected, especially in achieving toll revenues.

The agreement to postpone the provision of welfare benefits is part of the Company’s efforts to maintain its sustainability by reducing expenses that are not core but additional benefits that normatively do not violate statutory provisions.

The industrial relations management within the Company’s scope is not limited to employees of PT Jasa Marga (Persero) Tbk, but also to all employees under Jasa Marga Group. The Company continually monitors and ensures that all provisions and Company policies have complied with prevailing regulations. This synergy is proven to reduce the turmoil that occurs in the field successfully.

To support the management of harmonious industrial relations, several programs have been implemented in Employee Administration services.

PT JASA MARGA (PERSERO) TBK | ANNUAL REPORT 2021 Pelayanan Administrasi Hubungan Kerja

Employment Work Relationship

Pengelolaan Hubungan Industrial Industrial Relations Management

Pengelolaan komunikasi Bipartit dengan Serikat Pekerja memonitor sistem Pembinaan Karyawan dan monitor Employee Engagement.

Management of Bipartite communication with the Trade Union monitors Employee Development system and Employee Engagement.

Pembuatan Dokumen Karyawan Preparation of Employee Documents

Mengelola administrasi kepegawaian (Surat Keterangan Kerja Karyawan, Surat Pengantar Pembuatan Visa dan Paspor, Surat Dispensasi, Cuti Sakit Karyawan, Pakta Integritas).

Management of personnel administration (Employee Work Certificate, Cover Letter for Visa and Passport, Letter of Dispensation, Employee Sick Leave, Integrity Pact).

Pengelolaan LHKPN Karyawan LHKPN Management for Employees

Mengelola dan Pengadministrasian data wajib lapor LHKPN serta monitoring pelaksanaan pengisian LHKPN.

Management and administration of LHKPN mandatory subject and monitoring the LHKPN filling implementation.

Pengelolaan Dokumen PHK Karyawan Employee Lay-off Document Management

Mengelola Management Exit Karyawan (Pensiun Normal, Pensiun Sakit, Pensiun Dipercepat, Pensiun Meninggal Dunia, Pensiun Dini, Mengundurkan Diri).

Managing Employee Exit Management (Normal Retirement, Sick Retirement, Early Retirement, Passed Away Pension, Early Retirement, Resignation).

Pengelolaan Sistem Manajemen Anti Penyuapan

Anti-Bribery Management System Management

Melakukan Uji Kelayakan Karyawan dalam rangka melakukan assesment benturan kepentingan dengan me-monitor pelaksanaan penandatanganan Pakta Integritas di awal tahun dan melakukan klarifikasi atas potensi benturan kepentingan baik internal dengan karyawan maupun dengan pihak eksternal (stakeholder), serta melakukan kontrol mandiri terhadap potensi benturan kepentingan dan integritas karyawan dengan melakukan evaluasi dan

pemenuhan dokumen sistem manajemen anti penyuapan.

Conduct Employee Due Diligence by monitoring the

implementation of the signing of the Integrity Pact and evaluating conflicts of interest at the beginning of the year and clarifying potential conflicts of interest both internally with employees and with external parties (stakeholders), as well as exercising independent control over possible conflicts of interest and employee integrity by evaluating and compliance with antibribery management system documents.

LHKPN

ASA MARGA (PERSERO) TBK | LAPORAN TAHUNAN 2021

Dokumen terkait