• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian “Peran Lembaga Pendidikan Informal dengan Prestasi siswa SMU” ini terdapat dua macam variabel yaitu independent variable (variabel bebas) dan dependen variable (variabel terikat).

1. Variabel Bebas (Independen Variabel)

Variabel bebas (independent variable) ialah ubahan yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya dependen variable. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Peran Lembaga Pendidikan Informal

2. Variabel Terikat (Dependen Variable)

Variabel terikat ialah ubahan yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya penjuru variabel bebas (Usman, 2003). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah tingkat Kelulusan Siswa SMU

Dalam penelitian ini terdapat hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Hubungan antara dua variabel tersebut berupa hubungan asimetris dimana satu variabel mempengaruhi variabel yang lain (Sofian Effendi,1989). Hubungan asimetris yang terbentuk berupa hubungan antara stimulus dan respons dalam bentuk bivariat (dua variabel). Hubungan asimetris dalam penelitian ini terlihat dari variabel bebas (sebagai stimulus) yang berupa bimbingan belajar yang mempengaruhi tingkat kelulusan siswa.

Hubungan variabel-variabel tersebut dapat digambarkan dalam diagram paradigma penelitian sebagai berikut:

Variabel (x) Variabel (y)

P

Gambar 3.1. Diagram Variabel Penelitian Pelayanan Lembaga Pendidikan

Informal (X)

1. Tangibles (bukti langsung) (X1) 2. Reliability (kehandalan) (X2) 3. Responsiveness (daya tangkap)

(X3)

4. Assurance (jaminan) (X4) 5. Empaty (X5)

TINGKAT KELULUSAN SISWA

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum SMU Neg.1 Tarutung 4.1.1. Gambaran Tingkat Kelulusan Siswa

Dari hasil yang diperoleh dari Sekolah SMU Neg. 1 Tarutung diperoleh gambaran pertumbuhan jumlah siswa selama periode 2006-2008.

Tabel 4.1. Deskripsi Jumlah Siswa SMU Neg.1 Tarutung Periode 2006-2008

Tahun Ajaran No. Jurusan

2006/2007 2007/2008 2008/2009

Tingkat Kelulusan

(%)

1 IPA 124 117 117 100

2 IPS 83 34 34 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa tiap tahun tingkat kelulusan siswa di SMU Neg.1 Tarutung untuk masing-masing jurusan adalah mencapai 100%.

4.1.2. Gambaran Tingkat Kelulusan Siswa Peserta Bimbingan BT/BS Bima Tabel 4.2. Deskripsi Jumlah Siswa SMU Neg.1 Tarutung Peserta Bimbingan

BT/BS Bima Periode 2006-2008 Tahun Ajaran No. Jurusan

2006/2007 2007/2008 2008/2009

Tingkat Kelulusan

(%)

1 IPA 82 87 87 100

2 IPS 54 14 14 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa tiap tahun tingkat kelulusan siswa di SMU Neg.1 Tarutung yang mengikuti Bimbingan BT/BS Bima untuk masing-masing jurusan mencapai mencapai 100%.

4.2. Analisis Univariat

4.2.1. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.3 Deskripsi Jenis Kelamin Responden

No. Umur Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 6 54,54

2 Perempuan 5 45,46

Total 11 100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa paling banyak responden adalah laki-laki sebanyak 6 responden (54,54%), sedangkan perempuan sebanyak 5 responden (45,46%).

4.2.2. Jurusan Responden

Tabel 4.4 Deskripsi Jurusan Responden

No. Umur Frekuensi Persentase (%)

1 IPA 8 72,72

2 IPS 3 27,28

Total 11 100

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa paling banyak responden adalah dari jurusan IPA sebanyak 8 responden (72,72%), sedangkan Jurusan IPS sebanyak 3 responden (27,28%).

4.2.3.Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Pelayanan Bukti Langsung Tabel 4.5 Deskripsi Pelayanan Bukti Langsung

Pelayanan Bukti langsung

3 27.3 27.3 27.3

6 54.5 54.5 81.8

2 18.2 18.2 100.0

11 100.0 100.0

Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, di peroleh gambaran bahwa pelayanan BT/BS Bima dalam menjalankan perannya dilihat dari Tangibles (bukti langsung), yaitu

meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,dan sarana komunikasi yang menyatakan sangat setuju sebanyak 2 responden (18,2%), 6 responden menyatakan Setuju (54,5%), dan 3 responden menjawab Kurang Setuju (27,3%).

