Dan Laporan Auditor lndependen / And lndependent Auditors’ Report
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi
Keuangan (“SAK”) a. Compliance with Financial Accounting
Standards (“SAK”) Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan
entitas anaknya (bersama-sama disebut sebagai
“Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK- IAI”), serta Peraturan No. VIII.G.7 yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012 dari Ketua BAPEPAM-LK tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (together referred as "the Group") have been prepared and presented in accordance with Indonesian SAK which comprise of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK-IAI”) and BAPEPAM-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding the Presentations and Disclosures of Financial Statements of listed entity, enclosed in the decision letter No. KEP-347/BL/2012 of Chairman of BAPEPAM-LK dated June 25, 2012.
84 PT Sriwahana adiTyakarTa
Annual Report 2020
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2020 dan 2019
Dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) December 31, 2020 and 2019 And for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit
serta Karawan (lanjutan) d. Boards of Commissioner and Director, Audit Committee and Employees (continued)
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
The members of Audit Committee as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:
Ketua : Muhammad Arif Santoso : Chairman
Anggota : Dony Endrastomo : Member
Anggota : Fransiskus Andri Lawu Cahyo
Nugroho : Member
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan personil manajemen kunci Perusahaan. Manajemen kunci Perusahaan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas usaha Grup yang meliputi bidang-bidang investasi, strategi bisnis, sumber daya manusia, tata kelola yang baik, akuntansi dan keuangan.
All members of the Boards of Commissioners and Directors are considered as key management personnel of the Company. Key management personnel of the Company are those persons having the authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, such as investment, business strategy, human resources, good governance, accounting and finance.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Perusahaan dan Entitas Anaknya (bersama-sama disebut sebagai “Grup”) memiliki masing-masing 448 dan 595 karyawan (tidak diaudit) .
As of December 31, 2020 and 2019, the Company and its Subsidiary (collectively referred to as “the Group”) had 448 and 595 employees, respectively (unaudited).
e. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian e. Issuance of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 21 Mei 2021.
These consolidated financial statements have been authorized to be published by the Directors of the Company, as the party who is responsible for the preparation and completion of consolidated financial statements on May,21 2021.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi
Keuangan (“SAK”) a. Compliance with Financial Accounting
Standards (“SAK”) Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan
entitas anaknya (bersama-sama disebut sebagai
“Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (together referred as "the Group") have been prepared and presented in accordance with Indonesian SAK which comprise of the Statements of Financial
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2020 dan 2019
Dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) December 31, 2020 and 2019 And for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued) b. Dasar Pengukuran dalam Penyusunan
Laporan Keuangan Konsolidasian b. Basis of Measurement in Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan biaya perolehan, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.
The consolidated financial statements have been prepared based on the going-concern assumption and basis of the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian yang disusun berdasarkan basis kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated financial statements also have been prepared based on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, which are prepared under the cash basis. The consolidated statement of cash flows has been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the functional currency of the Company.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, kecuali untuk penerapan PSAK yang baru dan revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2019, except for the adoption of new and revised PSAK effective January 1, 2020 as disclosed in this Note.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan SAK di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang memengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian SAK requires management to make judgment, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management’s best knowledge and judgment of current events and actions, actual results may ultimately differ from those estimates. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2020 dan 2019
Dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) December 31, 2020 and 2019 And for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c. Penerapan PSAK yang Baru dan Direvisi c. Adoption of New and Revised PSAK Grup telah menerapkan PSAK yang baru dan
revisi, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020:
The Group adopted the following new and revised PSAK that are mandatory for application effective January 1, 2020:
• Amendemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
• Amendments to PSAK No. 15: Investments in Associates and Joint Ventures: Long-term Interests in Associates and Joint Ventures
• Amendemen PSAK No. 62: Kontrak Asuransi Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi
• Amendments to PSAK No. 62: Applying PSAK 71: Financial Instruments with PSAK 62:
Insurance Contract
• PSAK No. 71: Instrumen Keuangan • PSAK No. 71: Financial Instruments
• Amendemen PSAK No. 71: Instrumen Keuangan, tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif
• Amendments to PSAK No. 71: Financial Instruments, on Prepayment Features with Negative Compensation
• PSAK No. 72: Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan • PSAK No. 72: Revenue from Contract with
Customers
• PSAK No. 73: Sewa • PSAK No. 73: Lease
• Amendemen PSAK No.71, Amendemen PSAK No. 55 dan Amendemen PSAK No. 60 Tentang Reformasi Acuan Suku Bunga.
