• Tidak ada hasil yang ditemukan

Idealisme Dalam Menentukan Pendamping Hidup

Dalam dokumen perkawinan - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 168-178)

Kawinilah seseorang itu karena empat perkara, karena hartanya, keturunan, kecantikan dan agamanya, yang memiliki agama itu lebih didahulukan. Jika tidak maka rugilah kamu.HR Jama’ah

Walau kreteria seseorang yang baik untuk dijadikan pendamping hidup, namun Rasulullah saw mementingkan agama, agar terhindar dari marabahaya sebagaimana Hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.190

هلعلف نهنسلح ءاسنلا اوحكنت لا

نهيغطي هلعلف نلهالم لاو نهيدري هوحكناو

ن

.لضفأ نيد تاذ ءاقرخ ءادوس ةملأو نيدلل

هجا نبا هاور

Janganlah kalian mengawini perempuan karena hanya kecantikan, karena kecantikan tersebut akan menghancurkan dirimu. Jaganlah pula mengawini karena hartanya saja, sebab hartanya dapat menjadikan dia sombong, tetapi kawinilah dia karena agamanya.

Sungguh seorang budak perempuan hitam bodoh namun memilki agama lebih baik untuk dikawini. HR Ibnu Majah.

Sesuai dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini sekufu itu dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yakni dari kebangsawanannya, kekayaan, dan

190Muhmmad ibn Ismail as San’ani, Subulus Salam, (Mesir Mustafa al babi al Halabi wa Awladuh, 1950). Jil 3, h. 118. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Bazar dan Baihaqi dari hadis Abdullah bin Amir, secara marfu’.

keilmuannya. Bagi yang memandang bahwa sekufu itu dari kebangsawanan, maka pasangan yang ideal atau sekufu itu jika sama-sama keturunan bangsawan, rakyat biasa setara dengan rakyat biasa, orang kaya-sama-sam dengan orang kaya, dan orang yang berilmu kawin dengan orang yang berilmu pula. Dari sekian banyak ukuran kesimbangan itu, ulama fiqh sepakat bahwa menurut kacamata agama perkawinan yang paling ideal itu adalah sama agamanya. Karena Islam melarang muslimah kawin dengan non muslim.191 Bahkan dalam Fiqh Kontemporerpun dijelaskan bahwa perkawinan beda agam itu hukum haram karena sadd ad-zari’ah.

Pengharaman kawin beda agama itu selaras dengan peraturan perundang-undang yang berlaku di Indonesia, dalam perundang-undangan di Indanesia tidak ada tempat untuk melegalkan perkawinan tersebut.192 Namun menurut mazhab imam Maliki selain pertimbangan agamanya, juga tidak cacat baik lahir maupun batin, serta mempunyai kemerdekaan profesi.

Mazhab imam Hanafi dan Hambali menambahkan dengan harta dan ilmu pengetahuan193agar kedua belah pihak saling berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti dan nyambung satu dengan yang lainnya.

191Pelarangan itu terdapat dalam al Qur’an surat al Baqarah; 21

192Di Indonesia perkawinan akan syah jika di catat, untuk sesama Islam tempatnya di KUA, sedangkan Non Islam di Pengadilan

193Wahbah az Zuhaili, al Fiqh al Islamy...Op. Cit. H 229

Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan mempunyai derajat yang paling tinggi dari yang lainnya, Allah firman194































































Hai orang-orang yang beriman jika dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Kelebihan ataupun kekurangan yang bersifat individual, alami atau tradisi seperti rezeki dan ilmu

194Al Qur’an surat al Mujadalah: 11

pengetahuan tidak sama diperoleh oleh setiap umat.

Walapun demikian Wahbab az Zuhaili mengatakan bahwa jika tidak ada perbedaan antara kaum bangsawan dengan orang yang berilmu dalam tindak pidana, maka demikian juga dalam perkawinan.195Lalu Rasulullah juga bersabda, bahwa perempuan yang terbaik untuk dikawini adalah yang dapat membuat bahagia saat dilihat suaminya.

ىا :ملسو هيلع الله ىلص الله لوسرل ليق :لاق ةريره بىأ نع

لاق ؟يرخ ءاسنلا

هاور .هركي ابم هلامو اهسفن فى هفلاتخ لاو رمأ اذا هعيطتو رظن اذا هرست تىلا .دحما و ءاسنلا

196

Dari Abi Hurairah ra. Dia berkata, Rasulullah pernah ditanya, siapa perempuan yang terbaik..? Beliau menjawab, perempuan yang dapat membuat bahagia suaminya jika suami melihatnya, menaatinya jika ia memerintah dan tidak menyelisihinya dalam diri dan hartanya dengan sesuatu yang ia tidak sukai. HR. Nasa’i dan Ahmad.

Umat muslim untuk berhati-hati dan tidak terpedaya dengan kecantikan dan penampilan seseorang yang berada di lingkungan yang tingkat pendidikannya

195Wahba az Zuhaili, al Fiqh al Islamy.... Loc,. Cit.

196Muhmmad ibn Ismail as San’ani, Subulus Salam, (Mesir Mustafa al babi al Halabi wa Awladuh, 1950). Jil 3, h. 118.. Hadis ini diriwayatkan oleh Nasa’i dan Ahmad dari Abu Hurairah.

rendah. Karena dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Sebagaimana hadis Nabi

ةأرلما :لاق ؟ الله لوسر يا نامدلا ءارضح امو اولاق ,نمدلا ءارضحو مكياا ءوسلا تبنلما فى ءانسلحا

197

Hindarilah oleh kalian Kharain diman. Para sahabat bertanya apa itu Kharain diman ya Rasulullah? Beliau menjawab, perempuan cantik yang berada di lingkungan yang jelek.