4.2.4.Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Pelayanan Kehandalan Petugas Tabel 4.6 Deskripsi Pelayanan Kehandalan Petugas

Kehandalan

3 27.3 27.3 27.3

2 18.2 18.2 45.5

3 27.3 27.3 72.7

3 27.3 27.3 100.0

11 100.0 100.0

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, di peroleh gambaran bahwa pelayanan BT/BS Bima dalam menjalankan perannya dilihat dari Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan yang menyatakan sangat baik sebanyak 3 responden (27,3%), 3 responden menyatakan Baik (27,3%), dan 2 responden menjawab Cukup Baik (18,2%), selanjutnya 3 responden menyakana kurang Baik (27,3%).

4.2.5.Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Pelayanan Daya Tangkap Tabel 4.7 Deskripsi Pelayanan Daya Tangkap

Daya Tangkap

3 27.3 27.3 27.3

6 54.5 54.5 81.8

2 18.2 18.2 100.0

11 100.0 100.0

Cukup Baik Baik Sangat Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, di peroleh gambaran bahwa pelayanan BT/BS Bima dalam menjalankan perannya dilihat dari Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para siswa dan memberikan pelayanan dengan tanggap, yang menyatakan sangat baik sebanyak 2 responden (18,2%), 6 responden menyatakan Baik (54,5%), dan 3 responden menjawab Cukup Baik (27,3%).

4.2.6.Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Pelayanan Jaminan Tabel 4.8 Deskripsi Pelayanan Jaminan

Jaminan

2 18.2 18.2 18.2

5 45.5 45.5 63.6

4 36.4 36.4 100.0

11 100.0 100.0

Cukup Baik Baik Sangat Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, di peroleh gambaran bahwa pelayanan BT/BS Bima dalam menjalankan perannya dilihat dari Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keraguraguan., yang menyatakan sangat baik sebanyak 4 responden (36,4%), 5 responden menyatakan Baik (45,5%), dan 2 responden menjawab Cukup Baik (18,2%).

4.2.7.Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Pelayanan Emphaty Tabel 4.9. Deskripsi Pelayanan Emphaty

Emphaty

2 18.2 18.2 18.2

7 63.6 63.6 81.8

2 18.2 18.2 100.0

11 100.0 100.0

Cukup Baik Baik Sangat Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, di peroleh gambaran bahwa pelayanan BT/BS Bima dalam menjalankan perannya dilihat dari Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan, yang menyatakan sangat baik sebanyak 2 responden (18,2%), 7 responden menyatakan Baik (63,6%), dan 2 responden menjawab Cukup Baik (18,2%).

4.3.Analisis Korelasi

Agar Penafsiran dapat dilakukan sesuai ketentuan, diperlukan kriteria yang mnenunjukkan kuat atau lemahnya korelasi.Kriteriaadalah :

1. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1

2. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Patokan angkanya adalah sebagai berikut :

a. 0-0,25 : korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) b. > 0,25-0,5 : Korelasi cukup

c. > 0,5-0,75 : Korelasi kuat d. 0,75 – 1 : Korelasi sangat Kuat

3. Korelasi dapat positif dan negatif .Korelasi positif menunjukkan arah yang sama pada hubungan antarvariabel. Artinya, jika variabel 1 besar maka vriabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya, korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya, jika variabel 1 besar maka variabel 2 menjadi kecil.

4. Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketetentuan sebagai berikut :

a. Jika probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan b. Jika probabilitis > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan 5. Untuk mengetahui besarnya peranan variabel dapat dihitung dengan rumus

Koefisien Determinasi, adapun rumusnya adalah : KD ═ r2 x 100%

Tabel 4.10. di bawah ini merupakan hasil analisis peran PT/BS Bima dengan Tingkat Kelulusan Siswa yang menjadi peserta bimbingan.

Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Analisis Hubungan Peran Antar Variabel

Correlations

1 .311 .261 .904** .232 .751**

. .353 .438 .000 .493 .008

11 11 11 11 11 11

.311 1 .463 .379 .336 .634*

.353 . .152 .251 .312 .036

11 11 11 11 11 11

.261 .463 1 .289 .441 .617*

.438 .152 . .389 .175 .043

11 11 11 11 11 11

.904** .379 .289 1 .539 .885**

.000 .251 .389 . .087 .000

11 11 11 11 11 11

.232 .336 .441 .539 1 .741**

.493 .312 .175 .087 . .009

11 11 11 11 11 11

.751** .634* .617* .885** .741** 1

.008 .036 .043 .000 .009 .

11 11 11 11 11 11

Pearson Correla Sig. (2-tailed) N

Pearson Correla Sig. (2-tailed) N

Pearson Correla Sig. (2-tailed) N

Pearson Correla Sig. (2-tailed) N

Pearson Correla Sig. (2-tailed) N

Pearson Correla Sig. (2-tailed) N

Pelayanan Bukti langsung Kehandalan

Daya Tangkap

Jaminan

Emphaty

Tingkat Kelulusan S

Pelayanan Bukti

langsung Kehandalan Daya

Tangkap Jaminan Emphaty

Tingkat Kelulusan

Siswa

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

**.

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

*.