• Amendments to PSAK No. 71, Amendments to PSAK No. 55 and Amendments to PSAK No.
60 Regarding Interest Rate Benchmark Reform Kecuali untuk PSAK No. 71, PSAK No. 72 and
PSAK No. 73, penerapan standar yang direvisi tidak mengakibatkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan.
Except for PSAK No. 71, PSAK No. 72 and PSAK No. 73, the adoption of the revised standards did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current year.
PSAK No. 71: Instrumen Keuangan PSAK No. 71: Financial Instruments PSAK No. 71 menggantikan PSAK No. 55
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan memperkenalkan pengaturan baru untuk klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan penilaian atas model bisnis dan arus kas kontraktual, pengakuan dan pengukuran cadangan kerugian penurunan nilai instrumen keuangan dengan menggunaka model kerugian ekspektasian (“ECL”), yang menggantikan model kerugian kredit yang terjadi serta memberikan pendekatan yang lebih sederhana untuk akuntansi lindung nilai.
Grup telah menerapkan PSAK No. 71 yang berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan menggunakan pendekatan retrospektif yang dimodifikasi. Pendekatan ini memungkinkan entitas untuk tidak menyajikan kembali periode sebelumnya, namun, penyesuaian dilakukan pada saldo awal periode pelaporan yang mencakup tanggal penerapan awal.
Persyaratan klasifikasi PSAK No. 71 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap Grup.
PSAK No. 71 replaces PSAK No. 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement and introduces new requirements for classification and measurement for financial instruments based on business model and contractual cashflow assesstment, recognition and measurement for allowance for impairments losses for financial instruments using the expected credit loss (“ECL”) model, which replaced the incurred credit loss model and also provides simplified approach to hedge accounting.
The Group has adopted PSAK No. 71 effective January 1, 2020 using a modified retrospective approach. This approach allows an entity not to restate prior periods, however, adjustments are made at the beginning balance of the reporting period that includes the date of initial adoption.
The classification requirements of PSAK No. 71 did not have a significant impact on the Group.
86 PT Sriwahana adiTyakarTa
Annual Report 2020
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2020 dan 2019
Dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) December 31, 2020 and 2019 And for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c. Penerapan PSAK yang Baru dan Direvisi c. Adoption of New and Revised PSAK Grup telah menerapkan PSAK yang baru dan
revisi, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020:
The Group adopted the following new and revised PSAK that are mandatory for application effective January 1, 2020:
• Amendemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
• Amendments to PSAK No. 15: Investments in Associates and Joint Ventures: Long-term Interests in Associates and Joint Ventures
• Amendemen PSAK No. 62: Kontrak Asuransi Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi
• Amendments to PSAK No. 62: Applying PSAK 71: Financial Instruments with PSAK 62:
Insurance Contract
• PSAK No. 71: Instrumen Keuangan • PSAK No. 71: Financial Instruments
• Amendemen PSAK No. 71: Instrumen Keuangan, tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif
• Amendments to PSAK No. 71: Financial Instruments, on Prepayment Features with Negative Compensation
• PSAK No. 72: Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan • PSAK No. 72: Revenue from Contract with
Customers
• PSAK No. 73: Sewa • PSAK No. 73: Lease
• Amendemen PSAK No.71, Amendemen PSAK No. 55 dan Amendemen PSAK No. 60 Tentang Reformasi Acuan Suku Bunga.
• Amendments to PSAK No. 71, Amendments to PSAK No. 55 and Amendments to PSAK No.
60 Regarding Interest Rate Benchmark Reform Kecuali untuk PSAK No. 71, PSAK No. 72 and
PSAK No. 73, penerapan standar yang direvisi tidak mengakibatkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan.