Adapun trik memilih pendamping hidup yang baik itu ber tujuan adalah memperoleh kebahagian hidup berkeluarga sehingga dapat mendidik, mengasuh dan merawat anak-anak dengan baik, penuh istiqamah dan budi pekerti yang luhur. Oleh sebab itu Rasululullah juga bersabda;

.مهيلا اوحكنأو ءافكلأا اوحكناو مكفطنل اويرتخ

198

Pilihlah istri yang terbaik, kawinilah dengan perempuan yang setara dan kawinkanlah anak perempuan kalian dengan para lelaki yang setara pula. Kriteria ini

197Hadis ini menurut Darul Quthni adalah lemah atau tidak shahih, namun bisa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam memilih pasangan hidup, karena dalam ilmu psikologi juga menjelaskan bahwa salah satu yang dapat mempengaruhi tingkah laku sesorang adalah lingkungan.

198Hadis ini diriwayatkan oleh Aisyah dan dinyatakan shohih oleh Imam Hakim. Disisi lain Abu Hatim ar Razi berkomentar bahwa hadis tersebut tidak mempunyai dasar. Sedangkan ibnu Shalah berkomentar bahwa hadist tersebut mempunyai beberapa sanad yang perlu dikritisi.

dijelaskan oleh para ulama Syafi’iyah, Hanabilah dan lainya.199

1. Beragama Islam

2. Subur (berpotensi untuk dapat mempunyai anak) 3. Masih perawan, sebagaimana hadis Rasulullah berikut

ini ؟..كبعلاتو اهبعلات اركب لاهف (nikahilah perawan yang dapat kamu bersenang-senang dengannya dan diapun demikian” HR Bukhari Muslim)

4. Berasal dari keluarga yang taat agama dan qana’ah 5. Berasal dari keluarga baik-baik.

6. Rupawan, agar lebih membuat jiwa tenang.

7. Bukan kerabat dekat agar anaknya menjadi lebih unggul.ايواض قلخي دلولا نءاف ةبيرقلا ةبارقلا اوحكنت لا (janganlah kalian menikahi kerabat dekat. Karena sesungguhnya anak akan terlahir dalam keadaan cacat).200

Sekufu dalam segala hal bukanlah keharusan, kecuali adat istiadat yang telah dipraktekan secara turun temurun. Jika diterapkan secara ketat, maka hubungan dan pembaharuan antara suku bangsa menjadi sulit diwujujdkan, sehingga kesukuan akan menonjol. Namun kesetaraan dalam soal agama diterapkan secara ketat berdampak positif bagi agama. Karena kalau karena kecantikan, kecantikan suatu waktu akan berpaling dari

199Wahbah az Zuhaili, Fiqh Islam waadilatuhu, h. 24-25

200Muhmmad ibn Ismail as San’ani, Subulus Salam, (Mesir Mustafa al babi al Halabi wa Awladuh, 1950). Jil 3, h. 118..Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ahmad dan keempat pemilik kitab Sunan.

mereka dan kalau karena harta bisa jadi harta itu menjadikan mereka melampaui batas sedangkan agama tidak seperti itu. Kesetaraan itu hanya dilihat dari segi agama saja. Hal ini telah dipraktikan oleh Rasulullah dan para sahahbat. Rasulullah mengawinkan Zainab bin Jahsy seorang bangsawan Quraisy dengan Zaid ibn Harisah seorang budak. Lalu perkawinan Hindun bin Wali Quraisy dengan Salim bekas Budak Ansar dan juga Miqad seorang penyamak kulit dengan putri Zubairi ibn Abd al Mutalib.

Keseimbangan selain agama untuk menjaga keserasian hidup suami istri serta kedua belah pihak keluarga. Dalam Undang-undang No 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, hanya pertimbangan agama, tidak yang lain. Perkawinan antar suku atau antar daerah, hukum adat biasa dilakukan, sehingga tolak ukurnyapun tetap agama. Penilaian antara bangsawan dengan bukan bangsawan atau ilmuwan dengan bukan ilmuwan hanya terkait dengan kebudayaan agama Hindu sebelumnya yang melihat manusia berkasta-kasta.

167 Tolak Ukur dalam Memilih

Pasangan Hidup (Perkawinan Ideal)

Secara Fisik

* kecantikan Perempuan

* . Ketampanan

Laki-laki

Gadis/

Janda

* Mendahulukan

Gadis

* Mengutamakan

* Janda Karena : Agamanya Keduanya

Saling Membutuhkan

Strata Sosial

Memilih perempua n yang subur dan

dari kerabat

jauh

Sesuai dengan Keinginan

Hati

Hanya mengandalka

n Cinta saja tidak cukup

Kesetaraan

* Keturunan

* Islam

* Harta

* Pendidikan

* Pekerjaan

* Merdeka

Agama dan Akhlaknya yang baik

Yang Taat Dalam Beraga ma

SELAIN AGAMA AGAMA

Keluarga Dekat Atau Jauh

Kurus Atau Gemuk Tinggi Atau Pendek Hitam Atau Putih

Ukuran Lainnya Keluarga Taat Beragama Atau Tidak

Memudahkan Atau Menyulitkan Kecantikan

Harta

Ilmu

Pengetahuan

Berpendidikan atau Tidak

Miskin Kaya

Berwawasan Luas Atau Tidak

Pendidikan Tinggi Pendidikan Menengah Proses Pendidikan dan Belum Lulus

Tahu Dasar-Dasar Kecendikiawanan

Umur Batasan Minimal (akal dan Umur) Adil

Agama

Skema Piliha

n Penda mping Hidup

Taat

Keras

Tidak Taat

Musuh Bodoh Paham

Dalam dokumen perkawinan - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 168-178)

Dokumen terkait