4.3.1. Hubungan antara Variabel Pelayanan Bukti langsung dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Bukti Langsung dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,751 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang Sangat kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,751 berada pada kategori Sangat Kuat.

Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p >

0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai p sebesar 0,008 <

0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Bukti Langsung dengan Tingkat kelulusan

Untuk uji hipotesa, bila :

1. H0 : tidak ada hubungan Bukti Langsung dengan Tingkat kelulusan 2. Hα : Ada hubungan Bukti Langsung dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,008< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima.

4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Bukti Langsung dengan Tingkat kelulusan adalah sebesar (0,751)2X 100% = 56,40%

4.3.2. Hubungan antara Variabel Pelayanan Reliability (kehandalan), dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,634 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,634 berada pada kategori Kuat.

Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p >

0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai p sebesar 0,036 <

0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan

Untuk uji hipotesa, bila :

1. H0 : tidak ada hubungan Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan 2. Hα : Ada hubungan Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,036< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima.

4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan adalah sebesar (0,634)2X 100% = 40,19%

4.3.3. Hubungan antara Variabel Pelayanan Responsiveness (daya tangkap), dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Responsiveness (daya tangkap dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,617 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,617 berada pada kategori Kuat.

Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p >

0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh nilai p sebesar 0,043 <

0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Responsiveness (daya tangkap) dengan Tingkat kelulusan

Untuk uji hipotesa, bila :

1. H0 : tidak ada hubungan Responsiveness (daya tangkap),dengan Tingkat kelulusan

2. Hα : Ada hubungan Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,043< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima.

4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Reliability (kehandalan) dengan Tingkat kelulusan adalah sebesar (0,617)2X 100% = 40,19%

4.3.4. Hubungan antara Variabel Pelayanan Assurance (jaminan), dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Assurance (jaminan),dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,885 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang Sangat kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,741 berada pada kategori Sangat Kuat.

Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p >

0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai p sebesar 0,000 <

0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Assurance (jaminan) dengan Tingkat kelulusan

Untuk uji hipotesa, bila :

1. H0 : tidak ada hubungan Assurance (jaminan),dengan Tingkat kelulusan 2. Hα : Ada hubungan Assurance (jaminan) dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,000< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima.

4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Assurance (jaminan)dengan Tingkat kelulusan adalah sebesar (0,885)2X 100% = 78,32%

4.3.5. Hubungan antara Variabel Pelayanan Empaty dengan Tingkat Kelulusan Siswa

Jika dilihat dari hasil perhitungan pada tabel 4.10, maka korelasi antara variabel Peran Bimbingan BT/BS Bima dalam hal ini Empaty dengan Tingkat kelulusan menunjukkan angka 0,741 Angka tersebut menunjukkan adanya korelasi positif yang kuat dan searah.

Berdasarkan kriteria besar kecilnya angka korelasi, maka besar korelasi 0,741 berada pada kategori Kuat. Uji signifikan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai p pada kolom sig dengan probabilitas (α-=0,05). Nilai p < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan nilai p > 0,05 dikatakan tidak signifikan. Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai p sebesar 0,009 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Empaty,dengan Tingkat kelulusan.

Untuk uji hipotesa, bila :

1. H0 : tidak ada hubungan Empaty,dengan Tingkat kelulusan 2. Hα : Ada hubungan Empaty dengan Tingkat kelulusan

3. Pada penelitian ini, dimana α = 0,05 tampak pada hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,009< 0,05, maka kesimpulannya adalah Ho ditolak dan Hα diterima.

4. Besar koefisien Determinan Peran variabel Empaty,dengan Tingkat kelulusan adalah sebesar (0,741)2X 100% = 54,90%

4.4. Deskripsi Kategori Korelasi

Aspek korelasi peranan Lembaga Informal pelaksanaan bimbingan dapat dinyatakan dalam tabel 4.11. berikut.

Tabel 4.11.Persentase Rerata Aspek Peranan Lembaga Bimbel dan Jenjang Kategori

Aspek peranan (Atribut Pelayanan)

Persentase Pencapaian

(%)

Kategori Korelasi Tangibles (bukti langsung) 0,751 Sangat Kuat

Reliability (kehandalan) 0,634 Kuat

Responsiveness (daya tangkap) 0,617 Kuat

Assurance (jaminan) 0,885 Sangat Kuat

Empathy 0,741 Kuat

4.5. Deskripsi Kategori Peran

Aspek peranan Lembaga Informal pelaksanaan bimbingan dapat dinyatakan dalam tabel 4.12. berikut.