Except for PSAK No. 71, PSAK No. 72 and PSAK No. 73, the adoption of the revised standards did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current year.
PSAK No. 71: Instrumen Keuangan PSAK No. 71: Financial Instruments PSAK No. 71 menggantikan PSAK No. 55
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan memperkenalkan pengaturan baru untuk klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan penilaian atas model bisnis dan arus kas kontraktual, pengakuan dan pengukuran cadangan kerugian penurunan nilai instrumen keuangan dengan menggunaka model kerugian ekspektasian (“ECL”), yang menggantikan model kerugian kredit yang terjadi serta memberikan pendekatan yang lebih sederhana untuk akuntansi lindung nilai.
Grup telah menerapkan PSAK No. 71 yang
PSAK No. 71 replaces PSAK No. 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement and introduces new requirements for classification and measurement for financial instruments based on business model and contractual cashflow assesstment, recognition and measurement for allowance for impairments losses for financial instruments using the expected credit loss (“ECL”) model, which replaced the incurred credit loss model and also provides simplified approach to hedge accounting.
The Group has adopted PSAK No. 71 effective
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2020 dan 2019
Dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) December 31, 2020 and 2019 And for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued) c. Penerapan PSAK yang Baru dan Direvisi
(lanjutan) c. Adoption of New and Revised PSAK
(continued) PSAK No. 72: Pendapatan Dari Kontrak Dengan
Pelanggan PSAK No. 72: Revenue From Contract With
Customers PSAK No. 72 menetapkan model lima langkah
untuk memperhitungkan pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan dan mensyaratkan bahwa pendapatan diakui pada jumlah yang mencerminkan imbalan yang diharapkan entitas berhak sebagai imbalan untuk mentransfer barang atau jasa kepada pelanggan. PSAK No. 72 ini akan menggantikan PSAK No. 23:
Pendapatan, PSAK No. 34: Kontrak Konstruksi, PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate, ISAK No. 10: Program Loyalitas Pelanggan, ISAK No. 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat dan ISAK No. 27: Pengalihan Aset Dari Pelanggan.
Grup menerapkan PSAK No. 72 dengan menggunakan metode penerapan retrospektif penuh. Pengaruh transisi pada periode saat ini belum diungkapkan karena standar menyediakan cara praktis opsional. Grup tidak menerapkan salah satu cara praktis opsional lainnya yang tersedia.
PSAK No. 72 establishes a five-step model to account for revenue arising from contracts with customers and requires that revenue be recognised at an amount that reflects the consideration to which an entity expects to be entitled in exchange for transferring goods or services to a customer.This PSAK No. 72 will replace PSAK No. 23: Revenue, PSAK No. 34:
Construction Contracts, PSAK No. 44:
Accounting for Real Estate Development Activities, ISAK No. 10: Customer Loyalty Program, ISAK No. 21: Real Estate Construction Agreements and ISAK No. 27: Transfer of Assets From Customers.
The Group adopted PSAK No. 72 using the full retrospective method of adoption. The effect of the transition on the current period has not been disclosed as the standard provides an optional practical expedient. The Group did not apply any of the other available optional practical expedients.
PSAK No. 73: Sewa PSAK No. 73: Leases
PSAK No. 73 menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan sewa, dengan tujuan memastikan bahwa Penyewa dan Pesewa menyediakan informasi yang relevan yang merepresentasikan transaksi tersebut dengan tepat. PSAK No. 73 ini akan menggantikan PSAK No. 30: Sewa.
Grup menerapkan PSAK No. 73 dengan menggunakan metode penerapan retrospektif yang dimodifikasi, dengan tanggal penerapan awal 1 Januari 2020 dan menerapkan kebijaksanaan praktis berikut ini:
PSAK No. 73 establishes principles for the recognition, measurement, presentation and disclosure of leases, with the objective of ensuring that lessees and lessors provide relevant information that faithfully represents those transactions. The PSAK No. 73 will supersedes PSAK No. 30: Lease.
The Group adopted PSAK No. 73 using the modified retrospective method of adoption, with the date of initial application of January 1, 2020 and applied the following practical expedient wherein it:
• Menerapkan tingkat diskonto tunggal untuk
portofolio sewa dengan karakteristik yang cukup • Use single discount rate to a portfolio of leases with reasonably similar characteristics;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2020 dan 2019
Dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) December 31, 2020 and 2019 And for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued) c. Penerapan PSAK yang Baru dan Direvisi
(lanjutan) c. Adoption of New and Revised PSAK
(continued)
PSAK No. 73: Sewa (lanjutan) PSAK No. 73: Leases (continued)
• Bergantung pada penilaiannya apakah sewa menjadi memberatkan sebelum tanggal penerapan awal;
• Relied on its assessment whether leases are onerous immediately before the date of initial application;
• Mengecualikan biaya langsung awal dari pengukuran aset hak guna pada tanggal penerapan awal; dan
• Excluded the initial direct cost from measurement of right-to-use asset at the date of initial application; and
• Meninjau ke belakang (hindsight) dalam menentukan masa sewa jika kontrak mengandung opsi untuk memperpanjang atau menghentikan sewa.
• Use of hindsight in determining the lease term where the contract contains options to extend or terminate the lease.
Pada saat penerapan PSAK No. 73, Grup mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa sehubungan dengan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai 'sewa operasi' berdasarkan prinsip-prinsip dalam PSAK 30,
“Sewa". Liabilitas sewa diukur pada nilai kini dari sisa pembayaran sewa, yang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental Grup pada tanggal 1 Januari 2020.
Aset hak-guna diukur pada jumlah yang sama dengan liabilitas sewa, disesuaikan dengan jumlah pembayaran di muka atau pembayaran sewa yang masih harus dibayar sehubungan dengan sewa yang diakui di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2019.
Tidak ada dampak material pada pendapatan komprehensif lain atau laba per saham dasar dan dilusian.
On the adoption of PSAK No. 73, the Group recognized right-of-use assets and lease liabilities in relation to leases which were previously classified as 'operating lease' under the principles of PSAK 30, "Leases". These lease liabilities were measured at the present value of the remaining lease payments, discounted using the Group’s incremental borrowing rate as at January 1, 2020. Right-of-use assets were measured at the amount equal to the lease liability, adjusted by the amount of any prepaid or accrued lease payments relating to that lease recognized in the statement of financial position as at December 31, 2019.
There is no material impact on other comprehensive income or the basic and diluted earnings per share.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah atau Rp yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah or Rp which also represents functional currency of the Group.
d. Dasar Konsolidasi d. Basis of Consolidation
Entitas Anak adalah entitas di mana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan investee ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk memengaruhi jumlah imbal hasil. Grup menilai kembali apakah Grup mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
A Subsidiary is an entity over which the Group has control. The Group controls an investee when the Group (a) has power over the investee, (b) is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee, and (c) has the ability to use its power over the investee to affect its returns. The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2020 dan 2019
Dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SRIWAHANA ADITYAKARTA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) December 31, 2020 and 2019 And for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Dasar Konsolidasi (lanjutan) d. Basis of Consolidation (continued) Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal
Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak.
Consolidation of a Subsidiary begins when the Group obtains control over the Subsidiary and ceases when the Group loses control of the Subsidiary. Income and expenses of a Subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the profit or loss from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the Subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan nonpengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan entitas anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Grup.
Aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Grup terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to owners of the Parent and to the non-controlling interests, even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of subsidiary to bring its accounting policies into line with the Group’s accounting policies. All intra-Group assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the group are eliminated in full on consolidation. Jika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas
Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya.
Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Anak telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar terkait.
When the Group loses control of a Subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previously carrying amount of the asset, including goodwill, and liabilities of the Subsidiary and any non-controlling interests. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that Subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the Subsidiary. This may mean that the amounts previously recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as permitted by applicable standards.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan, secara langsung atau tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 33 atas laporan keuangan konsolidasian.
In accordance with PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”, parties are considered to be related if one party has the ability to control (by way of ownership, directly or indirectly) or exercise significant influence (by way of participation in the financial and operating policies) over the other party in making financial and operating decisions.
All significant transactions with related parties are disclosed in Note 33 to the consolidated financial statements.