Tabel 4.12.Persentase Peranan Lembaga Bimbel dan Jenjang Kategori

Aspek peranan (Atribut Pelayanan)

Persentase Pencapaian

(%)

Kategori Korelasi

Koefisien Determinan

(%)

Kategori Peran Tangibles (bukti

langsung)

0,751 Sangat Kuat 56,40 Cukup

Reliability (kehandalan) 0,634 Kuat 40,19 Kurang

Responsiveness (daya tangkap)

0,617 Kuat 38,07 Kurang

Assurance (jaminan) 0,885 Sangat Kuat 78,32 Baik

Empathy 0,741 Kuat 54,90 Baik

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

6.1. Kesimpulan

1. Terdapat hubuingan yang signifikan antara Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,dan sarana komunikasi.dengan tingkat kelulusan siswa, dimana hasil uji signifikansinya sebesar 0,008 <

0,05

2. Terdapat hubuingan yang signifikan antara Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan. dengan tingkat kelulusan siswa, dimana hasil uji signifikansinya sebesar sebesar 0,036 < 0,05.

3. Terdapat hubuingan yang signifikan antara Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. dengan tingkat kelulusan siswa, dimana hasil uji signifikansinya sebesar sebesar 0,043 < 0,05

4. Terdapat hubuingan yang signifikan antara Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keraguraguan. dengan tingkat kelulusan siswa, dimana hasil uji signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05.

5. Terdapat hubuingan yang signifikan antara Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan..dengan tingkat kelulusan siswa, dimana hasil uji signifikansinya sebesar 0,009 < 0,05.

6.2. Saran

1. Dalam memilih lembaga Bimbingan Belajar, para siswa perlu menimbang berbagai faktor, terutama pengetahuan tentang tenaga pengajar, sarana pendukung pendidikan, prestasi Bimbingan Belajar

2. Disarankan kepada petugas bimbingan belajar agar meningkatkan pengetahuan, keterampilan dalam hal sosialisasi mengenai pemanfaatan lembaga bimbingan belajar

3. Disarankan agar kerjasama sekolah dengan lembaga bimbingan belajar lebih ditingkatkan lagi, agar jumkah siswa yang menjadi peserta bimbingan lebih banyak lagi

4. Disarankan agar para tenaga pengajar dari sekolah agar dilibatkan dalam program bimbingan belajar.

5. Perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam terutama dalam hal –hal yang masih relevan dengan pemanfaatan bimbingan belajar..

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Mahmu. 2002. Psikologi Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Abu Ahmadi. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2004. Pskologi Belajar (edisi revisi). Jakarta:

Rineka Cipta.

Anas Sudjiono. 1986. Teknik Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: UD Rama.

Arikunto, Dr. Suharsimi, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 2003

Badudu dan Zain Sutan Mohammad. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Burhan Bungin. 2005. Metodelogi penelitian kualitatif. Jakarta: Kencana

Dewa Ketut Sukardi. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Dyah Rahmah Sukmasari. 2005. Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs Muhammadiyah Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Jawa Tengah. [Skripsi] Yogyakarta: FIAI UII.

Gulo,W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hadari Nawawi. 1981. Pengaruh Hubungan Manusiawi Murid Terhadap Prestasi Belajar di SD. analisis pendidikan vol 1.

Mantra Ida Bagus. 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Minhatul Izzah. 2004. Pengaruh Prestasi Belajar Terhadap Percaya Diri Siswa di MTs N Sleman Yogyakarta. [Skripsi] Yogyakarta: FIAI UII.

Muhammad Buchori. 1983. Teknik-teknik Evaluasi Dalam Pendidikan. Bandung:

Jemmars.

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Muzhoffar Akhwan, dkk. 2002. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: FIAI UII

Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Nasution. 1982. Didaktis Azas-azas Mengajar. Bandung: Jemmars.

Nur’ainun Siregar. 2006. Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 6 Yogyakarta. [Skripsi] Yogyakarta: FIAI UII.

Oemar Hamalik. 1990. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Lembaran 1

ANGKET

Kepada Yth Saudara/i Di tempat

Sehubungan dengan penelitian yang tentang Peran Lembaga Informal dengan Kelulusan Siswa SLTA, maka kami mohon kesediaan Saudara/i untuk membantu kami memberikan jawaban yang sesuai dengan pilihan Saudara/i pada tempat yang sudah disediakan. Atas kesediaannya kami ucapkan terima kasih.

PETUNJUK PENGISIAN

Beri tanda √ pada kolom yang sesuai dengan keadaan Bapak / Ibu

 SS = Sangat Setuju (skor 5)

 S = Setuju skor (4)

 KS = Kurang Setuju skor (3)

 TS = Tidak Setuju skor (2)

 STS = Sangat Tidak Setuju (skor 1)

Jawaban No. Atribut Pelayanan (Tangible)

SS S KS TS STS 1. Fasilitas ruang siswa yang nyaman dan tertata bagus

2. Fasilitas keamanan yang memadai 3. Ketersediaan perpustakaan

No Kuisioner :

…………..

…………..

Dokumen terkait